JAHAT
Denidenol | Jeon Jungkook, Jimin and Sowon | Wattpad : Denol1004 |
Sadness (ngenes) | PG 17 | One shoot
Menyukai
senior tampan itu sulit. Apalagi ketika melihat senior tampan itu di kerumuni
oleh gadis-gadis. Itu sungguh menyebalkan. Dan, itulah yang sekarang di alami
So Won. Gadis berkacamata yang diam-diam mengagumi seniornya, Jeon Jungkook.
Sowon
sudah menyukai Jungkook sejak awal
pertama masuk SMA. Awalnya dia melihat Jungkook sebagai sosok yang mengagumkan.
Dengan badannya yang tinggi, kulitnya yang putih, bahkan wajahnya juga super
tampan. Saat itu Jungkook sedang bertugas sebagai pengaman barisan siswa-siswa
baru.
Sowon
sedang bersembunyi dari balik pohon. Dia memperhatikan Jungkook sudah di
kerumuni gadis-gadis. Gadis-gadis itu bermaksud ingin memberikan hadiah
lantaran hari ini adalah Hari Valentine. Hari kasih sayang dan biasanya banyak
yang akan bertukar cokelat atau sekedar memberi cokelat. Sowon sudah membawa
sekotak cokelat di tangannya. Ia bermaksud ingin memberikannya kepada Jungkook,
senior yang ia kagumi.
Semalaman
dia sudah berusaha membuat cokelat buatan sendiri hanya demi seorang Jungkook.
Dan, ia berharap hari ini dia dapat memberikan cokelat buatannya, harapan hampir
sowon pupus begitu melihat kerumunan gadis-gadis itu.
Dia
sempat berpikir. Apalah dia yang hanya gadis culun dengan kacamata tebalnya yang
hanya ingin memberikan sekotak cokelat untuk senior tampannya itu. Bagi sowon
itu mustahil.
Namun,
dia tetap bersikeras ingin memberikannya.
Dia
berjalan ke arah kerumunan tadi dengan tekadnya yang kuat.
Dia
berusaha mencari celah agar bisa masuk ke kerumunan tadi supaya cokelat
buatannya bisa sampai di tangan seniornya itu. Dia berkali-kali menerobos masuk
namun gagal.
“Huh”
Sowon berusaha lebih keras lagi. Dia sempat berhasil masuk kedalam kerumunan
itu tapi tiba-tiba dia terdorong dan kotak cokelat yang di pegangnya itu
terpental jatuh ke depan. “Ahh kotak cokelatku!!” teriak Sowon.
Sowon
histeris karena kotak cokelatnya lenyap begitu saja. “Arghh, kotak cokelatku! Tidakkk!”
Kerumunan gadis-gadis itu lalu berlari ke dalam begitu tau Jungkook akan
kembali ke kelasnya, meninggalkan Sowon bersama kotak cokelatnya yang sudah
mengenaskan. Sowon berlari mendekati kotak cokelatnya yang malang itu.
“HUHU
cokelatku! Aku semalaman membuat ini dan hancur begitu saja! Huaa” isak Sowon.
Skip
Sowon
berjalan sambil memegang sebuah kotak yang mengenaskan. Ia terhenti di depan kelas
sambil berduka akan kotak cokelatnya itu. “Hueee”
“Sowon-ah!”
Jimin menepuk pundak Sowon dari belakang. “Jimin-ah!!”, Jimin bingung. Lalu dia
melihat kotak yang di bawa sowon. “Hei itu apa? Kau memungutnya dari sampah?”
Tanya Jimin asal membuat isakan sowon bertambah keras. “Hueee ini bukan sampah!”
sowon berjalan ke dalam kelasnya. “Hyaaa Sowon-ah! Kau kenapa?”.
Sowon
duduk di kursinya lalu meletakan kotak mengenaskan itu di atas mejanya. Dia menatap
sedih kotak cokelatnya yang sudah gepeng itu. Jimin duduk di depannya “Hyaa,
mukamu kenapa?”, “Aku sedih! Liat ini, kotak cokelatku jadi begini! Apa kau
tidak tahu perasaanku sekarang? Sedih, SEDIH!”,”Kenapa bisa begitu? Kau apakan?”
lalu untuk siapa ini?”,”Ini habis di injak-injak, ini untuk Jungkook sunbaenim”
Sowon menjelaskan penuh penghayatan kesedihan. “Cup cup” Jimin mengelus kepala
sowon. “Ah Jimin-ah aku harus bagaimana sekarang!”
Skip
Sowon
pulang sendiri. Eh, dia tidak sendirian, dia di temani dengan kotak cokelatnya
yang mengenaskan itu. “Huaa, hari ini hari yang menyedihkan!” Sowon
mengelus-ngelus kotak cokelatnya itu.
DUBRAK.
Tak sengaja Sowon terjatuh. “Aduhh sakit pantaku!, benar-benar hari yang sial!”
Dia mencari-cari kotak cokelatnya yang mengenaskan itu lalu ada seseorang yang
mengambilnya. “Aah tidak, kotak cokelatku yang mengenaskan!” Sowon berdiri lalu
dia menatap ke atas ternyata Jungkook Sunbae-nim yang mengambilnya. Sowon
terkejut. “J-Jungkook Sunba-nim?” Sowon terbata-bata. “Untuk Jeon Jungkook
Sunbae-nim dari Park Sowon kelas 1-3” Jungkook membaca perlahan-lahan. Muka
sowon memerah seketika. “Aahhhh ti-“ dia bermaksud ingin mengambil kotak itu
dari tangan Jungkook namun Jungkook membawanya jauh-jauh. “Ini untukku? Sungguh?”
Tanya Jungkook melihat ke arah sowon yang mukanya sudah seperti kepiting rebus.
“Hyaa mukamu kenapa? Merah sekali” Jungkook memegang dahi Sowon. Seperti ada
asap yang keluar dari telinga sowon. “Aah tidak, aku tidak papa”,”Benar ini
untukku?”,”Tidak, itu tidak untukmu Sunbae”,”Tapi disini tertulis begitu”,”Tidak,
itu rusak kotaknya jelek, jadi tidak pantas kalau di berikan kepadamu sunbae”
Sowon berusaha agar kotaknya bisa di kembalikan. Dia sangat malu.
“Tidak
masalah, terimakasih ya” Jungkook mengangkat kotak mengenaskan itu lalu
memasukannya kedalam tasnya. Sowon yang melihatnya seketika terpaku dan
terkejut. Benarkah ini hari sialnya atau hari keberuntunganya?
“Kenapa
di masukan ke dalam tas?”,
“Hmm,
untukku kan? Aku senang kok!” Jungkook tersenyum. Untungnya Sowon tidak jatuh
pingsan melihat Jungkook tersenyum ke arahnya. Senyuman mautnya yang membuat
bulu kuduk Sowon berdiri semua.
“Kau
mau pulang ? ayo pulang bersama!” ajak Jungkook. Jungkook berjalan kedepan. Sowon
mematung “Aku tak salah dengar kan?”
Lagi-lagi
Jungkook membuat Sowon tidak bisa berucap apapun. Dia begitu salah tingkah saat
di hadapan senior yang ia kagumi itu. Dia berharap ini bukan mimpi. Ini NYATA!
Skip
Sowon
histeris sendiri di kursinya. Dia tidak percaya kemarin ia pulang bersama
senior yang ia kagumi itu. Jimin yang baru sampai melihat Sowon gila sendiri,
dia terheran-heran.
“Kau
sehat Sowon-ah? Perlu obat?”, “Ahh Jimin-ah!!” Jimin mengernyit aneh ketika
melihat Sowon teriak sendiri. “Kau kenapa sih?”,”Kau tau tidak? Kemarin aku
pulang bersama Jungkook sunbae-nim! Lalu dia juga mengambil kotak cokelatku
yang mengenaskan itu!” Sowon bercerita dengan penuh penghayatan. “Lalu?” ,”Ya
begitulah, aku senang! Kemarin hari yang paling bersejarah bagiku, aku kira aku
bakal menangis sepanjang hari ternyata tidak, ahhh Jimin-ahh” Sowon teriak-teriak
sendiri.
Skip
Sowon
berjalan bersama Jimin ke kantin. Mereka berhenti sebentar begitu melihat
poster yang ada di majalah dinding. Berisi tentang acara prom night besok malam
memperingati Hari White Day. Sowon histeris membacanya. “Ahhh Promnight!”,”Tumben
sekali ada acara itu? siapa yang mengadakan?” Jimin menelusuri poster itu dan
melihat nama Jeon Jungkook sebagai penyelenggara acara. “Jungkook sunbae-nim? Tumben
sekali”,”Benarkah?” Sowon tersenyum senang. Ia berpikir akan ada kesempatan emas
di tangannya. “HYAAA” Sowon berlari ke kantin. “Hei Sowon-ah tunggu aku” Teriak
Jimin.
Sowon
makan dengan lahapnya. Dia makan sambil tertawa sendiri. Jimin yang melihatnya
sangat heran.
“Awas
tersedak sowon-ah, kau ini, telan dulu makananmu!”, “Entah kenapa aku senang
sekali Jimin-ah, aku pasti beruntung lagi kan?”,”Aku tidak berharap begitu sih”
Jimin menjawab cuek lalu melahap sosisnya. Sowon mengerucut mendengar jawaban
Jimin yang selalu tidak antusias terhadap ceritanya. “Aahhh kau ini selalu saja
tak mendukungku!” Sowon kesal lalu mengambil nasi yang cukup banyak dan
langsung memasukannya ke dalam mulutnya. Tak sengaja dia tersedak dan nasinya
sudah pasti melesat keluar mengenai muka Jimin. “So Won –ah!” Jimin menggeram.
Sowon
terdiam dan dia tersenyum sendiri. “Peace!!”.
Skip
Acara
Prom night itu di adakan pukul 7 malam di sekolah. Acara itu di adakan Jeon
Jungkook untuk merayakan Hari White Day. Ia merayakan acara itu karena sesuatu
hal. Dia mengundang seluruh anak kelas 1 sampai kelas 3. Dan, aku yakin pasti
banyak yang datang *Author Pov*
Sowon
sudah siap dengan dress birunya. Dia juga berdandan sedemikian rupa. Dia melepas
kacamatanya dan di ganti dengan softlensnya. Dia berdandan cantik demi
seniornya itu, Jeon Jungkook.
“Sowon-ah”
Jimin melambaikan tangan ke arah Sowon yang berjalan sendirian menuju sekolah. “Jimin-ah!!”
Sowon berlari dengan dres birunya. Malam ini Sowon terlihat cantik, dia berbeda
dengan penampilan culunya seperti biasa. Jimin seketika tersepona.
“Hyaaa
Jimin-ah kau tersepona padaku ya?” ,”Aahhh tidak!, ayo masuk ke dalam
sepertinya acaranya akan di mulai”
Skip
“Yah
anneyong haseo, terimakasih yang sudah datang pada malam hari ini, di acaraku”
Ucap Jeon Jungkook selaku penyelenggara acara. Sowon yang melihatnya
senyum-senyum sendiri. Jimin menatapnya sebentar.
“Acara
ini untuk memperingati Hari White day bersama teman-teman semuanya! Dan ada
yang lebih penting lagi, disini saya Jeon Jungkook ingin memberi kabar ingin
menyatakan cinta kepada seseorang!” Semua yang tadinya terdiam langsung
bersorak sorai. Anak kelas 3 semuanya heboh.
Sowon
panas dingin mendengarnya. Ia berharap Jungkook menyatakan padanya. “Jimin-ah,
mungkinkah aku?” Sowon bertanya kepada Jimin, yang hanya di balas tatapan oleh
Jimin. Sowon berpikir seperti itu karena kejadian kemarin.
Sebuah
lagu di putar kan dengan melodi yang lembut, lagu Let Me Know dari BTS yang sudah di mix sedemikian
rupa.
Jungkook
mengambil bunga mawar biru. Lalu dia berjalan menuju ke arah Sowon. Sowon terkesima
melihatnya. Bagaimana bisa? Sowon sudah tersenyum saking senangnya.
“Sun-b”
belum selesai ia bicara. Jungkook berjalan melewati tempat Sowon berdiri. Seperti
adegan slow motion ketika Sowon di lewati oleh Jungkook.
Ternyata
Jungkook berjalan ke arah belakang Sowon. Disana berdiri seorang gadis kelas 3.
“Wendy-ah,
maukah kau menjadi kekasihku malam ini?” Jungkook berlutut memberinya bunga mawar
biru tadi. Sowon seketika mematung tak percaya. Sowon sekarang sudah mematung
seperti patung yang sebentar lagi akan retak. “Sowon-ah kau tak apa?”, tanya
Jimin. “Jimin-ah sepertinya aku” Sowon berlari keluar dari acara itu. “Sowon-ah!
Tunggu!” Jimin berlari mengejar Sowon.
Sowon
berlari keluar dan dia sekarang sudah terduduk di bawah pohon. Dia menangis.
Jimin
berlari mendekati Sowon. “Sowon-ah, kau tak apa?”
“Aku
terlalu berharap! Jimin-ah aku terlalu berharap!” Sowon semakin terisak.
Jimin
yang merasa kasihan lalu duduk di sebelah Sowon. “Kenapa aku tidak pernah
bahagia Jimin-ah? Aku sudah berdandan begini ternyata zonk!”
“Asal
kau tahu saja, kemarin aku melihat Jungkook Sunbae-nim membuang kotak cokelatmu”
“Bohong”
“Aku
melihatnya, aku ingin memberitahumu namun aku tidak tega, kau sedang bahagia”
“Jimin-ah!!”
Sowon memukul lengan Jimin. “Ah aku sedang serius sekarang!”
Sowon
semakin terisak. “Ahhh kenapa hidupku sial sekali! Aku benci! Aku mati saja”
“Jangan”
“Kenapa?”
“Aku
suka kamu! Apa adanya” Jimin menyeletuk. Sowon tak percaya.
“Kau
bercanda?” Tanya Sowon.
Jimin
“ Kau tak percaya?”
Sowon
menggelengkan kepalanya.
Satu
kecupan mendarat tiba-tiba di bibir Sowon. Sowon tersontak kaget. “Jimin-ah!!”
“Kau
percaya?”
Sowon
kesal langsung berlari keluar gerbang sekolah. Muka dia memerah tak karuan.
Jimin
tersenyum senang sekaligus tak percaya kenapa dia bisa mencium sowon begitu
cepat? Hahaha
Fin
Menurutmu
lanjut atau one shoot aja? XD atau bagaimana nih hihi
Huwahhh jeon jongkook jahat :(
BalasHapusMasa cokelatnya dibuang??
Syedihh gw,, thor.
Lanjut dong thor,,
Itu jongkok di tolak ato di terima??? Ngarepnya sih ditolak. Upsss... kok berasa Aku yg jahat yakk. Peace.
ntar sowon jadinya menerima ketulusan jimin ato Tetep berharap ke Jungkook.
penasaran jadinya Kan.
Dibikin two shoot gapapa thor. Wkwk
BalasHapus