Jumat, 14 April 2017

JAHAT | CHAPTER 2B





Sowon duduk sendirian di dekat lapangan sekolah. Dia sedang minum susu kotak rasa pisang. Dia memandang anak-anak kelas lain sedang olahraga. Dia masih mengingat-ngingat tentang Jungkook sunbae yang dia sukai itu. Dia tidak habis pikir kenapa cinta yang tulus tidak di terima hanya karena uang? Andai Sowon yang di sukai Jungkook sunbae itu, dia pasti sudah menerimanya sejak malam itu. Tapi, kenyataannya tidak sama sekali. Sowon terus meminum susu kotak itu sampai habis. Dia terus memikirkan Jungkook sunbae itu, antara masih suka atau harus move on, dia bahkan tidak tau harus bagaimana sekarang.
Jimin tak sengaja lewat pinggir lapangan lalu dia berhenti begitu melihat Sowon sedang duduk sendirian di sebrang sana. “Aahhh, dia sedang apa disana?” . Jimin langsung berjalan mendekati Sowon. 

BAAA!. Jimin menepuk pundak Sowon bermaksud untuk mengejutkannya. Tapi gagal. Sowon malah mendengak melihat Jimin dan memasang muka datarnya. Jimin hanya cengir-cengir sendiri. Lalu, Jimin mengambil posisi duduk di sebelah Sowon. “Kau kenapa sendirian disini?” Tanya Jimin.

“Aku sedang merenung” Jawab Sowon dengan tidak ada ekspresinya sama sekali. “Merenung karena Jungkook Sunbae?” Tebak Jimin. Sowon menoleh ke arah Jimin. “Kau tau? Aku tidak tau aku harus bagaimana sekarang, aku harus tetap suka dengan dia atau aku harus move on?”,”Kenapa memang kau tanya seperti itu?”,”Ya, karena dia sudah menyukai kak Wendy kan?”,”Tapi belum dia jawab kan? Lalu, kata kamu kemarin kau akan tetap suka dengan dia?”, Tanya Jimin yang membuat Sowon menghela nafas panjang. “Hemmmm, setelah dipikir-pikir buat apa suka dengan orang yang menyukai orang lain walaupun dia tulus dalam mencintai”. Jimin menatap Sowon lalu memukul kepalanya. “Hyaa! Jimin-ah, apa apaan, sakit tau!” Teriak Sowon. “Kau ini, jangan sok bijak begitu, suka boleh saja dengan dia, dengan tidak usah memikirkan dia suka juga atau tidak dengan kita, itu akan lebih nyaman” Perjelas Jimin. “Ah sudahlah, aku malas membahas ini” Sowon berdiri lalu berjalan ke depan duluan. Jimin yang masih terduduk melihat punggung Sowon yang sedang berjalan itu, tersenyum sendiri.  

Skip

Jimin berjalan dengan Sowon menuju kelas mereka. Seperti biasa Sowon selalu menceritakan apa yang terjadi padanya kepada Jimin. Dan, Jimin selalu menanggapi dengan asal adan apa adanya, itu membuat Sowon selalu memukul Jimin. “Kau sebenarnya mendengarkan aku cerita atau tidak?” Tanya Sowon ketus. “Dengar kok dengar”.
Sowon bersungut-sungut sendiri. “Dasar Jimin pabbo!”.
Tiba-tiba, Jimin berhenti begitu melihat Jungkook Sunbae dengan Wendy eonie ada di depan mereka persis. Jungkook sunbae dan Wendy eonnie sedang berbicara berdua. Jimin menarik Sowon yang sedang berbicara sendiri tanpa menyadari mereka berdua. Langsung Jimin menarik Sowon untuk pergi. “Jimin-ah! Jangan menariku! Sakit!” Teriak Sowon yang sudah di tarik pergi oleh Jimin.
...
“Jungkook, aku ingin membicarakan mengenai pernyataanmu sewaktu promnight kemarin” Ucap Wendy.
“Iya, bagaimana? Apa kau menerimaku?” Tanya Jungkook.
“Setelah dipikir-pikir kau itu tulus, tampan dan baik, jadi aku..”Jawab Wendy dengan ragu-ragu, karena hari dan pikirannya tidak sinkron.
“Jadi? Kau menerimaku” Tanya Jungkook hati-hati.
Wendy mendongak melihat Jungkook lalu mengangguk perlahan. “I-iya”
Jungkook dengan bahagia langsung memeluk Wendy. Wendy terkejut dengan pelukan Jungkook itu, lalu dengan terpaksanya dia membalas pelukan Jungkook itu sambil tersenyum terpaksa.
...
“Ada apa sih Jimin-ah?” Tanya Sowon sambil memegangi lengannya yang sakit karena di tarik paksa oleh Jimin.
Jimin menengok ke belakang lalu melihat Sowon yang sekarang menatapnya dengan kernyitan.
“Aahhh tidak ada apa-apa sih, kita lewat jalan lain saja yuk” Ajak Jimin.
“Kenapa? Lewat jalan tadi kan sudah dekat kelas kita, aku tidak mau jalan lebih jauh lagi!” Sowon mengeluh lalu berbalik arah ke jalan tadi.
“Hyaa Sowon-ah tunggu!”
Begitu Sowon berbalik jalan. Dia tak sengaja melihat di depan Jungkook sunbae mencium Wendy Eonnie. Sowon yang berjalan seketika berhenti mendadak seperti film yang di putar lalu di pause mendadak. Seperti ada batu besar menghantam tubuhnya. Dia lemas. Jimin yang mengejarnya juga melihat itu, dia lalu cepat-cepat menggandeng Sowon pergi dari situ.
...
“Jungkook-ah, kenapa kau menciumku?” Tanya Wendy.
“Karena kau pacarku sekarang, aku harus memberi tanda” Jawab Jungkook.
“Tapi ini di sekolah Jungkook-ah!” Jawab Wendy cemas. Takut ada guru yang melihat mereka sedang berciuman di sekolah. “Lagian hanya satu kecupan saja” Jawab Jungkook.
“Tapi kalau ketauan Guru, kita bisa diskors”
“Yasudah kita lanjutkan di luar sekolah” Jawab Jungkook santai lalu pergi sambil mengecupkan lagi di pipi Wendy. “Jungkook-ah!!” Teriak Wendy sambil memegangi pipinya. Entah berubah atau tidak niat awal Wendy untuk menerima Jungkook atau tetap saja.
...
Jimin menarik Sowon hingga keluar dari gedung sekolahnya. Jimin berhenti, Sowon yang di belakang berhenti juga. Jimin menoleh ke belakang, dan mendapati Sowon sudah memasang mukanya yang tak karuan dan tidak bisa di deskripsikan. Jimin melepaskan genggaman tangannya. Sowon sekarang sudah seperti vampir yang lemas karena sudah lama tak makan darah. “Sow-ah?” Panggil Jimin pelan-pelan. Sowon tidak menyaut. “Won-ah!” Teriak Jimin. Sowon menatap Jimin. Jimin terkejut, sepertinya dia akan berkaca-kaca. “Jim jim-min-ah” Ucap sowon terbata-bata. Dia meneteskan air mata dan menangis sejadi-jadinya. HUEEEEEE

Jimin bingung harus bagaimana. “Heii, jangan menangis disini keras-keras!” Ucap Jimin berusaha menenangkan Sowon yang sudah menangis seperti gorila. Sowon yang tadinya berdiri sekarang berjongkok. “Hyaa Sowon-ah sudahlah, kalau kau memang harus move on ya move on saja” Ucap Jimin keras. Sowon tak peduli dia terus menangis.

Jimin yang kebingungan lalu ikut berjongkok juga dan memegang pundak Sowon. “Hya, sadarlah, banyak yang lebih mencintai kamu di banding dia, seperti aku contohnya” Jimin keceplosan langsung diam. Sowon yang mendengarnya lalu menatap Jimin. “Kenapa?” Tanya Jimin. “Tidak ada yang menyukaiku!!” Teriak Sowon lalu dia menangis lagi.
...
Intinya kemarin adalah hari yang buruk bagi Sowon. Dia melihat orang dia sukai mencium orang lain. Hatinya patah bagai tali yang di paksa putus. Seperti tertusuk duri mawar yang banyak. Harum tapi menyakitkan.

Sowon berjalan lunglai seperti tak ada tulang ke sekolahnya. Jimin yang di sampingnya kebingungan harus bagaimana lagi. Dia sudah kewalahan menghadapi Sowon. 

Sowon berhenti mendadak, ketika melihat di depannya Jungkook sunbae berjalan merangkul Wendy Eonie. jImin yang melihatnya langsung menutupi mata sowon dengan tangannya.
“Jimin-ah!” Teriak Sowon. “Jangan kau lihat!!!” Teriak Jimin. Sowon hanya pasrah. Setelah Jungkook sunbae dan Wedny eonie masuk gerbang sekolah dan perlahan-lahan menghilang, baru Jimin membuka tangannya. Lalu, dia langsung menggandeng Sowon berjalan lagi. “Ayo cepat jalannya, aku tidak mau kau melihat hal-hal aneh lagi!” Ucap Jimin keras. Sowon menatap Jimin sambil menekuk wajahnya.
...
Sowon terus menerus membungkamkan wajahnya di meja. Dia benar-benar sedang tidak ingin melakukan apapun hari ini. Bahkan, guru masuk pun dia tak sadar. “Hya Sowon! Sudah ada guru!” Teriak Jimin membangunkan Sowon yang seperti tak bernyawa itu. Sowon dengan malas lalu bangun. Jimin yang melihatnya kasihan sendiri. Dia menggeleng-gelengkan kepalanya. 

2 Jam berlalu. Akhirnya, waktunya istirahat. Jimin menghampiri Sowon yang sedang membereskan buku. “Hei, ayo ke kantin bersama” Ajak Jimin. Sowon mendongak. “Ah, aku tidak sedang nafsu makan sekarang Jim” Sowon memasang tampang lesu. Jimin menatapnya kasihan, lalu dia dengan memaksa menarik tangan Sowon untuk pergi ke kantin. “Hyaa Jimin!! Aku tidak nafsu makan!” Teriak Sowon. 

Di kantin, semua makanan Sowon yang mengambil Jimin. Sowon hanya pasrah dan pasang muka “Ogah” nya. Dia sedang tidak mood hari ini. “Nih makananmu, kau makan yang banyak biar ada energi” Jimin menyodorkan nampan yang sudah berisi lumayan banyak variasi lauk pauk, nasi juga sayuran. Sowon hanya melihatnya saja dengan tatapan kosongnya. Jimin mengambil nasinya lalu memasukan ke dalam mulut. Dia berhenti mengunyah ketika melihat Sowon hanya melamun menatap makanannya. Lalu, dia memukul sendoknya ke kepala Sowon. “Aduhh Jimin-ah!” Keluh Sowon sambil memegangi kepalanya. “Jangan melamun terus! Itu di makan, makanannya!” Ucap Jimin layaknya Ibu yang sedang memarahi anaknya. Sowon menatap Jimin aneh. Lalu, memandangnya lama. Jimin yang sedang mengunyah sosis merasa di perhatikan akhirnya sadar dan melihat Sowon juga. Sowon salah tingkah lalu menundukan kepalanya. “Kenapa Sow-ah? Jangan melamun terus, itu di makan nasinya! Kamu tau kan kalau membuang makanan itu do-“ Belum selesai Jimin berbicara sowon langsung mengambil makanannya dan langsung melahap cepat. “Hei pelan-pelan nanti tersedak!” Jimin melihatnya Khawatir lalu menyodorkan minum begitu Sowon batuk-batuk.

Jungkook sunbae dan Wendy Eonie sedang berjalan berdua. Mereka bgeitu mesra sampai yang melihat mereka terheran-heran dan tidak menyangka kalau Jungkook sunbae itu orang yang romantis. Mereka awalnya mengira kalau dia adalah seseorang yang garang dan cuek ternyata sebaliknya.
Sowon dan Jimin berjalan berdua keluar dari kantin. Jimin memperhatikan Sowon yang sedang melamun. Dia ingin bisa menggantikan posisi Jungkook sunbae di hatinya. Tapi, entahlah.

Jungkook sunbae dan Wedny eonie melewati mereka berdua. Tak sengaja Jungkook menabrak Sowon yang sedang melamun. “Aduhh” Teriak Sowon. Jungkook sunbae melihat Sowon lalu meminta maaf “ Maafkan aku, eh kau sowon kan? Hai Jimin” Jungkook menyapa Sowon dan Jimin. Di balas senyuman kecil oleh Jimin dan Sowon tetap melamun. “Maaf kak, dia sedang tidak sehat hari ini, sepertinya aku harus membawanya ke UKS, aku pergi dulu kak” Jimin memegang pundak Sowon lalu mendorongnya kedepan untuk berjalan cepat dan pergi dari tempat Jungkook Sunbae dan Wendy eonie berdiri. “Itu siapa?” Tanya Wendy mengernyit. “Ah dia itu anak kelas 1, mereka sekelas Sowon dan Jimin” Jungkook menjelaskan. “Ohh” Wendy hanya mengangguk-anggukan kepala. “Ayo kita jalan lagi” Rangkul Jungkook. Wendy sempat menengok ke belakang.

..
“Kau tak apa?” Tanya Jimin hati-hati. Sowon tersenyum sendiri. “Tidak kok Jim!” Jimin terkejut begitu melihat Sowon yang sudah memperlihatkan senyumannya, ya walaupun sedikit. Sowon menoleh ke arah Jimin sambil tersenyum lebar. Jimin yang melihatnya seketika jantungnya tiba-tiba berdebar keras. Sowon tersenyum dengan sangat manis. “Kau sudah baikan?” Tanya Jimin lagi. “Sudah! Dan aku berniat untuk move on dari Jungkook sunbae” Jawab Sowon sungguh-sungguh. Kali ini Sowon memang bersungguh-sungguh, Jimin langsung salah tingkah sendiri. “Benarkah? Bagus dong” Jawab Jimin seadanya karena dia sedang salah tingkah. “Kau kenapa Jim?” Sowon memegang muka Jimin karena Jimin berkeringat. Jadi dia mencoba mengecek Jimin, apakah dia sakit atau tidak. Jimin langsung panas dingin begitu tangan Sowon tepat di pipinya. Dia langsung memegang tangan Sowon itu. “Tidak sakit kok, hanya saja...” Sowon langsung menjauhkan tangannya dari pipi Jimin, tapi Jimin tetap memegang tangan Sowon itu agar tetap berada di pipinya. Sowon bingung lalu tetap menatap Jimin yang sekarang menatapnya penuh perasaan.
...

3 komentar:

  1. Ei Ei eiiiii.
    Jahat part 2b up juga akhirnya. Yeay!!!

    BalasHapus
  2. Jungkook sunbae,, pelukan Itu udah cukup,, ngapain main cium segala?? bikin sedih aja. Huaaaa.

    Sowon,,, sabar yak kamu,, ini ujian. Hiks.

    BalasHapus
  3. Oiya thor,, masih ada typonya loohh. Hehe
    Diperbaiki lagi ya thor.

    BalasHapus