Rabu, 14 Juni 2017

Ramadhan is coming. Part 15. Kebelet pipis




Jam 21.00 malam, kemarin.

Indah di telpon Anggit.

"Iyee git iye elu ganteng" Jawab Indah lewat telpon sambil membaca majalah bobo di kamarnya. Dia sedang bernostalgia masa kecilnya.

"Ah elu boong kan ndah?"

"Ye serah elu klo gamau di bilang ganteng yaudah" Indah kesel.

"Eh jangan marah, ntar gue gemes lho"

"Ehm lu kan ga liat gue git wle"

"Liaat kan ada foto kita tadi"

"Tapi lu ga bisa nyubit gua"

"Tapi bisa nyium foto lu"

"Ih jijay, lama-lama gua ilfil sama lu"

"Eh jangan ilfil ntar guaaaa galau"

"Sana lu galau sendiri EGP"

"Nangis nih nangis huehuehue" Anggit mendramatisir.

"Udeh ah git, ilfil udah gua ma elu"

"Aaaa jangan ilfil dong say"

"Lu lama-lama kek banci thailand"

"Yang penting lu suka"

"Kata sape? Suka juga kagak"

"Alah jangan mikirin Mas Aldi mele"

"Ye dia mah emang idaman"

"Awas ntar sakit ati"

"Mang nape?"

"Gapapa si"

"Gajelas banget si kamu"

"Ciye aku-kamuan, ntar jadi kita ya?"

"Apaan si git, gua tutup telponya neh"

"Eh jangan gua masih kangen"

"Kangen pala lu peang"

"Iyaa, pengen jalan ama elu lagi"

"Paan si git, ga berfaedah banget obrolan kita"

"Ciye kita-kitaan, ah aku makin suka"

"Tuhkan ga waras, gua tutup nih sumpah"

"Eh tu..." Indah sudah menutup telponnya.

"Anggit anggit, lagi ga waras emang" Indah menggelengkan kepalanya.

Sementara di rumah Anggit.

"Yaelah di telpon malah di matiin, gangerti si ya yang nelpon orang ganteng"

Anggit senyum-senyum sendiri melihat kontak yang bernama Indah itu bonus love juga.

Dan, Anggit juga melihat photobox dia bersama Indah.

"Hmmm" Gumam Anggit.

....

Waktu sahur. Di rumah Indah.

"Dek, telponan ama siapa sih sampe malem?" Ibu indah tiba-tiba menanyai seperti itu dan membuat Indah agak salah tingkah sediikit.

"Sama Anggit bu biasa"

"Kok jadi sering telpon si?" Tanya mas galih.

"Kagak sering, sekali doang tadi kok"

"Iya maksudnya tinggal kerumah aja gitu kan deket"

"Males mungkin mas"

"Aku ngerti, pasti dia pengen kek cowo laen nelpon cewenya ya kan?"

Indah memukul lengan mas Galih.

"Ga lah, kan aku sama dia sahabatan, yakali mas"

"Sahabat bisa  jadi cinta" ucap bapaknya tiba-tiba dan itu membuat Indah langsung tersedak.

Uhuk uhuk. Ahik ahik.

"Ini de minum dulu" Ibunya menyodorkan air putih.

"Tuhkan salting"

Indah hanya diam sambil melotot ke arah Mas Galih yang menyebalkan itu.

Dan, sesekali menatap bapaknya aneh.

....

Jam 07.00 di sekolah.

Seperti biasa Indah berangkat dengan Norman dan Anggit. Dan, kali ini Anggit mengantar Indah sampai ke kelasnya.

"Paan si nganter-nganter, biasanya juga kagak" Indah mencoba melepaskan rangkulan Anggit.

"Ye gapapa kali, sahabat baik kan gue"

"Baik apanya, lepasin dulu!" Indah meronta.

Dari  jauh berlawanan arah dari Indah dan Anggit, Krisnha sudah melihat mereka lama. Dia juga baru berangkat ke sekolah.

"Git. Krudung gua ntar rusak bego"

"Eh gapapa, lucu jadinya"

"Kampret, kagakk lucu"

"Eh elu puasa kok malah ngumpatin gue si"

"Abisnya lo nyebelin" Indah cemberut.

"Tuh kan pipimu gembung lucu" Anggit mencubiti pipi Indah.

"Sakit! Merah nih adoh" Indah mengelus pipinya. Dan, Anggit juga ikutan. Indah memukulnya.

Intinya sepanjang perjalanan ke kelas mereka berdua ribut.

Sesampainya di depan kelas.

 Indah mau masuk kelas tapi tangan dia di tarik oleh Anggit.

"Nape lu?" Indah menatap Anggit aneh.

"Sini dulu"

Indah nurut aja. Lalu, Anggit memegang kedua pipinya lagi. Gemas.

"Ih apaan si gajelas" Indah meronta.

"Yaudah gua pamit kelas dulu bye Indah sayang" Anggit mencubit pipi Indah lagi pelan. Lalu, berjalan sambil melambaikan tangan.

"Paan coba, gajelas lama-lama" Indah masih di depan kelas sambil ngedumel gajelas.

Tiba-tiba, Saat indah akan masuk kelas dia berpapasan dengan Krisnha yang akan mau keluar kelas.

Indah mau menyapa, tapi di abaikan oleh Krisnha.

Indah melongo sendiri.

"Guee di kacangin nih?" Indah berbicara sendiri.

Lalu, Indah cuek saja dan berjalan ke kursinya.

..

Sementara.

"Aduhhh gue kekenapa si? Kok bisa ga bales sapaan dia? Ya ampun" Itu isi hati Krisnha yang sedang menyesal.

...

Jam istirahat.

Indah masih di kursinya sedang membuka Al Quran terjemahan.

Sasa juga di kursinya sedang membuka buka buku pelajaran.

Tiba-tiba pak ustad datang.

"Asalamualaikum" Sapa Azhar bersemangat.

"Walaikumsalam" Jawab Indah dan Sasa bersemangat juga.

"Ada kabar nih broo"

"Apaan broo? Jawab Sasa.

"Bentar  lagi ada open recruitmen anggota rohis, pada mau ikutan kagak?"

"Kapann tuh?" Tanya Sasa. Indah yang konsen membaca terjemahan tiba-tiba melotot ke arah azhar.

"Eh ndah mata lu biasa aja, gua takut keles"

"Maaf pak, gua kageet aja denger kabar begituan"

"Hem mungkin tanggal 17an atau 20an nanti"

"Asik, gua mau coba ikut ah. Mas Aldi ikut ga ya?"

"Heleh, ga usah ikut aja dia, gua suruuh dia ga ikut"

"Hem pak ustad mah emang kejam" Indah kesel.

Lalu...

"Duh belet pipis, gua ke toilet dulu ya teman-teman" Indah pamit ke toilet.

"Ya Ndah, ati-ati ada anak kelas 12 yaa"

"Sante gua tinju satu-satu" Indah ngibrit lari.

Azhar mengambil posisi duduk di sebelah Sasa.

"Anak kelas 12 cewe apa cowo ?"

"Cewe, sebenernya mereka gapapa si, cuma  mereka suka nongkrong aja di wc cewe, agak ga bener gitu, 12 IPA 3 terkenal gitu, suka jail juga"

"Hem, moga aja Indah selamat sampe kelas"

....

Di toilet.

Saking kebeletnya Indah sampai lari-lari ke toiletnya.

Tiba-tiba

Bruk.

Dia menabrak mas Aldi.

Indah jatuh kedepan dan mas aldi ke belakang.

Indah kesakitan. Dia terkilir.

"huhu, sakiiit" Indah kesakitan sambil memegangi kakinya yang terkilir.

Mas aldi melihat Indah kasihan langsung mencoba menolongnya.

"Kamu gapapa de?" Tanya Mas Aldi yang terlihat khawatir.

"Sakit mas" Jawab Indah sambil hampir menangis. Dia benar-benar kesakitan karena terkilir.

Akhirnya, Mas Aldi menggendong Indah ke UKS.

...

Sudah hampir jam 10.00 waktunya masuk kelas. Tapi, Indah tak kunjung terlihat.

Sasa keluar kelas. Bermaksud mencari Indah.

"Indah mana si, kok ga ada?"

Azhar menepuk dari belakang.

"Nyari apa Sa?"

"Indah belum ke kelas pak, gimana? Kko dia bener-bener di jailin gimana?" Sasa mulai gelisah.

Azhar jadi ikutan gelisah.

"Iya yah, kok dia belum balik, padahal daritadi"

Krisnha datang dari luar kelas.

"Eh kris kris, liat Indah gak?" Tanya Sasa yang sudah mulai gelisah karena sahabatnya ga balik-balik.

"Engga, mang napa?"

"Dia ga balik kelas daritadi, aku takut diaa di godain sama anak kelas 12 IPA 3 yang suka nongkrong di wc duh gimana?" Sasa menggigiti kukunya.

"Hah, ga liaaat aku abis dari wc juga si tadi, tapi ga liat ada Indah" Krisnha bingung juga dan dia sebenaenya ikutan khawatir.

"Duh gimana...."

...

Di UKS.

Indah sudah berbaring lemas. Karena sakitnya terkilir dia jadi tidak kuat untuk ngapa-ngapain.

Mas aldi masih menemani Indah.

Indah sudah di beri obat oleh dokter uang menjaga UKS. Kaki dia sudah agak di pijit walaupun dia teriak-teriak.

Indah masih meringis kesakitan. Kakinya lumayan bengkak.

Mas aldi yang duduk di samping tempat tidur Indah berbaring merasa kasihan. Dia terus memegang tangan Indah menenangkan supaya berhenti menangis.

"Sudah Ndah, jangan nangis, udah di obati kok" Ucap Mas Aldi sambil tersenyum.

Indah melihat ke mas Aldi sambil memasang muka memelas.

"Sakit mas, tadi aku jatuh keras banget" Indah bicara terbata-bata.

"Udah gapapa, udah di kasih obat kok kan tadi?"

"Nanti klo aku ga bisa jalan ke kelas gimana mas?"

"Nanti aku antar" Jawab Mas Aldi sambil tersenyum.

Indah merasa lega karena Mas Aldi masih mau menemani dia di UKS.

Btw, Indah lupa kalau kebelet pipis.

...

Sudah masuk jam pelajaran.

Sekarang IPA 4 adalah pelajarannya Pak Koko, Matematika.

Pak koko suka mengabsen muridnya.

Dia mencari Indah yang tidak ada di tempat duduknya.

"Mana Indah?" Tanya Pak Koko tegas.

Semua bingung, apalagi Sasa. Dia tidak harus bilang apa, bilang alasan yang logis dan jelas itu susah.

"Misi pak?" Seseorang dari luar masuk ke kelas.

Ternyata Mas Aldi.

Semua mata tertuju padanya. Termasuk Sasa yang daritadi kaget.

"Maaf pak, Indah tadi jatuh terkilir, kakinya sampai bengkak jadi dia tidak bisa ikut dulu kelas bapak, saya sebagai walinya" Mas Aldi menjelaskan sekaligus izin.

"Terkilir gimana?"

"Tadi jatuh pak, jatuhnya keras jadi bengkak"

Pak Koko manggut-manggut saja.

Dan, untungnya pak koko mengizinkan.

"Terimakasih bapak"

"Eh tunggu, kamu siapa namanya?"

"Saya Aldi pak anak kelas 12 IPA 5"

"Okeh baiklah, salam buat Indah klo jalan hati-hati"

"Siap pak, permisi"

Yang jelas sekarang Sasa terkejut sekali. Azhar juga yang duduk di belakang Sasa.

"Sa. Indah jatuh? Kok bisa sih? Dia ngapain?" Tanya Azhar dari belakang.

"Gatau Pak, intinya sekarang gua pengem banget kabur ke UKS"

"Terus kenapa Mas Aldi ngizinin?"

"Nah itu pak, perlu di pertanyakan lebih jelas"

....

Hari ini pulang gasik, karena guru sedang ada rapat dadakan.

Pelajaran pak koko menjadi pelajaran terakhir.

Sasa langsung berlari ke UKS di ikuti Azhar.

Krisnha yang melihat mereka berdua lari akhirnya berjalan mengikuti pelan-pelan.

...

Sementara di kelas IPS 1 masih ada pelajaran sebelum pulang sekolah.

"Gila anak IPA udah pulang gasik" Celetuk salah satu anak kelas.

Anggit kaget dan dia langsung celingukan di jendela.

Dia langsung mengambil hapenya dan mengirimkan pesan ke Indah.

Tapi tak di balas.

Dia menelpon.

Tak di angkat.

"Kenapa git?" Tanya Dimas yang bingung melihat Anggit gelisah.

"Indah kaga bales sms gua sama telp gua ga di angkat"

"Cielah, ke kelasnya aja samperin kali"

"Kite kan blm pulang, maksud aku dia suruh pulang bareng ma gua"

"Ehemmm gamau di tinggal"

....

Sasa berlarian bersama Azhar dan akhirnya mereka sampai di UKS.

"INDAAAHH" Teriak Sasa langsung ke tempat tidur Indah.

Indah kaget mau gerak tapi kesakitan.

"Kamu gapapa? Kakimu masih dua kan? Bengkak udah ilang kan? Masih idup kan? Masih inget gue kan? Masih tau ini pak ustad?" Pertanyaan Sasa yang banyak dan tidak berfaedah.

Mas aldi tertawa mendengarnya.

"Apaan si lu Sa, ga ada pertanyaan lain pa?"

"Aaahh Indah untung lu gapapa, lu jatuh gegara anak kelas 12 yang gua bilang kah?"

"Bukan kok"

"Dia jatuh nabrak aku" Jawab Mas Aldi. Seketika Indah malu.

"Yaelah Ndah, makanya klo kebelet pipis sambil liat jalan kan jadinya nabrak" Azhar memberi wejangan.

"Iye pak, maaf kan gue kaga liat ada orang di depan, yang dipikiran gua kan cuma satu? Pipis"

Mas Aldi cekikikan.

"Tuhkan, mas Aldi ketawa, lu malu-maluin si" Sasa menambahkan.

"Eh maaf, aku ga sengaja ya mas aldi" Indah membela diri.

"Gapapa, hehe" senyum mas aldi.

....

9 komentar:

  1. Ciye aku-kamuan, ntar jadi kita ya?

    Ekhem,, anggit udah ngekode keras nih buat indah,, tp sayang,, indah kurang peka. yahh disini bisa dimaklumi kenapa kurang peka karena dihati indah udah ada lelaki lain,, dan indah juga udah anggap anggit sebagai s.a.h.a.b.a.t.
    Indah udah nyaman anggap anggit cukup sebagai sahabat aja Engga lebih dan kurang. Tapi eh tapi,,, anggit nya nyimpen perasaan lebih buat indah.

    BalasHapus
  2. "Yaudah gua pamit kelas dulu bye Indah sayang" Anggit mencubit pipi Indah lagi pelan. Lalu, berjalan sambil melambaikan tangan.


    Ecieee,, anggit udah berani manggil indah 'sayang'.
    Tapi indah nya....

    BalasHapus
  3. Seperti kata pepatah,, persahabatan seorang wanita dan lelaki tidak bisa murni hanya sekedar sahabat,, pasti ada salah satu yang menyimpan perasaan lebih.

    Ekhemmm....you know lah,, siapa yang aku maksud.

    BalasHapus
  4. "Aduhhh gue kekenapa si? Kok bisa ga bales sapaan dia? Ya ampun" Itu isi hati Krisnha yang sedang menyesal.


    Udah dehh, kris,, Jangan cemburu mulu~
    Bertindak dong,, Bertindak. Wkwkw.

    BalasHapus
  5. Mas aldi yang duduk di samping tempat tidur Indah berbaring merasa kasihan. Dia terus memegang tangan Indah menenangkan supaya berhenti menangis.



    Mas aldiiiiiiiii....
    Aku tuh engga bisa diginiin.
    Lepasin tanganmu dari indah Mas. Huehuuu huuu huuu.
    #nangis kejer-kejer.
    #author tanggung jawab nih

    BalasHapus
  6. Indah merasa lega karena Mas Aldi masih mau menemani dia di UKS.

    Btw, Indah lupa kalau kebelet pipis.


    Tuh kan,, indah kesenengen ditunggiun Mas aldi mulu,,, sampe lupa panggilan alam.(*pipis)

    BalasHapus
  7. Gapapa, hehe" senyum mas aldi.

    Mas aldi Kok senyum mulu~
    senyumnya cukup buat aku aja Mas,, Jangan buat cewek lain. Sakit hati aku tuhh-_-

    BalasHapus
  8. Plisss dehh thor,, Ini part paling bikin aku jeles.

    BalasHapus
  9. Si Anggit mah labil, eh taunya njadiin indah pelarian, eh apaan wkwkw

    BalasHapus