"Waahh dia imut banget" Ujar Mark
setelah berpamitan dengan Nita tadi.
"Hyaa sadarlah, ingat kita ini artis
tidak boleh berpacaran dengan yang lain" Taeil menyambar.
"Hyaa lagian siapa yang bilang aku
akan berpacaran dengan dia, kan aku hanya bilang dia itu imut"
"Iya dia imut, apalagi memakai tutup
yang ada di kepalanya itu, mukanya jadi bulat" Haechan menambahkan.
"Kira-kira buat apa dia memakai tutup
itu ya? Apa mungkin Korea dingin? Terus di Indonesia dia juga pakai gak
ya?" Mark bertanya-tanya.
Semua sedang terduduk di ruang TV. Kecuali
Winwin dan Doyoung. Winwin langsung menuju kamar depan bekas tempat Nita
tertidur. Sedangkan Doyoung sekarang berada di balkon lagi setelah tadi sempat
turun ke bawah.
Winwin mendengarkan dari dalam kamar
teman-temannya yang sedang membicarakan si Nita tadi sambil dia memandang
tempat tidur itu dan mengingat kejadian yang dia alami tadi.
"Heii ini ponsel siapa? Daritadi
berbunyi terus? Brisik" Tiba-tiba Yuta menyodorkan sebuah ponsel.
"Hyaaa kau tak ingat? Itu ponsel Nita
tau! Tadi kan kau yang tangkap!" Ucap Taeil. Memang dasar Yuta orangnya
pelupa.
"Hahh oiya aku lupa! Bagaimana ini! kenapa
aku bisa lupa memberikannya? Waduh" Ucap Yuta sambil menepuk jidatnya.
Ponsel Nita berbunyi terus mati sendiri.
Tiba-tiba, Doyoung datang entah darimana
langsung menawarkan diri untuk mengembalikan ponsel Nita.
"Sini biar aku yang kembalikan"
Semuanya kaget dan langsung menatap Doyoung
yang datangnya seperti setan.
"Hyaaa yang benar?"
"Sudah mana sini ku berikan"
Minta Doyoung setengah memaksa.
"Hei memang kau tahu siapa dia?
Kenalan saja belum" Ucap Mark agak membentak sedikit.
"Memangnya kalau ngembaliin ponsel
harus kenalan?"
"Sudah sudah, Yuta cepat kasih
ponselnya ke Doyoung, biar dia kembalikan, kasihan nanti kalau Nita cari-cari
ponselnya" Akhirnya Taeyoung berbicara sebelum perang dunia ketiga di
mulai.
Yuta memberikan ponsel Nita ke Doyoung.
Winwin melihat itu dari pintu kamar depan.
Dia merasa ingin juga mengembalikan tapi dia terlambat.
...
Nita sudah berada di dalam kamar kosnya.
Dan, merebahkan diri di tempat tidurnya. Dia masih terlihat senang karena bisa
bertemu dengan cowo-cowo Korea kece apalagi sampai makan bareng.
"Malu-maluin, kenapa ketemu mereka
kudu pas pingsan sih? mukaku gimana coba pas pingsan huhu malu"
"Ahhhhh aku belum kasih kabar nih, ah
mana hapeku....."
"Hahh ga ada, gimana nih, masa iya
ketinggalan disana? Astaghfirulloh"
Nita jadi cemas. Ponsel dia kemana? Apa
harus balik lagi ke kamar cowo-cowo Korea tadi?
Nita jalan bolak-balik mencari akal. Sampai
akhirnya dia harus kesana. Demi kepentingan keluarga.
...
"Doyoung memang sedang PMS
keknya" Ucap Mark. Padahal tadi dia sempat bersama Doyoung di balkon,
sempat ngobrol juga, mungkin Mark hanya terbawa emosi. Biasalah.
"Sudah sudah yang penting ponsel Nita
di kembalikan oleh dia"
"Tapi Doyoung kan belum
kenal......"
....
Doyoung berjalan keluar dari kamar kosnya
yang akan menuju kamar kos Nita. Dia berjalan pelan sambil melihat ponsel Nita
yang berwarna putih itu.
Dan, tak sengaja dia menekan tombol kunci
yang kemudian layar ponsel tersebut menampakan walppaper seorang gadis sedang
berdiri sambil memegang sebuah payung. Ekspresi tertawa sangat terlihat jelas
di muka gadis itu. Doyoung melihat sambil tersenyum.
"Anneyong!"
...
Dengan segala tekad akhirnya Nita berani
juga. Dia melangkah ke pintu keluar. Dan.. apa yang terjadi.
Doyoung sudah berada di depan pintu kamar
kosnya. Nita sampai tak bisa berkata-kata.
"Ehem. Aku mau ngembaliin hapemu
nih" Ucap Doyoung. Dan, Nita kaget. Dia pakai bahasa Indonesia.
Nita masih bengong dan terus menatap
Doyoung setengah tak percaya. Kemungkinan 0,1% dari 100%.
Doyoung merasa di abaikan langsung menatap
Nita.
Akhirnya, mereka saling berpandangan.
"Hei, mau hapenya gak?" Tanya
Doyoung dan langsung membuyarkan lamunan Nita.
"Ah iya , mana hapenya?"
"Nih Hapemu ketinggalan tadi"
Doyoung menyodorkan ponsel Nita.
Nita yang langsung ingin mengambilnya malah
ponselnya di tarik lagi oleh Doyoung.
"Hyaa, hapeku sinii"
"Sssttt, mau tanya dulu, kamu ga inget
aku?"
Nita bingung juga di tanya seperti itu. Dia
tidak ingat apa-apa. Yang jelas dia masih heran, ini orang korea kenapa bisa
fasih bahasa Indonesia?
"Enggak ingat, gatau, kamu siapa aku
juga gatau" Ini jawaban Nita karena dia udah gamau mikir.
"Hyaudah klo ga inget, berarti hape
ini buat aku"
"Hei! kembaliin! Mau di apain? Ga
penting juga, itu hape aku satu satunya, plis banget pokoknya kembaliin!"
Pinta Nita sedikit merengek dan memohon. Tapi, Doyoung malah senyum-senyum
sendiri dan mengangkat angkat ponsel Nita ke atas.
"Nih klo bisa ambil, ada di atas
sini"
"Sini cepetan, aku lagi gamau bercanda"
"Aku juga ga bercanda lho, ini aku
beneran ambil klo kamu gamau hapemu"
Astaghfirulloh. Batin Nita yang sabarnya...
sabar banget.
Nita berusaha loncat untuk meraih
ponselnya. Bukan kebetulan lagi. Tinggi Doyoung, tinggi banget. 178cm mungkin
ada. Dan, apalah atuh Nita yang tingginya hanya 157cm.
Percuma loncat, ga bakal sampai. Kecuali
dia cewe Korea, mungkin bisa sampai. Dia hanya cewe Indonesia.
"Hhhh sudah ah, aku capek tau,
terserahlah" Keluh Nita sambil mengelap keringatnya.
"Gitu aja nyerah, beneran gamau?"
"Terserah dah, gua capek di kerjain
mulu"
Nita pasrah. Dia memang sudah lelah.
Doyoung melihat muka Nita yang sudah mulai
kelelahan merasa kasihan.
Akhirnya, dia kasih ponselnya.
Doyoung memegang tangan Nita dan menaruh
ponsel Nita di atas telapak tangan Nita.
"Nih aku kasih hapemu. Tapi, masa kamu
ga inget siapa aku?"
Ternyata Doyoung masih saja berjuang dengan
pertanyaannya yang masih belum terjawab.
Nita benar-benar gatau dia. Dia siapa?
"Makasih. Jujur aku gatau siapa kamu
beneran, kamu itu... Do-young?"
Deg.
Doyoung sempat tersenyum sampai akhirnya.
"Ah pasti kamu benar dia, katanya
temenmu si Mark, aku belum kenalan sama kamu, hai Doyoung! Namaku Nita,
Ardinita! Salam kenal" Ucap Nita seraya memperkenalkan diri sambil
mengulurkan tangan.
Doyoung kecewa. Dengan berat hati dia balas
uluran tangan Nita itu.
"Kenapa? Benar kan kamu itu
Doy...." Belum sempat Nita berbicara. Doyoung sudah main peluk Nita.
"Astaghfirulloh.. lepa.."
"Sebentar aja ya, maaf khilaf"
Ucap Doyoung.
....
Sementara itu, ternyata Winwin sudah
memperhatikan daritadi Nita dan Doyoung sampai mereka berpelukan sekarang.
Entah kenapa terasa sakit.
...
3 menit. 4 menit. 5 menit berlalu akhirnya
Doyoung melepaskan pelukannya.
Nita lega juga. Dia hampir sesak nafas
dadakan.
"Maaf maaf" Ucap Doyoung sambil
menggaruk tengkuknya.
Nita hanya diam. Dia benar-benar kaget.
"Hemmm aku balik dulu" Pamit
Doyoung akhirnya.
TBC!
Ini part ternyata pendek banget wkwkw sori ye :P
Hiahhh pendek amat thor. Sedih akutuh,, cerita sebagus ini sayangnya cuman sebatas cerita,, coba bisa ketemu mereka beneran! AaaAaa histeris sampe planet mars. Huehehe.
BalasHapusMakasih thor, udah up dan sukses bikin gw senyum" sendiri. Ditunggu next episode^O^
BalasHapus"Iya dia imut, apalagi memakai tutup yang ada di kepalanya itu, mukanya jadi bulat" Haechan menambahkan.
BalasHapusWihh dibilang imut,, makasih atas pujiannya. Saya akan menjaga keimutannya demi kalian. Eihhh.
Nita sudah berada di dalam kamar kosnya. Dan, merebahkan diri di tempat tidurnya. Dia masih terlihat senang karena bisa bertemu dengan cowo-cowo Korea kece apalagi sampai makan bareng.
BalasHapusCoba ini betulan,, biar ga baper,, gitulohh.
Betulaan kok nit :p
HapusAhh author mahhh. Bercanda mulu.
Hapus"Hei! kembaliin! Mau di apain? Ga penting juga, itu hape aku satu satunya, plis banget pokoknya kembaliin!" Pinta Nita sedikit merengek dan memohon. Tapi, Doyoung malah senyum-senyum sendiri dan mengangkat angkat ponsel Nita ke atas.
BalasHapusGw juga senyum" sendiri kok pas baca ini, lebih tepatnya sih senyum bahagia. Wkwk
Kok gw bayanginnya kaya orang gila si wkwk
HapusUhukkk.
HapusAda yang naroh asap disini:v
HapusAda yang naroh asap disini:v
HapusNita berusaha loncat untuk meraih ponselnya. Bukan kebetulan lagi. Tinggi Doyoung, tinggi banget. 178cm mungkin ada. Dan, apalah atuh Nita yang tingginya hanya 157cm.
BalasHapusDielah,, pantes dibilang imut. Tingginya aja segitu,, 157!! Wow!! Itumah udah kelewat imut banget.
Tp aslinya tingginya mah bukan segituu. Ekhemm..
Kenapa? Benar kan kamu itu Doy...." Belum sempat Nita berbicara. Doyoung sudah main peluk Nita.
BalasHapusHuahhh..pingsan lagi mah kalo dipeluk lagi. Wkwkw.
Sementara itu, ternyata Winwin sudah memperhatikan daritadi Nita dan Doyoung sampai mereka berpelukan sekarang.
BalasHapusUhuyyy ada yang terbakar api cemburu nihhh.. siapin air woi biar ga kebakaran. Wkwk.
Lanjut thorrr.
BalasHapus#pasangmukamemelaspalingekstrim.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus