Jam
istirahat berlangsung Seul Bi hanya tertidur di kelas saja. Dia tidak ada
niatan untuk ke kantin atau kemana saja. Tae yang duduk di sebelahnya merasa
prihatin atas kelakuan Seul Bi hari ini. Jadi dia memutuskan untuk pergi ke
kantin sendiri dan nanti pulangnya akan membawa beberapa cemilan untuk Seul Bi.
Nam Joon yang daritadi bengong, melihat Tae akan pergi ke kantin langsung
berdiri dan merangkul Tae dan berjalan bersama ke kantin. Dan itulah adalah
awal mula perkenalan mereka.
Seul
Bi tertidur sendirian di kelas. Suasana kelas saat ini sepi. Hanya ada Seul Bi
dan semua barang-barang yang ada di kelas.
Tampak
seseorang memperhatikan dari luar kelas. “Kenapa
dia?”
Tae
dan Nam Joon sekarang berada di kantin sedang melahap makanan mereka. Makanan
di kantin hari ini lumayan enak dan tentu saja dua laki-laki itu mengambil
porsi yang banyak.
Tae
: “Makanan di kantin ini porsinya memang enak ya”
Nam
Joon : “Iya, beruntunglah kau pindah ke sekolah ini, makanannya enak-enak”
Tae
: “Eumm, iyaaa enak”
Nam
Joon : “Oiya ngomong-ngomong, kau sudah kenal lama dengan Seul Bi?”
Tiba-tiba
Nam Joon bertanya Seul Bi. Karena sejak awal dia melihat Tae dan bermaksud
untuk berkenalan, namun tidak jadi karena Tae malah mengejar Seul Bi ke kantin.
Jadi dia berpikir mungkin mereka adalah teman dekat.
Tae
: “Belum lama kenalan, dia itu adalah tetangga rumahku”
Dari
kejauhan tampak tiga serangkai yang daritadi sudah memperhatikan Taehyung. Ya,
mereka masih mengejar cinta Taehyung.
Ha
Na : “Liat itu Taehyung, tumben sekali dia tidak bersama Seul Bi”
Hyeri
: “Iya benar, Mungkin dia lelah”
Seohyun
: “Bisa di bilang dia sudah lelah dengan tingkah anehnya?”
Ha
Na : “Tidak lelah, ingat tadi pagi kan?”
Hyeri
: “Iya ingat, ya mungkin dari situ, dia lelah”
Ha
Na : “Jangan lengah, mungkin dia hanya bosan”
Seohyun
: “Mumpung tidak ada pengganggu, ayo nanti sehabis mereka makan, kita bertiga
hampiri dia, ajak dia main”
Ha
Na : “Main kemana?”
Hyeri
: “Karoeke, atau restoran ayam atau restoran lainnya?”
Seohyun
: “Ide yang bagus, mumpung minggu ini belum ada ujian-ujian”
Ha
Na : “Ide yang bagus, biar kita bisa lebih dekat dan Taehyung bisa melupakan
Seul Bi”
Asal
tau saja di SMA Sevit, anak-anak baru akan liburan setelah akhir dari satu
semeter atau awal semester baru yang waktunya belum sibuk sekali. Maklum tempat
anak pandai. Setiap hari mereka melakukan kegiatan, dan kegiatan itu adalah les
sana-sini. Seul Bi. Mungkin dia orang yang sama sekali tidak les, dia hanya
belajar sendiri, terkadang bersama kakaknya. Baginya pelajaran itu di nikmati
bukan dipikirkan hingga stres.
Tae
dan Nam Joon yang hendak menuju kelas karena sudah selesai makan di hadang oleh
tiga serangkai.
Ha
Na : “Hai Taehyung”
Ha
Na menyapa Taehyung dengan lambaian kipas di tangannya. Di ikuti kedua teman
serangkainya juga.
Tae
: “Iya hai, ada apa?”
Hye
Ri : “Ayo nanti pulang sekolah kita main bersama”
Tae
menaikan alisnya satu.
Seohyun
: “Iya Tae-ah, kita ke karoke lalu ke tempat makan enak”
Ha
Na : “merayakan kedatangan murid baru, ayolah ajak Nam Joon juga”
Nam
Joon yang sedari tadi memalingkan muka dan ternyata dirinya terpanggil juga
akhirnya menoleh ke arah tiga serangkai.
Hye
Ri : “Iya, masa kamu menolak tawaran kita? Tidak baik lho menolak kebaikan”
Mendengar
kata-kata itu Nam Joon langsung mengiyakan dengan semangat dan membujuk Tae
untuk mengangguk juga. Dan, tanpa sadar Tae melupakan Seul Bi.
Tae
: “Baiklah, pulang sekolah kita pergi”
Tiga
serangkai itu tersenyum penuh kebahagiaan. Merasa bujukan mereka berhasil dan
di tambah Tae tidak merayu untuk mengajak Seul Bi juga.
........................................................
Pulang
sekolah. Tae sedang membereskan buku-bukunya. Seul Bi yang duduk disampingnya
akhirnya terbangun juga, dia juga sedang membereskan buku-bukunya. Seul Bi
masih tampak lesu. Like a human without soul.
Tae
: “Sudah siuman?”
Seul
Bi : “Sudah”
Tae
: “Baguslah kalau begitu”
Seul
Bi merasa bahagia karena Tae tidak berbicara tentang alien lagi atau yang
aneh-aneh lagi.
Tae
: “Kuat pulang sendiri”
Pertanyaan
Tae tidak di jawab karena Seul Bi sedang fokus membuka handphonenya untuk
memberitahu kakaknya.
Tae
yang merasa di abaikan akhirnya langsung mengambil ponsel Seul Bi dan langsung
mengetikan nomor teleponnya.
Seul
Bi : “Ih Tae, sini ponselku”
Seul
Bi langsung mengambilnya.
Tae
: “Hubungi aku kalau sudah sampai rumah, mukamu masih lesu, jaga-jaga siapa tau
kamu pingsan di jalan”
Seul
Bi tidak menghiraukannya. Dia menghapus nomor Tae dan melanjutkan megetik pesan
untuk kakaknya.
Tae
: “Hubungi aku lho ya Alien”
Tae
segera bangun dari tempat duduknya dan langsung berlari merangkul Nam Joon yang
sudah sedari tadi menunggunya di depan pintu kelas. Sungguh Seul Bi tidak
peduli apapun tentang Tae untuk “saat ini”. Dia juga tidak ingin tahu kenapa
Tae tidak pulang bersamanya. Dia sangat bersyukur.
Memang
benar apa yang di katakan Tae. Seul Bi pulang dengan wajah lesu sekali. Dia
masih saja berjalan dengan menyeret kakinya.
Sore
ini sepertinya akan hujan. Karena sudah tampak awan hitam yang berkeliaran di
langit sejak siang tadi dan sore ini adalah puncaknya.
Seul
Bi yang berjalan sendirian di trotoar merasakan bahwa sore ini akan hujan. Dia
langsung cepat-cepat membuka tasnya bermaksud untuk mengambil payung. Dan,
ternyata dia lupa membawanya. Tiba-tiba hujan turun langsung dengan derasnya.
Seul Bi yang sangat kesal karena lalai tidak membawa payung, langsung berlari
mencari tempat berteduh. Dia berteduh di
emperan toko musik dengan sudah basah kuyup. Seul Bi merasa kedinginan sekali.
Mana, hujan masih sangat deras dan rumahnya masih lumayan jauh. Sebenarnya ia
sanggup kalau keadaan dia tidak lesu begini. Tapi, dia pasrah dengan baju yang
basah kuyup duduk di emperan toko. Seul Bi menggil kedinginan. Dia bermasud
untuk menghubungi kakaknya supaya menjemputnya. Namun sangat di sayangkan
battrey handphonenya habis.
Seul
Bi : “Tidak tidak, jangan mati. Biarkan aku menghubungi kakakku, aku bisa mati
membeku disini, saat ini aku benar-benar kedinginan”
Seul
Bi memeluk tubuhnya sendiri dengan kedua tangannya. Dia sudah lesu dan pucat
pasi. Tapi masih bertahan.
.................................................
Hujan
hari ini masih deras sampai malam.
Taehyung
sudah di rumah daritadi sore sebelum hujan. Sekarang dia sedang memikirkan Seul
Bi, apa dia sudah sampai rumah atau belum? Seul Bi tidak menghubungi Tae.
Tae
: “Si Alien itu sudah sampai rumah belum ya? Kok tidak menghubungi aku sih?-_-“
Tae
prihatin sendiri. Karena Seul Bi masih lumayan suram tadi. Dia berdoa agar Seul
Bi memang sudah di rumah.
Jimin
: “Eomma, Seul Bi kok belum pulang ya, udah mau malam, hujan lagi”
Eomma
: “Iya, daritadi belum ada tanda-tanda dia pulang, dia juga tidak menghubungi
Eomma”
Jimin
: “Dia terakhir mengirim pesan kepadaku ingin di belikan ramen”
Eomma
: “Kenapa dia belum pulang ya ? dia bawa payung tidak ya?”
Jimin
: “Tidak sepertinya Eomma, itu payungnya di rumah, oh gawat”
Eomma
: “Apa mungkin dia pulang bersama teman laki-laki yang pernah di ceritakan
waktu itu lalu mereka main dulu?”
Jimin:
“Berharapnya seperti itu eomma, tapi coba akan ku tanyakan nanti di rumahnya”
Jimin
langsung bangun dari kursinya dan mengambil jaket segera keluar rumah untuk
mencari Seul Bi.
Eomma
: “Hati-hati Jimin-ah!”
Ibunya
sangat khawatir.
.
Jimin
: “Permisi”
Jimin
mengetok-ngetok pintu rumah Taehyung. Dan, untungnya langsung Tae yang
menerimanya.
Tae
terkejut, ternyata laki-laki yang menggendong Seul Bi yang sekarang ada di
depan rumahnya.
Jimin
: “Apa Seul Bi pulang bersamamu?”
Tae
menggeleng dan dia jadi terkejut. Seul Bi ternyata belum pulang?
Jimin
: “Aku Jimin, kakaknya Seul Bi, Seul Bi sampai sekarang belum pulang, dia juga
tidak membawa payung, aku yakin dia masih berada di suatu tempat dan dia pasti
kedinginan”
Tae
berpikir sebentar. Ternyata dia adalah kakak Seul Bi.
Tae
: “Dia tidak pulang bersamaku, tetapi dia sudah ku kasih nomor teleponku dan
dia ku perintah untuk menghubungi aku, tapi sampai sekarang dia tidak
menghubungiku”
Tae
jadi ikutan khawatir.
Jimin
: “Duh dimana anak itu? Kalau begitu aku pergi dulu cari Seul Bi, sampai
nanti!”
Jimin
langsung berlari pergi untuk mencari Seul Bi. Tae yang melihat kepergian Jimin,
langsung berlari ke kamarnya mengambil jaket dan juga payung. Dia berniat untuk
mencari Seul Bi juga.
..
Taehyung
berlarian di sekitar kompleks untuk mencari Seul Bi. Siapa tau dia berteduh di
sekitar kompleks. Namun, ternyata zonk. Dia terus mencari di setiap sudut
jalanan dan tentunya juga emperan toko.
Tae
: “Seul Bi-ah, dimana kamu?”
Tae
berteriak-teriak. Siapa tau Seul Bi langsung meresponnya. Namun, tetap saja
tidak ada respon dari dia.
Sampai
akhirnya Tae melihat Seul Bi yang sudah seperti orang yang tak bernyawa di
emperan toko musik. Tae langsung berlari.
Seul
Bi sudah tidak bertenaga. Saat ini dia sudah terkapar dan kedinginan. Muka Seul
Bi pucat pasi. Untuk berbicara saja sudah sulit apalagi berteriak.
Tae
: “Seul Bi! kamu tidak apa-apa?”
Tae
yang menghampirinya langsung memegang dahi Seul Bi dan muka Seul Bi yang sudah
pucat pasi. Seul Bi tampak lemah untuk merespon kekhawatiran Tae itu. Dia sudah
tidak tahan lagi kalau berlama-lama di emperan toko itu. Tae segera menggendong
Seul Bi untuk pulang. Hujan yang tadinya lebat sekarang sudah menjadi
rintik-rintik kecil.
Tae
: “Sudah ku bilang untuk menelponku kan”
Seul
Bi tidak merespon, dia memejamkan mata karena sudah tidak kuat lagi.
Tae
: “Alien memang hobinya membuat orang lain khawatir, kakakmu aja sampai
mencarimu”
Seul
Bi tetap diam dan Tae tetap cerewet.
Tae
: “Aku akan mengantarkanmu pulang, Alien”
penasaran kenapa seul-bi engga bisa tidur semalem???
BalasHapus