Selasa, 18 April 2017

ALIEN | PART 16













Seul Bi berjalan sambil menggoyangkan badannya sendiri karena asik mendengarkan Mp3nya. Dia sedang pergi ke sekolah. Seperti biasa, Tae mengikuti dari belakang.
Tae sesekali tersenyum dan sesekali menggelangkan kepalanya.
Tae : “Itu anak, tidak punya urat malu kali ya”
Seul Bi berhenti ketika melihat di dekat lampu lalu lintas ada kakak kelas yang dia kenal kemarin, Min Yoongi, Seul Bi tersenyum senang lalu berlari kencang menuju ke arahnya. Tae yang melihatnya bingung, lalu ikut berlari kecil.
Seul Bi menepuk tas Min Yoongi yang sedang menunggu lampu hijau untuk pejalan kaki. Min Yoongi menengok ke arah belakang, lalu melihat Seul Bi yang sudah melambaikan tangan sambil tertawa.
Min Yoongi : “Seul Bi? hai!” Min yoongi membalas lambaian tangan Seul Bi.
Seul Bi : “Hai kak ! kita bertemu lagi“  Seul bi tampak senang sekali.
Tae yang melihat dari jauh, lalu bersembunyi di belakang pohon yang kebetulan ada di daerah situ.
Min Yoongi : “Iyaa nih, jodoh kali”
Seul Bi tertawa mendengarnya lalu memukul lengan Min Yoongi itu.
Seul Bi : “Hahahah kakak ini”
Min Yoongi : “Hya panggil aku, dengan Kak Yoong saja, bagaimana?”
Seul Bi : “Kak Yoong uhhhhhh”
Min Yoongi : “Iyaa lucu kan?”
Seul Bi tertawa lagi.
Tae yang melihatnya aneh.
Tae : “Apa yang lucu coba?”
Min Yoongi : “Iyaaaaa Seul Bi-ah panggil itu saja yak, wkwk, eh sudah hijau ayo jalan”
Seul Bi dan Min Yoongi berjalan bersama menyebrangi jalanan itu. Tae menyusul mereka sambil lari-lari.
Min Yoongi dan Seul Bi mengobrol sambil berjalan menuju sekolah mereka. Tae yang melihatnya merasakan ada yang salah dengan Seul Bi.
Bahkan, Seul Bi sampai mencubit lengan Min Yoongi karena saking asiknya.
Tae berjalan terus memperhatikan mereka, sampai tak sengaja menginjak ekor anjing pemilik dari toko bunga. Anjing itu menggeram melihat Tae, Tae merasa awkkkrd langsung melarikan diri karena anjing itu mengerjarnya.
“HUAAA”
Seul Bi dan Min yoongi menoleh ke belakang sebentar dan melihat ada ornag di kejar anjing.
Seul Bi : “Duh, kasihan ya kak, dia di kejar anjing”
Min Yoongi : “Mungkin mau olahraga pagi? Jogging?”
Seul Bi : “Iya kali kak”
Lalu, mereka melanjutkan perjalanan ke sekolahnya lagi.
....
Seul Bi masuk ke kelasnya, lalu dia melihat Ha Na sedang membaca buku, entah ada motivasi apa, Seul Bi menghampirinya.
Ha Na melihat Seul Bi sudah ada di depan mejanya.
Lalu dia menaruh bukunya dan tersenyum ke arah Seul Bi.
Seul Bi : “Hem, Ha Na ayo kita belajar bersama nanti pulang sekolah, mau tidak? Di rumahku?”
Seul Bi malu-malu sambil melihat ke arah lainnya.
Ha Na yang mendengarnya awalnya terkejut, ini orang kenapa?
Ha Na : “Belajar bersama? Ayooo”
Seul Bi menengok ke arah Ha Na kilat, dan dia senang.
Seul Bi : “Kau mau? Yakin?”
Ha Na memukul lengan Seul Bi.
Ha Na : “Iya mau lah, itu ajakan positif”
Ha Na tersenyum ke arah Seul Bi. Seul Bi senang sekali, karena dia bisa bersahabat kembali dengan Ha Na, dan kembali seperti dulu.
Hyeri dan Seohyun melihat dari tempat duduk mereka dengan memasang muka sebal.
Hyeri : “Awas kalian berdua” Hyeri bergumam sendiri.
...
Tae baru sampai kelas setelah di kejar anjing, dia ngos-ngosan. Dia terkejut ketika melihat Seul Bi bersama Ha Na sedang mengobrol dengan asiknya.
Tae berjalan sambil melihat mereka berdua aneh menuju kursinya.
Tae : “Si Alien kenapa hari ini?”
Nam Joon yang melihat Tae barusan datang itu langsung ke meja Tae dan duduk di kursi Seul Bi.
Nam Joon : “Hei, itu Seul Bi waras kan?”
Tae : “Aku tidak yakin kalau dia waras”
Nam Joon : “Hyaa, kau juga tidak waras, baru berangkat jam segini, untung guru belum masuk”
Tae : “Ya aku abis di kejar anjing”
Nam Joon terbahak.
Nam Joon : “Kok?”
Tae : “Ya gara-gara saking seriusnya memperhatikan si Seul Bi dan Bang Yoongi jalan berdua tadi pagi”
Nam Joon : “Hahahah, kau cemburu mereka berangkat bersama?”
Tae : “Cemburu? Tidaklah, aneh saja!”
Nam Joon memegang dagu Tae, menggodanya.
Nam Joon : “Alah, kalau cemburu bilang saja, kan sudah aku bilang hati-hati Seul Bi di ambil Bang Yoongi”
Tae menatap Nam Joon tajam.
Tae : “Entahlah, kan aku hanya bilang aneh saja, dia itu keliatan senang kalau sama Bang Yoongi di banding aku”
Nam Joon : “Itu tandanya kau ingin dapat perhatian dari dia wkwk”
Tae memukul Nam Joon.
...
Istirahat.
Tae merasa kesal, karena Seul Bi mengabaikan ajakan ke kantin. Selesai pelajaran Seul Bi langsung berlari ke arah meja Ha Na dan mengajak Ha Na ke kantin. Nam Joon yang melihatnya lucu dan lalu merangkul Tae dan mengajaknya ke kantin.
Tae dan Nam Joon berjalan ke kantin. Sesampainya di kantin mereka melihat Ha Na, Seul Bi dan Min Yoongi sudah duduk bertiga di kursi kantin dan sedang tertawa bersama.
Tae benar-benar kesal. Nam Joon yang melihatnya malah ingin bergabung bersama, pasti seru. Nam Joon mengajak Tae bergabung, tapi Tae menolak, dia benar-benar kesal sekarang.
Nam Joon : “Hyaaa Tae-ah, ayo gabung saja”
Tae : “ Tidak, kalau kau ingin bergabung silahkan, saya makan sendiri” Tae mengambil banyak nasi sekaligus, dia benar-benar sedang badmood.
Nam Joon memaksa tapi tidak mempan.
Nam Joon sedang mengambil air di lemari es, tiba-tiba Seul Bi datang juga ingin mengambil air.
Nam Joon : “Hyaa Seul Bi-ah!”
Seul Bi menengok dan tersenyum.
Nam Joon : “Kau bahagia sekali”
Seul Bi : “Ya jelas Nam Joon-ah”
Nam Joon : “Kau tau tidak, Tae badmood”
Seul Bi : “Ah dia kan tukang badmood, bodo amat lah Nam Joon-ah”
Nam Joon : “Dia badmood gara-gara di abaikan kamu Seul Bi, hibur dia dong”
Seul Bi yang mendengarnya aneh. Biasanya juga suka jail, kenapa sekarang jadi badmood an, sensitif ew ew ewh
Seul Bi : “Ya aku hukan topeng monyet yang suka menghibur”
Nam Joon : “Kumohon, aku jadi ngenes kan, dia diam saja tadi”
Seul Bi mendengus kesal.
Seul Bi : “Ya, nanti suruh dia bicara padaku sehabis pulang sekolah ya, aku mau kembali ke sana”
Seul Bi kembali ke tempat duduknya, meninggalkan Nam Joon yang kebingungan + ngenes.
..
Nam Joon kembali ke tempat duduknya dengan Tae dengan lunglai.
Nam Joon : “Tae-ah, kau di suruh bicara dengan Seul Bi nanti pulang sekolah”
Tae menghentikan makannya lalu menoleh ke arah Nam Joon senang.
Nam Joon : “Senang ya cie, nanti bicara saja tentang unek unek mu! Biar jelas”
Tae : “Bicara apa ya, bingung juga”
Nam Joon : “Serah lah, aku menjadi perantara kalian itu sama saja ngenes. Tadi badmood di abaikan, sekarang sok bingung, dasar zombi kuker”
Nam Joon kesal lalu melahap makanannya.
Tae mencubit lengan Nam Joon.
Tae : “Yaelah, gitu aja ngambek, makasih bro! Haha”
..
...
Pulang sekolah.
Seul Bi sudah menunggu Tae di depan kelas sambil melihat ke arah bawah.
Tae keluar dari kelas lalu ke arah Seul Bi itu.
(Padahal sebangku, kenapa harus di depan kelas? Kenapa harus pulang sekolah? Dasar aneh)
Seul Bi melihat ke arah Tae.
Seul Bi : “Hya zombi, kau badmood?”
Tae tertawa mendengarnya. Seul Bi melihatnya aneh dan bingung tentu saja.
Tae : “Hahaha, iya memang kenapa? kau peduli?”
Seul Bi mengernyit mendengar jawaban Tae, tidak biasanya. Aneh.
Seul Bi : “Hem, kata nam Joon kau sedang badmood, aku tak tau kenapa, jadi aku menyuruh dia untuk bilang padamu..”
Belum selesai berbicara Tae memotong.
Tae : “Iya, aku badmood”
Tae berbicara dengan nada yang berbeda. Seul Bi mengetahui itu.
Seul Bi : “Kenapa?”
Tae : “Entahlah, aku tak suka kau asik dengan orang lain, tapi denganku? Kau tidak asik, isinya marah-marah”
Ini benar-benar aneh, tak biasanya Tae mempermasalahkan masalah itu.
Seul Bi hanya diam, berusaha memcerna apa yang di katakan olah Tae, tapi dia tak menemukan pencerahan. Tae menoleh ke arah Seul Bi yang sedang kebingungan, lalu terbahak.
Seul Bi : “Hyaaa kau tertawa?”
Tae : “Hhahaha, mukamu itu lucu + aneh tentu saja”
Seul Bi cemberut. Lalu, Tae memegang kepala Seul Bi sambil memperlihatkan senyumannya yang menurut Seul Bi ada sesuatu.
Tae : “Bisakah kau jangan mengabaikanku alien? Itu rasanya nano nano”
Seketika tubuh Seul Bi panas dingin. Ini aneh benar-benar aneh.











 Hyaaaa kepo ya :P 

BTW KOK GW KANGEN SAMA KAKAKNYA SEUL BI YA, SI JIMIN hhaha


Senin, 17 April 2017

Sendiri?




 Deni denol | Wattpad : Denol1004 | OC | Horor | One Shoot


Sore ini, hujan turun. Aku adalah Yuju. Orang yang paling tidak suka dengan hujan. Pertama, rambutku basah lalu jadi gondrong, kedua, aku tidak bisa memprediksi waktu datangnya hujan , sehingga aku tidak pernah membawa payung, ketiga, hujan itu dingin, asmaku bisa kambuh kalau kedinginan. Dan, ini adalah sore sialku, sore ini hujan cukup deras. Aku tidak membawa payung, aku hanya memakai jaket yang lumayan tebal, itupun tetap saja basah bila terkena hujan. Serba salah.
Sekarang aku terjebak di halte bus, sendirian. Aku hanya duduk sambil memeluk tubuhku sendirian, takut asmaku kambuh karena kedinginan.
Hujan tak kunjung berhenti, aku mulai merasa kedinginan. Sudah jam 5 sore, tidak ada tanda-tanda bus datang, aku mulai merasa ketakutan. Takut aku tidak bisa pulang. Apalagi hujan semakin deras. Sialnya, baterai ponselku habis. Aku hanya bisa pasrah.
Tiba-tiba, ada seseorang datang memakai baju hitam duduk di sebelahku. Aku tidak tahu dia datang darimana, kapan datangnya akupun tak tahu. Yang jelas, aku sudah tak berani menoleh ke arahnya apalagi melihatnya. Disini aku hanya bisa pasrah.
Hawa dingin mulai merasuk ke tubuhku, ini benar-benar dingin, atau aku hanya merasa dingin, entahlah.
Bulu kudukku seketika berdiri. “Dingin sekali”
Aku memegangi bagian belakang leherku. Lalu, aku menengok ke arah orang berbaju hitam tadi. Tiba-tiba, aku tak sengaja melihat ke bawah.
Apa yang terjadi? Dia tidak menapak. Aku terkejut, jantungku hampir mau copot. Saat itu juga aku ingin melarikan diri.
Belum sempat aku melarikan diri orang tadi melihat ke arahku.
Mukanya tak ada, polos lalu dia tersenyum dengan memperlihatkan giginya yang tajam berlumuran darah, seketika dia mendekatiku dengan cepat, dan  menjadi gelap.
...
Aku terbangun. Aku melihat sekeliling, ternyata aku sudah ada di rumah. Aku bangun, lalu melihat Ibuku dan kakak perempuanku datang membawa minuman hangat juga handuk. Aku masih memakai baju sekolah lengkap. Aku memegangi kepalaku.
“Aku kenapa Eomma?” Tanyaku. “Kau pingsan di halte bus tadi sore” Jawab Eommaku lalu menyodorkanku minuman hangat yang di bawanya. “Pingsan?” “Iyaa, untungnya ada orang yang langsung menyelamatkanmu dan membawa kamu pulang” “Hah kenapa bisa? Oiya sebelumnya aku melihat orang berbaju hitam tak menapak” Eommaku langsung melihatku. “Iya Eomma, aku merinding!” “Dia itu hantu yang kesepian di halte bus situ, makanya hati-hati kalau pulang sore, selalu bawa payung, jangan lupa!” Kakakku memarahiku. Seketika buklu kuduuku berdiri lagi. Hantu kesepian? Oh My God...
Fin

Unbelieved that






Denidenol | Wattpad : Denol1004 | Jeon Jungkook, Y/n (OC) | I dont think so about the genre is wkwk | Semua boleh baca koq | One Shoot 



Tahun ini aku kelas 3. Dan, sampai tahun ini aku sudah menyukainya. Entah kenapa aku bisa menyukainya. Padahal dia cuek, dingin dan menurut orang-orang dia itu tidak punya perasaan. Akupun mengetahui itu. Tapi, mau bagaimana lagi, aku jatuh cinta padanya sampai sekarang.
Aku dan dia sudah sekelas sejak kelas 2. Aku juga tidak percaya, kenapa aku bisa sekelas dengannya. Teman-temanku yang berbeda kelas denganku langsung menuju kelasku pada saat itu.
Mereka hanya ingin melihat Jeon Jungkook. Orang yang aku sukai sekarang. Mereka memberiku ucapan selamat, dan itu membuat aku bingung. “Selamat y/n! Kau sekelas dengan orang tampan!” Itu ucapan dari temanku. “Selamat selamat, awas membeku, dia itu dingin dan sok cuek” Itu juga ucapan dari temanku yang tidak suka melihat Jeon Jungkook. Aku hanya bingung dan tersenyum ketika mendengarnya.
...
Pembagian kelompok Biologi itu membuat aku terkejut. Ini tidak bisa di deskripsikan antara senang atau beruntung. Ya, karena aku ternyata sekelompok dengan orang yang aku sukai Jeon Jungkook. Aku berharap aku bisa lebih akrab dari kelas 2 lalu. Tak sekedar say Hi lalu menghilang.
Yang ada di bayanganku, aku bisa lebih akrab dan dekat karena kelompok ini. Namun, semua itu hanya ekspetasi. Ini benar-benar menyebalkan, disini hanya aku yang mengerjakan tugasnya. Aku sudah koar koar dengan teman satu sekelompokku, namun apa, tak ada yang meresponnya. Dan, Jeon Jungkook, dia hanya menyuruhku dan mengataiku, seketika itu aku benar-benar marah karena dia, aku sudah tak terpikirkan kalau aku menyukainya. Pikiran itu serasa menghilang entah kemana.
Malam itu aku benar-benar kesal dengan semua orang, ini semua gara-gara Jeon Jungkook sialan itu. Mana tugas kelompok harus di kumpulkan besok. Kepalaku pening.
Jam 19.00, aku sibuk dengan tugasku itu. Aku sudah tidak peduli dengan teman-temanku yang tak merespon, aku menaruh ponselku jauh-jauh, siapa tahu ada yang menghubungiku, aku tidak akan menjawab, aku sedang badmood dan aku sedang menyelesaikan tugasku.
Aku menyetel Mp3 di Ipodku keras-keras. Sampai tak sadar kalau daritadi ada yang menggedor-gedor pintu kamarku dengan keras. Awalnya aku oke-oke saja, lama-lama gedoran itu masuk ke dalam lagu yang aku putar. Aku melepas Hedsetku dengan kasar, lalu berjalan ke pintu kamarku dan membukanya.
“Kak!! Turun, ada tamu, laki-laki kurus tinggi” Adikku kesal lalu kembali ke kamarnya. Entah berapa kali dia menggedor-gedor pintuku itu. Aku hanya menaikan bahu lalu turun kebawah.
“Siapa sih, malam-malam kesini? Tumben” Aku berjalan lalu membuka pintu. Seketika aku mematung. Ternyata, Jeon Jungkook. Dia datang sendirian. Aku tak tahu harus bagaimana. Rasanya aku ingin kabur saja.
Dia melihatku aneh, ya karena aku sedang melongo melihat kehadiran dia. Yang lain kemana?
“Ehmm, bagaimana tugas kita?” tanya dia dengan suara agak pelan. “HAH aku tak dengar” Ucapku dengan keras. Dia lalu melihatku, “Tugasnya bagaimana?” Tanya dia lagi, kali ini dengan nada yang cukup keras.
“Sudah setengah jalan” Mendengar kata-kata tugas aku agak sensitif, jadi aku hanya menjawab seadanya. “Ayo kerjakan bersama” Ajak dia. Seketika hatiku berdesir. Padahal hanya menjagak mengerjakan tugas bersama. Aku melihat dia kesal. “Yang lain kemana?” Tanyaku.
“Mereka sedang ada urusan, jadi tidak merespon LINE mu, maafkan mereka ya”. Kenapa dia harus yang minta maaf?
Sekitar jam 19.30 aku dan dia duduk di teras mengerjakan tugas. Hanya berdua. Dan, itu hening, hanya terdengar jangkrik yang sedang berbunyi.
Aku berkali-kali mencuri pandang ke arahnya. Dia tak sadar kalau aku berkali kali memperhatikan dia. Aku melihat wajahnya, hidungnya, dagunya, semuanya. Dia kurus, tinggi, dari dulu sama saja, dan aku tetap sama, tetap menyukainya. Tiba-tiba bibirku tanpa kendali menyunggingkan senyuman kecil. Seketika melupakan rasa kesalku padanya. Jeon Jungkook sadar, dan langsung melihatku, aku terkejut langsung salah tingkah kembali ke bukukku, dia hanya melihatku aneh di tambah senyuman kecilnya.
Sudah jam 10.00, akhirnya tugasnya selesai. “Woah akhirnya selesai!” Teriakku sambil merengangkan otot tanganku layaknya orang yang sedang senam. Jeon Jungkook melihatku lucu.
Beberapa menit kemudian dia berpamitan. “Terimakasih, sudah membantu mengerjakan tugas” Ucapku. Kemudian dia tersenyum “Iya, sama-sama, sampai besok ya” Dan, entah kenapa senyuman itu, senyuman paling manis yang baru pernah aku lihat dari dia. Jantungku tak karuan sekarang.
...
Besoknya aku sedang berjalan ke sekolahku. Aku tertawa sendiri mengingat semalaman aku bersama Jeon Jungkook, orang yang aku sukai. Itu lucu.
Tiba-tiba dua orang teman satu kelompokku datang. Nam Joon dan Kim Taehyung. Ngomong-ngomong kelompokku isinya laki-laki semua. Ini tidak adil!
“Kenapa kalian?” tanyaku bingung. “Maaf ya y/n kami tidak bisa mengerjakan bersama”, “Iya iya aku sudah tahu kok dari Jungkook”, Kim Taehyung saling pandang dengan Nam Joon. Lalu, melihat ke arahku, aku tambah aneh melihat mereka. Mereka seperti ingin menjelaskan sesuatu. “Kenapa? Ada apa dengan muka kalian?”, “Jadi begini, kemarin aku dan Nam Joon sudah berencana kerumahmu dengan Jungkook juga, tapi Jungkook tiba-tiba melarang kami, kami di suruh pulang paksa olehnya, kami awalnya tidak mau, tapi kau tau sendiri kan dia bagaimana, dia menatap kami seram lalu kami akhirnya pulang dengan pasrah” Jelas Nam Joon panjang lebar dan membuat aku sangat tidak percaya saat itu juga.
“Benar, aku tidak tahu kenapa kami di suruh pulang, aku merasa tak enak padamu y/n, maafkan kami ya, kami tidak bermaksud” Kim Taehyung memohon-mohon. Aku yang daritadi bingung dengan penjelasan mereka langsung asal menganguuk-anggukan kepala.
Dalam pikiranku, ada apa ? Jeon Jungkook ?
..
Aku melanjutkan perjalanan menuju kelasku, sambil bertanya-tanya sendiri. “Jungkook? Ada apa dengan dia? Melarang Nam Joon dan Taehyun? Yang benar saja” Sebenarnya aku senang, jadi aku bisa mengerjakan hanya berdua denganya. Tapi,di satu sisi lainnya aku masih bertanya tanya.
Aku melihat Jungkook baru berangkat dari arah sana. Aku bermaksud menyapanya, namun dia tidak melihatku dan langsung masuk kelas. Aku mengurungkan niatku.
..
Setelah berjam jam pelajaran, dan akhirnya pulang juga. Hari ini pulang lebih awal, karena guru selanjutnya tidak bisa mengisi. Aku bersiap-siap untuk bicara dengan Jeon Jungkook. Aku berlari mengejarnya. Aku menarik tasnya. “Tunggu!” Teriakku. Dia berhenti lalu menoleh ke arahku. “Ada apa?” , “Kenapa kau menyuruh Taehyung dan Nam Joon pulang?” tanyaku. Dia seperti terkejut, karena aku bisa melihat dari matanya. “Ehmm itu” Aku menaikan alisku ingin mengerti. Lalu, dia membisikan sebuah kata-kata ke telingaku dengan cepat lalu dia pergi berjalan ke depan dengan cepat. Kata-kata itu, membuatku emmatung seketika. Bahkan angin yang kencang pun tak sanggup membuatku jatuh. Aku tak bisa berhenti menatap punggungnya yang berjalan sudah di depan itu, perlahan lahan menghilang. Aku aku tidak bisa berkata kata sekarang. Kalau dia.
Menyukaiku.
Apa alasannya?

Minggu, 16 April 2017

ALIEN | PART 14









Ha Na berjalan sendirian di lorong sekolahnya sambil membaca buku. Dia sudah tidak bersama Hyeri dan Seohyun lagi, karena mereka memang penghianat. Seseorang menabrak Ha Na.
Seul Bi : “Ah maaf”
Ha Na terdiam begitu melihat Seul Bi yang menabraknya.
Ha Na ; “Hyaa, kau tidak papa?”
Seul Bi terkejut ketika melihat respon Ha Na yang berbeda kepadanya.
Seul Bi : “Iya aku sudah tidak papa, aku sudah sehat” Seul Bi menjawab sambil tersenyum lebar.
Ha Na membalasa senyuman Seul Bi yang tulus itu. Lalu, dia memegang kepala Seul Bi.
Ha Na : “Aku merindukanmu sahabatku”
Seul Bi yang mendengarnya seperti mendengar pernyataan cinta dari seseorang. Dia lalu menahan tawanya melihat ekspresi Ha Na sekarang seperti laki-laki yang sedang merindukan kekasihnya.
Ha Na bingung dengan ekspresi Seul Bi yang aneh itu.
Seul Bi : “Hei, aku seperti sedang menyatakan perasaan kepada seseorang, ingat kan aku itu perempuan lho” Seul Bi memegangi perutnya. Dia merasa geli dengan Ha Na.
Ha Na ikut tertawa juga lalu menjitak kepala Seul Bi.
Ha Na : “Hyaa! Kau ini, aku sedang serius malah kau bercanda, dari dulu tidak pernah berubah ya!”
Seul Bi memegangi kepalanya yang kesakitan.
Ha Na : “Ohya ngomong-ngomong aku mau minta maaf sama kau Seul Bi-ah, maafkan aku telah meninggalkanmu sendirian lalu membencimu, maafkan aku yang mengurungmu di rumah hantu, dan semua hal jahatku padamu, aku benar-benar menyesal meninggalkanmu hanya karena sebuah kesalahpahaman” Ha Na berbicara sambil menundukan kepalanya. Seul Bi yang melihatnya tersenyum lalu memegang pundak Ha Na.
Seul Bi : “Awalnya aku memang benci juga di jauhi olehmu, tapi lama-lama rasa benci itu hilang, dan terus hilang walaupun kau menjahatiku, mungkin benar, sahabat yang sudah pergi jauh dari kita akan kembali lagi pada kita, karena dia adalah sahabat kita, bukankah begitu?”
Seul Bi mengatakan itu seolah-olah dia melupakan semua masalah yang terjadi sebelumnya. Seul Bi kenapa kau baik sekali? Apa kau bukan manusia?
Ha Na menatap Seul Bi, dia meneteskan air matanya perlahan lalu dia memeluk Seul Bi. Seul Bi membalas pelukan itu.
...
Taehyung dan Nam Joon sedang berjalan berdua. Mereka berencana pergi ke kantin. Taehyung berhenti berjalan begitu melihat di depan Seul Bi dan Ha Na sedang berjalan bersama dan sepertinya tampak bahagia.
Nam Joon : “Kenapa Tae?”
Tae : “Lihat itu Alien dan Ha Na sedang berjalan bersama dan sepertinya mereka tampak senang sekali”
Nam Joon : “Wah iya benar”
Tae dan Nam Joon masuk ke dalam kantin setelah Seul Bi dan Ha Na masuk.
Tae dan Nam Joon mengambil posisi duduk yang jauh dari Seul Bi agar bisa memantau keadaan Seul Bi dan Ha Na.
Nam Joon : “Hem, mereka sepertinya akrab lagi”
Tae : “Mungkin, liat mereka, bahagia sekali, sampai si Alien terpingkal pingkal, beda denganku, dia selalu marah marah”
Nam Joon memperhatikan Tae lucu lalu terbahak sendiri.
Tae : “Kenapa kau?”
Nam Joon : “Hhahaha kamu cemburu kan Tae ?”
Tae : “Hah cemburu? Tidak lah, heran saja gitu, kenapa dia beda kalau denganku?”
Nam Joon : “Hem iya juga sih ya , kenapa ya”
Tae memukul kepala Nam Joon dengan sendoknya.
...
Ha Na dan Seul Bi tertawa bersama sepanjang jam istirahat di kantin.
Ha Na : “Yah, ingat tidak pas SMP kita terkunci di kamar mandi dan teriak-teriak?”
Seul Bi : “ Iyaa ingat sekali, dan ternyata kekunci sampai malam”
Ha Na : “Dan apa yang kita lakukan?”
Seul Bi : “Main kartu remi sampai dikira ada setan sama satpam, hahaha”
Ha Na : “Kita seperti orang autis, bukannya minta tolong malah main kartu”
Seul Bi : “Untung tidak disita kartunya ya”
Ha Na : “Benar! Hahha”
Dari kejauhan tempat mereka duduk, Hyeri dan Seohyun sudah memperhatikan dengan wajah mereka yang super sebal.
Hyeri : “Liat tuh mereka, asik sendiri, songong tuh”
Seohyun : “Iya dasar penghianat tuh Ha Na, cuma ngincer ketenaran doang sama kita”
Hyeri : “Biar apa ha, biar di perhatikan seluruh kelas, ya ampun”
Seohyun : “Awas aja dia”
Hyeri : “Akan ku balaskan dendamku ini” Hyeri mengepalkan tangannya.
...
Seul Bi terduduk sendiri di bangkunya. Lalu Tae datang dengan Nam Joon. Ha Na sedang pergi ke kantor guru karena ada perlu.
Seul Bi tetap fokus dengan Mp3nya tanpa peduli Tae dan Nam Joon datang.
Tae duduk di samping Seul Bi, di ikuti Nam Joon yang sudah duduk juga di depan tempat duduk Tae dan Seul Bi.
Tae melihat Seul Bi sambil menaikan alisnya. Lalu, mengambil ponsel Seul Bi paksa.
Seul Bi : “HYA TAE! SINI KEMBALIKAN” Seul Bi berteriak.
“SSST” ketua kelas yang sedang belajar merasa terganggu.
Seul Bi menutup mulutnya.
Seul Bi : “Yo yo yo Im sorry!”
Seul Bi hormat ke ketua kelas. Lalu, menoleh ke arah Tae yang sekarang sedang memainkan ponselnya.
Seul Bi : “Sini kembalikan Tae!”
Tae : “Tidak mau!”
Seul Bi berusaha mengambil ponselnya, namun Tae malah menjauhkannya.
Seul Bi terus meraih ponselnya dari tangan Tae, namun saking kuatnya Seul Bi untuk berusaha mengambil ponselnya, Akhirnya, BRUKK PRAK.
Tae dan Seul Bi terjatuh dari kursi.
Seisi kelas melihat mereka berdua lalu tertawa, ketua kelas menengok ke arah mereka dan menggeleng-gelengkan kepalanya kesal sekali.
Nam Joon bukannya menolong mereka malah ikut terbahak juga. Ya bagaimana lagi, Tae terjatuh ke samping berserta kursinya dan Seul Bi juga terjatuh di atasnya, jadi saling tumpang tindih.
Seul Bi : “HYAAAA, TAEHYUNG!!”
.
Seul Bi memegangi pinggangnya, dia kesakitan karena terjatuh barusan, ini semua gara-gara Kim Taehyung si zombi itu. Taehyung juga memegangi kepala, leher, lengan dan pinggangnya.
Nam Joon melihat mereka berdua sungguh lucu. Ada-ada saja tingkah sahabatnya itu. Ya, mereka bertiga sekarang bersahabat, karena mereka sering pergi bersama, ngobrol bersama akhirnya mereka jadi dekat dan kemudian bersahabat.
Seul Bi kesal terhadap Taehyung. Gara-gara dia, dia jadi di ceramahi panjang lebar oleh ketua kelas karena brisik, Seul Bi paling malas mendengarkan ocehan ketua kelas yang berisik itu.
Ketua kelas : “Kalian ini bagaimana sih, menganngu kelas saja, kan aku sedang belajar dan teman-teman yang lain juga, kok kalian malah berisik sih, kalian tau gak sopa santun, kalian tau kan apa itu etika? Tolong paham lah, kan gara-gara kalian semua jadi terganggu, jadi kalian mengerti tidak...bllbllbb”
Ya begitulah inti dari ocehan ketua kelas tadi. Seul Bi mendengarkan sambil pasang Hedshet. Dan, Taehyung hanya manggut-manggut saja. Nam Joon melarikan diri kembali ke kursinya lalu terbahak sendiri melihat mereka di marahi oleh ketua kelas. Wkwkwk
...
Seul Bi kesal sekali, dia meninggalkan Taehyung saat pulang sekolah. Taehyung berjalan cepat mengejar Seul Bi yang sudah berjalan di depannya jauh.
Tae : “Hei Seul Bi-ah tunggu aku!”
Seul Bi hanya menengok sesaaat lalu jalan dengan cepat kedepan. Taehyung tetap mengejarnya.
Seul Bi berhenti sebentar lalu merogoh kantongnya, ternyata ponselnya ketinggalan, dia bermaksud kembali ke kelas, lalu berhenti begitu melihat Tae membawa ponselnya.
Seul Bi : “Hyaa ponselku!”
Tae mengangkat ponsel Seul Bi ke atas, Seul Bi kesal lalu berusaha mengambilnya lagi. Lalu, dia memegangi pinggangnya karena sakit.
Tae : “Kau tak pa Seul Bi ?”
Seul Bi yang berpura-pura sakit pinggang itu langsung mengambil ponsel lalu berlari sekencang-kencangnya ke depan meninggalkan Tae yang plonga-plongo sendiri.
Tae : “Hya Seul Bi-ah!! Awas pinggangmu patah!!”
Tae berjalan cepat menyusul Seul Bi yang berlari itu.
Jin memperhatikan dari jauh dengan tersenyum.
Jin : “Bahagianyaaa”
Lalu, Ha Na melintas melewati Jin yang sedang berdiri sendirian itu. Jin melihat Ha Na melewatinya sambil memasang Hedset di telinganya.
Jin mencabut salah satu Hedset Ha Na itu lalu memasangkannya ke telinganya. Ha Na kesal lalu menoleh ke arah Jin dan terkejut ternyata Jin yang mencabut Hedsetnya.
Jin menatap Ha Na sambil tersenyum. Ha Na seketika mematung dan tak tau harus berkata apa, akhirnya Jin dan Ha Na pulang sekolah bersama. Ini semua berkat Hed Set Ha Na.