Jumat, 18 Agustus 2017

NCT SERIES!



"Waahh dia imut banget" Ujar Mark setelah berpamitan dengan Nita tadi.

"Hyaa sadarlah, ingat kita ini artis tidak boleh berpacaran dengan yang lain" Taeil menyambar.

"Hyaa lagian siapa yang bilang aku akan berpacaran dengan dia, kan aku hanya bilang dia itu imut"

"Iya dia imut, apalagi memakai tutup yang ada di kepalanya itu, mukanya jadi bulat" Haechan menambahkan.

"Kira-kira buat apa dia memakai tutup itu ya? Apa mungkin Korea dingin? Terus di Indonesia dia juga pakai gak ya?" Mark bertanya-tanya.

Semua sedang terduduk di ruang TV. Kecuali Winwin dan Doyoung. Winwin langsung menuju kamar depan bekas tempat Nita tertidur. Sedangkan Doyoung sekarang berada di balkon lagi setelah tadi sempat turun ke bawah.

Winwin mendengarkan dari dalam kamar teman-temannya yang sedang membicarakan si Nita tadi sambil dia memandang tempat tidur itu dan mengingat kejadian yang dia alami tadi.

"Heii ini ponsel siapa? Daritadi berbunyi terus? Brisik" Tiba-tiba Yuta menyodorkan sebuah ponsel.

"Hyaaa kau tak ingat? Itu ponsel Nita tau! Tadi kan kau yang tangkap!" Ucap Taeil. Memang dasar Yuta orangnya pelupa.

"Hahh oiya aku lupa! Bagaimana ini! kenapa aku bisa lupa memberikannya? Waduh" Ucap Yuta sambil menepuk jidatnya.

Ponsel Nita berbunyi terus mati sendiri.

Tiba-tiba, Doyoung datang entah darimana langsung menawarkan diri untuk mengembalikan ponsel Nita.

"Sini biar aku yang kembalikan"

Semuanya kaget dan langsung menatap Doyoung yang datangnya seperti setan.

"Hyaaa yang benar?"

"Sudah mana sini ku berikan" Minta Doyoung setengah memaksa.

"Hei memang kau tahu siapa dia? Kenalan saja belum" Ucap Mark agak membentak sedikit.

"Memangnya kalau ngembaliin ponsel harus kenalan?"

"Sudah sudah, Yuta cepat kasih ponselnya ke Doyoung, biar dia kembalikan, kasihan nanti kalau Nita cari-cari ponselnya" Akhirnya Taeyoung berbicara sebelum perang dunia ketiga di mulai.

Yuta memberikan ponsel Nita ke Doyoung.

Winwin melihat itu dari pintu kamar depan. Dia merasa ingin juga mengembalikan tapi dia terlambat.

...

Nita sudah berada di dalam kamar kosnya. Dan, merebahkan diri di tempat tidurnya. Dia masih terlihat senang karena bisa bertemu dengan cowo-cowo Korea kece apalagi sampai makan bareng.

"Malu-maluin, kenapa ketemu mereka kudu pas pingsan sih? mukaku gimana coba pas pingsan huhu malu"

"Ahhhhh aku belum kasih kabar nih, ah mana hapeku....."

"Hahh ga ada, gimana nih, masa iya ketinggalan disana? Astaghfirulloh"

Nita jadi cemas. Ponsel dia kemana? Apa harus balik lagi ke kamar cowo-cowo Korea tadi?

Nita jalan bolak-balik mencari akal. Sampai akhirnya dia harus kesana. Demi kepentingan keluarga.

...

"Doyoung memang sedang PMS keknya" Ucap Mark. Padahal tadi dia sempat bersama Doyoung di balkon, sempat ngobrol juga, mungkin Mark hanya terbawa emosi. Biasalah.

"Sudah sudah yang penting ponsel Nita di kembalikan oleh dia"

"Tapi Doyoung kan belum kenal......"

....

Doyoung berjalan keluar dari kamar kosnya yang akan menuju kamar kos Nita. Dia berjalan pelan sambil melihat ponsel Nita yang berwarna putih itu.

Dan, tak sengaja dia menekan tombol kunci yang kemudian layar ponsel tersebut menampakan walppaper seorang gadis sedang berdiri sambil memegang sebuah payung. Ekspresi tertawa sangat terlihat jelas di muka gadis itu. Doyoung melihat sambil tersenyum.

"Anneyong!"

...

Dengan segala tekad akhirnya Nita berani juga. Dia melangkah ke pintu keluar. Dan.. apa yang terjadi.

Doyoung sudah berada di depan pintu kamar kosnya. Nita sampai tak bisa berkata-kata.

"Ehem. Aku mau ngembaliin hapemu nih" Ucap Doyoung. Dan, Nita kaget. Dia pakai bahasa Indonesia.

Nita masih bengong dan terus menatap Doyoung setengah tak percaya. Kemungkinan 0,1% dari 100%.

Doyoung merasa di abaikan langsung menatap Nita.

Akhirnya, mereka saling berpandangan.

"Hei, mau hapenya gak?" Tanya Doyoung dan langsung membuyarkan lamunan Nita.

"Ah iya , mana hapenya?"

"Nih Hapemu ketinggalan tadi" Doyoung menyodorkan ponsel Nita.

Nita yang langsung ingin mengambilnya malah ponselnya di tarik lagi oleh Doyoung.

"Hyaa, hapeku sinii"

"Sssttt, mau tanya dulu, kamu ga inget aku?"

Nita bingung juga di tanya seperti itu. Dia tidak ingat apa-apa. Yang jelas dia masih heran, ini orang korea kenapa bisa fasih bahasa Indonesia?

"Enggak ingat, gatau, kamu siapa aku juga gatau" Ini jawaban Nita karena dia udah gamau mikir.

"Hyaudah klo ga inget, berarti hape ini buat aku"

"Hei! kembaliin! Mau di apain? Ga penting juga, itu hape aku satu satunya, plis banget pokoknya kembaliin!" Pinta Nita sedikit merengek dan memohon. Tapi, Doyoung malah senyum-senyum sendiri dan mengangkat angkat ponsel Nita ke atas.

"Nih klo bisa ambil, ada di atas sini"

"Sini cepetan, aku lagi gamau bercanda"

"Aku juga ga bercanda lho, ini aku beneran ambil klo kamu gamau hapemu"

Astaghfirulloh. Batin Nita yang sabarnya... sabar banget.

Nita berusaha loncat untuk meraih ponselnya. Bukan kebetulan lagi. Tinggi Doyoung, tinggi banget. 178cm mungkin ada. Dan, apalah atuh Nita yang tingginya hanya 157cm.

Percuma loncat, ga bakal sampai. Kecuali dia cewe Korea, mungkin bisa sampai. Dia hanya cewe Indonesia.

"Hhhh sudah ah, aku capek tau, terserahlah" Keluh Nita sambil mengelap keringatnya.

"Gitu aja nyerah, beneran gamau?"

"Terserah dah, gua capek di kerjain mulu"

Nita pasrah. Dia memang sudah lelah.

Doyoung melihat muka Nita yang sudah mulai kelelahan merasa kasihan.

Akhirnya, dia kasih ponselnya.

Doyoung memegang tangan Nita dan menaruh ponsel Nita di atas telapak tangan Nita.

"Nih aku kasih hapemu. Tapi, masa kamu ga inget siapa aku?"

Ternyata Doyoung masih saja berjuang dengan pertanyaannya yang masih belum terjawab.

Nita benar-benar gatau dia. Dia siapa?

"Makasih. Jujur aku gatau siapa kamu beneran, kamu itu... Do-young?"

Deg.

Doyoung sempat tersenyum sampai akhirnya.

"Ah pasti kamu benar dia, katanya temenmu si Mark, aku belum kenalan sama kamu, hai Doyoung! Namaku Nita, Ardinita! Salam kenal" Ucap Nita seraya memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangan.

Doyoung kecewa. Dengan berat hati dia balas uluran tangan Nita itu.

"Kenapa? Benar kan kamu itu Doy...." Belum sempat Nita berbicara. Doyoung sudah main peluk Nita.

"Astaghfirulloh.. lepa.."

"Sebentar aja ya, maaf khilaf" Ucap Doyoung.

....

Sementara itu, ternyata Winwin sudah memperhatikan daritadi Nita dan Doyoung sampai mereka berpelukan sekarang.

Entah kenapa terasa sakit.

...

3 menit. 4 menit. 5 menit berlalu akhirnya Doyoung melepaskan pelukannya.

Nita lega juga. Dia hampir sesak nafas dadakan.

"Maaf maaf" Ucap Doyoung sambil menggaruk tengkuknya.

Nita hanya diam. Dia benar-benar kaget.

"Hemmm aku balik dulu" Pamit Doyoung akhirnya. 

TBC!


Ini part ternyata pendek banget wkwkw sori ye :P

16 komentar:

  1. Hiahhh pendek amat thor. Sedih akutuh,, cerita sebagus ini sayangnya cuman sebatas cerita,, coba bisa ketemu mereka beneran! AaaAaa histeris sampe planet mars. Huehehe.

    BalasHapus
  2. Makasih thor, udah up dan sukses bikin gw senyum" sendiri. Ditunggu next episode^O^

    BalasHapus
  3. "Iya dia imut, apalagi memakai tutup yang ada di kepalanya itu, mukanya jadi bulat" Haechan menambahkan.

    Wihh dibilang imut,, makasih atas pujiannya. Saya akan menjaga keimutannya demi kalian. Eihhh.

    BalasHapus
  4. Nita sudah berada di dalam kamar kosnya. Dan, merebahkan diri di tempat tidurnya. Dia masih terlihat senang karena bisa bertemu dengan cowo-cowo Korea kece apalagi sampai makan bareng.

    Coba ini betulan,, biar ga baper,, gitulohh.

    BalasHapus
  5. "Hei! kembaliin! Mau di apain? Ga penting juga, itu hape aku satu satunya, plis banget pokoknya kembaliin!" Pinta Nita sedikit merengek dan memohon. Tapi, Doyoung malah senyum-senyum sendiri dan mengangkat angkat ponsel Nita ke atas.

    Gw juga senyum" sendiri kok pas baca ini, lebih tepatnya sih senyum bahagia. Wkwk

    BalasHapus
  6. Nita berusaha loncat untuk meraih ponselnya. Bukan kebetulan lagi. Tinggi Doyoung, tinggi banget. 178cm mungkin ada. Dan, apalah atuh Nita yang tingginya hanya 157cm.

    Dielah,, pantes dibilang imut. Tingginya aja segitu,, 157!! Wow!! Itumah udah kelewat imut banget.
    Tp aslinya tingginya mah bukan segituu. Ekhemm..

    BalasHapus
  7. Kenapa? Benar kan kamu itu Doy...." Belum sempat Nita berbicara. Doyoung sudah main peluk Nita.

    Huahhh..pingsan lagi mah kalo dipeluk lagi. Wkwkw.

    BalasHapus
  8. Sementara itu, ternyata Winwin sudah memperhatikan daritadi Nita dan Doyoung sampai mereka berpelukan sekarang.

    Uhuyyy ada yang terbakar api cemburu nihhh.. siapin air woi biar ga kebakaran. Wkwk.

    BalasHapus
  9. Lanjut thorrr.

    #pasangmukamemelaspalingekstrim.

    BalasHapus
  10. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus