Sabtu, 10 Juni 2017

Ramadhan is coming. part 12 Perasaan Macam apa ini




Indah teringat beberapa hari yang lalu. Dia sempat akan sharing isi novel dengan Mas Aldi, tapi sampai sekarang itu tidak pernah terjadi.

Entah Mas Aldi lupa atau Indah. Entahlah. Atau mungkin hanya basa basi?

Itulah sedikit pemikiran yang ada di pikiran Indah.

Indah merenung sendirian di mejanya. Sasa sedang sibuk mengerjakan soal, ia ingin sedikit belajar.

Sampai pada akhirnya, Anggit datang ke kelas Indah.

Indah tak sadar.

DOOR.

Anggit mengagetkan Indah yang sedang melamun.

"Astaghfirulloh" Indah cuma mengelus ngelus dadanya.

Sasa yang di sebelah Indah, melihat Anggit dan lu tau kan dia langsung gimana?

"Ndah ndaaahh" Panggil Anggit manja.

Indah cuma melirik. "Paan Git?"

"Ehmm"

Indah menaikan alisnya.

"Gini.. aku mau minta di temenin lagi"

"Kemana lagi sekarang?"

"Ehmm ntar deh" Jawab Anggit bingung sambil menggaruk tengkuknya.

Lalu, bel masuk berbunyi. Anggit berpamitan dan langsung ngibrit lari.

"Gajelas bangeet" Gumam Indah.

"Dia itu kek malu gitu" Duga Sasa.

"Malu gimana?"

"Jadi dia kek mau ngajak kamu kemana gitu, cuman dia malu, maybe ada aku"

"Ya biasa kan, ngajak aku pergi mah, dia sering"

"Tapi ini beda Ndah, dia kaya ada something gitu"

"Apaan? Gua ga ngerti"

"Lunya ga peka sih, pujaan gua tuh kek suka ama elu"

"Laah elu gimana?"

"Paan? Sante gua mah nge fans doang, masalah suka ga segitunya kok"

"Ya gue kira lu bakal bunuh gua"

"Gua sahabat lu ndah"

"Ululu mucuuu cih" Indah merangkul Sasa lalu mencubiti pipinya.

Jujur saja, Indah masih 'sangat suka' dengan Mas Aldi.
....

Anggit gelisah daritadi di kelas, Dimas yang melihatnya ikut gelisah juga.

"Kenapa si Git?"

"Hah apanya Dim?"

"Yah elu kek gelisah gitu, ada apa? Mau nembak cewe?" Ceplos Dimas, dan itu membuat Anggit menabok punggung Dimas.

"Yeee nembak nembak siapa coba, bulan puasa no pacaran lah"

"Ya nembak cewe, masa nembak gue? Gue masih inget cewe git"

"What the... kagak lah, urusin sekolah dulu"

"Pencitraan lu git"

"Ah elu maah, gua ini mau ngajak pergi doang, tapi kok bingung"

"Bingungnya?"

"Pergi kemana gitu, gua bingung"

"Yaa ke taman atau kemana"

"Sumpah gua ga bisa basa basi, aaah aku lagi kenapa coba"

"Jangan bapeeer makanya, biasa aja"

Anggit hanya membungkamkan wajahnya ke tangannya.

...

Jam istirahat. Indah berjalan ke perpustakaann sendirian.

Dan, tiba-tiba dia melihat Mas Aldi berjalan berlawanan arah dengannya.

Indah senang sekali.

"Assalamualaikum mas Aldi" sapa Indah.

Mas aldi yang sedang membaca buku yang dia pegang, langsung menengok ke Indah.

"Walaikumsalam, eh Indah" dia tersenyum dan pastinya Indah meleleh seketika.

Entah kenapa, Mas Aldi bisa membuat Indah mabuk kepayang di banding yang lain.

Cinta pandangan pertama itu adalah cinta yang sulit untuk berpindah ke cinta lainnya. -ngomong gajelas authornya-

"Mau kemana ndah?" Tanya Mas Aldi. Dan, entah kenapa itu membuat Indah kecewa, dia kira Mas Aldi akan ingat tentang sharing kemarin. Ternyata, tidak.

"Ke-ke perpus mas" jawab Indah terbata-bata. Dia kecewa.

"Oh baguslah, sering-sering kesana ya" Jawab Mas Aldi tersenyum.

"Yaudah mas aku mau ke perpus dulu, walaikumsalam" jawab Indah sambil senyum kilat dan langsung ngibrit ke perpus.

Mas Aldi tersenyum dan langsung melanjutkan perjalanannya.

Indah berjalan cepat ke perpus, dia sangat sangat kecewa, padahal hal sepele, tapi rasanya sakit.

Sampai di depan pintu perpus, Indah berhenti sebentar. Dia capek, capek kaki dan tentu saja hati.

Hal sepele yang bisa membuat hati seorang perempuan seperti teriris iris.

Mungkin karena terlalu berharap.

Indah masuk ke dalam perpus, dan langsung menuju ke rak buku novel.

Indah berniat meminjam novel yang di baca Mas Aldi. Tapi, niat itu hilang.

Jadi dia meminjam novel lain.

Saat dia menemukan novel bagus dan sayangnya letak novel itu jauh di atas rak dan Indah sulit untum menggapainya.

"Tinggi amat, apa perlu gua panjat? Yang ada rak nya jatuh" Indah terus menggapainya sampai pada akhirnya ada sebuah tangan dari belakang mengambilkan novel itu.

Indah terkejut dan langsung berbalik badan.

"Nih novelmu, makanya minum Hilo, biar tumbuh ke atas ga ke samping"

Indah tersenyum kecut.

"Rese loooo"

....

Sasa keluar dari kelas setelah selesai mengerjakan soal di LKS. Dia berniat mencari Indah, tapi mager : males gerak.

Jadi, dia hanya berdiri di depan kelas, sambil melihat sekeliling.

Saat ini, sekolah tampak sepi, karena bulan puasa.

Anak-anak kelas lain sebagian besar berada di kelas atau di masjid.

"Ngelamun mba?"

Sasa menengok ke sumber suara itu.

"Iya pak, ngelamuni elu"

Azhar geleng-geleng kepala. "Mana Indah?" Tanyanya.

"Perpus pak"

"Lu ga kesana?"

"Magerrrrr"

"Dasar generasi micin, gamau baca buku"

"Apaan sih pak, gua abis garap LKS tau, gatau si"

"Yeee Sasa-ku tobaat alhamdulillah"

"Paan si pak ustad, gajelas banget"

"Eh, Sa gua mau ke toilet dulu ya"

"Ya udah sana pak, ngapain izin?"

"Mending izin daripada ngajak, ntar ambigu"

Sasa memasang muka 'Kabur aja'.

"Walaikumsalam Sa, pergi dulu" Azhar ngibrit lari, karena sudah kebelet sekali.

"Pak ustad gajelas banget, mungkin kebanyakan ceramah"

...

Indah berjalan keluar perpus dengan kesal sekali.

Kesal kedua kalinya. Pertama dengan Mas Aldi, kedua dengan si dia.

"Astaghfirulloh sabaar sabaar"

"Ndaah tungguin guaa, jangan marah"

Indah hanya menengok sekilas sambil pasang muka cemberutnya.

Dia tetap berjalan ke depan dengan cepat.

"Woy lu budeg yaaa..."

"Udah bikin kesel ngatain pula, bodo a"

Saking sulitnya mengejar Indah. Si Krisnha berlari dan menarik tangan Indah paksa, Indah mau jatuh lalu Krisnha menangkapnya.

Indah terkejut, sekarang wajah mereka bertatapan dekat sekali. Mana di tempat umum.

Plis ini bukan drama kolosal.

Indah langsung berdiri, dan mendorong Krisnha. Dan, ngibrit lari.
....

Hari yang benar-benar kesal lahir dan batin, untungnya ada penghibur.

Sekarang Indah, Sasa, dan Azhar sudah duduk di depan kelas mereka.

Azhar dan Sasa sebenaenya bingung kenapa Indah diam saja dengan muka masamnya.

"Ndah lu kenapa si?" Tanya Sasa.

Indah tak menjawab, dia benar-benar campur aduk.

Sasa menoel pipi Indah. "Hey lu kenapa? Jangan diem aja, gua ma azhar kek ngomong sama patung tau"

"Guaaa kecewa." Jawab Indah singkat padat dan sedikit ga jelas.

"Kenapa si? Istighfar"

"Iya ndah istighfar"

Indah melihat Sasa dan Azhar, dia mulai berkaca kaca.

"Eh ndah ga boleh nangis, ini bulan puasa, lu kenapa? Cerita aja" Azhar menenangkan.

"Iya ndah, jangan nangis eh" Sasa merangkul Indah.

Indah berusaha menahannya. Sekuat tenaganya.

...

-Anggit Pov-

Aku ngeliatin Indah dari jauh, dari riang depan kelas Norman, mau ngajak Norman ke kelas Indah.

Dimas lagi asik dengan game yang menurutku ga bermutu.

Tapi, aku ngeliat Indah mau nangi, aku gatau kenapa, dia seperti kecewa berat.

Aku bingung mau gimana, aku sendiri ga bisa ngatur perasaanku, gimana?

Sebagai sahabat, aku harus menghibur kan?

Bismillah, gua mau ngesampingin perasaan gua dulu, gua mau ngehibur Indah.

....

Pulang sekolah.

Indah daritadi ngelamun di kelas. Dia benar-benar kecewa.

Hari yang paling buruk baginya.

Untungnya Azhar dan Sasa berhasil menenangkan dia.

Tapi, efeknya ngelamun.

"Ndah, yuk pulang" ajak Sasa dan Azhar juga sudah di depan meja Indah.

"Ha-h udah pulang?" Tanya Indah gelagapan.

"Iyalah, lu jangan ngelamun terus makanya"

"Gak kok, ayok pulang"


11 komentar:

  1. Jujur saja, Indah masih 'sangat suka' dengan Mas Aldi.

    Plisss dehh thor,, jangan jujur Banget. Sakitttt,, hati aku tuhh.

    BalasHapus

  2. "Paan? Sante gua mah nge fans doang, masalah suka ga segitunya kok"

    "Ya gue kira lu bakal bunuh gua"

    "Gua sahabat lu ndah"

    "Ululu mucuuu cih" Indah merangkul Sasa lalu mencubiti pipinya.

    Alhamdulilah,,.Seneng dehh indah punya sahabat kek sasa,, mau pengertian.
    Good job sasa!!!

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. "What the... kagak lah, urusin sekolah dulu"

    "Pencitraan lu git"

    Pencitraan ato jaga image nihh.Wkwkw.

    BalasHapus

  5. "Ah elu maah, gua ini mau ngajak pergi doang, tapi kok bingung"

    "Bingungnya?"

    "Pergi kemana gitu, gua bingung"

    Ecie ciee, seorang anggit ternyata bisa bingung juga??

    BalasHapus

  6. Cinta pandangan pertama itu adalah cinta yang sulit untuk berpindah ke cinta lainnya. -ngomong gajelas authornya-

    Ekhem,,, authornya curhat lagi nihh.
    Ketauan dehh.

    BalasHapus
  7. "Nih novelmu, makanya minum Hilo, biar tumbuh ke atas ga ke samping"

    Ini si krishna Kok malah ngiklan. Wkwkw.
    Cocok nih krishna jadi bintang iklan. Bakal laku Dan laris manis produknya.

    BalasHapus

  8. Indah terkejut, sekarang wajah mereka bertatapan dekat sekali. Mana di tempat umum.

    Plis ini bukan drama kolosal.

    Iya thor. Saya tau bukan drama kolosal tapi......
    Drama romantis,, bener kan.

    BalasHapus
  9. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  10. Aku bingung mau gimana, aku sendiri ga bisa ngatur perasaanku, gimana?

    Sebagai sahabat, aku harus menghibur kan?

    Nyesek euy baca isi hatinya anggit.
    Duh jadi bingung mau ngeshiperin anggit-indah ato krishna.
    Anggit si 'good boy'
    Ato
    Krishna si 'badboy'
    Yahh pokonya diantara 2pilihan itu dehh,, yang penting jangan mas aldi-indah. soalnya Mas aldi punya Saya. Muehehe.

    BalasHapus
  11. Maafkan saya ya thor,, yang suka ngaku-ngaku punyanya mas aldi.
    Peace!!!

    BalasHapus