Pos kampling depan komplek menjadi sasaran paling strategis bagi Indah, Anggit dan Norman untuk duduk-duduk biasa atau sekedar mengobrol.
Biasanyaa mereka pergi kesana sehabis buka bersama atau teraweh.
Kali ini hanya Indah dan Anggit yang kesana. Norman tak bisa karena harus membantu bapaknya menghitung infaq masjid.
Indah keluar dari rumahnya membawa kantong kresek hitam yang lumayan besar.
Di pos kampling Anggit sudah menunggu Indah cukup lama. Untungnya dia tidak cengo sewaktu menunggu, untungnya sedang main game.
Indah langsung ambil posisi duduk.
"Heh , lu tuh jangan main game mulu klo mau ketemu" Indah menoel lengan Anggit.
"Iyaaa iyaa kan gua nunggu lu, makanya gua main game, lu kan lama, dandan dulu pasti kan?"
"Buat apa coba dandan? Nih aku tuh suruh bawa candil kan tadi, nih gua bawain lumayan banyak" indah menyodorkan kresek hitam besar tadi.
"Wahhh beneran di bawain, gua kira kaga di bawain"
"Gua mah baik, ga kaya elu"
"Terimakasih Indah yang supeeerbb baik", Anggit mengucapkannya dengan penuh penghayatan. Indah melihatnya sambil setengah ilfil.
Anggit memakan candil yang di berikan Indah.
"Enak gak?"
"Enak kok enak, kan pasti ibu lu yang masak, gua mah percaya klo enak",
"alhamdulillah, masakan ibu gua terpercaya, ntar gua masakin ah",
"Biar ibu elu aja yang masak, klo elu mah jangan"
Indah menabok anggit keras.
Uhuk uhuk.
"Hyaaa! Gua lagi nelen candilnya, ntar klo mental gimana?" Anggit menepuk nepuk dadanya karena mau tersedak.
"Bodo amat, lu keterlaluan ama gua!" Indah bicara agak keras karena sebal.
" whahaha sensi amat si mak"
Indah hanya mengernyit tak mau menjawab.
Tiba-tiba, tukang bakso memakirkan diri di depan pos kampling.
"Asalamualaikum" sapa tukang bakso itu.
Indah dan Anggit langsung menengok ke arahnya. "Walaikumsalam", jawab mereka serempak.
"Pada ngapain disini?" Tanya tukang bakso yang agak muda itu.
"Biasa pak eh mas duduk-duduk, nyantai" jawab Anggit.
"Oh nyantai, sama pacarnya ya mas?" Tanya tukang bakso itu tanpa dosa.
Indah yang mendengarnya langsung sebal dan melirik tukang bakso itu kesal.
"Eh bukan pacaran bapaaak" Jawab Anggit yang sadar akan perubahan raut wajah Indah.
"Oh maap maap kirain pacaran, abisnya cuma kalian berdua, cewe ama cowo lagi"
"Yah enggak lah bapak, udah sukanya beda-beda sama orang lain"
"Yah padahal mbak sama masnya cocok"
Indah yang mendengarnya langsung terbatuk-batuk sendiri.
"Kenapa mbak?"
"Gapapa", jawab Indah cuek.
Anggit melirik indah yang sepertinya kesal.
Tukang bakso tadi tak merasa apa-apa kalau ada yang kesal, dia tanpa dosa lagi menawarkan dagangan baksonya kepada si Indah.
"Mbak keselek ya mba? Makan bakso dagangan saya nih"
"Kagak mau, yang ada gua ntar tambah keselek"
"Yah kenapa mba? Mbanya aneh, bakso kan enak ga buat keselek"
"Ya bodo amat, yang penting gua ogah makan bakso"
"Yah mba sensi amat si"
saking kesalnya Indah berdiri lalu pamitan balik.
"Git gua balik dulu, gua kesel" Indah berpamitan ke anggit.
Anggit bingung lalu hanya dengan pasang muka membelonya.
"Asalamualaikum"
Tukang bakso dan Anggit ikutan membelo, lalu saling berpandangan.
"Yah pacarnya ngambek mas"
"Lagian dia bukan pacar saya mas" Jawab Anggit dengan cuek main gamenya.
"Tapi kalian serasi"
"Yaelah mas, dia ngambek gegara elu si godain pacar saya mulu, di bilang dia udah suka ma yg lain"
"Kejar dong mas, sebelum janur kuning melengkung"
"Sori mas, guanya lagi ga tertarik cewe, lebih tertarik game"
"Yaelah mas, game mulu, kelar idup lo"
...
Indah berjalan sendirian dengan kesal sambil menghentak-hentakan kakinya.
"Kesel banget si, sama tukang bakso, sok iye banget, sok deket pula!"
"Mau main sama Anggit kok malah jadi dia si yang berduaan sama Anggit"
"Eh maksud aku ga berduaan pacaran, tapi kami emang mau main gitu ah kesel sumpah".
"Lebih keselnya si Anggit asal iya iya aja, dasar"
"Untung udah buka puasa, klo engga, batal deh puasa gua"
...
"mas sekolah dimana?" Tanya tukang bakso itu.
"Tuh SMA deket perumahan mas, saya sekolah disana"
"Oh sama dong" jawab Tukang bakso itu pelan.
Anggit seketika kaget.
"Sama gimana apanya mas?" tanyanya.
Tukang bakso itu tak menjawab.
"Eh mas, kamu gamau beli bakso saya?"
"Maaf mas, udah kenyang, ini saya lagi makan candil"
"Wah candilnya kayaknya enak",
"Iya emang enak banget"
"Buatan mba mba tadi ya?"
...
Jam 20.30 malam. Indah masih melek dan tak bisa tidur. Dia kesal dengan tukang bakso yang sok asik dan sok dekat itu.
Indah mengecek hapenya, lalu iseng membuka buka galerinya. Rata-rata isi fotonya dia dengan Anggit, Norman dan Sasa.
Dia tersenyum sendiri ketika melihat fotonya bersama Anggit sedang pasang muka konyol mereka.
Tiba-tiba, hapenya berdering dan tampak Anggit Jelek muncul di layar hapenya.
"Asalamualaikum" dan itu bukan suara Anggit.
"Walaikumsalam, nih sapa? Anggit bukan? Kok beda suaranya"
"Ini tukang bakso yang tadi mba, saya mau minta maaf, udah bikin kesel mba tadi"
Indah melongo sebentar.
"Halo mba, mba jangan di matiin dong, di maafin gak?"
"Hahhh eh eh i-iya ada apa?" Indah gagal fokus.
"Di maafin ga saya?" Suaraa tukang bakso itu kedengaran seperti cowo yang berusaha meminta maaf kepada kekasihnya.
"Iyalah mas, lagian sante aja, cuma kesel aja di bilang pacar teman saya"
"Iya maaf ya, aku khilaf" suara tukang bakso itu seperti cowo Indah beneran.
"Iye mas gapapa, anggit masih disitu mas?"
"Masih mbaa, lagi main game"
"Lah mainnya sama apa? Hapenya kan di pake mas?"
"Pake hape dia, dia bawa dua"
"What hape siapa yang di pake?"
"Kata dia hape bapaknya, bapaknya kurang suka main hape"
"Dasar begooo, astaghfirulloh"
...
Intinya semaleman Indah telponan dengan tukang bakso itu agak lama. Entah kenapa Indah merasa tukang bakso itu seperti cowo dia.

"Sama gimana apanya mas?" tanyanya.
BalasHapusTukang bakso itu tak menjawab.
Tukang baksonya misterius!!!
Dia Siapa???
Intinya semaleman Indah telponan dengan tukang bakso itu agak lama. Entah kenapa Indah merasa tukang bakso itu seperti cowo dia.
BalasHapusIndahhhhhh,, mas aldinya kamu kemanain???
Baca Ini pas buka puasa Sambil makan bakso! Wkwkw.
BalasHapusApakah Ini kebetulan??
Lanjut thor.
BalasHapusMuehehe.
Oiya thor, masih penasaran sama part sebelumnya ada seseorang yang manggil sasa. dia siapa yah???
BalasHapusIhhh kepo.
Makin banyak tokoh yang misterius.
Indah sensi amat yak
BalasHapus