Minggu, 05 Maret 2017

ALIEN | Part 5




Jam istirahat berlangsung Seul Bi hanya tertidur di kelas saja. Dia tidak ada niatan untuk ke kantin atau kemana saja. Tae yang duduk di sebelahnya merasa prihatin atas kelakuan Seul Bi hari ini. Jadi dia memutuskan untuk pergi ke kantin sendiri dan nanti pulangnya akan membawa beberapa cemilan untuk Seul Bi. Nam Joon yang daritadi bengong, melihat Tae akan pergi ke kantin langsung berdiri dan merangkul Tae dan berjalan bersama ke kantin. Dan itulah adalah awal mula perkenalan mereka.
Seul Bi tertidur sendirian di kelas. Suasana kelas saat ini sepi. Hanya ada Seul Bi dan semua barang-barang yang ada di kelas.
Tampak seseorang memperhatikan dari luar kelas. “Kenapa dia?”
Tae dan Nam Joon sekarang berada di kantin sedang melahap makanan mereka. Makanan di kantin hari ini lumayan enak dan tentu saja dua laki-laki itu mengambil porsi yang banyak.
Tae : “Makanan di kantin ini porsinya memang enak ya”
Nam Joon : “Iya, beruntunglah kau pindah ke sekolah ini, makanannya enak-enak”
Tae : “Eumm, iyaaa enak”
Nam Joon : “Oiya ngomong-ngomong, kau sudah kenal lama dengan Seul Bi?”
Tiba-tiba Nam Joon bertanya Seul Bi. Karena sejak awal dia melihat Tae dan bermaksud untuk berkenalan, namun tidak jadi karena Tae malah mengejar Seul Bi ke kantin. Jadi dia berpikir mungkin mereka adalah teman dekat.
Tae : “Belum lama kenalan, dia itu adalah tetangga rumahku”
Dari kejauhan tampak tiga serangkai yang daritadi sudah memperhatikan Taehyung. Ya, mereka masih mengejar cinta Taehyung.
Ha Na : “Liat itu Taehyung, tumben sekali dia tidak bersama Seul Bi”
Hyeri : “Iya benar, Mungkin dia lelah”
Seohyun : “Bisa di bilang dia sudah lelah dengan tingkah anehnya?”
Ha Na : “Tidak lelah, ingat tadi pagi kan?”
Hyeri : “Iya ingat, ya mungkin dari situ, dia lelah”
Ha Na : “Jangan lengah, mungkin dia hanya bosan”
Seohyun : “Mumpung tidak ada pengganggu, ayo nanti sehabis mereka makan, kita bertiga hampiri dia, ajak dia main”
Ha Na : “Main kemana?”
Hyeri : “Karoeke, atau restoran ayam atau restoran lainnya?”
Seohyun : “Ide yang bagus, mumpung minggu ini belum ada ujian-ujian”
Ha Na : “Ide yang bagus, biar kita bisa lebih dekat dan Taehyung bisa melupakan Seul Bi”
Asal tau saja di SMA Sevit, anak-anak baru akan liburan setelah akhir dari satu semeter atau awal semester baru yang waktunya belum sibuk sekali. Maklum tempat anak pandai. Setiap hari mereka melakukan kegiatan, dan kegiatan itu adalah les sana-sini. Seul Bi. Mungkin dia orang yang sama sekali tidak les, dia hanya belajar sendiri, terkadang bersama kakaknya. Baginya pelajaran itu di nikmati bukan dipikirkan hingga stres.
Tae dan Nam Joon yang hendak menuju kelas karena sudah selesai makan di hadang oleh tiga serangkai.
Ha Na : “Hai Taehyung”
Ha Na menyapa Taehyung dengan lambaian kipas di tangannya. Di ikuti kedua teman serangkainya juga.
Tae : “Iya hai, ada apa?”
Hye Ri : “Ayo nanti pulang sekolah kita main bersama”
Tae menaikan alisnya satu.
Seohyun : “Iya Tae-ah, kita ke karoke lalu ke tempat makan enak”
Ha Na : “merayakan kedatangan murid baru, ayolah ajak Nam Joon juga”
Nam Joon yang sedari tadi memalingkan muka dan ternyata dirinya terpanggil juga akhirnya menoleh ke arah tiga serangkai.
Hye Ri : “Iya, masa kamu menolak tawaran kita? Tidak baik lho menolak kebaikan”
Mendengar kata-kata itu Nam Joon langsung mengiyakan dengan semangat dan membujuk Tae untuk mengangguk juga. Dan, tanpa sadar Tae melupakan Seul Bi.
Tae : “Baiklah, pulang sekolah kita pergi”
Tiga serangkai itu tersenyum penuh kebahagiaan. Merasa bujukan mereka berhasil dan di tambah Tae tidak merayu untuk mengajak Seul Bi juga.
........................................................
Pulang sekolah. Tae sedang membereskan buku-bukunya. Seul Bi yang duduk disampingnya akhirnya terbangun juga, dia juga sedang membereskan buku-bukunya. Seul Bi masih tampak lesu. Like a human without soul.
Tae : “Sudah siuman?”
Seul Bi : “Sudah”
Tae : “Baguslah kalau begitu”
Seul Bi merasa bahagia karena Tae tidak berbicara tentang alien lagi atau yang aneh-aneh lagi.
Tae : “Kuat pulang sendiri”
Pertanyaan Tae tidak di jawab karena Seul Bi sedang fokus membuka handphonenya untuk memberitahu kakaknya.
Tae yang merasa di abaikan akhirnya langsung mengambil ponsel Seul Bi dan langsung mengetikan nomor teleponnya.
Seul Bi : “Ih Tae, sini ponselku”
Seul Bi langsung mengambilnya.
Tae : “Hubungi aku kalau sudah sampai rumah, mukamu masih lesu, jaga-jaga siapa tau kamu pingsan di jalan”
Seul Bi tidak menghiraukannya. Dia menghapus nomor Tae dan melanjutkan megetik pesan untuk kakaknya.
Tae : “Hubungi aku lho ya Alien”
Tae segera bangun dari tempat duduknya dan langsung berlari merangkul Nam Joon yang sudah sedari tadi menunggunya di depan pintu kelas. Sungguh Seul Bi tidak peduli apapun tentang Tae untuk “saat ini”. Dia juga tidak ingin tahu kenapa Tae tidak pulang bersamanya. Dia sangat bersyukur.
Memang benar apa yang di katakan Tae. Seul Bi pulang dengan wajah lesu sekali. Dia masih saja berjalan dengan menyeret kakinya.
Sore ini sepertinya akan hujan. Karena sudah tampak awan hitam yang berkeliaran di langit sejak siang tadi dan sore ini adalah puncaknya.
Seul Bi yang berjalan sendirian di trotoar merasakan bahwa sore ini akan hujan. Dia langsung cepat-cepat membuka tasnya bermaksud untuk mengambil payung. Dan, ternyata dia lupa membawanya. Tiba-tiba hujan turun langsung dengan derasnya. Seul Bi yang sangat kesal karena lalai tidak membawa payung, langsung berlari mencari tempat berteduh.  Dia berteduh di emperan toko musik dengan sudah basah kuyup. Seul Bi merasa kedinginan sekali. Mana, hujan masih sangat deras dan rumahnya masih lumayan jauh. Sebenarnya ia sanggup kalau keadaan dia tidak lesu begini. Tapi, dia pasrah dengan baju yang basah kuyup duduk di emperan toko. Seul Bi menggil kedinginan. Dia bermasud untuk menghubungi kakaknya supaya menjemputnya. Namun sangat di sayangkan battrey handphonenya habis.
Seul Bi : “Tidak tidak, jangan mati. Biarkan aku menghubungi kakakku, aku bisa mati membeku disini, saat ini aku benar-benar kedinginan”
Seul Bi memeluk tubuhnya sendiri dengan kedua tangannya. Dia sudah lesu dan pucat pasi. Tapi masih bertahan.
.................................................
Hujan hari ini masih deras sampai malam.
Taehyung sudah di rumah daritadi sore sebelum hujan. Sekarang dia sedang memikirkan Seul Bi, apa dia sudah sampai rumah atau belum? Seul Bi tidak menghubungi Tae.
Tae : “Si Alien itu sudah sampai rumah belum ya? Kok tidak menghubungi aku sih?-_-“
Tae prihatin sendiri. Karena Seul Bi masih lumayan suram tadi. Dia berdoa agar Seul Bi memang sudah di rumah.
Jimin : “Eomma, Seul Bi kok belum pulang ya, udah mau malam, hujan lagi”
Eomma : “Iya, daritadi belum ada tanda-tanda dia pulang, dia juga tidak menghubungi Eomma”
Jimin : “Dia terakhir mengirim pesan kepadaku ingin di belikan ramen”
Eomma : “Kenapa dia belum pulang ya ? dia bawa payung tidak ya?”
Jimin : “Tidak sepertinya Eomma, itu payungnya di rumah, oh gawat”
Eomma : “Apa mungkin dia pulang bersama teman laki-laki yang pernah di ceritakan waktu itu lalu mereka main dulu?”
Jimin: “Berharapnya seperti itu eomma, tapi coba akan ku tanyakan nanti di rumahnya”
Jimin langsung bangun dari kursinya dan mengambil jaket segera keluar rumah untuk mencari Seul Bi.
Eomma : “Hati-hati Jimin-ah!”
Ibunya sangat khawatir.
.
Jimin : “Permisi”
Jimin mengetok-ngetok pintu rumah Taehyung. Dan, untungnya langsung Tae yang menerimanya.
Tae terkejut, ternyata laki-laki yang menggendong Seul Bi yang sekarang ada di depan rumahnya.
Jimin : “Apa Seul Bi pulang bersamamu?”
Tae menggeleng dan dia jadi terkejut. Seul Bi ternyata belum pulang?
Jimin : “Aku Jimin, kakaknya Seul Bi, Seul Bi sampai sekarang belum pulang, dia juga tidak membawa payung, aku yakin dia masih berada di suatu tempat dan dia pasti kedinginan”
Tae berpikir sebentar. Ternyata dia adalah kakak Seul Bi.
Tae : “Dia tidak pulang bersamaku, tetapi dia sudah ku kasih nomor teleponku dan dia ku perintah untuk menghubungi aku, tapi sampai sekarang dia tidak menghubungiku”
Tae jadi ikutan khawatir.
Jimin : “Duh dimana anak itu? Kalau begitu aku pergi dulu cari Seul Bi, sampai nanti!”
Jimin langsung berlari pergi untuk mencari Seul Bi. Tae yang melihat kepergian Jimin, langsung berlari ke kamarnya mengambil jaket dan juga payung. Dia berniat untuk mencari Seul Bi juga.
..
Taehyung berlarian di sekitar kompleks untuk mencari Seul Bi. Siapa tau dia berteduh di sekitar kompleks. Namun, ternyata zonk. Dia terus mencari di setiap sudut jalanan dan tentunya juga emperan toko.
Tae : “Seul Bi-ah, dimana kamu?”
Tae berteriak-teriak. Siapa tau Seul Bi langsung meresponnya. Namun, tetap saja tidak ada respon dari dia.
Sampai akhirnya Tae melihat Seul Bi yang sudah seperti orang yang tak bernyawa di emperan toko musik. Tae langsung berlari.
Seul Bi sudah tidak bertenaga. Saat ini dia sudah terkapar dan kedinginan. Muka Seul Bi pucat pasi. Untuk berbicara saja sudah sulit apalagi berteriak.
Tae : “Seul Bi! kamu tidak apa-apa?”
Tae yang menghampirinya langsung memegang dahi Seul Bi dan muka Seul Bi yang sudah pucat pasi. Seul Bi tampak lemah untuk merespon kekhawatiran Tae itu. Dia sudah tidak tahan lagi kalau berlama-lama di emperan toko itu. Tae segera menggendong Seul Bi untuk pulang. Hujan yang tadinya lebat sekarang sudah menjadi rintik-rintik kecil.
Tae : “Sudah ku bilang untuk menelponku kan”
Seul Bi tidak merespon, dia memejamkan mata karena sudah tidak kuat lagi.
Tae : “Alien memang hobinya membuat orang lain khawatir, kakakmu aja sampai mencarimu”
Seul Bi tetap diam dan Tae tetap cerewet.
Tae : “Aku akan mengantarkanmu pulang, Alien”

1 komentar: