Selasa, 18 Juli 2017

Because of Steak 6










Part 6 Jungkook meet Shera

Pagi ini Jungkook kesiangan gara-gara begadang bermain Game Over watch. Untung ada kakaknya yang super baik membangunkannya. Ya, walaupun dengan sedikit kasar. Menyiram air teh ke muka Jungkook. 

Yang penting adalah Jungkook bangun.

Taehyung sedang menyiapkan sarapan untuknya dan adiknya. Dua potong roti bakar dengan olesan selai kacang.

Maklum, hanya Roti. Taehyung tak bisa memasak banyak. 

Jungkook keluar dari kamar mandi melihat Taehyung sedang mengoleskan Roti Bakar dengan cukup semangat, walaupun berantakan.

“Hya hyung, itu kebanyakan selainya” Jungkook mendekat dan menunjuk roti bakar yang di olesi selai Taehyung banyak dan juga berantakan.

“Hyaa aku hanya mencoba mengoleskannya”

“Biar aku saja”

Lalu, Jungkook mengambil Roti bakar yang di pegang Taehyung, meratakan olesan selai kemudian langsung memakannya dan pergi ke kamarnya untuk ganti baju.

Taehyung melihat Jungkook pergi sambil tersenyum kecil. “Maafkan aku kookie” 

Lalu, dia kembali mengoleskan Roti bakarnya.

Seketika air matanya menetes dari pelupuk mata.

Skip

Shera masih tertidur sampai sekarang. Padahal hari sudah siang.

Jimin masuk ke kamar Shera, untuk menyiapkan makan paginya. Tentu saja menyuapi Shera. Benar-benar Dokter idaman bagi semua pasien yang menyadari akan kebaikan Jimin.

Shera masih diam tak bergerak. Masih di dalam mimpinya. 

Jimin berjalan ke samping tempat tidur Shera lalu menaruh nampan makanan pagi Shera di meja. Dia meracik sebentar bubur dan lauk pauknya. Lalu, mecicipi sebentar. Ternyata benar hanya asin, pantas Shera tidak suka. Jimin pun melepeh bubur yang dia cicipi.

“Maaf ya Shera, memang begini makanan seorang pasien” Jimin bicara sendiri lalu kembali meracik.

Skip

Taehyung jalan bersama ke sekolah bersama Jungkook. Mereka berbincang-bincang selama perjalanan. 

Sesampainya di gerbang mereka berpisah, karena kelas mereka berbeda jalur.

Taehyung berjalan sendiri menuju kelasnya, melewati koridor.

Pikiran dia sedang bercabang, sampai akhirnya dia tidak melihat ada orang di depannya sedang berjalan dan menabrak Taehyung.

Semua buku yang di bawa orang tadi jatuh. Taehyung yang melamun, langsung minta maaf dan mengambil buku orang tadi.

“Maaf, maaf saya sedang melamun” Jawab Taehyung sambil menunduk mengambil buku-buku orang tadi.

“Tidak papa, santai” Jawab orang tadi, lalu berdiri dan pergi meninggalkan Taehyung.

Setelah orang tadi pergi. Taehyung merasa ada yang aneh. Lalu, dia menoleh sekilas dan melanjutkan perjalanan ke kelasnya lagi.

Orang tadi menoleh juga ke arah Taehyung yang sedang berjalan ke kelasnya sambil tersenyum kecil.

Skip

Jimin sudah selesai meracik bubur Shera. Lalu, dia duduk di kursi samping tempat tidur, dan menatap ke arah Shera yang sedang tidur.

“Kamu itu suka bikin saya kesal, tapi kalau lagi diam begini, saya suka lihatnya” Ucap Jimin memakai kata-kata formalnya. 

Lalu, dia mengusap kepala Shera pelan. Dia berharap Shera cepat sembuh dan itu hanya di mulut saja, entah mengapa.

Skip

Seperti biasanya Jungkook sampai lebih dulu dari Hoseok. 

5 menit dari kedatangan Jungkook, Hoseok akhirnya datang. Dan, langsung heboh dengan ceritanya, Jungkook hanya meng-iyakan atau meng-okekan saja. 

“Iya Oke” Jawab Jungkook satu paket. Hoseok tak peduli, dia lanjut dengan ceritanya. Cerita tentang dia hampir di mintai tanda tangan oleh gadis kelas 2 tapi ternyata salah orang, kebetulan Hoseok mirip dengan seorang laki-laki kelas tingkat 2 yang di idolakan gadis yang minta tanda tangan itu. Hoseok kesal. Dia sudah senang, ternyata ga gal... 

“Kesal tau tidak Kook, aku sudah percaya diri dengan dia, tapi ternyata... zonk”

“Ya maka dari itu, kamu harus lihat dulu dia mau apa, jangan percaya diri langsung, nanti jatuh tertimpuk batu” Pepatah Jungkook yang tidak ada maknanya.

“Siapa tau aku laku, maksud aku begitu” Jawab Hoseok dengan nada dramanya, yang sudah menjadi kebiasaan dan Jungkook sampai paham dan maklum.

“Jangan sok laku kalau memang tidak laku” Jawab Jungkook cuek dan mendapat satu pukulan di kepalanya. “Entah kenapa aku so freaking laugh so hard when I heard that”

 “Whatever you say Kook, Now Im feeling so bad about you, cause you can’t understand my story” Jawab Hoseok dengan full bahasa Inggris yang ngasal, tapi keliahatan benar. 

Skip
Shera akhirnya bangun setelah lama tertidur. Hari memang sudah siang. Matahari pun sudah menembus jendela kamar Shera dengan cahayanya yang terang dan panas pula.

Shera mengusap-usapkan kedua tangannya ke wajahnya. Lalu, membuka matanya pelan dan melihat orang tertidur di sampingnya. Dokter Jimin.

Shera melihat Jimin tertidur dengan ponsel di tangannya. Dia melihat semua sisi wajah dari Jimin. Dia merenung akan kesalahan yang dia lakukan kepada Dokternya ini. Dia ingin meminta maaf. 

“Sudah bangun terus makan, jangan pasang muka sendu begitu” Tiba-tiba, Jimin bangun dari tidurnya, dan itu membuat Shera salah tingkah karena sedari tadi sedang memperhatikan Jimin.

Jimin menatap Shera aneh yang sekarang mukanya berubah seperti kepiting rebus.

“Kamu kenapa?” Tanya Jimin. Shere menoleh ke Jimin. “Tidak apa-apa” Jawab Shera dengan sekuat hati agar tidak malu.

Jimin mengangguk mengerti lalu dia berdiri mengambil bubur lalu duduk kembali. Dia mengaduk bubur Shera yang sudah lumayan dingin. Lalu, menyuapi Shera.

“Aaaaa” Ucap Jimin ke arah Shera.

Shera menurut lalu membuka mulutnya. Dia mengunyah pelan bubur yang di suapi Jimin. Jimin tersenyum, tak biasanya Shera menurut begini. Mungkin perkataannya semalam berhasil.

Skip

Jam menunjukan pukul 09.00 Pagi. Satu jam lagi waktunya istirahat. 

Kelas Jungkook sekarang sedang pelajaran Biologi. Tapi, Guru tidak masuk dan hanya memberi tugas yang harus di kumpulkan hari itu juga. 

Jungkook mengerjakan tugas itu bersama Hoseok. Mereka berdua mengerjakan dengan lancar. Mereka berdua terkenal pintar di kelas. Jungkook rangking 5 dan Hoseok rangking . mereka berada di sepuluh besar untuk semester ini.

Seperti biasa juga Bora dan gengnya ke meja Jungkook dan Hoseok yang sedang tenangnya mengerjakan tugas.

“Kookie-ah” Panggil Bora manja. Jungkook hanya berdehem menjawab Bora. “Tolong ajari kami ya, tugasnya sulit” Ucap Bora dengan nada dramanya. Lalu, tanpa se izin Jungkook dia mengusir Hoseok pergi dari kursinya supaya bisa duduk bersebalahan dengan Jungkook.

Hoseok yang daritadi tenang mengerjakan tugasnya merasa terganggu karena Bora menyenggol lengannya menyuruhnya dia bangun dari kursinya untuk pindah tempat. Akhirnya, dia kesal langsung berdiri pindah ke tempat duduk lain.

“Mau kemana seok?” Tanya Jungkook kilat melihat Hoseok pergi tiba-tiba. Bora sudah ada di sebalah Jungkook sambil senyum manja tapi no respon oleh Jungkook.

Akhirnya, Jungkook juga pergi. Bora menarik lengan Jungkook. “Jangan pergi Kook, ajari kami dulu” Mohon Bora. Tapi, tangan dia di tepis oleh Jungkook. 

“Sialan” Umpat Bora.

Skip

Kelas Taehyung keluar lebih cepat. Sebelum waktu istirahat, kelas dia sudah selesai pelajaran.
Taehyung membereskan bukunya lalu keluar kelas diikuti Jin dari belakang.

“Bro, mau kemana?”

“Kamar mandi” Jawab Taehyung.

“Yaudah aku ikut” Jawab Jin sambil merangkul Taehyung yang pikirannya sedang bercabang.

Skip

Jam 10.00 Shera masih stay di kamarnya. Dia tidak berniat untuk kabur. Walaupun kamarnya tidak di kunci oleh Jimin. Dia menyesal mengabaikan perhatian Jimin.

Lalu, dia bangun dari tempat tidurnya. Berjalan ke arah jendela kamarnya. Melihat pemandangan sekitarnya. “Swear I really miss my mom and my Monie Oppa” Ucap Shera pelan lalu melamun.

Jimin masuk ke kamar Shera. “Tadaaaa” Teriaknya. Shera yang sedang melamun lalu menengok ke kebelakang ke arah Jimin yang sudah membawa hidangan berupa Steak. Shera tak percaya dan langsung berlari ke arah Jimin. “HAHHH STEAK? INI STEAK KAN?” Teriak Shera histeris, dia tak percaya.

“Iya, menurutmu apa?” Jawab Jimin lalu menaruh nampan di meja yang ada Steaknya itu. Shera melihat Steak itu berbinar.

“Kenapa bisa?” Tanya Shera masih tak percaya. Karena dia tidak boleh makan Steak.

“Ini hadiah untukmu” Jawab Jimin tersenyum. Lalu, Shera menangis terharu. Dokternya yang satu ini ternyata baik sekali. Jimin bingung lalu tersenyum sambil mengusap pucuk kepala Shera. 

“Sudah jangan menangis, 5 hari lagi kamu pulang kerumah, keadaanmu sudah sehat, ini di makan steaknya” 

Shera memeluk Dokternya itu. “Terimakasih Dokterku”

Jimin membalas pelukan Shera. Dan, sebenarnya dalam hati Jimin tak rela harus berpisah dengan Shera.

Skip

“Kamu rindu Shera tidak?” 

“Rindu”

“Ayo besok ke Rumah Sakit” 

“Tapi aku belum siap, aku merasa bersalah”

“Salah kita berdua, kita sahabat yang tidak bertanggung jawab”

“Aku takut dia tidak mau menganggap aku sebagai sahabatnya lagi” Ucap Yerin kepada Morin. 

Yerin dan Morin adalah sahabat Shera dari SMP. 

“Ayolah, kita harus minta maaf sama dia, aku rindu dia Yerin-ah, aku ingin kita bertiga seperti dulu lagi” Ucap Morin. Yerin menatap Morin sendu. Dia juga rindu, dia ingin seperti dulu lagi. tapi, dia takut untuk menyelesaikan ini. Takut akan Shera yang membencinya.

Skip

Shera memakan Steak yang di bawa Jimin dengan lahap. Jimin melihatnya sampai tersenyum sendiri. 
Shera makan terus belepotan tak karuan.

Berkali-kali Jimin mengelap mulut Shera yang penuh dengan bumbu Steak.

“Pelan-pelan makanya” 

“Hemmm” Ucap Shera sambil menelan dagingnya. “Ini enak sekali Ahjussi”

Lagi-lagi Ahjussi. Jimin lalu menoel pipi Shera. “Hya, sudah kubilang aku masih muda, jangan panggil aku Ahjussi” Shera melihat Jimin lau tertawa. “Maafkan saya Dok, habisnya kan sudah kelihatan tua” jawab Shera ngasal dan mendapat satu cubitan oleh Jimin.

Skip

Taehyung duduk di kantin bersama Jin. 

Taehyung masih merenung entah kemana pikirannya sekarang. Jin yang sedang makan dengan sseamangat, melihat Taehyung sedang galau merana lalu akhirnya buka suara.

“Kau kenapa?”

Taehyung masih diam. “KAU KENAPA?” Teriak Jimin agak keras sambil menepuk lengan Taehyung.

“Hahh”

“Kau kenapa?” tanya Jin lagi. “Tidak papa”

“Mukamu suram”

“Hah yang benar?”

“Iya, kau rindu dia?”

Taehyung diam. “Untuk apa? Tidak berguna”

“Jujur saja, sekarang aku tanya, kalau dia datang lagi, kau mau apa?”

Taehyung tak bisa menjawab. Hatinya bimbang. Dia rindu namun rindu yang tak terbalaskan. Percuma bagi dia. Merindukan seseorang yang jauh dan entah kemana selama 3 tahun.

Skip

“Ini Steak siapa yang buat?” Tanya Shera setelah berhasil melahap semua Steaknya.

“Aku” Jawab Jimin jujur. Tapi, gagal Shera tak percaya. “Yang benar? Bohong”

“Benar” Shera menatap Jimin yang memang tak ada kebohongan. 

“Rasanya enak dan lembut, aku masih tak menyangka kau yang membuatnya” Jawab Shera sambil mengunyah Steaknya dan membuat pipinya menggembung. Jiimin gemas lalu menangkupkan kedua tangannya ke pipi Shera. 

“Kamu gemesin sekali!” Teriak Jimin sambil memperlihatkan senyuman imutnya dan matanya yang seperti bulan sabit karena ikut tersenyum.

Skip

Entah kenapa bel pulang sekolah sudah berbunyi cepat sekali. Anak-anak kelas 1-3 berhamburan keluar kelas mereka masing-masing untuk pulang. Termasuk Jungkook dan Hoseok yang sudah keluar lebih dulu dari kelas karena mau ke warung internet untuk bermain game overwatch. 

“Mau main berapa jam Kook?” Tanya Hoseok di sela sela perjalanan mereka berdua ke warung internet itu.

“Sampai selesai”

“Hah!” Jawab Hoseok.

Jungkook menengok sebentar ke arah Hoseok. “Kaya tidak biasanya” 

“Iya sih” Ucap Hoseok sambil menggaruk kepalanya.

Tiba-tiba Jungkook teringat Shera. “Eh” Jungkook berhenti sebentar. “Kenapa kook?” Tanya Hoseok. “Aku tiba-tiba teringat seseorang, ingin menjenguknya” 

“Siapa?”

“Shera, Kim Shera” Jawa Jungkook pelan.

“Shera? hah?” 

“Kau kenal?” Tanya Jungkook kepada Hoseok yang terkejut sendiri.

“Tidak kok hehe mau menjenguk dia? memang dia dimana? rumah sakit”

Tanya Hoseok yang sepertinya mengetahui siapa itu Shera tapi Jungkook tidak peka akan hal itu.

“Iya di rumah sakit”  jawabJungkook bingung lalu akhirnya mengangguk. Seketika dia ingin bertemu Shera. 

“Game overwatchnya?” Tanya Hoseok. “Kita pikirkan nanti” Jawab Jungkook lalu berjalan lebih cepat.

Skip

Setelah selesai makan steak. Shera kembali di tempat tidurnya. Kali ini sambil mendengarkan mp3 di ponselnya.

Jimin akan datang lagi sekitar 1 jam lagi untuk memberi Shera obat dan mengecek perkembangan tubuh Shera.

Shera merasa senang. Akhirnya, dia makan steak setelah sekian lama dia tidak pernah makan steak. Dan, kali ini steak yang dia makan di buat oleh Jimin, Dokter yang telah merawatnya selama di rumah sakit. Ini merupakan suatu keajaiban.

“Nanananana” Ucap Shera menyanyi sendiri mengikuti lagu yang dia dengar.

Skip

Taehyung dan Jin sedang sparing basket di lapangan basket sehabis pulang sekolah.

Ini kebiasaan mereka sebelum pulang kerumah. Melepas kepenatan selama pelajaran dari pagi sampai pulang.

“Ayo bro yang semangat dong!!!” Teriak Jin ke arah Taehyung yang kebanyakan melamun saat melakukan sparing. Sampai akhirnya bola basket mengenai kepalanya barulah Taehyung sadar.

“Hahhhhh” 

“Semangat!!!” Teriak Jin dari jauh. Lalu, dengan sigapnya Taehyung berlari memegang bola basketnya dan memasukkannya ke ring basket.

Taehyung tersengal-sengal dan dia duduk sebentar. Jin menghampirinya lalu duduk di ssampingnya.
“Kau kenapa? ada masalah?” Tanya Jin yang seakan akan tau perasaan Taehyung sekarang. 

“Tidak ada masalah” Jawab Taehyung yang bohong dan Jin langsung tau itu. “Aku tidak bisa percaya kata-katamu sobat, kau harus cerita” Mau tidak mau Taehyung cerita karena kalau Jin sudah meminta dia tidak bisa menghindar. Jin satu-satunya sahabat yang bisa mengerti perasaanya.

“A-ku rindu dia” Ucap Taehyung gagap sambil menatap lurus kedepan.

Jin melihat Taehyung yang sekarang sudah dengan muka sendunya.

“Aku paham perasaanmu Tae, sekarang hanya kau yang bisa menentukan kau akan tetap menunggu atau pindah ke lain hati, dan aku yakin kau masih sayang dengan dia” Jawab Jin sambil merangkul sahabatnya itu.

Taehyung lalu menunduk sedih.

Dia merindukan seseorang yang pergi meninggalkan dia selama 3 tahun dan entah kembali atau tidak sesuai janjinya. 

Skip

Jungkook dan Hoseok sudah sampai di depan gerbang rumah sakit gangnam tempat Shera berada.
“Ini rumah sakitnya?” tanya Hoseok.

Jungkook mengangguk lalu berjalan kedepan dan diikuti Hoseok dari belakang.
Skip

Shera masih asik dengan Mp3nya sampai ada yang mengetuk pintu kamarnya. 

Tapi, Shera tidak dengar karena dia menyetel lagu dengan volume keras sehingga tidak bisa mendengar sekelilingnya.

Jungkook mengetuk pintu kamar Shera dengan keras, tapi tak berhasil. Jungkook melihat ke dalam kamar Shera. Ternyata Shera sedang menyetel lagu menggunakan earphonenya. Pantas saja.

“Kau yakin disini?” Tanya Hoseok. Jungkook mengangguk dan sambil menunjuk ke arah dalam.
“Pantas saja tak dengar” Gumam Jungkook. Lalu, mencoba membuka pintunya. Ternyata tak di kunci. Jungkook berjalan masuk ke dalam diikuti Hoseok dari belakang dengan muka bingungnya.

Mereka seperti maling mengendap-endap masuk. Sampai Shera menyadari Jungkook dia langsung melepas Earphonenya. “Kamu?” Tanyanya. Jungkook dan Hoseok berhenti berjalan lalu Jungkook tersenyum sambil melambaikan tangannya. Hoseok melihatnya sambil tersenyum juga dan dia bingung mau apa sebenarnya.

“Hai, She-shera, benarkan?” Sapa Jungkook duluan. “Hai” Jawab Shera. 

“Aku Jungkook, panggil saja Jungkook” Jungkook memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangannya. Dna, dia balas langsung oleh Shera. “Iya, kamu sudah tau namaku kan hehe” Jungkook tersenyum.

Hoseok merasa di abaikan langsung memperkenalkan diri dengan percaya diri. 

“Hai aku Hoseok, Jung Hoseok, panggil saja Hoseok, Seok, sayang juga boleh” Ucap Hoseok penuh kepdan sambil mengulurkan tangannya ke arah Shera yang sekarang sedang tertawa sambil memperlihatkan giginya karena Hoseok yang pede sekali.

“Hahaha aku Shera Kim Shera, boleh panggil Sher, Shera, Ra, sayang juga ups” Jawab Shera mengikuti gaya Hoseok. Hoseok tertawa bersama Shera. Mereka seperti teman lama yang baru lama bertemu. 

Jungkook melihat mereka bingung lalu ikutan tersenyum kecil.

Skip

Jam 16.00.

Taehyung dan Jin masih berada di lapangan basket. 

“Huahh berhenti dulu Tae-ah aku capek ayo kita istirahat” Pinta Jin sambil berjalan ke pinggir lapangan dengan tersengal sengal.

“Hah bilang saja kau kalah terus daritadi” Teriak Taehyung dari jauh sambil mendrible bola basket dan memasukan ke dalam ring, yap masuk. 

Jin langsung duduk di pinggir lapangan lalu menenggak air minumnya. Taehyung juga.

“Bilang saja kau kalah” 

“Enak saja, itu karena aku sedang lelah” Jawab Jin penuh pembelaan. Taehyung hanya tertawa. Memang sahabatnya yang satu ini pintar membela diri dengan segala alasannya.

Taehyung mengambil ponselnya. Dia berniat melihat pesan, siapa tau ada pesan dari Jungkook. Tapi, ternyata tidak.

“Hyaa kemana si Jungkook?” Ucap Taehyung sambil melihat isi pesannya.

“Hah adikmu itu?”

“Iya, dia tidak mengabariku sama sekali”

“Hya mungkin dia sedang pergi dan tidak sempat mengabarimu”

“Iya mungkin sedang ke warung internet bersama Hoseok” 

“Yah, adikmu pintar basket juga tidak?”

“Iya pintar”

“Ajak sparing ayo” 

Taehyung mendengus. “Sekarang dia lebih suka ke warung internet di banding sparing basket” 

“Hya paksa ayo”

“Kalau bisa, aku juga sudah mengajaknya waktu itu tapi zonk”

“Bilang saja Jin hyung yang mengajaknya pasti mau”

Taehyung melihat Jin. “Yakin?”

Jin mengangguk. “Daripada main game terus lebih baik olahraga”

“Iya si benar, tapi...sepertinya dia sudah kecanduan game”

“Bisa di rubah, aku yakin, percaya kata-kataku”

Taehyung hanya menatap lurus kedepan. Mungkin Jungkook sedang kesepian.

Skip

Jungkook, Hoseok dan Shera mengobrol sampai tertawa terbahak bahak. Ini semua karena Hoseok yang bolak balik melawak. Shera sampai menangis karena saking lucunya dia.

Menurut Shera Hoseok seperti ibu-ibu kalau sedang ngomel sendiri. Jungkook sampai geleng-geleng kepala juga, kenapa bisa dia mendapat teman yang seperti ini.

“Jadi begini ayah aku sedang memotong rumput di depan rumah, lalu aku tak sengaja menendang pantatnya karena itu ayahku terjungkal, aku kira dia tukang kebun, sumpah aku tidak sengaja”
Sebenarnya ini cerita garing tapi entah kenapa Shera tetap ngakak dan Jungkook Cuma geleng-geleng kepala tak mengerti jalan pikiran Hoseok dan Shera.


Dari siang sampai sore mereka bertiga masih betah bercerita. Shera tertawa terus.
Jimin masuk tiba-tiba dan melihat mereka bertiga di dalam kamar. Jungkook dan Hoseok langsung  berdiri begitu melihat Jimin datang dengan nampan berisi obat dan juga alat untuk cek kesehatan Shera. 

“Ahjusiii!!” Teriak Shera penuh semangat. Yang di panggil tak merespon, dia merasa kesal di panggil Ahjusii di hadapan Jungkook dan Hoseok. 

“Sudah kubilang aku bukan ahjusii, aku masih muda”

“Iya bapak kok imut” Ceplos Hoseok dan Jimin menengok. “Dan saya juga bilang, saya bukan bapak bapak, umur saya masih muda-__-“

Shera tertawa. Jimin kesal lalu menaruh nampan dan langsung bersiap memeriksa Shera.

“Ini temanku, Hoseok dan Jungkook” Shera memperkenalkan mereka berdua.

“Hai om saya Hoseok”

“Saya Jungkook”

Jimin masih sibuk mempersiapkan dan mengabaikan Jungkook dan Hoseok.

“Biasa lah, dia memang begitu orangnya” Jawab Shera kesal, karena Jimin mengabaikan dia. Jimin menyubit pipi Shera. “Shera liat aku sedang mempersiapkan cek kesehatanmu jangan berisik” 

Jungkook dan Hoseok hanya tersenyum sambil cengo. Mereka merasa tak enak.

Skip

Sementara itu Taehyung dan Jin sudah selesai sparing basket.

“Hyaa aku pulang duluan, Adiku sudah minta di jemput” Pamit Jin lalu berlari keluar lapangan. Taehyung hanya tersenyum sambil melambaikan tangannya. 

Taehyung membuka ponselnya. Membuka galerinya. dan membuka foto dia bersama seseorang.

“Apa kabar?’

“Baik-baik saja kan?”

“Aku disini baik”

“Aku merindukanmu”

“Kau dimana?”

Dan, seseorang telah memperhatikan Taehyung dari kejauhan.

“Iya aku juga merindukanmu”

Skip

Akhirnya, Jungkook dan Hoseok pamitan pulang kepada Shera yang masih di periksa oleh Jimin.
“Shera aku sama Hoseok pamit pulang ya sudah sore” Jungkook tersenyum ke Shera dan di balas muka penuh kekecewaan karena sudah mau pulang.

“Yah kenapa pulang?” 

Jungkook bingung lalu dia beralasan karena sudah di tunggu kakaknya di rumah dan begitu juga Hoseok. 

“Hya yasudah aku pasti bakal bosen lagi, kesini lagi ya besok” Pinta Shera.

Jungkook menyetujui dan Hoseok juga. Lalu mereka keluar dan pulang.
Tinggalan Jimin dan Shera.

“Kau jahat”

Jimin menoleh ke Shera yang sekarangs sedang cemberut. “Kenapa? kan aku sedang sibuk, lhat ini, obatmu banyak”

“Ya tapikan mereka pulang jadinya”

“Yahh biarkan hari memang sudah sore”

“Hih dasar dokter menyebalkan”

“Hyaaa tumben kau tidak kabur, pintu kamar tidak di kunci tadi lho”

Shera hanya diam dan tidak mau mendengarkannya lagi. Jimin tersenyum lalu memegang kepala Shera. “Jadilah penurut” 

Shera hanya diam lalu tersenyum.

Skip
“Hyaa itu Dokternya?” Tanya Hoseok. “Iya dokternya”

“Hem masih muda, sepertinya umurnya masih sama dengan kita”
“Iya aku juga tidak tau”

“Shera menang banyak di jaga dengan dokter ganteng seperti dia”

Hoseok mendapat tonyoran di kepalanya. “Aduh kamu kenapa Kook?”

“Tidak, ayo pulang taehyung-hyung sudah menungguku sepertinya”
Hoseok mengusap kepalanya. “Hya tunggu!”

Skip

Taehyung berjalan pulang sendirian. 

Tiba-tiba dia teringat Shera. “Hya bocah itu, apa kabar ya?”

Taehyung lalu mengingat kejadian bertemu Shera di depa supermarket sampai membeli steak.

“Kira-kira dia masak steak atau tidak ya?”

“Hahaha lucu sekali” 

“Apa aku jenguk dia? tapi kira-kira dimana rumah sakitnya, oh ya Jungkook pasti tau”

Taehyung mengetikan pesan ke Jungkook.

Skip

Jungkook berjalan sendirian, Hoseok sudah pulang duluan. Mereka berbeda jalur.Dan, mereka tidak jadi bermain game overwatch di warung internet haha.

Jungkook membuka ponselnya, ternyata ada pesan dari kakaknya. 

Cepat pulang ada yang aku ingin tanyakan padamu

Skip

Jimin sudah selesai mengecek kesehatan Shera yang sebentar lagi akan pulang kerumah. Yey.

“Cukup sehat” Jawab Jimin dan membuat Shera melirik ke arahnya. “Maksunya gimana?”
\
“Kesehatanmu sudah membaik, 4 hari lagi on the way pulang kerumah” Teriak Jimin pelan. Shera senang sampai bangun dari tempat tidur lalu menari nari sendiri.

“Hyaa jangan gila” Jimin melihat Shera yang sedang seperti orang gila.

“Hya senang ahjusi, akhirnya setelah sekian lama aku bisa pulang kerumah dan bisa sekolah”

“Hya tapi tidak sambil menari seperti itu”

“Biarkan, ini menunjukan kesenanganku wlee” Shera menjulurkan lidahnya. Parampampam.

Jimin menggeleng-gelengkan kepalanya. Melihat Shera sembuh dia senang dan bersyukur. Tapi apa rela dia melihat Shera pergi dan tidak di rawat lagi oleh dia?

Skip


Ini Shera sama Hoseok. Kelakuan mereka hampir sama. Kira-kira mereka sempet selfie pas di rumah sakit. Itu kacamata entah dapet darimana haha. Seragam sekolah Hoseok udah di lepas. Haha


 

7 komentar:

  1. Hoseok Emang moodboster banget,, cocoklahh temenan Sama kookie.

    BalasHapus
  2. Part 6 Jungkook meet Shera

    Judulnya lohh Bikin jeles,, Tapi ternyata kookie ngajak Hoseok juga. Hehe. hilanglah kecemburuanku. Makasih Hoseok. Muah Muah. Jaga kookie yaa, Hoseok.

    BalasHapus
  3. Taehyung melihat Jungkook pergi sambil tersenyum kecil. “Maafkan aku kookie”

    Lalu, dia kembali mengoleskan Roti bakarnya.

    Seketika air matanya menetes dari pelupuk mata.

    Baca bagian itu, jadi ikutan terharu. Orang tua mereka kemana???

    BalasHapus
  4. Penasaran loh siapa Orang yang selama Ini dirindukan taehyung.
    Semoga part selanjutnya Bisa lebih diperjelas. Di part Ini kan Orang itu udah muncul, nabrak taehyung pula,, cuman taehyung Engga nyadar.

    BalasHapus
  5. Oiya thor, kambuh lagi typonya. Diperbaiki lagi ya thor. Muehehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin karenaaa terlalu serius wkwk . Sori bro

      Hapus