Part 5 Shera’s Brother
DOOORRR.
Shera terkejut hingga melompat
dari kursi taman yang dia duduki.
“SIAPA ITU HAHHHH!!” Teriak Shera
sambil menutupi mukanya dengan plastik berisikan daging segar yang tadi dia
beli dan di bayari Taehyung itu.
Pertanyaan Shera tak di respon.
Shera memberanikan diri melihat siapa yang brisik itu. lalu tiba-tiba
BOOO. Seseorang memakai topeng
mengejutkan Shera, Shera hampir jatuh ke belakang lalu tangan dia di tarik oleh
orang yang memakai topeng tadi.
“HAHHH KAMU SIAPA? HAH JANGAN
CULIK BODOH!” Teriak Shera kencang sambil memukul orang tadi.
“Oi tunggu dulu, ini OPPA OPPA,
NamJoon Oppa, Monie Oppa tersayang” Jawab seseorang tadi dari balik topeng.
Dan, Shera berhenti memukulnya, lalu seseorang atdi membuka topengnya, ya benar
ternyata NamJoon, kakaknya.
“OPPA KAU JAHAT SEKALI
MENGAGETKANKU HAH!” Teriak Shera yang memukul lagi.
Skip
“Kau sudah bertemu orang gila
itu?” Tanya Taehyung di dalam kamar, Jungkook sedang bermain game sambil
memakan Snack ringan yang di belikan oleh Taehyung.
Jungkook menengok. “Sudah tapi..
ga gal” Jawab Jungkook dengan penuh kekecewaan.
Taehyung menaikan alisnya, lalu
dia memajukan badannya yang tadinya menempel tembok sedang membuka buka internet.
“Kok bisa?”
“Iya jadi tadi dia di kunci oleh
Dokternya di kamarnya, makanya aku tak bisa menemuinya secara langsung” Jawab
Jungkook agak panjang.
“Aneh, jangan jangan dia memang
benar orang gila”
“Hya tapi dia normal kok”
“Lalu bonekanya?”
“Nah itu, aku mau
mengembalikannya secara langsung malah di minta oleh Dokternya, aku kecewa
Hyung”
Taehyung sampai geleng-geleng
kepala, dia tidak percaya ada orang seperti itu di zaman seperti ini.
Tapi, dia jadi teringat kejadian
di supermarket tadi.
Skip
Shera dan Nam Joon, hyungnya
sudah terduduk berdua di kursi taman tempat Shera duduk tadi. Shera masih kesal
dengan hyungnya ini, karena sudah mengejutkannya.
“Hyaa, kamu kabur lagi?” Tanya
Nam Joon.
Shera tak menjawab, dia masih
cemberut. Lalu, Nam Joon mendekatkan wajahnya ke wajah Shera lalu mencubit pipi
Shera keras. AW “OPPA sakit pabbo dasar” Jawab Shera sambil mengusap pipinya.
“Kamu si, cemberut terus, oppa
pulang ah” Nam Joon yang akan berdiri meninggalkan Shera di tarik oleh Shera.
Nam Joon melihat Shera lucu. “Kenapa? Oppa mau pulang kalau kamu masih marah”
Shera melihat ke arah kakaknya
itu memelas. “Jangann, aku bosan kak kalau di RS terus ingin pulang”
Lalu, Nam Joon kembali duduk lagi
sambil merangkul Shera yang memelas dan masih memegangi tangan Nam Joon.
“Makanya nurut sama Pak Dokter
Jimin, kalau tidak boleh kabur ya jangan kabur, itu biar kamu cepet sembuh
Shera” Ucap Nam Joon sambil mengusap tangannya ke rambut Shera.
Shera hanya mendengarkannya.
“Hmmm”
“Dengarkan oppa, oppa juga rindu
sama kamu, mama juga rindu, jadi cepet sembuh, seminggu lagi pulang, tenang
aja, itu kalau kamu nurut apa kata Jimin”
Nam Joon terus mengoceh panjang
lebar. Tiba-tiba, terdengar suara orang sedang mengorok.
Ternyata Shera tertidur sambil
bersender di pundak Nam Joon.
Nam Joon geleng-geleng kepala.
“Bodoh” Ucapnya pelan.
Skip
Jimin masih berjalan mencari
Shera.
Dia benar-benar kelelahan
gara-gara mencari pasiennya yang entah kemana. Sudah pukul 10 malam dia masih
berkeliaran di luar mencari Shera dan Shera tak kunjung bertemu.
“Dimana sih itu anak satu, aku
harus cari kemana lagi?” Ucap Jimin sambil terus berjalan.
Jalanan sudah lumayan sepi.
Skip
Taehyung masih terbangun. Dia
masih sibuk dengan Prnya yang harus di kumpulkan besok pagi. Tiba-tiba dia
teringat Shera.
“Dia pulang ke RS tidak ya? apa
jangan-jangan dia kabur lagi?”
Taehyung sampai memukul-mukul
kepalanya dengan tangannya, bisa-bisanya dia memikirkan Shera yang dia sangka
orang gila.
“Ah bodo amat, mau pulang mau
tidak terserah dia”
“Ahhh tapi kasihan kalau tidak
pulang”
“Ahhhh”
Teriak Taehyung pelan lalu
cepat-cepat menggarap Prnya.
Sedangkan Jungkook masih asik
dengan game overwatchnya. Dia belum kepikiran Shera. Karena dia akan sangat
amnesia kalau sudah bermain game.
Skip
Shera terbangun dari tidurnya.
Dia tertidur cukup lama. Nam Joon
yang di sampingnya melihat Shera bangun merasa aneh. Shera bangun dengan muka
lusuhnya.
Nam Joon sampai terkena air
liurnya yang menetes.
Shera mengelap mulutnya yang
sepertinya basah. Itu si gara-gara iler.
“Sudah bangun?” Tanya Nam Joon
yang masih merasa jijik terkena air liur Shera lalu membersihkannya.
Shera mengangguk pelan, nyawanya
masih belum terkumpul.
Lalu, dia membenarkan rambutnya
yang acak-acakan di bantu Nam Joon.
“Oppa, ini jam berapa?”
“Jam 22.00”
Shera melotot karena terkejut.
“Hah kenapa oppa tak
membangunkanku sih? Ini sudah malam, aku ikut pulang saja ya kerumah” pinta
Shera yang langsung di tolak mentah-mentah oleh Nam Joon.
“Tidak bisa, kamu harus balik ke
RS, pasti Jimin sudah nyariin kamu Sherrrrr..”
Shera kesal. Lagi-lagi Jimin.
“Hya Oppa, aku kan rindu rumah”
“Pulang saja ke RS cepat sudah
malam, apa aku telpon mama?”
“Hya jangan!! baiklah aku pulang”
Ucap Shera lalu berdiri dari kursi. Nam Joon juga ikutan berdiri lalu memeluk
Shera, adiknya itu.
“Sesak Oppa sesak, opp..” Ucap
Shera yang sekarang sudah dipelukan Nam Joon.
“Oppa rindu Dongsaengku tercinta”
“Lepasin oppa, sesak!” Teriak
Shera lalu akhirnya Nam Joon melepaskan pelukannya. “Sudah sana pulang”
“Ya, ne, oke” Jawab Shera ngasal
lalu pamitan pulang ke RS dengan terpaksa daripada di omelin mamanya.
Nam Joon melambaikan tangan ke
arah Shera. “Salam buat Jimin ya”
Shera hanya mengangkat tangannya
sedangkan dia tetap berjalan lurus ke depan.
Intinya dia senang bertemu dengan
oppanya dan oppanya juga senang.
Skip
Jimin masih berjuang mencari
Shera, hingga akhirnya dia menemukan pasiennya itu sedang berjalan gontai
membawa sebuah plastik hitam.
Jimin langsung mengepalkan
tangannya, siap memangsa buruannya.
Shera berjalan dengan tidak semangat
menuju Rumah Sakit. Pikir dia bakal ketemu dengan Jimin lalu di kurung lagi.
“Hya!” Teriak seseorang yang
berdiri cukup jauh dari Shera. Shera melihat ke depan, ternyata Jimin.
Jimin yang sekarang sedang
mengepalkan tangannya kalau Shera berniat kabur atau lari lagi.
Tapi, Shera hanya diam di tempat
sampai Jimin menghampirinya dengan cepat, takut Shera kabur lagi.
“Kamu kemana s..” Belum selesai
Jimin bicara, Shera memotongnya. “Itu kenapa kotor?” Tanya Shera menunjuk Hdung
Jimin.
Jimin bingung dan tentu saja aneh
dengan pertanyaan Shera, lalu mengusapkan tangannya ke hidungnya. Ternyata
kotor kena oli. Entah oli datang darimana.
Shera hanya diam lagi. “Kemana
saja kamu hah?” Tanya Jimin tegas.
“Nih” Jawab Shera singkat
menunjukan kantong plastik hitam berisi daging segar itu.
Jimin mengernyit lalu mengambil
kantong hitam itu. “Ini apa?” Tanya dia.
“Daging se gar” Jawab Shera
santai. “Aku buang” Jawab Jimin dan langsung di pukul oleh Shera.
“Heh sakit” Teriak Jimin. Shera
lalu cepat-cepat mengambil kantong hitam berisikan daging miliknya dan
mendekapnya erat-erat.
“Jangan, enak saja kalau bicara,
ini di traktir!” Jawab Shera kesal langsung berjalan meninggalkan Jimin yang
masih berfikir. Di traktir? Batinnya.
“Hya tunggu!” teriak Jimin lalu
mengejar Shera.
Shera terus berjalan ke Rumah
Sakit.
“Kamu di traktir siapa?” Tanya
Jimin. “Yang jelas manusia” Jawab Shera singkat.
“Hei jangan-jangan orang itu
sengaja traktir karena itu isinya racun”
Shera berhenti lalu menatap
Jimin. “Kenapa? Salah? Salah di traktir? Cemburu?”
“Iya karena aku sudah mencari
kamu mati-matian, dan kamu ternyata di traktir”
“Terus apa masalahnya?”
“Masalahnya saya sebagai dokter
kamu rela mengejar kamu, pasien saya, sampai di kejar anjing, salahnya adalah
kamu tidak menghargai saya, saya tau saya bukan dokter yang baik, tapi tolong
hargai saya karena sudah merawat kamu” Jawab Jimin panjang lebar dan membuat
Shera tak bsia menjawabnya.
Akhirnya, terjadi keheningan
selama kurang lebih 1 menit, dan Jimin mengawali dengan pergi duluan ke rumah
sakit.
Shera masih diam di tempat,
sedang meresapi perkataan Jimin yang begitu dalam dan sekarang menusuk Shera.
“Ayo pulang Sher” Ajak Jimin dari
kejauhan. Shera menengok ke arah Jimin yang sudah berada jauh di depan tapi
tetap setia menunggunya.
“Terimakasih sudah menjagaku
sampai saat ini, maaf aku sudah banyak tingkah yang membuatmu kesal tapi tetap
tersenyum” Ucap Shera pelan dan bicara pada dirinya sendiri.
Dia merasa bersalah.
Kok gw mikir yah,, Gimana caranya namjoon nemuin shera ditaman?? Teleponkah?? Telepatikah???
BalasHapusWkwk. Anggap saja kebetulan mereka bertemu. Wkwk.
Ga usah spaneng makanya :p
HapusJungkook menengok. “Sudah tapi.. ga gal” Jawab Jungkook dengan penuh kekecewaan.
BalasHapusUluluhhh.
Kecewa banget atau Kecewa berat nih. Ckck.
“Makanya nurut sama Pak Dokter Jimin, kalau tidak boleh kabur ya jangan kabur, itu biar kamu cepet sembuh Shera” Ucap Nam Joon.
BalasHapusNamjoon bilang pak dokter jimin,, kok berasa jimin tua beneran yahh.
Bayangin jimin udah bapak-bapak.
Hehe.
Dia benar-benar kelelahan gara-gara mencari pasiennya yang entah kemana. Sudah pukul 10 malam dia masih berkeliaran di luar mencari Shera dan Shera tak kunjung bertemu.
BalasHapusLama amat nyarinya!!!
Wow,, terharu saya.
Cari jodoh tuh kek dokter jimin,, pasien kabur aja diperjuangin,dicari sampe ketemu. Apalagi Kamu. Eaaa~
Sedangkan Jungkook masih asik dengan game overwatchnya. Dia belum kepikiran Shera. Karena dia akan sangat amnesia kalau sudah bermain game.
BalasHapusYey!!! Disini saya kok merasa senang yahh..
Yahh pokoknya seneng dehh, Kookie Engga mikirin cewek lain. Cemburu saya. -_-#
Nam Joon sampai terkena air liurnya yang menetes.
BalasHapusAstagfirulloh,, lelap banget tidurnya,, sampe ngiler begitu.
Gw mah Kalo Jadi namjoon udah ngamuk. Peace!!
Nam Joon melambaikan tangan ke arah Shera. “Salam buat Jimin ya”
BalasHapusJimin dan namjoon.
Mereka temenan yah???
Baru Tau.
Baru tau ya :p kesian
HapusDia merasa bersalah.
BalasHapusAlhamdulilah,, akhirnya shera sadar juga. Semoga emang beneran sadar yak.
Kasian juga dokter jimin. Hehe.
Kira-kira daging seeeegarrrrr nya Mau diapain yak??? Steak kah?? Kita Tunggu part selanjutnya.
BalasHapusSemangat thor,, part Ini typonya mulai berkurang bahkan Engga Ada keknya. Yey!!!
Alhamdulillah pake leptop sendiri😊
BalasHapus