

Kembali lagi ke hari senin. Namun, tidak seperti hari senin
kemarin-kemarin. Hari ini cuaca tak begitu panas, sudah tak lagi seperti
neraka. Hari ini cuaca sejuk, dan pastinya dingin.
Jam 07.00 Seul Bi masih dengan selimutnya. Dia masih
terlelap. Sebenarnya daritadi kakaknya sudah menggedor-nggedor pintunya
bermaksud untuk membangunkannya namun di dalam tidak ada tanda kehidupan, jadi
Jimin masuk ke dalam kamar Seul Bi. Dia menggeleng-nggelengkan kepala, ternyata
adiknya masih terbungkus dengan selimut tebal. Benar-benar seperti mayat yang
akan siap untuk di kubur ke dalam liang lahat.
Jimin berjalan mendekat ke Seul Bi. Dia berusaha menarik
selimut Seul Bi. Ternyata agak susah karena Seul Bi tidak mau selimutnya
menghilang dari tubuhnya XD hahhaha.
Jimin : “Seul Bi-ah ayo bangun, sudah siang!!!!”
Seul Bi tak menjawab. Dia hanya menggulingkan badannya,
bermasud pindah posisi tidur.
Jimin : “Kau tidak ke sekolah? Telat nanti!!”
Seul Bi tak merespon. Akhirnya Jimin menarik sekuat tenaga
selimutnya, dan apa yang terjadi. Seilimutnya jatuh, isinya juga jatuh XD.
Seul Bi : “AADUUUHH”
Jimin yang terkejut karena ternyata Seul Bi juga ikutan
terjatuh. Dia merasa kasihan tetapi sambil menahan tawanya.
Jimin : “Ya ampun maafkan oppa, hahaha”
Seul Bi mengelus-mengelus punggungnya kesakitan.
Seul Bi : “Duh, punggungku sepertinya mau patah”
Jimin : “Benarkah?”
Jimin mendekat ke arah Seul Bi.
Seul Bi langsung mengambil bantal dan memukulkannya ke
Kepala Jimin.
Jimin : “Seul Bi-ah, apa apaan”
Seul Bi : “Oppa lah yang apa-apaan, lagi enak tidur malah di
ganggu!”
Seul Bi melotot ke arah Jimin. Dia sangat kesal.
Jimin : “Udah siang, masa tidur terus, aku juga di suruh
eomma untuk membangunkanmu”
Seul Bi : “Hoah, malas ke sekolah, ingin tidur lagi”
Seul Bi bangkit dan langsung menuju tempat tidurnya.
Bermaksud ingin tidur lagi. Tapi Jimin langsung menggendong Seul Bi dan
membawanya ke bawah.
Seul Bi : “Turunkan aku!! Aku mau tidur kak!!”
Seul Bi memukul-mukul kakaknya itu, minta di turunkan.
Jimin tak peduli dan terus membawa adiknya itu.
.
Eommanya sudah memasakan makanan untuk sarapan mereka pagi
ini. Eommanya menggeleng-nggelengkan kepala melihat kedua anaknya itu, terutama
Seul Bi yang daritadi teriak-teriak sendiri minta di turunkan.
Jimin akhirnya menurunkan Seul Bi. Seul Bi mencubit lengan
Jimin keras-keras.
Seul Bi : “HHHHHHHHHH”
Jimin : “AW”
Jimin mengelus-ngelus lengannya.
Jimin : “Bilang terimakasih kek, sudah di bangunkan”
Seul Bi : “Tidak mau”
Jimin menjitak kepala adiknya itu. Seul Bi merasa tidak
terima dia juga menjitak kepala kakaknya tapi tidak kena.
Jimin : “Wle tidak kena”
Jimin melarikan diri.
Seul Bi : “Sini kau kak”
Kakak beradik itu akhirnya saling mengejar satu sama lain.
Dan, Jimin malah menabrak Eommanya yang sedang membawa gelas berisi minuman. Gelas
minuman itu melayang, semua menganga melihatnya, seperti adegan slow motion,
Seul Bi berlari dan berusaha menangkap gelas itu, dan untungnya berhasil, tapi
Seul Bi terpeleset dan, akhirnya dia terjatuh tapi gelasnya selamat. XD
BRUKKKK
Eommanya dan Jimin langsung ke tempat Seul Bi terjatuh
gara-gara menyelamatkan gelas.
Seul Bi masih diam di tempatnya dengan posisi tengkurap
dengan kedua tangan memegang gelas.
Eomma : “Seul Bi-ah kau tak apa?”
Jimin : “Seul Bi-aaaah gelasnya tak apa?”
Seul Bi mencoba bangun, dan agak kesusahan.
Jimin mencoba membantu Seul Bi untuk bangun.
Eommanya mengambil gelas dari tangan Seul Bi.
Benar-benar pagi hari yang mengharukan-__-
.
Seul Bi berjalan sendirian menuju sekolahnya. Hari ini
kakaknya tidak bisa berangkat bersamanya. Dia harus pergi ke sesuatu tempat
karena keadaan mendesak. Jadi dia sendirian.
Seul Bi berjalan sambil menggunakan Hedsetnya. Sesekali ia
menari sendiri.
Seseorang berjalan di belakang Seul Bi dan tersenyum melihat
tingkahnya. “Sepertinya kau sangat bahagia,
syukurlah, suatu saat nanti keadaan akan kembali normal Seul Bi-ah”
Seul Bi menunggu lampu hijau bagi pejalan kaki. Tiba-tba
hujan turun dengan rinti-rintik kecilnya.
Seul Bi : “Wah gerimis, aku bawa payung tidak ya”
Seul Bi cepat-cepat mengambil payungnya. Lalu, saat Seul Bi
mengambil payungnya sudah ada seseorang di sebelahnya memayungi dia.
Seul Bi : “Kok tidak jadi hujan?”
Tae : “Alien bodoh, ini aku sedang memayungimu”
Seul Bi terkejutt. Dia tetap mengambil payungnya.
Seul Bi : “Minggir Tae, aku mau pakai jas hujanku”
Ternyata Seul Bi tidak membawa payung tapi membawanya jas
hujan.
Tae : “Hanya gerimis ngapain pake jas hujan si?”
Seul Bi tetep memakainya.
Lampu hijau tanda pejalan kaki sudah menyala, Seul Bi
langsung berlari.
Tae : “Alien tungguin”
Walaupun hanya hujan rintik-rintik namun lumayan deras. Ya
karena suasana pagi ini memang dari awal mendung.
Seul Bi tetap berjalan tanpa mempedulikann Tae yang berjalan
di belakangnya.
Tae berlari bermaksud untuk menyamakan langkahnya di sebalah
Seul Bi, tapi Seul Bi malah berlari.
Tae : “Alien jangan lari!”
Tae akhirnya ikutan berlari juga.
Seul Bi tetap berlari dan lebih kencang. Tiba-tiba Seul Bi
terpeleset.
Seul Bi : “Aduhh, pantatkuu”
Tae yang awalnya menahan untuk tertawa akhirnya tidak bisa
menahannya. Dia langsung tertawa dengan keras.
Seul Bi cemberut ketika melihat Tae menertawakannya.
Tae : “Alien kalau jalan liat-liat! Kan jadi jatuh”
Seul Bi : “Diam kau!”
Tae : “Mau aku bantu berdiri tidak? Mau aku gendong tidak?
Haha”
Seul Bi mencoba bangun. Lalu mengepalkan tangannya ke arah
Tae.
Tae balik mengepalkan. Haha.
Lalu, Seul Bi melanjutkan berlari lagi menuju sekolahnya.
Tae : “Hey alien tunggu aku!”
.
Seul Bi sedang melepaskan mantelnya. Lalu tiba-tiba
mantelnya di ambil oleh Hyeri.
Hyeri : “Dasar cewe gatel”
Seul Bi : “Sini mantelku”
Seohyun : “Sudahlah, ini sebagai peringatan saja, kau jangan
dekat-dekat dengan Taehyung, hati kami terasa panas tau tidak?”
Hyeri melotot ke arah Seul Bi.
Seul Bi : “Siapa yang dekat-dekat?”
Hyeri : “Ya kamu lah, kemarin di hukum bersama, itu sengaja
kan?”
Seohyun : “Iyaaa, sengaja kan? Daar licik!”
Seul Bi hanya diam dan tek mempedulikan mereka, dia langsung
pergi saja. Ia juga sudah tak peduli dengan mantelnya.
Hyeri : “Hei cewe gatel, mau kemana!! Kau tidak mendengarkan
kami?”
Seohyun : “Iya!! Ih sebel, kita di abaikan”
Hyeri menjatuhkan mantel Seul Bi lalu menginjak-nginjaknya.
Tae : “Eitsssss, sini mantelnya”
Hyeri menengok ke belakang dan terkejut.
Hyeri : “Tae-ah!”
Seohyun : “Wah pangeran”
Tae : “Hai, sini mantelnya”
Tae mengambil mantel yang tadi di injak-injak oleh Hyeri.
Hyeri : “Kamu ngapain ngambil mantel itu si Tae? Mantel
jelek begitu”
Tae : “Tidak apa, bagus kok, kalian berdua tak masuk kelas?”
Seohyun : “Nanti Tae, sedang menunggu tuan putri datang”
Tae : “Siapa?”
Hyeri : “Ya biasalah, si Ha Na”
Hyeri menjawab dengan sinis.
Tae : “Oh ya sudah selamat menunggu, aku mau ke kelas dulu
dah!!”
Hyeri : “Eh ta, kita ngobrolnya belum lama!”
Seohyun : “Kalau tidak menunggu tuan putri, kita pasti sudah
mengejarnya kan?”
Hyeri : “Huh benar sekali!”
Hyeri dan Seohyun sangat kesal.
Tae berlari sambil membawa mantel Seul Bi. ia berhenti
berlari saat melihat Seul BI sedang berjalan berbelok ke arah kantin.
Tae : “Aliennnnnnn”
Tae berlari menyusulnya.
Seul Bi pergi ke kantin untuk membeli beberapa camilan.
Sepertinya dia sudah lama tidak ke kantin. Jangan bilang dia puasa? :D
Seul Bi sedang asik memilih snack ringan. Tiba-tiba Tae
datang mengagetkannnya. Seul Bi langsung loncat saking terkejutnya.
Seul Bi : “Duh pagi-pagi sudah ada orang gila saja”
Tae : “Apa katamu? Orang gila? Orang tampan kali”
Seul Bi : “Terserah kau saja lah!-__-“
Tae : “By te way ini mantel siapa?”
Seul Bi menengok dan dia berbinar melihat mantelnya kembali
dengan sendirinya tanpa harus berurusan dengan gadis-gadis kurang kerjaan.
Seul Bi hendak mengambil tapi Tae malah melarangnya.
Tae : “Eitsss, kan aku tanya, ini mantel siapa?”
Seul Bi : “hhh, itu mantelku, sini kembalikan!”
Tae : “Benarkah? Kok tadi ada di Hyeri ya”
Seul Bi mendengus kesal.
Seul Bi : “Iyaa, mantelku tadi di rebut oleh dia”
Tae : “Terus kau pergi saja, tanpa mempedulikan mantelmu
yang kasihan ini?”
Seul Bi : “Aku malas berurusan dengan mereka Tae, cepat sini
kembalikan!”
Tae : “Malas kenapa?”
Seul Bi : “Aku juga malas berurusan denganmu, mau di
kembalikan atau tidak terserah kamu, aku mau bayar ke kasir”
Seul Bi lelah dan ia pergi ke kasir.
Tae hanya geleng-geleng kepala.
Tae : “Dasar alien pasrahan, tidak pernah melawan, padahal
sepertinya dia punya kekuatan super”
Seul Bi berjalan menuju kelasnya dengan Tae.
Hyeri, Seohyun, dan juga Ha Na yang akan ke kelas juga
melihat mereka berdua.
Hyeri : “Tuhkan, dia itu pura-pura meninggalkan mantel ke
kita biar bisa di ambil Tae, lalu Tae membawakannya, licik parah”
Seohyun : “Iya benar, licik! Sebal”
Ha Na yang agak kesal mendengar keluhan mereka akhirnya
terus berjalan.
Hyeri : “Oi Ha Na-ah kenapa pergi?”
Seohyun : “Dia tampak aneh akhir-akhir ini”
Hyeri : “Iya, sekarang dia jarang menggubris keluhan kita,
teman macam apa itu”
.
Seul Bi kesal dengan Tae hari ini. Dia teringat kejadian
terpeleset tadi, bukannya menolong tapi malah menertawakannya.
Tae mejitak kepala Seul Bi.
Seul Bi : “Apaan sih”
Tae : “Marah ya?”
Seul Bi cuek tak merespon.
Tae mencubit pipi Seul Bi, karena jitakannya tak berhasil.
Seul Bi langsung memegangi pipinya dan menengok ke arah Tae
.
Seul Bi : “Sakit bodoh”
Tae : “Kau mengabaikanku”
Tae mendengus kesal.
Seul Bi : “Kenapa Taehyung, kenapa? Ada apa?”
Seul Bi berpose aegyo karena saking kesalnya.
Tae melihatnya aneh. Ia membalas aegyo juga.
Tae : “Tidak apa-apa Seul Biah, aku hanya kesal sama kamu!”
Tae berpose sambil mengedip-ngedipkan matanya dan dengan
senyum sok imutnya.
Seul Bi langsung menjitak Tae dan mencubitnya.
Tae : “Alien gila!!”
Seul Bi : “Tidak usah sok imut, jijik liatnya!!”
Tae : “Yang mengajarkan kan kamu!”
Seul Bi melotot ke arah Tae, Tae balas melotot.
Dari kejauhan Ha Na memperhatikan mereka berdua sedang
bertengkar sendiri. Sungguh menggemaskan, Ha Na tersenyum kecil. Ia jadi
teringat dulu dengan Seul Bi selalu bertengkar kecil dan kemudian tertawa
bersama, ia rindu saat itu, tapi apakah keadaan itu bisa kembali lagi?
Nam Joon datang dan langsung ke meja Tae dan Seul Bi.
Nam Joon : “Hey hey kalian malah bertengkar, kekerasan dalam
rumah tangga sebaiknya di rumah saja”
Tae dan Seul Bi yang menyadari Nam Joon berkata seperti itu
langsung menengok ke arahnya sambil melotot.
Nam Joon : “Apa hah?”
Seul Bi : “Rumah tangga rumahku juga ada tangganya”
Tae menengok ke arah Seul Bi, ia salah dengar atau Seul Bi
yang ngelindur? Dia tidak paham arti rumah tangga XD. A
Nam Joon : “Aduh Seul Bi, rumah tangga itu ya keluarga gitu”
Seul Bi : “Oh begitu”
Tae : “Memang Alien sedang menyamarkan kekuatannya, jadi
pura-pura bego”
Seul Bi memukul kepala Tae dengan buku.
Nam Joon : “Kau juga bego Tae haha”
Tae memukul kepala Nam Joon.
.
Pelajaran kedua adalah olahraga. Olahraga hari ini adalah
LARI. Jadi ingat BTS RUN haha.
Seul Bi malas sekali kalau harus olahraga. Ia lebih baik
pura-pura sakit daripada harus olahraga.
Seul Bi berjalan lemas sekali menuju lapangan.
Guru Olahraga : “Untuk memulai olahraga,kalian saya
perintahkan lari memutari lapangan selama 10 kali, sekarang! Ayo cepat!”
Anak-anak kelas 1 langsung berlari begitu gutu olahrag
memperintahkan.
Seul Bi berlari dengan ogah-ogahan. Hyeri menabrakan diri
dengan sengaja ke lengan Seul Bi.
Seul Bi : “Aduhh kaget”
Hyeri : “Sawri cewe gatel”
Hyeri dan Seohyun berlari sambil tertawa.
Seul Bi tak peduli, dia berlari paling belakang. Tiba-tiba
Tae dan Nam Joon berlari di sebelahnya.
Tae : “Alien keluarkan kekuatanmu, masa ga bisa lari cepat!”
Seul Bi mengernyit melihat Tae.
Seul Bi : “Biarin, aku mau jalan saja lah”
Tae langsung menggandeng lengan Seul Bi dan memaksany
berlari.
Seul Bi : “Zombi, lepaskan!”
Nam Joon yang ada si sebelahnya juga menarik lengan Seul Bi
seperti Tae.
Seul Bi : “Kalian!! Lepaskan!!”
Nam Joon : “Kau tidak mau kan kalau di hukum Seul Bi-ah??”
Seul Bi : “Di hukum apa? Aku lelah sekali, kalain pemaksa!”
Tae : “Membersihkan toilet laki-laki”
Seul Bi melotot ketika mendengar itu.
Seul Bi : “TIDAK MAUUUU!!”
Tae senyum-senyum sendiri sambil berpandangan dengan Nam
Joon. Padahal ia hanya bercanda haha.
Seul Bi kelelahan berlari, apalagi selama memutari lapangan
dia dia ganggu olah dua anak laki-laki aneh itu. Muka Seul Bi sampai pucat.
Tae menghampiri Seul Bi. Dia memberikan 1 botol air mineral.
Seul Bi : “Isinya racun ya?”
Tae : “Iya, racun tikus”
Seul Bi langsung ogh menerimannya.
Tae : “Bukan, ini air biasa, cepat minum, mukamu pucat
sekali”
Seul Bi : “Nanti ada racunnya”
Tae : “Benar-benr ya, ni aku coba minum”
Seul Bi melihat Tae meminum air itu, dan berharap Tae
karacunan.
Tae : “Segaaaaar”
Sepertinya tidak jadi keracunan.
Sepertinya tidak jadi keracunan.
Seul Bi : “Baikla, sini aku coba minum”
Tae : “Kalau kamu minum, nanti airnya jadi hijau”
Seul Bi meneguk air pemberian Tae itu. Ia merasa lega karena
tenggorokannya sudah tidak kering lagi.
Seul Bi : “Biarin kalau airnya hijau, yang penting tidak
racun tikus”
Tae : “ ckckck, alien polos ya”
Seul Bi : “Ini aku ada mata, hidung, dan mulut berarti tidak
polos lah”
Tae mengcak-ngacak rambut Seul Bi saking gemasnya.
Seul Bi : “Aw rambutku, kenapa orang-orang suka
mengacak-ngacak rambutku sih, kan jadi berantakan”
Tae : “Karena kamu menyebalkan, tidak paham terus!”
Seul Bi cemberut sambil menata rambutnya.
Nam Joon datang dan mengacak rambut Seul Bi juga.
Seul Bi tambah kesal.
Seul Bi : “NAM JOON-AHH!!”
.
Seul Bi sedang ganti baju di dalam kamar ganti.
Hyeri : “Kerjain yuk!”
Seohyun : “Ayuk, kunci dia cepat sekarang!”
Hyeri langsung mengunci kamar mandi tempat Seul Bi ganti
baju.
Hyeri : “Ayok pergi, haha”
Lalu Hyeri dan Seohyun cepat-cepat pergi.
Seul Bi sudah selesai mengganti pakaiannya. Ia terkejut
karena pintu kamar mandinya tidak bisa terbuka.
Seul Bi : “Duh kok tidak bisa kebuka si, nanti pelajaran
fisika lagi, gawat”
Seul Bi berusaha teriak minta tolong, namun tidak ada yang
menggubrisnya.
Seul Bi : “Tolong aku jusseyoooo, aaku terkunci!! Nanti
pelajaran fisika!! Tolong aku!! Aku mohon!!”
Anak-anak kelas 1-3 sedang memepersiapkan buku-buku sebelum
guru fisika datang. Tae merasa aneh karena Seul Bi tidak datang-datang.
Tae : “Kemana si alien, ganti baju aja lama”
Tae gelisah dan terus melihat pintu masuk.
Nam Joon : “Tae-ah, amna Seul Bi?”
Tae menaikkan bahunya.
Tae : “ Tidak tahu, padahal anak perempuan sepertinya sudah
selesai ganti semua”
Nam Joon : “Jangan-jangan dia tidur di kamar mandi?”
Tae : “ Tidak mungkin “
Hyeri : “Liat Seohyun-ah, dia belum ke kelas, haha rasakan”
Seohyun : “Bagus, berhasil, si Tae juga tidak menyadari
haha”
Ha Na : “Kalian sedang apa?”
Hyeri menghentikan tawanya ketika Ha Na datang dan duduk.
Seohyun : “Tidak apa-apa”
Hyeri : “Sebuah rencana”
.
Sampai guru Fisika masuk Seul Bi masih terkurung di kamar
mandi.
Guru Fisika : “Selamat siang anak-anak, woaahhh bau-bau
menyengat ini, pasti kalian habis olahraga. Bapak paham itu, bapak kebal”
Guru Fisika : “Heh yang di pojok, siapa kamu? Kim Tae-“
Tae : “Kim Taehyung bapak”
Guru : “Mana Seul Bi?”
Tae : “Sepertinya dia daritadi belum kembali ke kelas bapak”
Guru : “Kemana dia? Kabur?”
Tae : “Tidak tau pak”
Guru : “Mentang-mentang pintar, jadi menyepelakan, kalau dia
masuk nanti jangan boleh masuk suruh di luar saja, kalau sekali lagi begini
tidak boleh ikut ujian 2 minggu lagi”
Guru fisika sepertinya kesal sekali. Dia lalu melanjutkan
pelajarannya.
Hyeri : “Yes berhasil Seohyun-ah”
Hyeri dan Seohyun saling tos.
Ha Na mengernyit melihat tingkah laku mereka, dia juga
bingung kenapa Seul Bi belum datang.
Tae : “Bagaimana ini, dimana si alien ini, jangan tidur di
tempat lain dong”
Nam Joon melihat ke
arah Tae yang sekarang sedang gelisah.
Seul Bi bingung harus bagaimana, ia terkurang dan tidak ada
seorang pun yang mendengarkan dia minta tolong.
Seul Bi : “Aduh, aku takut tidak bisa ujian, awas saja kalau
aku menemukan orang yang mengunciku disini, aku akan bunuh dia”
Seul Bi mengepalkan tanganya. Dia takut tidak bisa ikut
ujian 2 minggu lagi karena dia sering di hukum saat pelajaran fisika.
Setengah jam berlalu, Seul Bi tidak balik juga. Tae merasa
gelisah dan kasihan kalau Seul Bi sampai tidak bisa ikut ujian. Kesempatan
hanya 1 kali lagi dia bisa ikut ujian kalau tidak di hukum lagi. Kenapa Seul Bi
selalu sial saat pelajaran ini?
Ha Na pergi ke kamar mandi. Di dalam kamar mandi dia
mendengar seseorang sedang bernyanyi sendirian.
Ha Na : “Siapa itu??”
Seul Bi : “WOY AKU SEUL BI, TOLONG AKU, AKU TERKUNCI!”
Ha Na terkejut. Ia langsung membukakan pintu kamar mandi
yang dimana Seul Bi terkurung.
Seul Bi heran melihat Ha Na sendirian, biasanya dia bertiga.
Seul Bi : “Terimakasih sudah menolongku, aku harus ke kelas
sekarang”
Seul Bi akan berlari ke kelas dan di tahan oleh Ha Na.
Ha Na : “Siapa yang mengunci?”
Seul Bi heran melihat Ha Na yang tiba-tiba peduli dengannya.
Seul Bi : “Aku tidak tahu, biacaranya nanti saja ya, aku
telat, aku pasti di marahi habis-habisan, dah”
Seul Bi langsung berlari keluar kamar mandi.
Ha Na tersenyum kecil.
Ha Na : “Dia masih saja polos”
Seul Bi berlari kencang. Sampai di depan kelas dia mencoba
untuk masuk, dan kemudian guru fisika melihat Seul Bi. langsung dia menyuruh
Seul Bi untuk berlari lagi di lapangan 50 kali.
Seul Bi memohon-mohon dan memberikan alasan tapi tidak di
terima. Yasudah akhirnya dia pasrah.
Tae yang melihat Seul Bi merasa kasihan.
Tae : “Siapa yang berani mengurung Seul Bi? jahat”
Hyeri dan Seohyun terkakak sendiri.
Nam Joon memperhatikan mereka.
.
Matahari sedang mengamuk. Sehabis hujan gerimis terbitlah
panas.
Di tambah Seul Bi
harus berlari sendirian mengelilingi lapangan. Dia begitu kesal karena guru
fisika tak mendengarkannya.
Seul Bi : “Huh, aku bisa mati kalau begini terus”
Seul Bi berlari dengan lemah.
Seul Bi : “Habis lari terbitlah mati”
Setelah putaran ke 30, Seul Bi tidak kuat lagi, dia berlari
menepi ke lapangan.
Dia duduk sambil terengah-engah karena kecapekan.
Seul Bi : “Sungguh luar biasa”
Seul Bi : “Untung ada Ha Na menolongku, kalau tidak aku bisa
gila di kamar mandi”
Seul Bi : “Eh Ha Na kenapa menolongku ya? Dia kan
membenciku? Ehmm”
Kelas Fisika telah usai dan saatnya pulang, hari ini pulang
gasik, karena pelajaran setelahnya guru tidak bisa mengisi, horaayy.
Tae langsung keluar kelas untuk melihat apakah Seul Bi masih
berlari atau tidak.
Tae : “Mana alien? Kok tidak ada?”
Nam Joon : “Kenapa Tae?”
Tae : “Seul Bi tidak kelihatan”
Tae langsung berlari mencari Seul Bi.
Nam Joon : “Mau kemana hei? Tunggu aku”
Tae mencoba mencari di sekeliling lapangan, dia belum
menmukan Seul Bi.
Tae : “Kemana dia? Hobinya menghilang, dasar Alien”
Nam Joon : “Sudah ketemu?”
Tae : “Belum, dimana ya?”
Nam Joon mencoba melihatt di sekeliling. Dan, dia melihat
Seul Bi sedang duduk sendirian di kursi dekat perputakaan.
Nam Joon : “Itu Seul Bi”
Tae : “Woah, ayo kita kesana”
Seul Bi tampak tertidur. Dia merasa sangat kelelahan hari
ini. Benar-benar tidak berfaedah.
Tae : “Dia tertidur”
Nam Joon : “Liat mukanya dia pucat sekali”
Tae menjitak kepala Seul Bi. Seul Bi terbangun.
Tae : “Alien sehat?”
Seul Bi merasa bingung.
Seul Bi : “Tidak, rasanya capek sekali, capek jiwa raga dan
hati”
Nam Joon : “Sabar ya Seul Bi-ah”
Seul Bi tersenyum kecl ka arah Nam Joon.
Tae : “Berani-berani mengunci Alien di kamar mandi, baru tau
rasa nanti kalau mereka kena kekuatan supernya”
Seul Bi : “Dasar bloon”
Nam Joon terkikik.
Nam Joon : “Siapa ya yang menguncimu Seul Bi? kok jahat ya”
Seul Bi : “Aku tidak tau, aku benar-benar marah, aku jadi
tidak ikut fisika dua kali, dan satu kali lagi kalau kena hukuman aku tidak
bisa ujian, akan ku bunuh dia”
Seul Bi mengepalkan tangannya.
Tae : “Woah mengerikan sekali, sepertinya alien akan
mengeluarkan kekuatan supernya kali ini”
Seul Bi : “Liat saja kau Taehyung, mati kau”
Tae : “Aku takuuut, uuuuu”
Tae menggeliat sambil memeluk tubuhnya sendiri.
Nam Joon : “Ngomong-ngomong kamu bisa keluar gimana
caranya?” pakai kekuatan super?”
Tae : “Iya kah?”
Seul Bi mendengus.
Seul Bi : “Kalau aku punya, pasti aku bakal ikut pelajaran”
Tae : “Woahhh”
Seul Bi : “Aku di tolong Ha Na”
Nam Joon : “Benarkah? Tumben sekali”
Tae : “Seriudd?”
Seul Bi : “Iya benarr, aku di tolong olehnya, dan dia peduli
sama aku, dia juga tanya siapa yang mengunciku”
Nam Joon : “Apa dia berpura-pura peduli?”
Seul Bi : “Entahlah, yang penting aku sudah keluar, kalau
tidak bisa gila disana”
Tae : “Bisa gila? Bukannya udah gila?”
Seul Bi memukul kepala Tae.
Nam Joon : “Hahaha, yang penting Seul Bi sudah selamat, ayo
pulang Seul Bi-ah”
Seul Bi : “Bukankah masih ada pelajaran lagi?”
Tae : “Tidak, guru tidak bisa masuk”
Seul Bi : “Benarkah akhirnya!!!”
Seul Bi bersemangat, karena dia begitu lelah dan ingin tidur
seharian.
Tae : “Ayo pulang!!”
Seul Bi : “Taskuuu!! Di kelas!!”
Seul Bi langsung berlari menuju kelas.
Tae : “Ini tasnya hahaha”
Nam Joon : “Taehyung jail!”
....
Lumayan panjang ini part 10 hehehe^^ lagi niat. Semoga suka hehe.
Salam Denidenol~
itu Ha Na sebenernya baik yahhh??? jadi jahat karena dipengaruhi hyeri,, uhh sebel:(
BalasHapusoiya ini ceritanya makin menghibur,, aku kasih 2 jempol dehh:)
kira-kira part berikutnya bakal seseru apa yahh?? hehe
thor,, boleh minta permintaan gak???
BalasHapusmunculin peran jungkook dong,, hehe...
plissss
#sambilaegyosupermanisspesialbuatauthor
ya ya yaak????
BalasHapus;)
Jungkook? baiklah XD akan ku coba nanti.
BalasHapus