Sabtu, 15 Juli 2017

Because of Steak 5







Part 5 Shera’s Brother
 
DOOORRR. 

Shera terkejut hingga melompat dari kursi taman yang dia duduki. 

“SIAPA ITU HAHHHH!!” Teriak Shera sambil menutupi mukanya dengan plastik berisikan daging segar yang tadi dia beli dan di bayari Taehyung itu.

Pertanyaan Shera tak di respon. Shera memberanikan diri melihat siapa yang brisik itu. lalu tiba-tiba
BOOO. Seseorang memakai topeng mengejutkan Shera, Shera hampir jatuh ke belakang lalu tangan dia di tarik oleh orang yang memakai topeng tadi.

“HAHHH KAMU SIAPA? HAH JANGAN CULIK BODOH!” Teriak Shera kencang sambil memukul orang tadi.

“Oi tunggu dulu, ini OPPA OPPA, NamJoon Oppa, Monie Oppa tersayang” Jawab seseorang tadi dari balik topeng. Dan, Shera berhenti memukulnya, lalu seseorang atdi membuka topengnya, ya benar ternyata NamJoon, kakaknya.

“OPPA KAU JAHAT SEKALI MENGAGETKANKU HAH!” Teriak Shera yang memukul lagi.

Skip

“Kau sudah bertemu orang gila itu?” Tanya Taehyung di dalam kamar, Jungkook sedang bermain game sambil memakan Snack ringan yang di belikan oleh Taehyung.

Jungkook menengok. “Sudah tapi.. ga gal” Jawab Jungkook dengan penuh kekecewaan.
Taehyung menaikan alisnya, lalu dia memajukan badannya yang tadinya menempel tembok sedang membuka buka internet. “Kok bisa?”

“Iya jadi tadi dia di kunci oleh Dokternya di kamarnya, makanya aku tak bisa menemuinya secara langsung” Jawab Jungkook agak panjang.

“Aneh, jangan jangan dia memang benar orang gila”

“Hya tapi dia normal kok”

“Lalu bonekanya?”

“Nah itu, aku mau mengembalikannya secara langsung malah di minta oleh Dokternya, aku kecewa Hyung” 

Taehyung sampai geleng-geleng kepala, dia tidak percaya ada orang seperti itu di zaman seperti ini.
Tapi, dia jadi teringat kejadian di supermarket tadi. 

Skip

Shera dan Nam Joon, hyungnya sudah terduduk berdua di kursi taman tempat Shera duduk tadi. Shera masih kesal dengan hyungnya ini, karena sudah mengejutkannya.

“Hyaa, kamu kabur lagi?” Tanya Nam Joon.

Shera tak menjawab, dia masih cemberut. Lalu, Nam Joon mendekatkan wajahnya ke wajah Shera lalu mencubit pipi Shera keras. AW “OPPA sakit pabbo dasar” Jawab Shera sambil mengusap pipinya.

“Kamu si, cemberut terus, oppa pulang ah” Nam Joon yang akan berdiri meninggalkan Shera di tarik oleh Shera. Nam Joon melihat Shera lucu. “Kenapa? Oppa mau pulang kalau kamu masih marah”

Shera melihat ke arah kakaknya itu memelas. “Jangann, aku bosan kak kalau di RS terus ingin pulang”

Lalu, Nam Joon kembali duduk lagi sambil merangkul Shera yang memelas dan masih memegangi tangan Nam Joon. 
 
“Makanya nurut sama Pak Dokter Jimin, kalau tidak boleh kabur ya jangan kabur, itu biar kamu cepet sembuh Shera” Ucap Nam Joon sambil mengusap tangannya ke rambut Shera.
Shera hanya mendengarkannya. “Hmmm” 

“Dengarkan oppa, oppa juga rindu sama kamu, mama juga rindu, jadi cepet sembuh, seminggu lagi pulang, tenang aja, itu kalau kamu nurut apa kata Jimin” 

Nam Joon terus mengoceh panjang lebar. Tiba-tiba, terdengar suara orang sedang mengorok.
Ternyata Shera tertidur sambil bersender di pundak Nam Joon.

Nam Joon geleng-geleng kepala. “Bodoh” Ucapnya pelan.

Skip
Jimin masih berjalan mencari Shera.

Dia benar-benar kelelahan gara-gara mencari pasiennya yang entah kemana. Sudah pukul 10 malam dia masih berkeliaran di luar mencari Shera dan Shera tak kunjung bertemu.

“Dimana sih itu anak satu, aku harus cari kemana lagi?” Ucap Jimin sambil terus berjalan.
Jalanan sudah lumayan sepi.

Skip

Taehyung masih terbangun. Dia masih sibuk dengan Prnya yang harus di kumpulkan besok pagi. Tiba-tiba dia teringat Shera.

“Dia pulang ke RS tidak ya? apa jangan-jangan dia kabur lagi?”

Taehyung sampai memukul-mukul kepalanya dengan tangannya, bisa-bisanya dia memikirkan Shera yang dia sangka orang gila.

“Ah bodo amat, mau pulang mau tidak terserah dia”

“Ahhh tapi kasihan kalau tidak pulang”

“Ahhhh”

Teriak Taehyung pelan lalu cepat-cepat menggarap Prnya.

Sedangkan Jungkook masih asik dengan game overwatchnya. Dia belum kepikiran Shera. Karena dia akan sangat amnesia kalau sudah bermain game. 

Skip

Shera terbangun dari tidurnya.

Dia tertidur cukup lama. Nam Joon yang di sampingnya melihat Shera bangun merasa aneh. Shera bangun dengan muka lusuhnya. 

Nam Joon sampai terkena air liurnya yang menetes.

Shera mengelap mulutnya yang sepertinya basah. Itu si gara-gara iler.

“Sudah bangun?” Tanya Nam Joon yang masih merasa jijik terkena air liur Shera lalu membersihkannya.

Shera mengangguk pelan, nyawanya masih belum terkumpul. 

Lalu, dia membenarkan rambutnya yang acak-acakan di bantu Nam Joon.

“Oppa, ini jam berapa?”

“Jam 22.00”

Shera melotot karena terkejut. 

“Hah kenapa oppa tak membangunkanku sih? Ini sudah malam, aku ikut pulang saja ya kerumah” pinta Shera yang langsung di tolak mentah-mentah oleh Nam Joon.

“Tidak bisa, kamu harus balik ke RS, pasti Jimin sudah nyariin kamu Sherrrrr..”

Shera kesal. Lagi-lagi Jimin.

“Hya Oppa, aku kan rindu rumah”

“Pulang saja ke RS cepat sudah malam, apa aku telpon mama?”

“Hya jangan!! baiklah aku pulang” Ucap Shera lalu berdiri dari kursi. Nam Joon juga ikutan berdiri lalu memeluk Shera, adiknya itu.

“Sesak Oppa sesak, opp..” Ucap Shera yang sekarang sudah dipelukan Nam Joon.
“Oppa rindu Dongsaengku tercinta”

“Lepasin oppa, sesak!” Teriak Shera lalu akhirnya Nam Joon melepaskan pelukannya. “Sudah sana pulang”

“Ya, ne, oke” Jawab Shera ngasal lalu pamitan pulang ke RS dengan terpaksa daripada di omelin mamanya.

Nam Joon melambaikan tangan ke arah Shera. “Salam buat Jimin ya”

Shera hanya mengangkat tangannya sedangkan dia tetap berjalan lurus ke depan.

Intinya dia senang bertemu dengan oppanya dan oppanya juga senang.

Skip

Jimin masih berjuang mencari Shera, hingga akhirnya dia menemukan pasiennya itu sedang berjalan gontai membawa sebuah plastik hitam. 

Jimin langsung mengepalkan tangannya, siap memangsa buruannya.

Shera berjalan dengan tidak semangat menuju Rumah Sakit. Pikir dia bakal ketemu dengan Jimin lalu di kurung lagi. 

“Hya!” Teriak seseorang yang berdiri cukup jauh dari Shera. Shera melihat ke depan, ternyata Jimin.
Jimin yang sekarang sedang mengepalkan tangannya kalau Shera berniat kabur atau lari lagi.

Tapi, Shera hanya diam di tempat sampai Jimin menghampirinya dengan cepat, takut Shera kabur lagi.

“Kamu kemana s..” Belum selesai Jimin bicara, Shera memotongnya. “Itu kenapa kotor?” Tanya Shera menunjuk Hdung Jimin.

Jimin bingung dan tentu saja aneh dengan pertanyaan Shera, lalu mengusapkan tangannya ke hidungnya. Ternyata kotor kena oli. Entah oli datang darimana.

Shera hanya diam lagi. “Kemana saja kamu hah?” Tanya Jimin tegas.

“Nih” Jawab Shera singkat menunjukan kantong plastik hitam berisi daging segar itu.

Jimin mengernyit lalu mengambil kantong hitam itu. “Ini apa?” Tanya dia.

“Daging se gar” Jawab Shera santai. “Aku buang” Jawab Jimin dan langsung di pukul oleh Shera.
“Heh sakit” Teriak Jimin. Shera lalu cepat-cepat mengambil kantong hitam berisikan daging miliknya dan mendekapnya erat-erat.

“Jangan, enak saja kalau bicara, ini di traktir!” Jawab Shera kesal langsung berjalan meninggalkan Jimin yang masih berfikir. Di traktir? Batinnya.

“Hya tunggu!” teriak Jimin lalu mengejar Shera.

Shera terus berjalan ke Rumah Sakit.

“Kamu di traktir siapa?” Tanya Jimin. “Yang jelas manusia” Jawab Shera singkat.

“Hei jangan-jangan orang itu sengaja traktir karena itu isinya racun”

Shera berhenti lalu menatap Jimin. “Kenapa? Salah? Salah di traktir? Cemburu?”

“Iya karena aku sudah mencari kamu mati-matian, dan kamu ternyata di traktir”

“Terus apa masalahnya?”

“Masalahnya saya sebagai dokter kamu rela mengejar kamu, pasien saya, sampai di kejar anjing, salahnya adalah kamu tidak menghargai saya, saya tau saya bukan dokter yang baik, tapi tolong hargai saya karena sudah merawat kamu” Jawab Jimin panjang lebar dan membuat Shera tak bsia menjawabnya.

Akhirnya, terjadi keheningan selama kurang lebih 1 menit, dan Jimin mengawali dengan pergi duluan ke rumah sakit.

Shera masih diam di tempat, sedang meresapi perkataan Jimin yang begitu dalam dan sekarang menusuk Shera. 

“Ayo pulang Sher” Ajak Jimin dari kejauhan. Shera menengok ke arah Jimin yang sudah berada jauh di depan tapi tetap setia menunggunya.

“Terimakasih sudah menjagaku sampai saat ini, maaf aku sudah banyak tingkah yang membuatmu kesal tapi tetap tersenyum” Ucap Shera pelan dan bicara pada dirinya sendiri.

Dia merasa bersalah.



12 komentar:

  1. Kok gw mikir yah,, Gimana caranya namjoon nemuin shera ditaman?? Teleponkah?? Telepatikah???

    Wkwk. Anggap saja kebetulan mereka bertemu. Wkwk.

    BalasHapus
  2. Jungkook menengok. “Sudah tapi.. ga gal” Jawab Jungkook dengan penuh kekecewaan.

    Ululuhhh.
    Kecewa banget atau Kecewa berat nih. Ckck.

    BalasHapus
  3. “Makanya nurut sama Pak Dokter Jimin, kalau tidak boleh kabur ya jangan kabur, itu biar kamu cepet sembuh Shera” Ucap Nam Joon.

    Namjoon bilang pak dokter jimin,, kok berasa jimin tua beneran yahh.
    Bayangin jimin udah bapak-bapak.
    Hehe.

    BalasHapus
  4. Dia benar-benar kelelahan gara-gara mencari pasiennya yang entah kemana. Sudah pukul 10 malam dia masih berkeliaran di luar mencari Shera dan Shera tak kunjung bertemu.


    Lama amat nyarinya!!!
    Wow,, terharu saya.
    Cari jodoh tuh kek dokter jimin,, pasien kabur aja diperjuangin,dicari sampe ketemu. Apalagi Kamu. Eaaa~

    BalasHapus
  5. Sedangkan Jungkook masih asik dengan game overwatchnya. Dia belum kepikiran Shera. Karena dia akan sangat amnesia kalau sudah bermain game.

    Yey!!! Disini saya kok merasa senang yahh..
    Yahh pokoknya seneng dehh, Kookie Engga mikirin cewek lain. Cemburu saya. -_-#

    BalasHapus
  6. Nam Joon sampai terkena air liurnya yang menetes.

    Astagfirulloh,, lelap banget tidurnya,, sampe ngiler begitu.
    Gw mah Kalo Jadi namjoon udah ngamuk. Peace!!

    BalasHapus
  7. Nam Joon melambaikan tangan ke arah Shera. “Salam buat Jimin ya”

    Jimin dan namjoon.
    Mereka temenan yah???
    Baru Tau.

    BalasHapus
  8. Dia merasa bersalah.

    Alhamdulilah,, akhirnya shera sadar juga. Semoga emang beneran sadar yak.
    Kasian juga dokter jimin. Hehe.

    BalasHapus
  9. Kira-kira daging seeeegarrrrr nya Mau diapain yak??? Steak kah?? Kita Tunggu part selanjutnya.
    Semangat thor,, part Ini typonya mulai berkurang bahkan Engga Ada keknya. Yey!!!

    BalasHapus
  10. Alhamdulillah pake leptop sendiri😊

    BalasHapus