Senin, 31 Juli 2017

Because of Steak Part 8










PART 8 Shera please accept my apologize

#Music #AKMU. Around

Tak terasa sudah tinggal satu hari lagi Shera akan pulang kerumahnya. Shera juga sudah merasa badannya sehat.
Sekarang Jimin sedang berada di kamar Shera. Dia sedang mengecek perkembangan kesehatan Shera.
“Hyaa Dok, saya sudah sehat kan?” Tanya Shera formal tapi kesannya tidak.
“Sudah sudah” Jawab Jimin sambil membereskan peralatannya. Shera melihat Jimin yang entah kenapa tampak tenang.
Shera bangun lalu memegang lengan Jimin. Jimin berhenti membereskan peralatannya lalu melihat Shera. “Wae?” Tanyanya. “Kau kenapa?” Shera balik tanya. Jimin menatap Shera sebentar.
“Tidak apa, memang aku kenapa?” Jawab Jimin setenang mungkin. Dia sedih harus berpisah Shera besok. Pasien yang sudah dia rawat lama.
“Bohong”
“Bohong kenapa?”
Shera berdiri lalu berdiri di depan Jimin lalu memeluk Dokternya itu. Jimin diam sesaat. “Terimakasih Pak Dokterku sudah merawatku selama ini” Ucap Shera dalam pelukannya. Jimin tak bisa menahan tangisnya. Dia membalas pelukan Shera sambil terisak.
Tiba-tiba turun hujan lagi di siang itu.
“Sama-sama Shera-ah” Ucap Jimin sambil mempererat pelukannya.
...
Di sekolah.
Taehyung memandangi keluar lewat jendela kelasnya. Sambil menunggu pergantian pelajaran. Ternyata di luar hujan. Dia teringat Shera. Dia ingin menemuinya, apakah dia baik-baik saja?
Jin menepuk pundak Taehyung yang sedang menghayati memandang hujan.
“Wae?” Tanya Taehyung.
“Sedang mikirin siapa?” Tanya Jin sambil tersenyum. “Hyaa tidak, itu hujan deras kok” Jawab Taehyung glagapan. Jin adalah sahabatnya yang paling mengerti apa yang dirasakan Taehyung. Bohong pun percuma bagi Taehyung.
“Iya hujanya deras, kaya hatimu”
“Hya hatiku tidak punya mata!” Jawab Taehyung nyolot.
“Sudahlah, kamu pasti kepikiran seseorang kan, sudah terlihat dari mukamu”
Taehyung diam lalu kembali menatap hujan.
“Benar kan?” Rupanya Jin belum menyerah. “Iya kepikiran seseorang, aku hanya khawatir”
“Siapa?”
“Seseorang, yang jelas bukan dia”
“Lalu?”
Taehyung melihat Jin yang sudah sibuk dengan bukunya tapi dia masih saja mengintrogasi Taehyung.
....
Jungkook dan Hoseok sedang ada pelajaran Matematika. Mereka sangat mengantuk. Akhirnya, mereka mencuri waktu untuk tidur sebentar. Namun, ketahuan oleh guru lalu mereka di lempar penghapus papan tulis.
“Hya siapa ini yang berani melemparku penghapus!” Teriak Jungkook tanpa sadar.
Guru Matematika sudah berada tepat di meja Jungkook sambil melihat dia tajam.
Jungkook mendongak lalu membangunkan Hoseok yang masih tertidur.
“HYAA MASIH TIDUR, MIMPI IN..” Ucap Hoseok kepada Jungkook lalu dia melihat kode dari Jungkook kalau ada guru matematika di depan mereka.
Hoseok pun menutup mulutnya. Seperti maling yang terciduk.
“KALIAN KALAU MAU TIDUR DI LUAR SAJA”
....
Shera berjalan sendiri. Dia berencana ingin menelusuri rumah sakit sebelum dia pergi. Dia pasti akan merindukan suasan disini.
Apalagi suasana kalau dia kabur.
Shera terus berjalan sampai dia melihat dua orang berada di depannya. Dan, mereka juga melihat Shera.
Shera hanya diam sambil mengepalkan tangan.
....
Sudah jam 14.00 waktunya pulang.
Taehyung tidak bisa sparing bersama Jin hari ini. Dia berniat pergi ke suatu tempat.
“Kau mau kemana si?” tanya Jin.
“Suatu saat akan ku beritahu daahh” Taehyung berpamitan kepada Jin lalu berlari pergi. Bahkan dia tidak mengabari Jungkook.
Jin hanya bengong sambil melambaikan tangan. “Hyaa siapa sebenarnya?” Gumam Jin.
“Dia menjenguk siapa?” Tanya seseorang yang sudah memperhatikan Taehyung daritadi.
...
Hoseok berjalan bersama Jungkook. Mereka sering pulang bersama. Ke warnet bersama. Seperti orang pacaran saja. Tapi sayang mereka laki-laki.
“Shera apa kabar ya? sudah lama aku tidak kesana” Ujar Jungkook yang tiba-tiba teringat Shera. Dia amnesia mendadak karena gamenya.
“Hya sama! sekarang ayo kita kesana” Ajak Hoseok.
“Baiklah, ayo” Ucap Jungkook sambil memainkan gamenya. Dia belum bisa terlepas dari gamenya.
...
“Shera-ah” Ucap Morin pelan.
Shera masih diam di tempat. Dia sedang menahan amarah. Bahkan keringat dinginya muncul.Y
Yerin yang berada di sebelah Morin ikut terdiam. Dia tak percaya akan bertemu Shera secepat ini. Dia belum siap sebenarnya. Tapi mau sampai kapan? masalah tidak selesai?
“Shera-ah..” Morin memberanikan maju diikuti Yerin. Shera masih tetap diam. Dia tidak bisa berkata apa-apa sekarang.
“Mau apa kalian kesini?” Tanya Shera.
Morin terhenti lalu menatap Shera yang sekarang sedang emosi.
“Maafkan kami Shera-ah..”
“Terlambat, aku sudah sembuh, kalian baru kesini? kemana saja saat aku kritis, ah iya bahkan saat aku jatuh pada saat hujan itu, tega kalian” Ucap Shera panjang lebar lalu dia pergi tapi Yerin memegang lengan Shera. Shera menepisnya. Dia masih tidak terima.
“Dengarkan kami dulu, kau salah paham” Ucap Morin.
“Salah paham bagaimana? jelas jelas kalian pergi berdua dan aku di tinggal, sampai aku pingsan dan orang-orang datang menolongku, kalian kemana? dasar jahat!”
“Bukan beg..”
“Sudahlah, aku sedang emosi, aku mau pergi, kalau kalian memang sahabatku, setidaknya jangan meninggalkanku sendirian”
Sehabis berbicara panjang lebar, Shera pergi meninggalkan Yerin dan morin yang masih dengan muka kagetnya karena Shera yang amsih tidak mau menerima permintaa maaf dari Yerin dan Morin.
...
Taehyung yang baru sampai di rumah sakit, senang karena melihat Shera berjalan ke arahnya. Dia akan menyapanya tapi Shera masih berjalan lurus kedepan.
Taehyung cengo lalu menengok ke belakang dan mengikuti Shera pergi.
...
Yerin dan Morin masih di rumah sakit.
“Bagaimana? dia masih benci sama kita?” Tanya Yerin masih terisak, dia tidak menyangka.
Morin hanya diam. Dia harus bagaimana? dia tidak bermaksud meninggalkan Shera pada saat itu.
...
Taehyung dan Shera sekarang berada di taman rumah sakit. Shera berjalan di depan dan Taehyung di belakangnya.
Shera berhenti. Taehyung juga berhenti.
“Hyaaa kenapa manusia di dunia ini menyebalkan?” Tanya Shera. Taehyung bingung, apakah dia bertanya kepada dia atau hanya berbicara sendiri.
“Hyaaa kenapa?” Taehyung bingung lalu Shera membalikan badannya ke belakang.
“Kenapa tidak menjawab?”
“Aaaa karena kau terlalu berharap kepadanya” Jawab Taehyung sambil menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal.
Shera terdiam lalu dia gemetar.
“Hyaa kenapa?” Tanya Taehyung. “Aku benci. Benci kepada manusia. Dan, kenapa aku jadi manusia?” Shera meneteskan air matanya. Taehyung melihatnya sendu.
“Saat aku jatuh tidak ada yang peduli kepadaku, dan saat senang baru ada yang peduli, segitu buruknya aku? aku bukan barang”
Taehyung memeluk Shera yang sedang menangis.
...
Jungkook dan hoseok sudah sampai di rumah sakit. “Hya memangnya Shera tidak tidur?” Tanya Hoseok.
“Hem kalau tidur kita pulang” Jawab Jungkook.
“Hyaaa niat jenguk ga sih?”
Saat mereka tengah berjalan ternyata mereka bertemu dengan Yerin dan Morin.
“Lho kalian? kelas 1-2 kan?” Tanya Hoseok begitu bertemu dengan Yerin dan Morin.
“Iyaa, kenal kami?”
“Wah, kita kan satu sekolah, masa kamu gatau aku? Jung Hoseok yang terkenal tampan?”
“Jangan mimpi” Jawab Jungkook.
Morin hanya tertawa.
“Ngapain kalain disini?” Tanya Jungkook. Yerin dan Morin saling berpandangan.
“Menjenguk Shera” Jawab mereka bebarengan tapi sebenarnya tidak jadi.
“Shera? Kim SHERA?” Tanya Hoseok histeris.
“Iya, lah kalian tahu dia?”
“Iya akhir-akhir ini taunya si” Jawab Jungkook.
...
Taehyung dan Shera sekarang sudah terduduk di kursi taman rumah sakit.
Shera sudah agak berhenti dari tangisnya.
Taehyung menepuk pundak Shera menenangkan. “Sudahlah jangan menangis lagi”
“Aku masih tak percaya, aku di tinggal sendirian”
“Sudahlah”
“Aku masih sakit di tinggal sendirian”
Shera menatap Taehyung. “Mereka jahat”
“Mereka pasti ada alasan kenapa meninggalkanmu”
“Alasan macam apa kalau meninggalkanku dalam keadaan kritis, itu kan jahat?”
“Ya mungkin mereka saking khawatirnya sampai mencari bala bantuan kesana kemari”
Shera terdiam. Ada benarnya juga Taehyung.
Sepertinya dia juga salah. Dia tidak berniat untuk menerima perminta maaf dari Yerin dan Morin, lewat media sosial dan pesan dan bahkan berkali kali mereka menelpon Shera.
Dia masih trauma.
Flashback kira-kira 5 bulan yang lalu sebelum Shera di rawat rumah sakit.
“Hya Morin-ah bagi es krimnya!” Teriak Shera sambil merajuk minta eskrim.
Saat itu Yerin, Morin dan Shera sedang berada di pinggir jalan berniat untuk menyebrang.
Tiba-tiba saja perut Shera sakit. “Yerin-ah, Morin-ah perutku sakit”
Yerin dan Morin melihat Shera yang sekarang sedang memegangi perutnya karena kesakitan. “Sakitttt”
“Kenapa Sher-ah?” Tanya Yerin melihat Shera khawatir. Shera menggeleng, dia pun tak tahu.
Lalu, karena perut Shera bertambah sakit, Yerin dan morin bingung harus berbuat apa, akhirnya mereka berdua pergi untuk mencari bantuan. Karena kebetulan disitu tidak ada orang-orang.
Shera di tinggal pergi oleh mereka berdua. Shera tambah kesakitan. “Hyaa mau kemana ka..” Ucap Shera lalu dia pingsan. “Kalian jahat meninggalkan..ku” Shera pingsan dan sampai saat itu Yerin dan Morin belum kembali.
...
Sekarang Jungkook, Hoseok, Yerin dan Morin duduk di kursi tunggu pasien di depan untuk pendaftaran.
“Eh Shera kemana ya?” Tanya Jungkook tiba-tiba. Dia tidak ke kamar Shera karena tadi kata Yerin dan Morin Shera sedang pergi. Padahal Shera melarikan diri.
“Ehm keluar kali” Jawab Hoseok sambil sibuk ke ponselnya. Yerin dan Morin hanya berpandangan saja.
“Kalian tau darimana kalau Shera pergi?” Tanya Jungkook.
“Ya ta-tadi dia bilang kepada kami” Jawab Morin agak sedikit gelagapan.
“Oh, dia katanya memang biasa melarikan diri” Hoseok nyember. Yerin dan Morin hanya tersenyum yang lebih tepatnya fake smile. Mereka sebenarnya ingin tertawa tapi miris mengingat Shera yang belum memaafkan mereka.
...
Sementara di taman. Taehyung dan Shera masih disana.
Keduanya sempat terdiam selama beberapa menit. Dan, akhirnya Shera berbicara setelah merenung.
“Baiklah, akan ku coba”
Taehyung bingung lalu menatap Shera. Shera balik menatap Taehyung. “Akan ku coba melupakan masa lalu. Mungkin saja mereka membantuku dan aku salah paham”
Taehyung tersenyum.
“Ayo masuk ke dalam, sepertinya mau hujan” Ajak Taehyung yang sudah berdiri.
Shera mengangguk.
...
“Wah mau hujan” Ucap Hoseok.
Mereka berempat masih stay sampai Shera datang dengan Taehyung.
“Shera-ah!” Panggil Jungkook sambil melambaikan tangan ketika melihat Shera. Shera dan Taehyung yang sedang berjalan lalu menengok ke arah sumber suara. Ternyata Jungkook. Taehyung sampai kaget.
“Jungkook!” Teriak Shera membalas lambaian tangan Jungkook.
Jungkook, Hoseok berdiri lalu ke tempat Shera dan Taehyung berdiri. Taehyung memegangi tengkuknya ketika Jungkook dan Hoseok datang menghampiri.
“Hai” Sapa Hoseok. “Hai Hoseok!”
“Wah masih ingat saya?”
“Masih dong! hehe!”
“Hyaa hyung kenapa kau?” Tanya Jungkook setelah melihat Taehyung yang daritadi menunduk wkwk.
“Hai kak Taehyung!” Sapa Hoseok sambil nyengir.
Shera melihat mereka bingung. Ternyata mereka kakak adik atau..?
“Hyaa jenguk orang sakit lah” Jawab Taehyung salah tingkah.
“Jenguk Shera maksudnya ya kak?” Tanya Hoseok polos membuat Taehyung ingin menampolnya sekarang.
“Kalian kakak beradik? bertiga?” Tanya Shera yang daritadi bingung. “Aku tidak, hanya Kak Taehyung dan Jungkook mereka saudara” Jawab Hoseok menjelaskan. Shera hanya mengangguk.
“Lah ternyata tanya alamat rumah sakit sama nomor kamar Shera ternyata eh ternyata jenguk tohh”
“Hya memang kau saja yang boleh jenguk?”
“Ini Shera bukan orang gila lho haha” Ucap Jungkook dan Taehyung langsung memukulnya. Ini adiknya benar-benar membuat suasana jernih menjadi keruh.
Sedangkan Yerin dan Morin hanya berdiri melihat Jungkook, Hoseok, Taehyung, dan Shera sednag berbincang bersama.
“Morin-ah apa kita pulang saja? sepertinya Shera masih belum memaafkan kita. Dia saja mengabaikan kita”
Yerin hanya mengangguk pasrah. Dia paling merasa bersalah.
Lalu, Yerin dan Morin berjalan pelan keluar berniat pulang. Namun, tiba-tiba Shera memanggil mereka. “Hyaa Yerin-ah, Morin-ah!”
Yerin dan Morin memberhentikan langkah mereka. Tak percaya kalau Shera memanggil mereka. Mereka membalikan badan. Shera berlari ke arah mereka.
Yerin dan Morin hanya tersenyum takut seperti tadi.
“Kalian saya maafkan” Ucap Shera senang. Benar-benar tanpa kebohongan. Yerin dan Morin hanya diam dan kaget.
“Hya kenapa diam? kalian saya maafkan” Ucap Shera sekali lagi karena Yerin dan Morin cuma diam.
Daripada diam terus. Akhirnya, Shera memeluk Yerin dan Morin.
Tak bsia di bendung lagi air mata Yerin kelaur dan menangis cukup keras. Morin hanya terisak kecil.
“Hyaa kenap ka..”
SHERA-AH KAMI RINDU KAMU!” teriak Yerin dan Morin sambil membalas pelukan Shera sangat erat.
Hoseok mengelap matanya yang tidak basah. Dia terharu melihat Yerin, Morin dan Shera berpelukan seperti itu.
“Huhuu Jungkook-ah mari kita berpelukan” Ajak Hoseok dan Jungkook langsung mendorong agar Hoseok menjauh. Dia merasa jijik.
Taehyung diam dan tersenyum.
...
QOTD : Jujur saja, yang namanya SAHABAT. Akan kembali dnegan cara apapun itu. Percayalah. karena PERSAHABATAN penuh ketulusan.



Bonus part

"Hya ambil foto dulu ayo" Ajak Morin.

Cheese.


 

7 komentar:

  1. Keren dehh thor,, ada bonus fotonya!!!!

    BalasHapus
  2. Hoseok berjalan bersama Jungkook. Mereka sering pulang bersama. Ke warnet bersama. Seperti orang pacaran saja. Tapi sayang mereka laki-laki.


    Emang ga boleh yak thor,, kalau mereka sering bersama-sama kesana kemari. Ahhh author cemburu nihh sama mereka. Wkwkw. Ihiyyyy authornya cemburu. ( ^∇^)

    BalasHapus
  3. “Huhuu Jungkook-ah mari kita berpelukan” Ajak Hoseok dan Jungkook langsung mendorong agar Hoseok menjauh. Dia merasa jijik.
    Taehyung diam dan tersenyum.


    Sini dehh pelukkan sama aku aja. Wkwkw.
    Suka deh sama hoseok. Gemesh ihhh. Muah muahh muah hoseok-ku.

    BalasHapus
  4. Akhirnya shera-yerin-morin,, mereka bisa berdamai. Semoga persahabatan mereka bisa semakin erat dan langgeng. Terharu saya. T_T

    BalasHapus
  5. Penasaran sama sosok "Dia",, dia yang selalu memperhatikan taehyung. Unchhhh. Part selanjutnya bahas "Dia" yak thor. Mueheheee.

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. QOTD : Jujur saja, yang namanya SAHABAT. Akan kembali dnegan cara apapun itu. Percayalah. karena PERSAHABATAN penuh ketulusan.

    Sahabat yang baik itu seperti keluarga. Selalu 'welcome' untuk kita.

    BalasHapus