



Jimin pulang membawa beberapa
makanan. Ia di titipi Ibunya untuk membeli beberapa persediaan makanan. Tidak
lupa ia juga membeli ramen kesukaan Seul Bi.
Jimin : “Aku pulang”
Jimin merapikan sepatunya dan
langsung menuju ke dapur. Ibunya sudah di dapur sedang mencuci beberapa piring
untuk persiapan makan malam nanti.
Eomma : “Jimin-ah, kau sudah
pulang?”
Jimin : “Sudah eomma, ini aku
bawa pesanan belanjaan eomma”
Eomma : “Baiklah taruh di meja
situ saja Jimin nanti eomma yang membereskan, kau naiklah ke atas, istirahat
dulu”
Jimin menaruh tas belanjaan itu
di atas meja makan. Langsung dia bergegas menaiki tangga menuju kamarnya. Dia
berjalan melewati kamar Seul Bi dan dia mundur melihat ke dalam kamar Seul Bi.
Tampak seseorang terkapar dengan kaki di atas, kepala di bawah.
Ada orang mati. Jimin terkejut
dan langsung masuk.
Jimin mendekat dan memegang dahi
orang itu. Sepertinya masih hidup.
Seul Bi : “Hmmmm”
Jimin : “Sepertinya masih hidup”
Seul Bi membuka matanya dan
melihat kakaknya sudah ada di depan mukanya dengan tampang meneliti apakah ini
orang mati atau bukan?
Seul Bi merasa tak terima dia
langsung melotot ke kakaknya itu. Jimin yang melihat langsung terlonjak kaget
dan menjauhinya.
Jimin : “Setaaaannnn!!” Teriak
Jimin. Membuat Eommanya di dapur langsung naik ke atas.
Eomma : “Ada apa Jiminie?”
Jimin : “Itu eomma ada setan”
Jimin menunjuk ke arah Seul Bi. Eommanya yang bingung langsung melihat Seul Bi.
Eomma : “Ya ampun itu Seul Bi.
Hei Seul Bi-ah, tidur dengan posisi yang benar jangan seperti itu, ada-ada
saja, eomma ke bawah dulu”
Seul Bi masih dengan posisi tadi.
Dia malah melanjutkan tidurnya lagi. Dia tak peduli dengan Jimin.
Jimin : “Seul Bi-ah, kau kenapa?”
Seul Bi merasa terganggu akhirnya
melotot lagi ke kakaknya itu.
Jimin : “Jangan melotot begitu,
kan oppa jadi takut, bagaimana kalau oppa teriak-“
Seul Bi : “ssst oppa, aku sedang
kecapean hari ini, aku sedang k to tht e to the s to the a to the a to the l
mengerti?”
Jimin bingung dan mencoba
mencerna perkataan Seul Bi. lalu dia mengangguk entah mengerti atau tidak.
Jimin : “Kesal kenapa?”
Seul Bi : “Aku di hukum dan tidak
ikut pelajaran fisika, mengenaskan kan”
Jimin : “Kok bisa? Kau pasti
beerbuat ulah lagi?”
Seul Bi : “Itu semua gara-gara
aku terkunci di kamar mandi oppa, aku tidak bisa keluar. Sudah keluar pun aku
tetap telat dan akhirnya di hukum”
Seul Bi nyerocos panjang lebar
dengan kesal.
Jimin : “Siapa yang menguncimu?
Niat sekali”
Seul Bi : “Aku tidak tahu lah,
aku malas membahasnya, semoga aku bisa ikut ujian besok, satu kali lagi di
hukum aku bakal tidak ikut, aku akan membunuh orang itu”
Jimin : “Wah wah udah main
bunuh-bunuhan saja adik oppa yang satu ini, mau mengeluarkan kekuatan super
ya?”
Seul Bi menekuk mukanya. Percuma
saja dia cerita kepada kakaknya, akhir-akhirnyaa pasti di godain.
Jimin lalu mendekat ke arah Seul
Bi dan mengacak rambut Seul Bi. Seul Bi mencubitnya.
Jimin : “Adik oppa sudah besar
ya, pasti banyak yang suka sama kamu, jadi ada yang jahil denganmu, oppa si
berharap kau baik-baik di sekolah dan tetap kuat”
Lalu Jimin bangkit dan pergi
menuju kamarnya. Seul Bi yang melihat kepergian kakaknya itu merasa kesal dan
juga tenang. Karena berkat kakaknya dia selalu berpikir positif.
...
Taehyung sedang asyik menonton
acara kesukaanya yaitu Bo bo boy dan di lanjut upin-upin. Dua acara tadi adalah
kartun dari negeri Malaysia. Dia sebenarnya juga suka menonton bang jarot
kartun dari Indonesia, tapi sore itu tidak tayang.
Eomma : “Taehyung-ah nanti bantu
eomma memasak untuk makan malam ya!” Ibunya sedang mencuci pakaian di belakang
rumah, berteriak menyuruh Taehyung.
Tae : “Baiklah Eomma!”
Salah satu tokoh dalam kartun itu
ada yang selalu bertingkah aneh dan bloon. Taehyung melihatnya sampai
terbahak-bahak sendiri. Ia jadi teringat Seul Bi dengan tingkah anehnya. Dia
tak percaya ada orang seperti Seul Bi yang tidak bisa bertingkat setidaknya
normal sedikit. Ia percaya pasti dia adalah alien yang datang dari planet mars
semenjak pertama berkenalan saat itu.
Tiba-tiba ponsel Taehyung
berbunyi. KLING. Ada pesan masuk.
Dari : Nam Joon
Taehyung-ah besok tanding basket yuk dengan kakak kelas kita, ada yang
ngajakin nih, siapa tau kita jadi akrab dan bisa masuk ke team basket, itung-itung
olahraga dan mengisi waktu sebelum ujian-ujian datang
Dari : Taehyung
Baiklah NamJoon-ah, besok kita tanding. Ngomong-ngomong jam berapa?
Dari : Nam Joon
Jam 14.30 sehabis pulang sekolah
Pasti bakal seru besok, batin
Tae. Dia merasa bersemangat, akhirnya dia bermain basket lagi. Setelah pindah
dari sekolah lamanya dia jarang sekali bermain basket, karena sekolah barunya
saat ini begitu membuatnya sibuk, dia kira tidak akan bisa bermain lagi, tapi
ternyata bisa, mumpung ada waktu luang. Siapa takut?
....
Malamnya Seul Bi gelisah terus,
dia mengguling-gulingkan badannya tidak bisa tidur. Dia takut terjadi lagi
seperti kemarin karena memikirkan hal yang tidak penting itu. Dia terus mencoba
tertidur, namun dia belum bisa, setelah mencoba berkali-kali akhirnya bisa.
Sampai keseokan harinya Seul Bi
bangun dan di luar sedang hujan cukup deras, ini membuat Seul Bi malas untuk
bangun dari kasurnya. Dia tertidur lagi. Sampai kakaknya masuk ke dalam
kamarnya dan membangunkannya lagi. Seul Bi langsung bangun dari kasurnya. Takut
dia di gendong lagi, ini memalukan.
Jimin : “Nah gitu dong, langsung
bangun, kan punggungku tidak patah menggendong terus”
Seul Bi : “Tidak ada yang
menyuruh oppa untuk menggendongku plis!!, opp hanya kurang kerjaan”
Jimin : “Yah cara itu lebih baik,
kalau tidak kau akan jadi mayar hidup tertidur terus disini”
Seul Bi tak mau mendengarkannya
lagi, ia langsung berlari menuruni tangga dan masuk ke kamar mandi. Dia sudah
kebelet.
Jimin menyusulnya dan tiba-tiba
dia juga kebelet. Dia ingin masuk ke kamar mandi tapi sudah ada Seul Bi duluan
di dalam. Dia mencoba menggedor-nggedorkan pintu agar Seul Bi cepetan.
Seul Bi : “Bentar oppa, masih
setengah lagi, mules sekali ini!”
Jimin : “Makanya jangan makan
ramen terlalu banyak! Sok-sokan pakai bumbu cabe sebotol lagi!”
Jimin memegangi perutnya ia sudah
tak tahan lagi. Ia terus menggedor-nggedor pintu kamar mandi
Setelah ebebrapa menit, akhirnya
Seul Bi selesai juga, dia lega. Dia keluar dan mendapati Jimin sudah ebrdiri di
depan pintu dengan ekspresi menahan BAB setahun. (Kaya gimana ya mukannya?
Hahah)
Jimin berlari langsung ke dalam
kamar mandi dan sempat mendorong Seul Bi hingga terjelungup ke depan. Seul Bi
kesakitan terdorong kakaknya itu.
Seul Bi : “Oppa kurang ajar” Seul
Bi memegangi punggungnya. Takut terjadi kepatahan tulang.
Eommanya yang baru keluar dari
kamar melihat Seul Bi yang sekarang sedang duduk mengenaskan memegangi
punggungnya lalu bertanya.
Eomma : “Kau kenapa Seul Bi-ah?
Sepertinya tadi eomma mendengar ada keributan”
Seul Bi : “Di dorong Oppa Jimin
Eomma”
Eomma : “Kok bisa?”
Seul Bi : “Kebelet BAB eomma”
Eommanya tertawa dan
menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah kedua anaknya itu.
Seul Bi : “Patah tulang bisa-bisa
aku kalau begini terus”
Seul Bi menekuk wajahnya.
....
Setelah kejadian tadi pagi. Seul
Bi berjalan dengan penuh amarah. Kakaknya itu meninggalkan bau tidak sedap
sehabis BAB. Dia harus menahan hingga mandinya selesai. Ia takut bau jengkol
yang di makan kakaknya itu merasuki tubuhnya.
Seul Bi : “Benar-benar kakak yang
tidak tahu malu”
Seul Bi menendang sebuah batu
besar di depannya dan tidak sengaja. TUING.
Tae : “Awwww”
Seul Bi terkejut batunya ternyata
mengenai seseorang di depannya. Kim Taehyung.
Seul Bi bersiap untuk lari dan
Tae menarik tasnya. Seul Bi terjatuh. XD sialnyaa
BRUK. Taenyung melongo, ternyata
sampai jatuh juga.
Seul Bi memegangi punggungnya. Dia
benar-benar sial.
Tae : “Eh maaf maaf Seul Bi-ah,
kau tak apa”
Seul Bi : “Aduh-duuuuuh
punggungku, mau patah aduhhh”
Tae mencoba membangunkan Seul Bi.
Seul Bi cemberut. Tae bingung.
Tae : “Sepertinya tadi aku
menariknya tidak terlalu keras, kenapa sampai begini ya ehm”
Seul Bi : “Jahat, semua jahat”
Seul Bi kesal lalu berjalan lagi dengan kesakitan.
Tae bingung lalu mengikuti Seul
Bi ke sekolah. “Hei maafkan aku!!”
...
Nam Joon seperti biasa
menghampiri Tae dan Seul Bi di pojokan. Sepertinya mereka sekarang jadi teman
akrab karena terlalu sering bersama. Baguslah.
Nam Joon : “Ada apa Seul Bi?
kenapa posisimu seperti itu?”
Seul Bi : “Punggungku sedang
kesakitan Nam Joon-ah, seperti mau patah”
Tae yang melihat Seul Bi dengan
posisi itu langsung tertawa sendiri. Seul Bi melirik Tae sinis. Ia tidak
terima.
Nam Joon : “Kok bisa patah?”
Seul Bi : “Belum patah bodoh,
kalau patah aku jalan seperti Jelly yang tidak punya tulang belakang dan pasti
itu sangat mengerikan”
Tae : “Memangnya Jelly punya
kaki? Bisa berjalan? Kau itu alien ya pantas begitu”
Seul Bi memutar badannya dan
langsung memukul Tae dengan tasnya.
Tae meringis kesakitan.
Nam Joon : “Kalian ini, seperti
Tom and Jerry kalau bertemu” Nam Joon sampai geleng-geleng kepala.
Seul Bi duduk dengan kesal.
Tae : “Ngomong-ngomong nanti jadi
tanding basket?”
Nam Joon : “Jelas jadilah, kan
kita di ajak kaka kelas”
Seul Bi merasa tak tertarik, dia
mengambil Hedsetnya dan memasangkan ke telinganya. Tae yang melihatnya langsung
mencopot salah satu Hedset Seul Bi.
Seul Bi : “Apa-apaan sih” Seul Bi
melihat sinis ke arah Tae.
Tae : “Nanti tonton kami yah! Awas
kalau tidak!” Tae berteriak di telinga Seul Bi.
Seul Bi : “Tidak usah pakai
teriak-teriak segala Tae, gendang telingaku pecah nanti”
Nam Joon : “Hahahah ya nanti di
ganti gendang yang lain”
Seul Bi : “Garing Nam Joon-ah!!”
Nam Joon : “Sial”
Tae : “Haha, yang penting nonton
nanti, kalau tidak aku geret”
Seul Bi kesal dan memasang
Hedsetnya lagi. Daripada tambah marah dan tidak berfaedah.
Hyeri : “Eh mereka mau tanding
basket?”
Seohyun : “Siapa?”
Hyeri : “Taehyung dan Nam Joon,
nanti sehabis pulang sekolah, tadi aku mendengarnya dari kelas sebelah”
Seohyun : “Wah kita harus nonton,
mereka lawan siapa?”
Hyeri : “Kakak kelas, kita harus
nonton dan beri dukungan ke mereka”
Seohyun : “Iyaa!”
Hyeri dan Seohyun senyum-senyum
sendiri. Bakal jadi yang terheboh mereka nanti. Ha Na yang mendengar kalau Tae
dan Nam Joon akan tanding nanti dengan kakak kelas merasa agak tidak tertarik. Dia
pasti akan bertemu mantannya.
Lalu Hyeri melihat Ha Na yang
sedang membaca-mbaca buku dan dia bermaksud untuk mengajaknya menonton basket
nanti.
Hyeri : “Kau tidak ingin menonton
basket nanti Ha Na-ah?”
Ha Na yang merasa di ajak lalu
menengok ke arah Hyeri.
Hana : “Tidak mau”
Seohyun : “Kenapa? Takut sama
mantan? Ehh”
Hyeri : “Eh iyaa, takut sama
mantan?”
Ha Na yang merasa telinganya
panas langsung tiba-tiba berteriak. “TIDAKKK!”
Seisi kelas yang tadinya sibuk
sendiri lalu melihat ke arah bangku Tiga serangkai itu.
“Eh diam dong, kalian bertiga
suka sekali berisik sih” celetuk salah satu anak kelas.
Tae, Seul Bi dan Nam Joon menoleh
langsung ke arah meja Tiga Serangkai itu.
Hyeri : “Iya biasa aja dong Ha Na”
Hyeri membalikan duduknya ke depan. Di ikuti Seohyun.
...
Hari ini tidak ada pelajaran
Fisika. Seul Bi tidak sial.
Pelajaran telah usai, murid kelas
1-3 berhamburan keluar kelas begegas untuk pulang. Tae dan Nam Joon
menarik-narik Seul Bi agar dia mau nonton pertandingan basket mereka. Seul Bi
meronta-ronta minta untuk di lepaskan namun cengkraman mereka berdua begitu
kencang. Seul Bi seperti diseret-seret ke penjara.
Sesampainya di lapangan, Seul Bi
di lepaskan.
Seul Bi : “Ini sakit tanganku,
kalian kenapa sih? Seperti menangkap buronan saja”
Tae : “Nanti kau kabur lagi kalau
tidak di geret”
Nam Joon hanya tertawa kecil.
Seul Bi akhirnya duduk di tempat
duduk di tepi lapangan.
3 orang laki-laki berlari ke arah
Tae, Nam Joon dan Seul Bi. sepertinya mereka adalah kakak kelas. Salah satu
dari mereka menyapa.
“Hai kalian, sudah menunggu lama
ya?”
Tae : “Tidak kok kak, barusan
saja kesini”
Seul Bi memperhatikan kakak kelas
itu. Seperti kenal
“Hai Seul Bi-ah, kau juga ikut
menonton?” Tanya seorang kakak kelas.
Seul Bi yang melamun lalu
menjawab dengan terbata-bata.
“Eh, i-iya kak, di paksa mereka
kesini”
Tae menjitak kepala Seul Bi. Seul
Bi melotot ke arah Tae.
“Aku Hoseok dari kelas 3-1”
“Aku Jungkook dari kelas 2-3”
Aku Jin dari kelas 3-1 sekelas
dengan Hoseok”
“Aku Taehyung dari kelas 1-3
sekelas dengan Nam Joon”
“Nam Joon kelas 1-3”
Mereka saling berkenalan kecuali
Seul Bi. dia merasa tak tertarik karena ada seseorang. Dia jadi teringat masa
lalu.
Hoseok : “Eh kamu siapa?” dia
melihat ke arah Seul Bi yang sekarang sedang mengerucut.
Tae ikutan melihat Seul Bi.
Seul Bi yang merasa di liati oleh
semua anak laki-laki yang sedang saling berkenalan itu, lalu meringis.
Seul Bi : “Seul Bi kelas 1-3 kak”
Jungkook : “Wah kalian sekelas”
Seul Bi : “Aku hanya sekelas
sengan Nam Joon kak tidak dengan Taehyung”
Tae yang mendengarkan itu
langsung mencubit pipi Seul Bi keras. Seul Bi kesakitan dan menendang Tae.
Hoseok : “Kalian pasti sangat
akrab ya di kelas”
Nam Joon : “Hahaha keliatannya,
aku selalu berasa di antara anjing dan kucing ini kak”
Seul Bi : “Tae adalah anjingnya
kak”
Tae menjitak kepala Seul Bi.
Jin yang memperhatikan mereka
tersenyum kecil.
Jungkook : “Ayooo Tae, Nam Joon
kita bertanding sekarang” mereka berlima menaruh tas mereka di kursi.
Hoseok : “Kau tidak ikut Seul Bi?”
Seul Bi : “Tidak kak, nanti aku
terbang di lempar Tae”
Jungkook : “Hahaha, jawaban macam
apa itu”
Tae : “Sedang tidak waras kak,
biarkan saja” Tae menjulurkan lidah ke arah Seul Bi.
Hyeri dan Seohyun cepat-cepat
turun dari tangga dan menuju ke lapangan. Mereka akan menonton pertandingan
kecil itu. Mereka mengambil posisi hampir dekat dengan Seul Bi.
Hyeri : “Duduk situ saja, keliatan
jelas”
Seohyun : “Wahhh pangeranku
brtanding!!”
Hyeri : “Liat itu ada kakak Jin!”
Seohyun lalu melihat sekitar tak
tampak Ha Na menonton lalu dia melihat Seul Bi seddang asik dengan gadgetnya.
Seohyun : “Hei liat itu Seul Bi
sendirin”
Hyeri menengok ke arah Seul Bi.
Langsung dia berbisik ke Seohyun.
...
Seul Bi sedang asik dengan
ponselnya. Dia sedang bermain game. Dia tak peduli dengan Tae dan kaka kelas
itu bermain haha.
Hyeri mendekati Seul Bi lalu
mengambil ponsel Seul Bi. Seul Bi terkejut lalu berdiri dan mendapati Hyeri
sudah ada di depan matanya.
Seul Bi : “Sini ponselku!!”
Hyeri : “WOW pura-pura main
ponsel ya, dasar sok cantik!”
Seul Bi : “Sini ponselku!! Kembalikan!”
Seul Bi berusaha mengambil
ponselnya namun hyeri menjauhkannya.
Seohyun datang dan memegangi Seul
Bi supaya dia tidak bisa mengambil ponselnya. Seul Bi meronta-ronta.
Ha Na yang tidak sengaja lewat
akan pulang, melihat mereka bertiga. Dia merasa curiga, lalu dia menghampiri.
Ha Na ; “Hei hyeri ngapain?”
Hyeri berhenti tertawa dan
melihat Ha Na.
Hyeri : “Menggoda gadis gatel,
kenapa?”
Ha Na melihat Seul Bi dan Seul Bi
juga mereka perpandangan.
Ha Na : “Lepaskan dia, jangan
seperti anak kecil”
Hyeri kaget dan menikan alisnya.
Seohyun : “Kau kenapa begini Ha
Na-ah? Bukankah kau yang membenci sekali anak ini?”
Ha Na terdiam dan menengok ke
arah lain dan dia melihat Jin sedang bermain basket perasaanya campur aduk
sekarang.
Seul Bi yang merasa ada
kesempatan mengambil ponselnya lalu mencoba berlari mengambilnya lalu dia
terjatuh ke depan, karena tak melihat kalau sudah tak ada pijakan. Dia jatuh
bersama ponselnya di tangan. Hyeri dan Seohyun yang melihatnya terkejut.
BRUK. Seul Bi sekarang terkapar.
Terdengar cukup keras sampai anak
yang sedang bermain basket itu melihat mereka. Tae lamgsung berlari begitu
melihat Seul Bi jatuh terkapar.
Tae : “Seul Bi-ah!!”
Hyeri dan Seohyun tertawa keras
sekali dan mereka kabur begitu melihat anak-anak yang sedang bermain basket
menghampiri.
Tinggalah Ha Na yang turun dan
menghampiri Seul Bi, dia mencoba membangunkannya.
Ha Na : “Seul Bi-ah, kau tak apa?”
Seul Bi tak menjawab.
Tae : “Seul Bi-ah bangun woy!”
Tae langsung membalikan badan Seul Bi. Sepertinya Seul Bi pingsan. Dia berdarah
di sekitar dahinya. Tangannya lecet. Ponselnya lecet sedikit.
Hoseok : “Kenapa dia Tae?”
Nam Joon yang melihat Ha Na
langsung bertanya.
Nam Joon : “Hei Seul Bi kenapa?”
Ha Na : “Tadi di-“
Belum selesai bicara, Jin sudah
menuduh Ha Na secara halus.
Jin : “Ha Na-ah kalau kau marah
atua benci kepadaku jangan ke Seul Bi, kasihan dia anak orang”
Ha Na merasa tertuduh.
Ha Na : “Aku tidak melakukan
apa-apa”
Jungkook : “Lalu kenapa dia jadi
seperti ini? Hanya kau yang ada disini”
Tae menggendong Seul Bi bermaksud
membawanya ke ruang UKS lalu berjalan meninggalkan Ha Na dengan cuek.
Nam Joon : “ckckck”
Hoseok : “Parah”
Jin : “Lain kali jangan berbuat
kejam”
Di ikuti dengan Nam Joon dan juga
kakak kelas tadi. Ha Na hanya berdiam diri. Dia meneteskan air mata.
Seul Bi menbuka matanya, dia
masih di posisi di gendong Tae.
Seul Bi : “Bukan dia Tae”
Dia berbicara pelan.
Jungkook :*
BalasHapusHuaa Senangnya dia tanding basket. Asyik!!!! Smoga menang banyak yak.kalahkan Tim tae. Muehehee.
Makasih author udah Masukin my bias. Makin lope-lope deh ma blog ini.
Kasian seul bi- ha na.
BalasHapushiksss.
Sebel deh sama hyeri.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus