Part
6 Jungkook meet Shera
Pagi ini Jungkook kesiangan
gara-gara begadang bermain Game Over watch. Untung ada kakaknya yang super baik
membangunkannya. Ya, walaupun dengan sedikit kasar. Menyiram air teh ke muka
Jungkook.
Yang penting adalah Jungkook
bangun.
Taehyung sedang menyiapkan
sarapan untuknya dan adiknya. Dua potong roti bakar dengan olesan selai kacang.
Maklum, hanya Roti. Taehyung tak
bisa memasak banyak.
Jungkook keluar dari kamar mandi
melihat Taehyung sedang mengoleskan Roti Bakar dengan cukup semangat, walaupun
berantakan.
“Hya hyung, itu kebanyakan
selainya” Jungkook mendekat dan menunjuk roti bakar yang di olesi selai
Taehyung banyak dan juga berantakan.
“Hyaa aku hanya mencoba
mengoleskannya”
“Biar aku saja”
Lalu, Jungkook mengambil Roti
bakar yang di pegang Taehyung, meratakan olesan selai kemudian langsung memakannya
dan pergi ke kamarnya untuk ganti baju.
Taehyung melihat Jungkook pergi
sambil tersenyum kecil. “Maafkan aku kookie”
Lalu, dia kembali mengoleskan
Roti bakarnya.
Seketika air matanya menetes dari
pelupuk mata.
Skip
Shera masih tertidur sampai sekarang.
Padahal hari sudah siang.
Jimin masuk ke kamar Shera, untuk
menyiapkan makan paginya. Tentu saja menyuapi Shera. Benar-benar Dokter idaman
bagi semua pasien yang menyadari akan kebaikan Jimin.
Shera masih diam tak bergerak.
Masih di dalam mimpinya.
Jimin berjalan ke samping tempat
tidur Shera lalu menaruh nampan makanan pagi Shera di meja. Dia meracik
sebentar bubur dan lauk pauknya. Lalu, mecicipi sebentar. Ternyata benar hanya
asin, pantas Shera tidak suka. Jimin pun melepeh bubur yang dia cicipi.
“Maaf ya Shera, memang begini
makanan seorang pasien” Jimin bicara sendiri lalu kembali meracik.
Skip
Taehyung jalan bersama ke sekolah
bersama Jungkook. Mereka berbincang-bincang selama perjalanan.
Sesampainya di gerbang mereka
berpisah, karena kelas mereka berbeda jalur.
Taehyung berjalan sendiri menuju
kelasnya, melewati koridor.
Pikiran dia sedang bercabang,
sampai akhirnya dia tidak melihat ada orang di depannya sedang berjalan dan
menabrak Taehyung.
Semua buku yang di bawa orang
tadi jatuh. Taehyung yang melamun, langsung minta maaf dan mengambil buku orang
tadi.
“Maaf, maaf saya sedang melamun”
Jawab Taehyung sambil menunduk mengambil buku-buku orang tadi.
“Tidak papa, santai” Jawab orang
tadi, lalu berdiri dan pergi meninggalkan Taehyung.
Setelah orang tadi pergi.
Taehyung merasa ada yang aneh. Lalu, dia menoleh sekilas dan melanjutkan
perjalanan ke kelasnya lagi.
Orang tadi menoleh juga ke arah
Taehyung yang sedang berjalan ke kelasnya sambil tersenyum kecil.
Skip
Jimin sudah selesai meracik bubur
Shera. Lalu, dia duduk di kursi samping tempat tidur, dan menatap ke arah Shera
yang sedang tidur.
“Kamu itu suka bikin saya kesal,
tapi kalau lagi diam begini, saya suka lihatnya” Ucap Jimin memakai kata-kata
formalnya.
Lalu, dia mengusap kepala Shera
pelan. Dia berharap Shera cepat sembuh dan itu hanya di mulut saja, entah
mengapa.
Skip
Seperti biasanya Jungkook sampai
lebih dulu dari Hoseok.
5 menit dari kedatangan Jungkook,
Hoseok akhirnya datang. Dan, langsung heboh dengan ceritanya, Jungkook hanya meng-iyakan
atau meng-okekan saja.
“Iya Oke” Jawab Jungkook satu
paket. Hoseok tak peduli, dia lanjut dengan ceritanya. Cerita tentang dia
hampir di mintai tanda tangan oleh gadis kelas 2 tapi ternyata salah orang,
kebetulan Hoseok mirip dengan seorang laki-laki kelas tingkat 2 yang di
idolakan gadis yang minta tanda tangan itu. Hoseok kesal. Dia sudah senang,
ternyata ga gal...
“Kesal tau tidak Kook, aku sudah
percaya diri dengan dia, tapi ternyata... zonk”
“Ya maka dari itu, kamu harus
lihat dulu dia mau apa, jangan percaya diri langsung, nanti jatuh tertimpuk
batu” Pepatah Jungkook yang tidak ada maknanya.
“Siapa tau aku laku, maksud aku
begitu” Jawab Hoseok dengan nada dramanya, yang sudah menjadi kebiasaan dan
Jungkook sampai paham dan maklum.
“Jangan sok laku kalau memang
tidak laku” Jawab Jungkook cuek dan mendapat satu pukulan di kepalanya. “Entah
kenapa aku so freaking laugh so hard when I heard that”
“Whatever you say Kook, Now Im feeling so bad
about you, cause you can’t understand my story” Jawab Hoseok dengan full bahasa
Inggris yang ngasal, tapi keliahatan benar.
Skip
Shera akhirnya bangun setelah
lama tertidur. Hari memang sudah siang. Matahari pun sudah menembus jendela
kamar Shera dengan cahayanya yang terang dan panas pula.
Shera mengusap-usapkan kedua
tangannya ke wajahnya. Lalu, membuka matanya pelan dan melihat orang tertidur
di sampingnya. Dokter Jimin.
Shera melihat Jimin tertidur
dengan ponsel di tangannya. Dia melihat semua sisi wajah dari Jimin. Dia
merenung akan kesalahan yang dia lakukan kepada Dokternya ini. Dia ingin
meminta maaf.
“Sudah bangun terus makan, jangan
pasang muka sendu begitu” Tiba-tiba, Jimin bangun dari tidurnya, dan itu
membuat Shera salah tingkah karena sedari tadi sedang memperhatikan Jimin.
Jimin menatap Shera aneh yang
sekarang mukanya berubah seperti kepiting rebus.
“Kamu kenapa?” Tanya Jimin. Shere
menoleh ke Jimin. “Tidak apa-apa” Jawab Shera dengan sekuat hati agar tidak
malu.
Jimin mengangguk mengerti lalu
dia berdiri mengambil bubur lalu duduk kembali. Dia mengaduk bubur Shera yang
sudah lumayan dingin. Lalu, menyuapi Shera.
“Aaaaa” Ucap Jimin ke arah Shera.
Shera menurut lalu membuka
mulutnya. Dia mengunyah pelan bubur yang di suapi Jimin. Jimin tersenyum, tak
biasanya Shera menurut begini. Mungkin perkataannya semalam berhasil.
Skip
Jam menunjukan pukul 09.00 Pagi.
Satu jam lagi waktunya istirahat.
Kelas Jungkook sekarang sedang
pelajaran Biologi. Tapi, Guru tidak masuk dan hanya memberi tugas yang harus di
kumpulkan hari itu juga.
Jungkook mengerjakan tugas itu
bersama Hoseok. Mereka berdua mengerjakan dengan lancar. Mereka berdua terkenal
pintar di kelas. Jungkook rangking 5 dan Hoseok rangking . mereka berada di
sepuluh besar untuk semester ini.
Seperti biasa juga Bora dan
gengnya ke meja Jungkook dan Hoseok yang sedang tenangnya mengerjakan tugas.
“Kookie-ah” Panggil Bora manja.
Jungkook hanya berdehem menjawab Bora. “Tolong ajari kami ya, tugasnya sulit”
Ucap Bora dengan nada dramanya. Lalu, tanpa se izin Jungkook dia mengusir
Hoseok pergi dari kursinya supaya bisa duduk bersebalahan dengan Jungkook.
Hoseok yang daritadi tenang
mengerjakan tugasnya merasa terganggu karena Bora menyenggol lengannya
menyuruhnya dia bangun dari kursinya untuk pindah tempat. Akhirnya, dia kesal
langsung berdiri pindah ke tempat duduk lain.
“Mau kemana seok?” Tanya Jungkook
kilat melihat Hoseok pergi tiba-tiba. Bora sudah ada di sebalah Jungkook sambil
senyum manja tapi no respon oleh Jungkook.
Akhirnya, Jungkook juga pergi.
Bora menarik lengan Jungkook. “Jangan pergi Kook, ajari kami dulu” Mohon Bora.
Tapi, tangan dia di tepis oleh Jungkook.
“Sialan” Umpat Bora.
Skip
Kelas Taehyung keluar lebih
cepat. Sebelum waktu istirahat, kelas dia sudah selesai pelajaran.
Taehyung membereskan bukunya lalu
keluar kelas diikuti Jin dari belakang.
“Bro, mau kemana?”
“Kamar mandi” Jawab Taehyung.
“Yaudah aku ikut” Jawab Jin
sambil merangkul Taehyung yang pikirannya sedang bercabang.
Skip
Jam 10.00 Shera masih stay di
kamarnya. Dia tidak berniat untuk kabur. Walaupun kamarnya tidak di kunci oleh
Jimin. Dia menyesal mengabaikan perhatian Jimin.
Lalu, dia bangun dari tempat
tidurnya. Berjalan ke arah jendela kamarnya. Melihat pemandangan sekitarnya.
“Swear I really miss my mom and my Monie Oppa” Ucap Shera pelan lalu melamun.
Jimin masuk ke kamar Shera.
“Tadaaaa” Teriaknya. Shera yang sedang melamun lalu menengok ke kebelakang ke
arah Jimin yang sudah membawa hidangan berupa Steak. Shera tak percaya dan
langsung berlari ke arah Jimin. “HAHHH STEAK? INI STEAK KAN?” Teriak Shera
histeris, dia tak percaya.
“Iya, menurutmu apa?” Jawab Jimin
lalu menaruh nampan di meja yang ada Steaknya itu. Shera melihat Steak itu
berbinar.
“Kenapa bisa?” Tanya Shera masih
tak percaya. Karena dia tidak boleh makan Steak.
“Ini hadiah untukmu” Jawab Jimin
tersenyum. Lalu, Shera menangis terharu. Dokternya yang satu ini ternyata baik
sekali. Jimin bingung lalu tersenyum sambil mengusap pucuk kepala Shera.
“Sudah jangan menangis, 5 hari
lagi kamu pulang kerumah, keadaanmu sudah sehat, ini di makan steaknya”
Shera memeluk Dokternya itu.
“Terimakasih Dokterku”
Jimin membalas pelukan Shera.
Dan, sebenarnya dalam hati Jimin tak rela harus berpisah dengan Shera.
Skip
“Kamu rindu Shera tidak?”
“Rindu”
“Ayo besok ke Rumah Sakit”
“Tapi aku belum siap, aku merasa
bersalah”
“Salah kita berdua, kita sahabat
yang tidak bertanggung jawab”
“Aku takut dia tidak mau
menganggap aku sebagai sahabatnya lagi” Ucap Yerin kepada Morin.
Yerin dan Morin adalah sahabat
Shera dari SMP.
“Ayolah, kita harus minta maaf
sama dia, aku rindu dia Yerin-ah, aku ingin kita bertiga seperti dulu lagi”
Ucap Morin. Yerin menatap Morin sendu. Dia juga rindu, dia ingin seperti dulu
lagi. tapi, dia takut untuk menyelesaikan ini. Takut akan Shera yang
membencinya.
Skip
Shera memakan Steak yang di bawa
Jimin dengan lahap. Jimin melihatnya sampai tersenyum sendiri.
Shera makan
terus belepotan tak karuan.
Berkali-kali Jimin mengelap mulut
Shera yang penuh dengan bumbu Steak.
“Pelan-pelan makanya”
“Hemmm” Ucap Shera sambil menelan
dagingnya. “Ini enak sekali Ahjussi”
Lagi-lagi Ahjussi. Jimin lalu
menoel pipi Shera. “Hya, sudah kubilang aku masih muda, jangan panggil aku
Ahjussi” Shera melihat Jimin lau tertawa. “Maafkan saya Dok, habisnya kan sudah
kelihatan tua” jawab Shera ngasal dan mendapat satu cubitan oleh Jimin.
Skip
Taehyung duduk di kantin bersama
Jin.
Taehyung masih merenung entah
kemana pikirannya sekarang. Jin yang sedang makan dengan sseamangat, melihat
Taehyung sedang galau merana lalu akhirnya buka suara.
“Kau kenapa?”
Taehyung masih diam. “KAU KENAPA?”
Teriak Jimin agak keras sambil menepuk lengan Taehyung.
“Hahh”
“Kau kenapa?” tanya Jin lagi.
“Tidak papa”
“Mukamu suram”
“Hah yang benar?”
“Iya, kau rindu dia?”
Taehyung diam. “Untuk apa? Tidak
berguna”
“Jujur saja, sekarang aku tanya,
kalau dia datang lagi, kau mau apa?”
Taehyung tak bisa menjawab.
Hatinya bimbang. Dia rindu namun rindu yang tak terbalaskan. Percuma bagi dia.
Merindukan seseorang yang jauh dan entah kemana selama 3 tahun.
Skip
“Ini Steak siapa yang buat?”
Tanya Shera setelah berhasil melahap semua Steaknya.
“Aku” Jawab Jimin jujur. Tapi,
gagal Shera tak percaya. “Yang benar? Bohong”
“Benar” Shera menatap Jimin yang
memang tak ada kebohongan.
“Rasanya enak dan lembut, aku
masih tak menyangka kau yang membuatnya” Jawab Shera sambil mengunyah Steaknya
dan membuat pipinya menggembung. Jiimin gemas lalu menangkupkan kedua tangannya
ke pipi Shera.
“Kamu gemesin sekali!” Teriak
Jimin sambil memperlihatkan senyuman imutnya dan matanya yang seperti bulan
sabit karena ikut tersenyum.
Skip
Entah kenapa bel pulang sekolah
sudah berbunyi cepat sekali. Anak-anak kelas 1-3 berhamburan keluar kelas
mereka masing-masing untuk pulang. Termasuk Jungkook dan Hoseok yang sudah
keluar lebih dulu dari kelas karena mau ke warung internet untuk bermain game overwatch.
“Mau main berapa jam Kook?” Tanya
Hoseok di sela sela perjalanan mereka berdua ke warung internet itu.
“Sampai selesai”
“Hah!” Jawab Hoseok.
Jungkook menengok sebentar ke
arah Hoseok. “Kaya tidak biasanya”
“Iya sih” Ucap Hoseok sambil
menggaruk kepalanya.
Tiba-tiba Jungkook teringat
Shera. “Eh” Jungkook berhenti sebentar. “Kenapa kook?” Tanya Hoseok. “Aku
tiba-tiba teringat seseorang, ingin menjenguknya”
“Siapa?”
“Shera, Kim Shera” Jawa Jungkook
pelan.
“Shera? hah?”
“Kau kenal?” Tanya Jungkook kepada
Hoseok yang terkejut sendiri.
“Tidak kok hehe mau menjenguk
dia? memang dia dimana? rumah sakit”
Tanya Hoseok yang sepertinya
mengetahui siapa itu Shera tapi Jungkook tidak peka akan hal itu.
“Iya di rumah sakit” jawabJungkook bingung lalu akhirnya mengangguk.
Seketika dia ingin bertemu Shera.
“Game overwatchnya?” Tanya
Hoseok. “Kita pikirkan nanti” Jawab Jungkook lalu berjalan lebih cepat.
Skip
Setelah selesai makan steak.
Shera kembali di tempat tidurnya. Kali ini sambil mendengarkan mp3 di ponselnya.
Jimin akan datang lagi sekitar 1
jam lagi untuk memberi Shera obat dan mengecek perkembangan tubuh Shera.
Shera merasa senang. Akhirnya,
dia makan steak setelah sekian lama dia tidak pernah makan steak. Dan, kali ini
steak yang dia makan di buat oleh Jimin, Dokter yang telah merawatnya selama di
rumah sakit. Ini merupakan suatu keajaiban.
“Nanananana” Ucap Shera menyanyi
sendiri mengikuti lagu yang dia dengar.
Skip
Taehyung dan Jin sedang sparing
basket di lapangan basket sehabis pulang sekolah.
Ini kebiasaan mereka sebelum
pulang kerumah. Melepas kepenatan selama pelajaran dari pagi sampai pulang.
“Ayo bro yang semangat dong!!!”
Teriak Jin ke arah Taehyung yang kebanyakan melamun saat melakukan sparing.
Sampai akhirnya bola basket mengenai kepalanya barulah Taehyung sadar.
“Hahhhhh”
“Semangat!!!” Teriak Jin dari
jauh. Lalu, dengan sigapnya Taehyung berlari memegang bola basketnya dan
memasukkannya ke ring basket.
Taehyung tersengal-sengal dan dia
duduk sebentar. Jin menghampirinya lalu duduk di ssampingnya.
“Kau kenapa? ada masalah?” Tanya
Jin yang seakan akan tau perasaan Taehyung sekarang.
“Tidak ada masalah” Jawab
Taehyung yang bohong dan Jin langsung tau itu. “Aku tidak bisa percaya
kata-katamu sobat, kau harus cerita” Mau tidak mau Taehyung cerita karena kalau
Jin sudah meminta dia tidak bisa menghindar. Jin satu-satunya sahabat yang bisa
mengerti perasaanya.
“A-ku rindu dia” Ucap Taehyung
gagap sambil menatap lurus kedepan.
Jin melihat Taehyung yang
sekarang sudah dengan muka sendunya.
“Aku paham perasaanmu Tae,
sekarang hanya kau yang bisa menentukan kau akan tetap menunggu atau pindah ke
lain hati, dan aku yakin kau masih sayang dengan dia” Jawab Jin sambil
merangkul sahabatnya itu.
Taehyung lalu menunduk sedih.
Dia merindukan seseorang yang
pergi meninggalkan dia selama 3 tahun dan entah kembali atau tidak sesuai
janjinya.
Skip
Jungkook dan Hoseok sudah sampai
di depan gerbang rumah sakit gangnam tempat Shera berada.
“Ini rumah sakitnya?” tanya
Hoseok.
Jungkook mengangguk lalu berjalan
kedepan dan diikuti Hoseok dari belakang.
Skip
Shera masih asik dengan Mp3nya
sampai ada yang mengetuk pintu kamarnya.
Tapi, Shera tidak dengar karena dia
menyetel lagu dengan volume keras sehingga tidak bisa mendengar sekelilingnya.
Jungkook mengetuk pintu kamar Shera
dengan keras, tapi tak berhasil. Jungkook melihat ke dalam kamar Shera.
Ternyata Shera sedang menyetel lagu menggunakan earphonenya. Pantas saja.
“Kau yakin disini?” Tanya Hoseok.
Jungkook mengangguk dan sambil menunjuk ke arah dalam.
“Pantas saja tak dengar” Gumam
Jungkook. Lalu, mencoba membuka pintunya. Ternyata tak di kunci. Jungkook
berjalan masuk ke dalam diikuti Hoseok dari belakang dengan muka bingungnya.
Mereka seperti maling
mengendap-endap masuk. Sampai Shera menyadari Jungkook dia langsung melepas
Earphonenya. “Kamu?” Tanyanya. Jungkook dan Hoseok berhenti berjalan lalu
Jungkook tersenyum sambil melambaikan tangannya. Hoseok melihatnya sambil
tersenyum juga dan dia bingung mau apa sebenarnya.
“Hai, She-shera, benarkan?” Sapa
Jungkook duluan. “Hai” Jawab Shera.
“Aku Jungkook, panggil saja
Jungkook” Jungkook memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangannya. Dna, dia
balas langsung oleh Shera. “Iya, kamu sudah tau namaku kan hehe” Jungkook
tersenyum.
Hoseok merasa di abaikan langsung
memperkenalkan diri dengan percaya diri.
“Hai aku Hoseok, Jung Hoseok,
panggil saja Hoseok, Seok, sayang juga boleh” Ucap Hoseok penuh kepdan sambil
mengulurkan tangannya ke arah Shera yang sekarang sedang tertawa sambil
memperlihatkan giginya karena Hoseok yang pede sekali.
“Hahaha aku Shera Kim Shera,
boleh panggil Sher, Shera, Ra, sayang juga ups” Jawab Shera mengikuti gaya Hoseok.
Hoseok tertawa bersama Shera. Mereka seperti teman lama yang baru lama bertemu.
Jungkook melihat mereka bingung
lalu ikutan tersenyum kecil.
Skip
Jam 16.00.
Taehyung dan Jin masih berada di
lapangan basket.
“Huahh berhenti dulu Tae-ah aku
capek ayo kita istirahat” Pinta Jin sambil berjalan ke pinggir lapangan dengan
tersengal sengal.
“Hah bilang saja kau kalah terus
daritadi” Teriak Taehyung dari jauh sambil mendrible bola basket dan memasukan
ke dalam ring, yap masuk.
Jin langsung duduk di pinggir
lapangan lalu menenggak air minumnya. Taehyung juga.
“Bilang saja kau kalah”
“Enak saja, itu karena aku sedang
lelah” Jawab Jin penuh pembelaan. Taehyung hanya tertawa. Memang sahabatnya
yang satu ini pintar membela diri dengan segala alasannya.
Taehyung mengambil ponselnya. Dia
berniat melihat pesan, siapa tau ada pesan dari Jungkook. Tapi, ternyata tidak.
“Hyaa kemana si Jungkook?” Ucap
Taehyung sambil melihat isi pesannya.
“Hah adikmu itu?”
“Iya, dia tidak mengabariku sama
sekali”
“Hya mungkin dia sedang pergi dan
tidak sempat mengabarimu”
“Iya mungkin sedang ke warung internet
bersama Hoseok”
“Yah, adikmu pintar basket juga
tidak?”
“Iya pintar”
“Ajak sparing ayo”
Taehyung mendengus. “Sekarang dia
lebih suka ke warung internet di banding sparing basket”
“Hya paksa ayo”
“Kalau bisa, aku juga sudah mengajaknya
waktu itu tapi zonk”
“Bilang saja Jin hyung yang
mengajaknya pasti mau”
Taehyung melihat Jin. “Yakin?”
Jin mengangguk. “Daripada main
game terus lebih baik olahraga”
“Iya si benar, tapi...sepertinya
dia sudah kecanduan game”
“Bisa di rubah, aku yakin,
percaya kata-kataku”
Taehyung hanya menatap lurus
kedepan. Mungkin Jungkook sedang kesepian.
Skip
Jungkook, Hoseok dan Shera
mengobrol sampai tertawa terbahak bahak. Ini semua karena Hoseok yang bolak
balik melawak. Shera sampai menangis karena saking lucunya dia.
Menurut Shera Hoseok seperti
ibu-ibu kalau sedang ngomel sendiri. Jungkook sampai geleng-geleng kepala juga,
kenapa bisa dia mendapat teman yang seperti ini.
“Jadi begini ayah aku sedang
memotong rumput di depan rumah, lalu aku tak sengaja menendang pantatnya karena
itu ayahku terjungkal, aku kira dia tukang kebun, sumpah aku tidak sengaja”
Sebenarnya ini cerita garing tapi
entah kenapa Shera tetap ngakak dan Jungkook Cuma geleng-geleng kepala tak
mengerti jalan pikiran Hoseok dan Shera.
Dari siang sampai sore mereka
bertiga masih betah bercerita. Shera tertawa terus.
Jimin masuk tiba-tiba dan melihat
mereka bertiga di dalam kamar. Jungkook dan Hoseok langsung berdiri begitu melihat Jimin datang dengan
nampan berisi obat dan juga alat untuk cek kesehatan Shera.
“Ahjusiii!!” Teriak Shera penuh
semangat. Yang di panggil tak merespon, dia merasa kesal di panggil Ahjusii di
hadapan Jungkook dan Hoseok.
“Sudah kubilang aku bukan
ahjusii, aku masih muda”
“Iya bapak kok imut” Ceplos
Hoseok dan Jimin menengok. “Dan saya juga bilang, saya bukan bapak bapak, umur
saya masih muda-__-“
Shera tertawa. Jimin kesal lalu
menaruh nampan dan langsung bersiap memeriksa Shera.
“Ini temanku, Hoseok dan Jungkook”
Shera memperkenalkan mereka berdua.
“Hai om saya Hoseok”
“Saya Jungkook”
Jimin masih sibuk mempersiapkan
dan mengabaikan Jungkook dan Hoseok.
“Biasa lah, dia memang begitu
orangnya” Jawab Shera kesal, karena Jimin mengabaikan dia. Jimin menyubit pipi
Shera. “Shera liat aku sedang mempersiapkan cek kesehatanmu jangan berisik”
Jungkook dan Hoseok hanya
tersenyum sambil cengo. Mereka merasa tak enak.
Skip
Sementara itu Taehyung dan Jin
sudah selesai sparing basket.
“Hyaa aku pulang duluan, Adiku
sudah minta di jemput” Pamit Jin lalu berlari keluar lapangan. Taehyung hanya
tersenyum sambil melambaikan tangannya.
Taehyung membuka ponselnya.
Membuka galerinya. dan membuka foto dia bersama seseorang.
“Apa kabar?’
“Baik-baik saja kan?”
“Aku disini baik”
“Aku merindukanmu”
“Kau dimana?”
Dan, seseorang telah
memperhatikan Taehyung dari kejauhan.
“Iya aku juga merindukanmu”
Skip
Akhirnya, Jungkook dan Hoseok
pamitan pulang kepada Shera yang masih di periksa oleh Jimin.
“Shera aku sama Hoseok pamit
pulang ya sudah sore” Jungkook tersenyum ke Shera dan di balas muka penuh
kekecewaan karena sudah mau pulang.
“Yah kenapa pulang?”
Jungkook bingung lalu dia
beralasan karena sudah di tunggu kakaknya di rumah dan begitu juga Hoseok.
“Hya yasudah aku pasti bakal
bosen lagi, kesini lagi ya besok” Pinta Shera.
Jungkook menyetujui dan Hoseok
juga. Lalu mereka keluar dan pulang.
Tinggalan Jimin dan Shera.
“Kau jahat”
Jimin menoleh ke Shera yang
sekarangs sedang cemberut. “Kenapa? kan aku sedang sibuk, lhat ini, obatmu
banyak”
“Ya tapikan mereka pulang jadinya”
“Yahh biarkan hari memang sudah
sore”
“Hih dasar dokter menyebalkan”
“Hyaaa tumben kau tidak kabur,
pintu kamar tidak di kunci tadi lho”
Shera hanya diam dan tidak mau
mendengarkannya lagi. Jimin tersenyum lalu memegang kepala Shera. “Jadilah penurut”
Shera hanya diam lalu tersenyum.
Skip
“Hyaa itu Dokternya?” Tanya
Hoseok. “Iya dokternya”
“Hem masih muda, sepertinya
umurnya masih sama dengan kita”
“Iya aku juga tidak tau”
“Shera menang banyak di jaga
dengan dokter ganteng seperti dia”
Hoseok mendapat tonyoran di
kepalanya. “Aduh kamu kenapa Kook?”
“Tidak, ayo pulang taehyung-hyung
sudah menungguku sepertinya”
Hoseok mengusap kepalanya. “Hya
tunggu!”
Skip
Taehyung berjalan pulang
sendirian.
Tiba-tiba dia teringat Shera. “Hya
bocah itu, apa kabar ya?”
Taehyung lalu mengingat kejadian
bertemu Shera di depa supermarket sampai membeli steak.
“Kira-kira dia masak steak atau
tidak ya?”
“Hahaha lucu sekali”
“Apa aku jenguk dia? tapi
kira-kira dimana rumah sakitnya, oh ya Jungkook pasti tau”
Taehyung mengetikan pesan ke
Jungkook.
Skip
Jungkook berjalan sendirian,
Hoseok sudah pulang duluan. Mereka berbeda jalur.Dan, mereka tidak jadi bermain game overwatch di warung internet haha.
Jungkook membuka ponselnya,
ternyata ada pesan dari kakaknya.
Cepat
pulang ada yang aku ingin tanyakan padamu
Skip
Jimin sudah selesai mengecek
kesehatan Shera yang sebentar lagi akan pulang kerumah. Yey.
“Cukup sehat” Jawab Jimin dan
membuat Shera melirik ke arahnya. “Maksunya gimana?”
\
“Kesehatanmu sudah membaik, 4
hari lagi on the way pulang kerumah” Teriak Jimin pelan. Shera senang sampai
bangun dari tempat tidur lalu menari nari sendiri.
“Hyaa jangan gila” Jimin melihat
Shera yang sedang seperti orang gila.
“Hya senang ahjusi, akhirnya
setelah sekian lama aku bisa pulang kerumah dan bisa sekolah”
“Hya tapi tidak sambil menari
seperti itu”
“Biarkan, ini menunjukan
kesenanganku wlee” Shera menjulurkan lidahnya. Parampampam.
Jimin menggeleng-gelengkan
kepalanya. Melihat Shera sembuh dia senang dan bersyukur. Tapi apa rela dia
melihat Shera pergi dan tidak di rawat lagi oleh dia?
Skip
Ini Shera sama Hoseok. Kelakuan mereka hampir sama. Kira-kira mereka sempet selfie pas di rumah sakit. Itu kacamata entah dapet darimana haha. Seragam sekolah Hoseok udah di lepas. Haha
Widiwww fotonya imut banget.
BalasHapusHoseok Emang moodboster banget,, cocoklahh temenan Sama kookie.
BalasHapusPart 6 Jungkook meet Shera
BalasHapusJudulnya lohh Bikin jeles,, Tapi ternyata kookie ngajak Hoseok juga. Hehe. hilanglah kecemburuanku. Makasih Hoseok. Muah Muah. Jaga kookie yaa, Hoseok.
Taehyung melihat Jungkook pergi sambil tersenyum kecil. “Maafkan aku kookie”
BalasHapusLalu, dia kembali mengoleskan Roti bakarnya.
Seketika air matanya menetes dari pelupuk mata.
Baca bagian itu, jadi ikutan terharu. Orang tua mereka kemana???
Penasaran loh siapa Orang yang selama Ini dirindukan taehyung.
BalasHapusSemoga part selanjutnya Bisa lebih diperjelas. Di part Ini kan Orang itu udah muncul, nabrak taehyung pula,, cuman taehyung Engga nyadar.
Oiya thor, kambuh lagi typonya. Diperbaiki lagi ya thor. Muehehe.
BalasHapusMungkin karenaaa terlalu serius wkwk . Sori bro
Hapus