Kamis, 08 Juni 2017
Ramadhan is coming. Part 11. Someday
Sekarang Indah sedang duduk di depan masjid sendirian. Sasa lagi ke perpustakaan karena harus meminjam novel pesenan adiknya.
Indah menatap lurus ke depan.
"Assalamualaikum"
Indah melihat ke atas. Mas Aji!! Datang ke sekolah lagi.
"Walaikumsalam Mas Aji" Indah membalas sapaan Mas Aji itu dengan senyumannya juga lalu mengulurkan tangan bermaksud ingin cium tangan layaknya anak dan orang tuanya.
Mas Aji mengambil posisi duduk di sebelah Indah.
"Kok sendirian Ndah? Mana Anggit mana Norman? Biasanya bertiga?"
"Sibuk sendiri-sendiri kali mas, aku tadi sama Sasa, terus Sasa ke perpus mau pinjem novel Mas, aku mau di masjid bentar, dinginn segeeer gitu"
"Owalaah, haha iyaa di Masjid dingin dan bisa nenangin pikiran yak"
"Laah mas Aji ngapain ke sekolahan?"
"Ya biasa urusan pengajian Ndah, mau ngisi lagi aku hehe tapi ga cuma pengajian mau ngajar ngaji anak-anak juga"
"WOW, luar biasa mas Aji nih, aku juga mau di ajarin dong qaqa"
"Kamu udah pinter Ndah"
"Belum kakak, aku masih bodo"
Indah merajuk sambil pasang muka imutnya.
Mas Aji hanyaa memegang kepala Indah sambil tersenyum.
"Oiya Mas, Mas Aldi gimana? Ikut gak?"
"Oh iya dia katanya sering kan ikut pengajian sama ngisi?"
"Katanya si gitu mas nyesel aku tuh ga ikut pengajian pas dia yang ngisi"
"Yah kenapa?"
"Biasa lah mas si Anggit, minta temenin ke ini lah itulah, keselll"
"Hahaha sabaar, namanya juga sahabat dari kecil kan kalian, saling bantu, dapat pahala kok"
"Iya si mas tapikan..."
"Asalamualaikum" Azhar datang dengan Krisnha menyapa Indah dan Mas Aji di depan Masjid.
"Walaikumsalam, Eh azhar?"
"Mas Aji ya? Apa kabar mas? Dateng lagi niye"
Indah sudah melihati Krisnha daritadi. Krisnha juga melihat Indah. Dan, mereka seolah olah saling bercakap cakapan 'ngapain? Ke kelas aja' 'bodooo, gua mau tobat' 'Ah serah deh, emang bisa?' 'Usaha ga akan menghianati hasil' wleeee.
Daripada Indah melihat Krisnha mending dia lihat si Azhar.
"Nape Ndah liatin?" Tanya Azhar tiba-tiba membuat Indah agak salah tingkah.
"Ya kan gua suka lu Pak" Jawab Indah ngasal.
"Beneran? ntar ada yang jeles"
"Siapaa? Yang jeles?"
"Anggit lah" Jawab Azhar tambah ngasal.
"Yaelah pak, dia mah udah aku anggep keluarga sendiri"
"Kalian ini, masih aja ribut haha" Mas Aji sampe geleng geleng kepalanya.
"Ah tau ah Mas bete, mau balik kelas dulu ya Mas" Indah mengambil posisi berdiri
"Takut ada Krisnha atau siapa?" Tanya Azhar tiba-tiba dan itu membuat Indah kesal.
"Gua mah ga takut sama nih anak" Indah berbicara sambil melihat Krisnha.
"Gue rampas LKS lu" jawab Krisnha yang membuat Indah bergidik ngeri dan langsung kabur
Azhar, Krisnha mengambil posisi duduk di sebelah Mas Aji.
"Mas Aji ngapain mas kesini?"
"Mau ngisi pengajian lagi biasa di tambah ngajarin ngaji anak-anak Zhar"
Krisnha manggut-manggut.
"Wah mas Aji nih, rajin banget, gua kalah rajin nih, dan kudu rajin"
"Iyaaa zhar, alhamdulillah kalau di bilang rajin, seiring berjalannya waktu kalau kita niat dan ikhlas dalam menjalaninnya pasti lancar kok"
"Iya mas. Eh by the way, ini Krisnha mas, sekelas sama gua"
Azhar memperkenalkan Krisnha ke mas Aji.
Krisnha senyum sambil mengulurkan tangan dan di balas oleh Mas Aji.
"Aji. Alumni SMA sini"
"Oh iya mas hehe"
Tiba-tiba, Sasa datang dengan membawa kira-kira 5 novel dari perpustakaan ke Masjid. Dan, kaget ternyata tak ada Indah.
"Sa, ngapain lu kesini?" Tanya azhar.
"Eh mana Indah? Kata dia aku suruh ke masjid, ah elah dia ninggal gue jahat"
"Dia kabur tadi gara-gara ada Krisnha"
Sasa melihat Krisnha dan di balas tatapan aneh oleh Krisnha.
Cih.
"Yaiyalah takut, takut LKSnya di ambil, yaudah gue ke kelas ya. Eh ada Mas Aji, asalamualaikum" Sasa saliman dulu ke Mas Aji sebelum balik ke kelas.
"Hai Sa, walaikumsalam"
"Yaudah aku balik kelas dulu ya, asalamualaikum, dah Mas Aji"
Sasa berlari ke kelas.
"Emang aku nyeremin?" Tiba- tiba Krisnha tanya.
Azhar dan Mas Aji langsung menengok.
"Enggak, cuman perilakumu aja yang bikperilakumu aja yang bikin mereka aneh, kan lu suka malak jawaban mereka jadi gitu"
"Gua kan cuma pengen liat"
"Tapi cara lo salah Kris, harusnya lu baik-baik mintanya sama mereka, lebih baik lagi klo lu buat mereka nyaman dulu"
"Bener Azhar, kamu mau di baikin orang, harus baikin orang dulu, intinya saling menghargai" Mas Aji menambahkan.
Krisnha hanya memandang lurus ke depan. Ada benarnya perkataan Azhar dan Mas Aji. Dia sebenarnya ingin berubah, namun belum ada niat. Dia ingin membuang sifat buruknya. Yang suka malak.
...
Indah duduk di depan kelas dengan Anggit.
"Git, lu kemana aja si?" Tanya Indah yang akhirnya melihat Anggit.
"Sori, gua sama Dimas lagi nyelesein tugas dan kudu di kumpulin hari ini, untungnya selese"
"Lah banyak pa?"
"Enggak si, cuman 2 halaman, tapi soalnya 20an"
Indah hanya ber oh-ria.
"Eh Ndah liat deh, enak ya, ini apa ya namanya kok gua lupa" Anggit menunjukan gambar makanan.
"Hah, kok aneh si bentuknya bukan makanan kali, kok bentuknya kaya coro"
Indah ngeri liatnya.
"Oh aku inget itu kurma, enak ya di hias gini"
"Gua ga suka kurma, bentuknya mirip coro git"
"Yaelah, lu bayanginnya jangan coro, bayangin muka gua aja yang ganteng ini"
Indah menjitak kepala Anggit.
Sasa datang sambil berlarian seperti di kejar anjing.
Indah dan Anggit yang melihatnya bingung.
"Kenapa sih sa? Abis ngapain?" Tanya Anggit.
"Di kejar Krisnha tadi di Masjid" jawab Sasa ngasal.
"Yaelah tadi gua juga ketemu, gua bete jadi balik kelas, sori ninggalin lu Sa wkwk"
"Iye Ndah, lu ga bilang si, kan gua jadi ketemu dia, males. Lu malah asik asik berduaan sama pujaan gua" Sasa tak menyadari apa yang barusan dia katakan. Keceplosan.
"Hahah apa sa? pujaan?" Indah menoel lengan Anggit yang sedang sibuk dengan ponselnya. Pura-pura tak mendengar.
"Eh astaghfirulloh, Indaaahh!" Sasa histeris lalu masuk ke kelas. Malu.
"Ada yang salting tuh Git" Anggit tetap cuek dan sibuk dengan hapenya.
"Eh lo kok ngacangin gua sih, jahat"
"Yaelah apa-apa Ndah?" Anggit sok bego.
"Au ah gelaap" Indah bete. Anggit mencubit pipi Indah yang gembul kalau lagi bete.
"Apa sih Git cubit cubit, bete tau"
"Lu lucu si kalo bete, pipinya ngembang minta di cium ya?"
"Astaghfirulloh git, bulan puasa main cium cium"
"Yaelah abis lu si mancing mancing"
"Mancing pala lu peang, au ah bete gua mau masuk kelas aja daripada di abaikan" indah bersiap untuk berdiri tapi di cegah Anggit.
"Udah di sini aja, temenin aku main game"aja, temenin aku main game"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Indah sudah melihati Krisnha daritadi. Krisnha juga melihat Indah. Dan, mereka seolah olah saling bercakap cakapan 'ngapain? Ke kelas aja' 'bodooo, gua mau tobat' 'Ah serah deh, emang bisa?' 'Usaha ga akan menghianati hasil' wleeee.
BalasHapusEciee percakapan batin.
Wkwkw.
Pernah Ya thor sama Siapa nihhh???
"Gua ga suka kurma, bentuknya mirip coro git"
BalasHapusUluulu~~~
Malah Curhat Authornya.
"Lu lucu si kalo bete, pipinya ngembang minta di cium ya?"
BalasHapusKode keras!!!
Bilang aja sendirinya yang minta nyium -_-
"Lu lucu si kalo bete, pipinya ngembang minta di cium ya?"
BalasHapusGw be like: "Lu rese sih Kalo lagi nGegombal, makan snick*rs dulu sono"
Mind blown bayangin jin anak rohis, alim, pake koko pink omgomgxD
BalasHapus