
Badan
Seul Bi panas sekali. Setelah sampai di rumah Seul Bi langsung di baringkan di
kasurnya. Ibunya sangat khawatir sekali sampai histeris sendiri. Tae yang
melihat sampai senyum-senyum sendiri dan kebingungan.
Eomma
Seul Bi (Ibu Taeri) : “Ya ampun Seul Bi, anak nakal. Sudah ibu bilang jangan
lupa membawa payungmu itu”
Ibu
Taeri sangat khawatir sekali dengan anaknya yang satu ini. Dia khawatir kalau
kejadian dulu terulang lagi. Dia berharap tidak terulang lagi.
Ibu
Taeri : “Oh iya nak Taehyung, terimakasih telah mengantarkan Seul Bi kerumah.
Untung saja dia bisa cepat di temukan”
Tae
yang mendengar itu langsung agak terkejut dalam hati. Memang dulu kenapa?
Tae
: “Oh iya ibu, sama-sama”
Tak
lama kemudian Jimin pulang kerumah. Dia langsung lari ke kamar Seul Bi begitu
ia melihat sepatu Seul Bi yang sudah ada di dalam rumahnya.
Jimin
: “Seul Bi-ah”
Dia
langsung duduk di samping tempat tidur Seul Bi. kakaknya yang satu itu walaupun
terkadang menyebalkan tapi dia sangat peduli dan sayang dengan Seul Bi.
Ibu
Taeri langsung mempersilahkan Tae untuk duduk dulu sebelum pulang.
Jimin
masih memegang tangan Seul Bi, memegang dahi adiknya itu. Sekarang adiknya
sedang terlihat lemah sekali. Adiknya yang satu ini selalu saja terlihat kuat.
Padahal tidak.
Tae
melihatnya terkesima. Begitu sayangnya seorang kakak kepada adiknya. Ia jadi
teringat oleh kakak perempuannya yang sekarang entah kemana. Ia berharap
seperti itu, namun hanya sebatas mimpi.
Jimin
langsung mengucapkan terimakasih kepada taehyung.
Jimin
: “Terimakasih ya, sudah menemukan adikku”
Jimin
menepuk pundak tae. Tae tersenyum.
Tae
: “Sama-sama”
Jimin
mengajak tae untuk ke ruang tamu. Sekarang Seul Bi butuh istirahat sampai
sembuh, mungkin besok dia tidak berangkat sekolah. Badannya lemah sekali.
Di
ruang tamu tae dan jimin sudah duduk, mereka menunggu Ibu Taeri membawakan
cemilansambil mengobrol sedikit.
Tae
masih tidak percaya bahwa Jimin itu adalah kakaknya Seul Bi. dia masih mengira
kalau Jimin adalah pacarnya Seul Bi. XD.
Jimin
: “Oh iya, kamu satu sekolah dengan Seul Bi kan?”
Tae
: “E-eh iya, sekelas juga”
Jimin
: “Oh sekelas”
Lalu,
Ibu Taeri datang dengan membawa cemilan.
Ibu
Taeri : “Ini cemilannya, di habiskan ya”
Tae
: “Terimakasih ibu, maaf merepotkan”
Ibu
Taeri lalu duduk dan ikut mengobrol.
Ibu
Taeri : “Terimakasih banyak ya nak Tae, sudah membawa Seul Bi pulang”
Tae
: “sama-sama Ibu, kalau saya bisa bantu, saya akan bantu terus”
Jimin
: “Untungnya kamu sudah menemukan dia dengan cepat”
Ibu
Taeri : “Iya benar, dulu Seul Bi pernah seperti itu juga”
Tae
hanya diam dan dia bingung.
Jimin
: “Iya, dulu Seul Bi pernah menghilang juga, tapi seharian tidak ketemu, lalu
tiba-tiba besoknya Seul Bi sudah ada di rumah sakit, dan katanya lagi badannya
sampai biru-biru, bajunya basah semua”
Ibu
Taeri : “Untungnya lagi dia selamat, saat itu kami takut kalau seul bi seperti
itu lagi”
Ibu
Taeri mulai sedih dan Jimin merangkul pundak ibunya itu. Tae yang
mendengarkannya langsung merenung juga.
Jimin
: “Tapi terimakasih banyak lagi ya Tae, sudah menemukan adikku yang aneh itu,
dia itu memang aneh, sampai dia terkadang suka lupa sesuatu yang penting dan
malah ingat sesuatu yang seharusnya tidak perlu di ingat hehe”
Ibu
Taeri : “Seperti membawa payung, dia bahkan sampai lupa, karena selalu telat
masuk sekolah”
Suasana
yang tadinya sendu lama-lama menjadi hangat.
*Flashback
Hana,
Seohyun, Hyeri, Namjoon, dan Taehyung sedang berada di sebuah cafe tempat biasa
anak muda hangout atau sekedar mengobrol. Mereka mengambil tempat di sudut
pojok cafe. Mereka terlihat asyik mengobrol sampai terbahak-bahak kecuali
taehyung yang hanya senyum-senyum sendiri, karena pikirannya ke yang lainnya.
Nam
joon : “Hyeri, kamu lucu sekali sih”
Nam
joon terlihat menggoda hyeri. XD
Hyeri
: “Jangan menggoda putri cantik ini, aku hanya untuk taehyung, ya tidak tae?”
Hyeri
menjawab dengan percaya diri dan
langsung menggoda Taehyung.
Taehyung
hanya cengir-cengir sendiri.
Ha
Na : “Tae-ah, kamu pasti sebelumnya punya pacar banyak yah?”
Seoh
Hyun : “Iya, pasti iya, wajahmu tampan sekali”
Nam
Joon : “OH pasti iya, pasti banyak, tapi tidak lebih banyak dari aku ya”
Nam
Joon malah menggoda tae, dan di pukul oleh Hyeri. Dasar suka bercanda.
Tae
senyum-senyum sendiri.
Tae
: “Tidak kok, aku tidak punya pacar banyak, aku belum pernah berpacaran”
Ha
Na : “Woah, bohong, wajahmu tampan sekali, masa tidak ada yang mau?, daebak,
tidak mungkin”
Nam
Joon : “gadis-gadis semuanya berlari ke arahku semua, tae sampai tidak dapat,
aku yakin”
Namjoon
cekikikan sendiri menggoda tae dan Ha Na. Hyeri langsung memukulnya lagi, kali
ini kepalanya yang di pukul.
Hye
Ri : “Nam Joon, bisakah kau untuk diam?”
Hyeri
sudah kesal sekali haha.
Nam
Joon : “Nanti kamu rindu aku?”
Hyeri
langsung mengernyit XD.
Tae
: “Iya benar”
Daritadi
tae melihati handphonenya. Berharap Seul Bi mengirim ia pesan atau bahkan
menelponnya.
Namun,
tidak ada kabar sampai sekarang. Ia sedikit gelisah, karena melihat keadaan
Seul Bi tadi yang begitu lemah.
Cukup
lama mereka di cafe tersebut. Hingga langit mendung yang menandakan mereka
harus segera pulang.
Hyeri
: “Daaah Tae, kapan-kapan lagi kita main lagi ya”
Hyeri
melambai ke arah tae.
Nam
Joon : “Aku tidak di sapa?”
Hyeri
mengernyit
Ha
Na : “kita pulang dulu ya, bye tae bye namjoon”
Mereka
bertiga berpamitan dan buru-buru untuk pulang. Saking senangnya mereka sampai
histeris sendiri. Mereka berhasil main dengan tae.
Tae
langsung cepat-cepat melihat handphonenya lagi, berharap seul bi
menghubunginya, namun ternyata tetap zonk.
Nam
Joon : “Ternyata mereka lumayan asik ya, terutama hyeri, menggemaskan
sekali...”
Tae
tetap fokus ke layar handphonenya.
Nam
Joon yang merasa tidak mendapat respon, langsung menengok ke arah tae
Nam
Joon : “Kenapa tae?”
Tae
: “Hah, tidak apa Nam Joon, aku hanya sedikit khawatir”
Nam
Joon : “Dengan?”
Tae
: “Ah tidaak, ayo kita pulang, sudah mau hujan”
Nam
Joon : “ Dengan siapa? Mantan ya?”
Tae
: “ Bukan, ayo kita pulang”
Tae
langsung merangkul paksa Nam Joon dan menyeretnya untuk pulang. Nam Joon masih
tetap bersikeras untuk tahu.
..
Sebelum
sampai di persimpangan, tae bertanya.
Tae
: “Kok Seul Bi tidak di ajak ya tadi?”
Nam
Joon : “Tidak mungkin, mereka bertiga dari dulu benci ke Seul Bi”
Tae
merasa tertarik dan bertanya lagi.
Tae
: “Benci kenapa? Perasaan mereka sebenarnya baik-baik aja”
Nam
Joon : “Entahlah, mungkin karena kejadian masa lalu yang menjadikan mereka
begitu benci”
Tae
: “Kejadian?”
Nam
Joon : “Iya, jadi dulu Ha Na dan Seul bi itu dekat sejak smp, mereka
bersahabat. Lalu Ha Na punya pacar kakak kelas, tidak tau ini karena salah
paham atau bagaimana, tiba-tiba pacarnya itu katanya jalan sama Seul Bi, berdua
saja, langsung besoknya Seul Bi di labrak sama Ha Na. Ha Na tidak mau mendengar
penjelasan Seul Bi. dan pada hari itu juga Ha Na putus dengan pacarnya dan
putus bersahabat dengan Seul Bi juga. Dan, sialnya mereka bersama lagi di SMA
Sevit ini. Jadi ya Ha Na jelas tambah benci, apalagi sekarang dia sudah ada
teman baru”
Tae
mendengarkan dengan penuh menghayati. Ia tidak menyangka ternyata Seul Bi
menjadi korban kesalahpahaman.
Tae
: “Jadi, yang buat salah paham siapa sebenarnya?”
Nam
Joon : “Aku tidak tau”
Tae
: “Menurutmu Seul Bi bagaimana orangnya selama ini ? aneh ?”
Nam
Joon : “Menurutku dia baik, emang rada aneh sedikit, tapi dia baik sekali
sungguh, dia asik di ajak ngobrol, aku pernah ngobrol sekali sama dia, ga
selesai-selesai. Memang sih dia tidak punya teman, tapi sebenarnya teman-teman
kelas tidak membenci dia, hanya saja kalau ada yang mendekati dia, langsung di
labrak oleh Ha Na”
Tae
: “Kayaknya emang aneh banget deh”
Nam
Joon jadi bingung kenapa Tae tertarik dengan cerita Seul Bi. dia langsung to
the point.
Nam
Joon : “Kamu suka Seul Bi?”
Tae
: “Tidak, bukan begitu, aku hanya ingin tau, kenapa dia aneh sekali”
Nam
Joon tertawa.
Setelah
mengobrol cukup lama, akhirnya mereka berpamitan dan pulang kerumah
masing-masing.
Tae
berjalan sambil merenung. Bagaimana perasaan Seul Bi di tinggal sahabatnya sendiri
lalu di jauhi dengan teman sekelas hanya karena Ha Na. Apa mungkin gara-gara
itu, dia jadi aneh begini?
..
Hari
ini Seul Bi izin tidak masuk sekolah, karena sakit.
Tae
duduk sendirian. Dia memandang bangku kosong Seul Bi. Seul Bi yang selalu duduk
di pojokan sebelum ada Tae, dia pasti kesepian sampai jadi aneh. Tae tersenyum
pahit.
Nam
Joon menghampiri Tae.
Nam
Joon : “Woah bro, jangan sedih begitu, paling besok Seul Bi masuk lagi, dia
kuat kok”
Tae
: “Apaan sih, aku cuma ingin memandang ke luar jendela saja kok”
Nam
Joon : “Jangan bohong, kamu pasti merindukan keanehan dia ya haha”
Namjoon
terus menggoda Tae. Hingga tiga serangkai masuk kelas, Hyeri dan Seohyun
langsung menghampiri Tae dan Nam Joon.
Hyeri
: “Pagi Tae, sudah sarapan belum?”
Tae
dan Nam Joon langsung menengok ke arah Hyeri dan Seohyun.
Nam
Joon : “Sudah, makan pakai ikan nih”
Hyeri
: “Bukan kamu bodoh, tapi tae”
Hyeri
kesal.
Tae
hanya senyum-senyum sendiri.
Ha
Na : “Anak aneh itu tidak masuk ya hari ini?”
Tae
: “Tidak, dia sakit”
Hyeri
: “Wahaha, dia kan sudah sakit, kenapa baru izin sekarang”
Seohyun
ikutan tertawa. Namun, Ha Na cuman diam.
Tae
: “Kalian yang sakit”
Nam
Joon : “Iya kalian yang sakit, gila lagi, sini ku pegang dulu, panas gak”
Nam
Joon langsung memegang dahi Hyeri tanpa izin. Hyeri langsung menepisnya dengan
cepat.
Hyeri
: “Aku tidak sakit bodoh. Lagian kenapa kamu pegang-pegang cewe cantik ini”
Nam
Joon : “Dasar, tukang kepedean”
Ha
Na lalu pergi ke tempat duduknya. Hyeri dan Seohyun juga mengikutinya.
Nam
Joon : “Huah, akhirnya aku bisa bernafas dengan lega”
Tae
: “sama aku juga”
Tae
lalu memandang Ha Na sebentar.
..
Jimin
hari ini izin tidak masuk kuliah, dia di perintah ibunya untuk menjaga Seul Bi,
karena ibunya akan pergi ke luar kota sebentar untuk kerumah neneknya. Neneknya
sedang sakit.
Untungnya
hari ini, tidak ada jadwal matkul yang penting bagi Jimin.
Seul
Bi sepertinya sudah bisa membuka sedikit matanya perlahan. Sedikit siuman.
Jimin
: “Dongsaengku, kau sudah sadar kah?”
Jimin
memegang dahi Seul Bi, sambil mengecek suhu tubuh Seul Bi.
Seul
Bi : “Oppa, aku kenapa?”
Jimin
: “Kemarin kamu pingsan”
Seul
Bi terkejut dan langsung duduk, tapi dia langsung pusing.
Seul
Bi : “Pingsan dimana? Duh pusing”
Jimin
: “Udah tiduran lagi, jangan sok terkejut gitu”
Seulbi
berbaring lagi. Sepertinya dia benar-benar pusing. Rasanya dunia berputar.
Seul
Bi : “Aku pingsan dimana kak? Jangan-jangan di tempat orang mesum”
Jimin
: “Ya bukanlah, kamu itu pingsan di emperan toko”
Seul
Bi : “Sungguh? Tidak elite sekali, harusnya aku pingsan di tempat makan yang
enak”
Jimin
: “Dasar aneh, udah tau pingsan masih mikir yang aneh-aneh. Beruntunglah kamu
cepat di temukan”
Seul
Bi : “Memang aku orang hilang apa. Siapa yang menemukan aku kak?”
Jimin
: “Teman sekelasmu itu. Taehyung”
Seul
Bi langsung terkejut, bola matanya hampir keluar.
Jimin
: “Kenapa? Berterimakasih lah, dia itu menggendong kamu lho, dan lumayan jauh
juga dari emperan toko sampai ke rumah”
Seul
Bi : “Yah, kan aku sudah bilang, aku bukan orang hilang yang harus di cari”
Jimin
: “Beterimakasih padanya besok ya kalau masuk sekolah. Sepertinya dia akan
sakit punggung kalau menggendong kamu terus-terusan”
Seul
Bi : “Aku tidak berat, mungkin tasku yang berat”
Jimin
: “Sudah-sudah, dasar anak aneh, beruntunglah kamu juga bisa di terima Sevit. Oppa
mau ambilkan kamu makanan bubur, kamu belum makan, oppa ke dapur dulu”
Seul
Bi mengerucut mendengarkan perkataan Jimin. Berasa dia adalah orang adalah
orang teraneh di dunia ini. Dan apa hubungannya di terima di SMA Sevit coba?
Seul
Bi lalu membayangkan kalau dia sedang sadar dan di gendong oleh Taehyung. Seketika
ilfeel.
..
hei hei hei,, update lagi akhirnya :)
BalasHapusudah cukup bagus ceritanya,, terungkap masa lalu seul bi- hye ri . ditunggu aksi dari tae,, smoga dia bisa menyatukan persahabatan mereka.
ehh ada kalimat yang ketikannya dobel" Berasa dia adalah orang adalah orang teraneh di dunia ini " .
lanjutkan ya thor,, cepet sembuh seul bi,, kangen sama kekonyolan dia :D
BalasHapus