Kemarin
Jimin sukses membuat Sowon salah tingkah. Karena apa? Jimin tak melepaskan
tangannya dari pipi Sowon.
Sowon
menepuk nepukan tanganya ke pipinya. Dia bingung dengan perasaan yang tak
karuan setiap harinya. Dia sedang duduk sendirian di kelas. Masih pagi sekali,
jadi anak kelas 1-3 belum datang semuanya. Sowon sengaja berangkat lebih pagi,
menghindari Jimin yang memang hampir setiap hari berangkat bersama. Tiba-tiba
ponselnya berbunyi. Sowon mengambil ponsel dari tasnya, dan mendapati nama
Jimin sedang menelpon. Sowon melemparkan ponselnya ke meja. Dia terkejut
sekali, hatinya berdegup kencang tak karuan. Tak biasanya dia begini hanya
gara-gara panggilan telepon dari Jimin. Lalu, dia melihat pelan-pelan apakah
Jimin masih menelponnya atau tidak. Masih! Sowon mendengus, dia bingung. Beberapa
menit, akhirnya dia mencoba memberanikan diri mengangkatnya. “Halo Sowon-ah!”,
Teriak Jimin dari arah sana. “I-iya Jimin-ah?” Jawab Sowon sedikit
terbata-bata. “Kau sudah di sekolah?”,”Sudah, memang kenapa?”,”Tumben sekali,
tadi aku kerumahmu, kata Eommamu kau sudah berangkat, baiklah aku sudah sampai
di gerbang skeolah, sebentar lagi sampai ke kelas” Jimin menutup teleponya.
Ponsel Sowon masih di telinganya. Dia mematung sebentar. “Apa-apaan si Jimin,
memang aku harus mengabari kau kalau berangkat ke sekolah?”.
Tiba-tiba terdengar suara sepatu melangkah mendekati kelas. Sowon terkejut dan dia
langsung cepat-cepat ambil posisi pura-pura tertidur di mejanya. Jimin masuk ke
kelas sambil memegang ponselnya, dia menaruh tasnya di meja dan langsung ke
arah meja Sowon.
“Sowon-ah!”
Senggol Jimin ke pundak Sowon. Sowon pura-pura tak mendengarnya. Llau, Jimin
mengambil posisi duduk di kursi depan meja Sowon dan menghadap ke belakang, ke
arah Sowon yang sekarang sedang berpura-pura tertidur. Jimin bingung
melihatnya. “Hya, kau ini berangkat pagi sekali, bahkan kau tak mengabariku”
Jimin berbicara sendiri. Sowon mulai merasakan panas dingin di tubuhnya. Jimin
memperhatikan Sowon yang sedang pura-pura tertidur itu lalu tersenyum. “Andai
saja, kau menyukaiku seperti kau menyukai Jungkook sunbae, kau rela berdandan
cantik hanya demi aku seperti kau melakukannya pada Jungkook sunbae, hem tapi
sepertinya tak mungkin” Jimin berbicara pelan namun itu sukses membuat jantung Sowon se akan-akan meminta untuk keluar dari
tubuhnya.
Jimin
mengelus kepala Sowon pelan. Lalu, berbisik “Aku menyukaimu Sowon-ah, ini
serius tak bercanda”.
...
Selama
pelajaran berlangsung, Sowon tak bisa berkonsentrasi, dia melamun mengingat
pernyataan perasaan Jimin tadi pagi. Dia terkadang melihat guru di depan dan
mencuri-curi pandang ke arah Jimin. Tiba-tiba Jimin menoleh ke arah Sowon yang
membuat Sowon seketika salah tingkah lalu melihat ke guru lagi. Jimin tersenyum
lalu kembali ke bukunya. Sowon balik melihatnya lagi. “Aku harus bagaimana
sekarang ya tuhan?” Ucap Sowon dalam hati.
...
Seperti
biasa ketika bel istirahat sudah berbunyi, Jimin menghampiri kursi Sowon dan
mengajkanya ke kantin bersama. Sowon yang sedang membereskan buku tiba-tiba
berhenti dan mendongak melihat Jimin sudah di depan mejanya. “Ayuk ke kantin
bersama” Sowon bingung. “Aahhh kau duluan saja, aku mau ke perpus sebentar”
Sowon dengan cepat pergi keluar kelas meninggalkan Jimin yang penuh tanda
tanya. Jimin menengok ke arah pintu keluar. “Aneh”.
-Di
perpustakaan-
Sowon
terus menggerutu. Dia memukulkan kepalanya berulang kali. Dia sedang melarikan
diri dari Jimin. Dia berjalan menelusuri lorong rak buku. Lalu, dia tak sengaja
menemukan buku yang judulnya “Akankah kita bersatu?” Sowon membacanya pelan dan
mengernyit. “Apa-apaan judulnya ini”, lalu dia menemukan lagi dengan judul “Cinta
tumbuh karena terbiasa” Sowon benar-benar bingung kenapa judul bukunya bisa
mewakili perasaanya sekarang. Lalu, dia menemukan judul yang bagus “Malaikat
tanpa sayap” letak bukunya ada di rak yang cukup tinggi. Dia berusaha
menggapainya. “Aduh kenapa tinggi sekali aku kan-“ Sebuah tangan mengambil buku
itu, lalu Sowon membalikan tubuhnya dan mendongak mendapati Jimin sudah di
belakanya. Dia mengambil buku Sowon lalu tersenyum ke arahnya. Sowon panas
dingin melihat Jimin. “Ini bukunya” Jimin menyodorkan buku yang Sowon mau.
Sowon mengambilnya cepat lalu ingin segera pergi dari situ, tetapi tangan Sowon
di tarik oleh Jimin. “Kenapa?” Tanya Sowon terbata-bata. Dia sudah tidak bisa
menahan gejolak di hatinya.
“Aku
suka kamu” Ucap Jimin pelan. Langsung tanpa Sowon mau, mukanya memerah sendiri.
Jimin mendekat maju ke arah Sowon, lalu dia mengucapkannya lagi di telinga
Sowon. “Park Sowon, aku suka kamu” Sowon yang mendengarnya mematung seketika.
Jimin memegang kepala Sowon. “Aku suka kamu apa adanya” Sowon mendongak melihat
Jimin. Sekarang mereka sedang berpandangan. “Kau menyukaiku?” Tanya Sowon yang
saat ini sedang tak karuan. Jimin mengangguk pelan sambil tersenyum.
...
Sowon
berjalan sendirian di taman. Dia jalan-jalan sebentar menghirup udara segar
untuk me refresh pikirannya. Karena dari kemarin ada saja yang membuat
pikirannya tak karuan. Dia terus berjalan hingga melihat orang di depannya yang
melihat ke arahnya juga. Jungkook sunbae melambai ke arah Sowon sambil
tersenyum. Sowon terpaku sesaat, seakan-akan ada malaikat cpid datang dan
melesatkan panah cintanya kepada Sowon sehingga membuat Sowon jatuh hati lagi
kepada Jungkook sunbae itu. Ya, Sowon memang belum bisa dan belum rela melepas
sunbae yang satu itu. Apalagi sekarang Jungkook sunbae sedang melihat ke
arahnya sambil tersenyum. “Park Sowon!” panggil Jungkook sunbae. Dengan terpaksa
Sowon tersenyum, untuk saat ini adalah bukan waktu yang tepat kabur melarikan
diri. Jungkook sunbae berlari ke arah Sowon.
“Hai
Park Sowon” Sapa Jungkook. Sowon dengan malu-malu membalas sapaan Jungkook
sunbae itu. “Hai sunbae”. “Kau sedang apa disini Park Sowon?” Tanyanya. “aaaaa,
sedang jalan-jalan sebentar kak, menghirup udara segar” Jawab Sowon dengan
penuh kebingungan. “Ehmm, mau jalan-jalan sebentar?” Ajak Jungkook. Sowon agak
terkejut, kenapa sunbaenya yang dia sukai ini tidak bersama pacarnya si Wendy
eonie itu. Dia celingukan siapa tau ada Wendy eonie. Jungkook yang
memperhatikan tingkah Sowon tertawa sendiri. “Hei, kau kenapa? Seperti takut
ada yang mengejarmu?”,”Ah tidak, aku takut kalau ternyata sunbae dengan Wedny
eoni-“ Sowon keceplosan dan langsung menutup mulutnya. Jungkook terdiam sesaat.
“Ma-maaf sunbae” Ucap Sowon pelan. Rasanya dia ingin kabur dari situ sekarang
juga. Lalu, Jungkook tersenyum menatap Sowon. “Aku sudah putus dengan dia kok”.
Entah apa yang sekarang malaikat cupid inginkan, mungkin tercapai. Sowon
merasakan getaran di hatinya. Dia tidak salah dengar kan?
Sowon
terkejut dan sepertinya ketauan. “Kenapa? Kau pasti terkejut ya?” Tanya
Jungkook. Sowon salah tingkah. “I-iya sunbae bukankah kalian sangat romantis?”
Tanya Sowon.
“Iya,
tapi semuanya hancur setelah mengetahui ternyata dia hanya ingin hartaku, dia
sudah menjelaskan kalau dia tidak ingin hartaku, tapi aku mendengarnya sendiri
kemarin kalau dia ingin hartaku saja, aku tidak menyangka, padahal sebelumnya
dia bilang dia menerimaku apa adanya”. Sowon yang mendengarnya kasihan. “Ehm
aku bingung sunbae, aku hanya bisa berkata sabar ya!” Sowon menepuk bahu
Jungkook sunbae itu. Ada perasaan lega di dalam hati Sowon. Jungkook memandang
Sowon sebentar lalu menggaandeng tangan Sowon berjalan ke depan. Jantung Sowon
seperti mau loncat keluar sekarang.
Jimin
yang sudah memperhatikan dari kejauhan merasa ada hantaman keras di hatinya.
Hiyahhhh,,, kasian jimin . Huhuhhuu.
BalasHapusUdah ahhh,, sowon Sama jimin ajaa~~~
Savejimin-sowon!!!
Oiya kasih usul lagi boleh ya thor?? Hehe
BalasHapus"Tiba-tiba suara sepatu melangkah mendekati kelas terdengar".
Kalimat Itu dirubah kek begini: "Tiba-tiba terdengar suara sepatu melangkah mendekati kelas".
Semangat thor,, kurang 1 part lagi,, endingnya smoga lebih seru. Ditunggu looo. Muehehe.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusThor,, update dong.
BalasHapusThor,, update dong.
BalasHapus