Selasa, 14 Maret 2017

ALIEN | PART 6



Gambar terkait


Badan Seul Bi panas sekali. Setelah sampai di rumah Seul Bi langsung di baringkan di kasurnya. Ibunya sangat khawatir sekali sampai histeris sendiri. Tae yang melihat sampai senyum-senyum sendiri dan kebingungan.
Eomma Seul Bi (Ibu Taeri) : “Ya ampun Seul Bi, anak nakal. Sudah ibu bilang jangan lupa membawa payungmu itu”
Ibu Taeri sangat khawatir sekali dengan anaknya yang satu ini. Dia khawatir kalau kejadian dulu terulang lagi. Dia berharap tidak terulang lagi.
Ibu Taeri : “Oh iya nak Taehyung, terimakasih telah mengantarkan Seul Bi kerumah. Untung saja dia bisa cepat di temukan”
Tae yang mendengar itu langsung agak terkejut dalam hati. Memang dulu kenapa?
Tae : “Oh iya ibu, sama-sama”
Tak lama kemudian Jimin pulang kerumah. Dia langsung lari ke kamar Seul Bi begitu ia melihat sepatu Seul Bi yang sudah ada di dalam rumahnya.
Jimin : “Seul Bi-ah”
Dia langsung duduk di samping tempat tidur Seul Bi. kakaknya yang satu itu walaupun terkadang menyebalkan tapi dia sangat peduli dan sayang dengan Seul Bi.
Ibu Taeri langsung mempersilahkan Tae untuk duduk dulu sebelum pulang.
Jimin masih memegang tangan Seul Bi, memegang dahi adiknya itu. Sekarang adiknya sedang terlihat lemah sekali. Adiknya yang satu ini selalu saja terlihat kuat. Padahal tidak.
Tae melihatnya terkesima. Begitu sayangnya seorang kakak kepada adiknya. Ia jadi teringat oleh kakak perempuannya yang sekarang entah kemana. Ia berharap seperti itu, namun hanya sebatas mimpi.
Jimin langsung mengucapkan terimakasih kepada taehyung.
Jimin : “Terimakasih ya, sudah menemukan adikku”
Jimin menepuk pundak tae. Tae tersenyum.
Tae : “Sama-sama”
Jimin mengajak tae untuk ke ruang tamu. Sekarang Seul Bi butuh istirahat sampai sembuh, mungkin besok dia tidak berangkat sekolah. Badannya lemah sekali.
Di ruang tamu tae dan jimin sudah duduk, mereka menunggu Ibu Taeri membawakan cemilansambil mengobrol sedikit.
Tae masih tidak percaya bahwa Jimin itu adalah kakaknya Seul Bi. dia masih mengira kalau Jimin adalah pacarnya Seul Bi. XD.
Jimin : “Oh iya, kamu satu sekolah dengan Seul Bi kan?”
Tae : “E-eh iya, sekelas juga”
Jimin : “Oh sekelas”
Lalu, Ibu Taeri datang dengan membawa cemilan.
Ibu Taeri : “Ini cemilannya, di habiskan ya”
Tae : “Terimakasih ibu, maaf merepotkan”
Ibu Taeri lalu duduk dan ikut mengobrol.
Ibu Taeri : “Terimakasih banyak ya nak Tae, sudah membawa Seul Bi pulang”
Tae : “sama-sama Ibu, kalau saya bisa bantu, saya akan bantu terus”
Jimin : “Untungnya kamu sudah menemukan dia dengan cepat”
Ibu Taeri : “Iya benar, dulu Seul Bi pernah seperti itu juga”
Tae hanya diam dan dia bingung.
Jimin : “Iya, dulu Seul Bi pernah menghilang juga, tapi seharian tidak ketemu, lalu tiba-tiba besoknya Seul Bi sudah ada di rumah sakit, dan katanya lagi badannya sampai biru-biru, bajunya basah semua”
Ibu Taeri : “Untungnya lagi dia selamat, saat itu kami takut kalau seul bi seperti itu lagi”
Ibu Taeri mulai sedih dan Jimin merangkul pundak ibunya itu. Tae yang mendengarkannya langsung merenung juga.
Jimin : “Tapi terimakasih banyak lagi ya Tae, sudah menemukan adikku yang aneh itu, dia itu memang aneh, sampai dia terkadang suka lupa sesuatu yang penting dan malah ingat sesuatu yang seharusnya tidak perlu di ingat hehe”
Ibu Taeri : “Seperti membawa payung, dia bahkan sampai lupa, karena selalu telat masuk sekolah”
Suasana yang tadinya sendu lama-lama menjadi hangat.
*Flashback
Hana, Seohyun, Hyeri, Namjoon, dan Taehyung sedang berada di sebuah cafe tempat biasa anak muda hangout atau sekedar mengobrol. Mereka mengambil tempat di sudut pojok cafe. Mereka terlihat asyik mengobrol sampai terbahak-bahak kecuali taehyung yang hanya senyum-senyum sendiri, karena pikirannya ke yang lainnya.
Nam joon : “Hyeri, kamu lucu sekali sih”
Nam joon terlihat menggoda hyeri. XD
Hyeri : “Jangan menggoda putri cantik ini, aku hanya untuk taehyung, ya tidak tae?”
Hyeri menjawab  dengan percaya diri dan langsung menggoda Taehyung.
Taehyung hanya cengir-cengir sendiri.
Ha Na : “Tae-ah, kamu pasti sebelumnya punya pacar banyak yah?”
Seoh Hyun : “Iya, pasti iya, wajahmu tampan sekali”
Nam Joon : “OH pasti iya, pasti banyak, tapi tidak lebih banyak dari aku ya”
Nam Joon malah menggoda tae, dan di pukul oleh Hyeri. Dasar suka bercanda.
Tae senyum-senyum sendiri.
Tae : “Tidak kok, aku tidak punya pacar banyak, aku belum pernah berpacaran”
Ha Na : “Woah, bohong, wajahmu tampan sekali, masa tidak ada yang mau?, daebak, tidak mungkin”
Nam Joon : “gadis-gadis semuanya berlari ke arahku semua, tae sampai tidak dapat, aku yakin”
Namjoon cekikikan sendiri menggoda tae dan Ha Na. Hyeri langsung memukulnya lagi, kali ini kepalanya yang di pukul.
Hye Ri : “Nam Joon, bisakah kau untuk diam?”
Hyeri sudah kesal sekali haha.
Nam Joon : “Nanti kamu rindu aku?”
Hyeri langsung mengernyit XD.
Tae : “Iya benar”
Daritadi tae melihati handphonenya. Berharap Seul Bi mengirim ia pesan atau bahkan menelponnya.
Namun, tidak ada kabar sampai sekarang. Ia sedikit gelisah, karena melihat keadaan Seul Bi tadi yang begitu lemah.
Cukup lama mereka di cafe tersebut. Hingga langit mendung yang menandakan mereka harus segera pulang.
Hyeri : “Daaah Tae, kapan-kapan lagi kita main lagi ya”
Hyeri melambai ke arah tae.
Nam Joon : “Aku tidak di sapa?”
Hyeri mengernyit
Ha Na : “kita pulang dulu ya, bye tae bye namjoon”
Mereka bertiga berpamitan dan buru-buru untuk pulang. Saking senangnya mereka sampai histeris sendiri. Mereka berhasil main dengan tae.
Tae langsung cepat-cepat melihat handphonenya lagi, berharap seul bi menghubunginya, namun ternyata tetap zonk.
Nam Joon : “Ternyata mereka lumayan asik ya, terutama hyeri, menggemaskan sekali...”
Tae tetap fokus ke layar handphonenya.
Nam Joon yang merasa tidak mendapat respon, langsung menengok ke arah tae
Nam Joon : “Kenapa tae?”
Tae : “Hah, tidak apa Nam Joon, aku hanya sedikit khawatir”
Nam Joon : “Dengan?”
Tae : “Ah tidaak, ayo kita pulang, sudah mau hujan”
Nam Joon : “ Dengan siapa? Mantan ya?”
Tae : “ Bukan, ayo kita pulang”
Tae langsung merangkul paksa Nam Joon dan menyeretnya untuk pulang. Nam Joon masih tetap bersikeras untuk tahu.
..
Sebelum sampai di persimpangan, tae bertanya.
Tae : “Kok Seul Bi tidak di ajak ya tadi?”
Nam Joon : “Tidak mungkin, mereka bertiga dari dulu benci ke Seul Bi”
Tae merasa tertarik dan bertanya lagi.
Tae : “Benci kenapa? Perasaan mereka sebenarnya baik-baik aja”
Nam Joon : “Entahlah, mungkin karena kejadian masa lalu yang menjadikan mereka begitu benci”
Tae : “Kejadian?”
Nam Joon : “Iya, jadi dulu Ha Na dan Seul bi itu dekat sejak smp, mereka bersahabat. Lalu Ha Na punya pacar kakak kelas, tidak tau ini karena salah paham atau bagaimana, tiba-tiba pacarnya itu katanya jalan sama Seul Bi, berdua saja, langsung besoknya Seul Bi di labrak sama Ha Na. Ha Na tidak mau mendengar penjelasan Seul Bi. dan pada hari itu juga Ha Na putus dengan pacarnya dan putus bersahabat dengan Seul Bi juga. Dan, sialnya mereka bersama lagi di SMA Sevit ini. Jadi ya Ha Na jelas tambah benci, apalagi sekarang dia sudah ada teman baru”
Tae mendengarkan dengan penuh menghayati. Ia tidak menyangka ternyata Seul Bi menjadi korban kesalahpahaman.
Tae : “Jadi, yang buat salah paham siapa sebenarnya?”
Nam Joon : “Aku tidak tau”
Tae : “Menurutmu Seul Bi bagaimana orangnya selama ini ? aneh ?”
Nam Joon : “Menurutku dia baik, emang rada aneh sedikit, tapi dia baik sekali sungguh, dia asik di ajak ngobrol, aku pernah ngobrol sekali sama dia, ga selesai-selesai. Memang sih dia tidak punya teman, tapi sebenarnya teman-teman kelas tidak membenci dia, hanya saja kalau ada yang mendekati dia, langsung di labrak oleh Ha Na”
Tae : “Kayaknya emang aneh banget deh”
Nam Joon jadi bingung kenapa Tae tertarik dengan cerita Seul Bi. dia langsung to the point.
Nam Joon : “Kamu suka Seul Bi?”
Tae : “Tidak, bukan begitu, aku hanya ingin tau, kenapa dia aneh sekali”
Nam Joon tertawa.
Setelah mengobrol cukup lama, akhirnya mereka berpamitan dan pulang kerumah masing-masing.
Tae berjalan sambil merenung. Bagaimana perasaan Seul Bi di tinggal sahabatnya sendiri lalu di jauhi dengan teman sekelas hanya karena Ha Na. Apa mungkin gara-gara itu, dia jadi aneh begini?
..
Hari ini Seul Bi izin tidak masuk sekolah, karena sakit.
Tae duduk sendirian. Dia memandang bangku kosong Seul Bi. Seul Bi yang selalu duduk di pojokan sebelum ada Tae, dia pasti kesepian sampai jadi aneh. Tae tersenyum pahit.
Nam Joon menghampiri Tae.
Nam Joon : “Woah bro, jangan sedih begitu, paling besok Seul Bi masuk lagi, dia kuat kok”
Tae : “Apaan sih, aku cuma ingin memandang ke luar jendela saja kok”
Nam Joon : “Jangan bohong, kamu pasti merindukan keanehan dia ya haha”
Namjoon terus menggoda Tae. Hingga tiga serangkai masuk kelas, Hyeri dan Seohyun langsung menghampiri Tae dan Nam Joon.
Hyeri : “Pagi Tae, sudah sarapan belum?”
Tae dan Nam Joon langsung menengok ke arah Hyeri dan Seohyun.
Nam Joon : “Sudah, makan pakai ikan nih”
Hyeri : “Bukan kamu bodoh, tapi tae”
Hyeri kesal.
Tae hanya senyum-senyum sendiri.
Ha Na : “Anak aneh itu tidak masuk ya hari ini?”
Tae : “Tidak, dia sakit”
Hyeri : “Wahaha, dia kan sudah sakit, kenapa baru izin sekarang”
Seohyun ikutan tertawa. Namun, Ha Na cuman diam.
Tae : “Kalian yang sakit”
Nam Joon : “Iya kalian yang sakit, gila lagi, sini ku pegang dulu, panas gak”
Nam Joon langsung memegang dahi Hyeri tanpa izin. Hyeri langsung menepisnya dengan cepat.
Hyeri : “Aku tidak sakit bodoh. Lagian kenapa kamu pegang-pegang cewe cantik ini”
Nam Joon : “Dasar, tukang kepedean”
Ha Na lalu pergi ke tempat duduknya. Hyeri dan Seohyun juga mengikutinya.
Nam Joon : “Huah, akhirnya aku bisa bernafas dengan lega”
Tae : “sama aku juga”
Tae lalu memandang Ha Na sebentar.
..
Jimin hari ini izin tidak masuk kuliah, dia di perintah ibunya untuk menjaga Seul Bi, karena ibunya akan pergi ke luar kota sebentar untuk kerumah neneknya. Neneknya sedang sakit.
Untungnya hari ini, tidak ada jadwal matkul yang penting bagi Jimin.
Seul Bi sepertinya sudah bisa membuka sedikit matanya perlahan. Sedikit siuman.
Jimin : “Dongsaengku, kau sudah sadar kah?”
Jimin memegang dahi Seul Bi, sambil mengecek suhu tubuh Seul Bi.
Seul Bi : “Oppa, aku kenapa?”
Jimin : “Kemarin kamu pingsan”
Seul Bi terkejut dan langsung duduk, tapi dia langsung pusing.
Seul Bi : “Pingsan dimana? Duh pusing”
Jimin : “Udah tiduran lagi, jangan sok terkejut gitu”
Seulbi berbaring lagi. Sepertinya dia benar-benar pusing. Rasanya dunia berputar.
Seul Bi : “Aku pingsan dimana kak? Jangan-jangan di tempat orang mesum”
Jimin : “Ya bukanlah, kamu itu pingsan di emperan toko”
Seul Bi : “Sungguh? Tidak elite sekali, harusnya aku pingsan di tempat makan yang enak”
Jimin : “Dasar aneh, udah tau pingsan masih mikir yang aneh-aneh. Beruntunglah kamu cepat di temukan”
Seul Bi : “Memang aku orang hilang apa. Siapa yang menemukan aku kak?”
Jimin : “Teman sekelasmu itu. Taehyung”
Seul Bi langsung terkejut, bola matanya hampir keluar.
Jimin : “Kenapa? Berterimakasih lah, dia itu menggendong kamu lho, dan lumayan jauh juga dari emperan toko sampai ke rumah”
Seul Bi : “Yah, kan aku sudah bilang, aku bukan orang hilang yang harus di cari”
Jimin : “Beterimakasih padanya besok ya kalau masuk sekolah. Sepertinya dia akan sakit punggung kalau menggendong kamu terus-terusan”
Seul Bi : “Aku tidak berat, mungkin tasku yang berat”
Jimin : “Sudah-sudah, dasar anak aneh, beruntunglah kamu juga bisa di terima Sevit. Oppa mau ambilkan kamu makanan bubur, kamu belum makan, oppa ke dapur dulu”
Seul Bi mengerucut mendengarkan perkataan Jimin. Berasa dia adalah orang adalah orang teraneh di dunia ini. Dan apa hubungannya di terima di SMA Sevit coba?
Seul Bi lalu membayangkan kalau dia sedang sadar dan di gendong oleh Taehyung. Seketika ilfeel.
..



2 komentar:

  1. hei hei hei,, update lagi akhirnya :)
    udah cukup bagus ceritanya,, terungkap masa lalu seul bi- hye ri . ditunggu aksi dari tae,, smoga dia bisa menyatukan persahabatan mereka.

    ehh ada kalimat yang ketikannya dobel" Berasa dia adalah orang adalah orang teraneh di dunia ini " .

    BalasHapus
  2. lanjutkan ya thor,, cepet sembuh seul bi,, kangen sama kekonyolan dia :D

    BalasHapus