Sowon
duduk sendirian di dekat lapangan sekolah. Dia sedang minum susu kotak rasa
pisang. Dia memandang anak-anak kelas lain sedang olahraga. Dia masih
mengingat-ngingat tentang Jungkook sunbae yang dia sukai itu. Dia tidak habis
pikir kenapa cinta yang tulus tidak di terima hanya karena uang? Andai Sowon
yang di sukai Jungkook sunbae itu, dia pasti sudah menerimanya sejak malam itu.
Tapi, kenyataannya tidak sama sekali. Sowon terus meminum susu kotak itu sampai
habis. Dia terus memikirkan Jungkook sunbae itu, antara masih suka atau harus
move on, dia bahkan tidak tau harus bagaimana sekarang.
Jimin
tak sengaja lewat pinggir lapangan lalu dia berhenti begitu melihat Sowon
sedang duduk sendirian di sebrang sana. “Aahhh, dia sedang apa disana?” . Jimin
langsung berjalan mendekati Sowon.
BAAA!.
Jimin menepuk pundak Sowon bermaksud untuk mengejutkannya. Tapi gagal. Sowon
malah mendengak melihat Jimin dan memasang muka datarnya. Jimin hanya
cengir-cengir sendiri. Lalu, Jimin mengambil posisi duduk di sebelah Sowon.
“Kau kenapa sendirian disini?” Tanya Jimin.
“Aku
sedang merenung” Jawab Sowon dengan tidak ada ekspresinya sama sekali.
“Merenung karena Jungkook Sunbae?” Tebak Jimin. Sowon menoleh ke arah Jimin.
“Kau tau? Aku tidak tau aku harus bagaimana sekarang, aku harus tetap suka
dengan dia atau aku harus move on?”,”Kenapa memang kau tanya seperti itu?”,”Ya,
karena dia sudah menyukai kak Wendy kan?”,”Tapi belum dia jawab kan? Lalu, kata
kamu kemarin kau akan tetap suka dengan dia?”, Tanya Jimin yang membuat Sowon
menghela nafas panjang. “Hemmmm, setelah dipikir-pikir buat apa suka dengan
orang yang menyukai orang lain walaupun dia tulus dalam mencintai”. Jimin
menatap Sowon lalu memukul kepalanya. “Hyaa! Jimin-ah, apa apaan, sakit tau!”
Teriak Sowon. “Kau ini, jangan sok bijak begitu, suka boleh saja dengan dia,
dengan tidak usah memikirkan dia suka juga atau tidak dengan kita, itu akan
lebih nyaman” Perjelas Jimin. “Ah sudahlah, aku malas membahas ini” Sowon
berdiri lalu berjalan ke depan duluan. Jimin yang masih terduduk melihat
punggung Sowon yang sedang berjalan itu, tersenyum sendiri.
Skip
Jimin
berjalan dengan Sowon menuju kelas mereka. Seperti biasa Sowon selalu
menceritakan apa yang terjadi padanya kepada Jimin. Dan, Jimin selalu
menanggapi dengan asal adan apa adanya, itu membuat Sowon selalu memukul Jimin.
“Kau sebenarnya mendengarkan aku cerita atau tidak?” Tanya Sowon ketus. “Dengar
kok dengar”.
Sowon
bersungut-sungut sendiri. “Dasar Jimin pabbo!”.
Tiba-tiba,
Jimin berhenti begitu melihat Jungkook Sunbae dengan Wendy eonie ada di depan
mereka persis. Jungkook sunbae dan Wendy eonnie sedang berbicara berdua. Jimin
menarik Sowon yang sedang berbicara sendiri tanpa menyadari mereka berdua.
Langsung Jimin menarik Sowon untuk pergi. “Jimin-ah! Jangan menariku! Sakit!”
Teriak Sowon yang sudah di tarik pergi oleh Jimin.
...
“Jungkook,
aku ingin membicarakan mengenai pernyataanmu sewaktu promnight kemarin” Ucap
Wendy.
“Iya,
bagaimana? Apa kau menerimaku?” Tanya Jungkook.
“Setelah
dipikir-pikir kau itu tulus, tampan dan baik, jadi aku..”Jawab Wendy dengan
ragu-ragu, karena hari dan pikirannya tidak sinkron.
“Jadi?
Kau menerimaku” Tanya Jungkook hati-hati.
Wendy
mendongak melihat Jungkook lalu mengangguk perlahan. “I-iya”
Jungkook
dengan bahagia langsung memeluk Wendy. Wendy terkejut dengan pelukan Jungkook
itu, lalu dengan terpaksanya dia membalas pelukan Jungkook itu sambil tersenyum
terpaksa.
...
“Ada
apa sih Jimin-ah?” Tanya Sowon sambil memegangi lengannya yang sakit karena di
tarik paksa oleh Jimin.
Jimin
menengok ke belakang lalu melihat Sowon yang sekarang menatapnya dengan
kernyitan.
“Aahhh
tidak ada apa-apa sih, kita lewat jalan lain saja yuk” Ajak Jimin.
“Kenapa?
Lewat jalan tadi kan sudah dekat kelas kita, aku tidak mau jalan lebih jauh
lagi!” Sowon mengeluh lalu berbalik arah ke jalan tadi.
“Hyaa
Sowon-ah tunggu!”
Begitu
Sowon berbalik jalan. Dia tak sengaja melihat di depan Jungkook sunbae mencium
Wendy Eonnie. Sowon yang berjalan seketika berhenti mendadak seperti film yang
di putar lalu di pause mendadak. Seperti ada batu besar menghantam tubuhnya.
Dia lemas. Jimin yang mengejarnya juga melihat itu, dia lalu cepat-cepat
menggandeng Sowon pergi dari situ.
...
“Jungkook-ah,
kenapa kau menciumku?” Tanya Wendy.
“Karena
kau pacarku sekarang, aku harus memberi tanda” Jawab Jungkook.
“Tapi
ini di sekolah Jungkook-ah!” Jawab Wendy cemas. Takut ada guru yang melihat
mereka sedang berciuman di sekolah. “Lagian hanya satu kecupan saja” Jawab
Jungkook.
“Tapi
kalau ketauan Guru, kita bisa diskors”
“Yasudah
kita lanjutkan di luar sekolah” Jawab Jungkook santai lalu pergi sambil
mengecupkan lagi di pipi Wendy. “Jungkook-ah!!” Teriak Wendy sambil memegangi
pipinya. Entah berubah atau tidak niat awal Wendy untuk menerima Jungkook atau
tetap saja.
...
Jimin
menarik Sowon hingga keluar dari gedung sekolahnya. Jimin berhenti, Sowon yang
di belakang berhenti juga. Jimin menoleh ke belakang, dan mendapati Sowon sudah
memasang mukanya yang tak karuan dan tidak bisa di deskripsikan. Jimin
melepaskan genggaman tangannya. Sowon sekarang sudah seperti vampir yang lemas
karena sudah lama tak makan darah. “Sow-ah?” Panggil Jimin pelan-pelan. Sowon
tidak menyaut. “Won-ah!” Teriak Jimin. Sowon menatap Jimin. Jimin terkejut,
sepertinya dia akan berkaca-kaca. “Jim jim-min-ah” Ucap sowon terbata-bata. Dia
meneteskan air mata dan menangis sejadi-jadinya. HUEEEEEE
Jimin
bingung harus bagaimana. “Heii, jangan menangis disini keras-keras!” Ucap Jimin
berusaha menenangkan Sowon yang sudah menangis seperti gorila. Sowon yang
tadinya berdiri sekarang berjongkok. “Hyaa Sowon-ah sudahlah, kalau kau memang
harus move on ya move on saja” Ucap Jimin keras. Sowon tak peduli dia terus
menangis.
Jimin
yang kebingungan lalu ikut berjongkok juga dan memegang pundak Sowon. “Hya,
sadarlah, banyak yang lebih mencintai kamu di banding dia, seperti aku
contohnya” Jimin keceplosan langsung diam. Sowon yang mendengarnya lalu menatap
Jimin. “Kenapa?” Tanya Jimin. “Tidak ada yang menyukaiku!!” Teriak Sowon lalu
dia menangis lagi.
...
Intinya
kemarin adalah hari yang buruk bagi Sowon. Dia melihat orang dia sukai mencium
orang lain. Hatinya patah bagai tali yang di paksa putus. Seperti tertusuk duri
mawar yang banyak. Harum tapi menyakitkan.
Sowon
berjalan lunglai seperti tak ada tulang ke sekolahnya. Jimin yang di sampingnya
kebingungan harus bagaimana lagi. Dia sudah kewalahan menghadapi Sowon.
Sowon
berhenti mendadak, ketika melihat di depannya Jungkook sunbae berjalan
merangkul Wendy Eonie. jImin yang melihatnya langsung menutupi mata sowon
dengan tangannya.
“Jimin-ah!”
Teriak Sowon. “Jangan kau lihat!!!” Teriak Jimin. Sowon hanya pasrah. Setelah Jungkook
sunbae dan Wedny eonie masuk gerbang sekolah dan perlahan-lahan menghilang,
baru Jimin membuka tangannya. Lalu, dia langsung menggandeng Sowon berjalan
lagi. “Ayo cepat jalannya, aku tidak mau kau melihat hal-hal aneh lagi!” Ucap
Jimin keras. Sowon menatap Jimin sambil menekuk wajahnya.
...
Sowon
terus menerus membungkamkan wajahnya di meja. Dia benar-benar sedang tidak ingin
melakukan apapun hari ini. Bahkan, guru masuk pun dia tak sadar. “Hya Sowon!
Sudah ada guru!” Teriak Jimin membangunkan Sowon yang seperti tak bernyawa itu.
Sowon dengan malas lalu bangun. Jimin yang melihatnya kasihan sendiri. Dia
menggeleng-gelengkan kepalanya.
2
Jam berlalu. Akhirnya, waktunya istirahat. Jimin menghampiri Sowon yang sedang
membereskan buku. “Hei, ayo ke kantin bersama” Ajak Jimin. Sowon mendongak. “Ah,
aku tidak sedang nafsu makan sekarang Jim” Sowon memasang tampang lesu. Jimin
menatapnya kasihan, lalu dia dengan memaksa menarik tangan Sowon untuk pergi ke
kantin. “Hyaa Jimin!! Aku tidak nafsu makan!” Teriak Sowon.
Di
kantin, semua makanan Sowon yang mengambil Jimin. Sowon hanya pasrah dan pasang
muka “Ogah” nya. Dia sedang tidak mood hari ini. “Nih makananmu, kau makan yang
banyak biar ada energi” Jimin menyodorkan nampan yang sudah berisi lumayan
banyak variasi lauk pauk, nasi juga sayuran. Sowon hanya melihatnya saja dengan
tatapan kosongnya. Jimin mengambil nasinya lalu memasukan ke dalam mulut. Dia berhenti
mengunyah ketika melihat Sowon hanya melamun menatap makanannya. Lalu, dia
memukul sendoknya ke kepala Sowon. “Aduhh Jimin-ah!” Keluh Sowon sambil
memegangi kepalanya. “Jangan melamun terus! Itu di makan, makanannya!” Ucap
Jimin layaknya Ibu yang sedang memarahi anaknya. Sowon menatap Jimin aneh. Lalu,
memandangnya lama. Jimin yang sedang mengunyah sosis merasa di perhatikan
akhirnya sadar dan melihat Sowon juga. Sowon salah tingkah lalu menundukan
kepalanya. “Kenapa Sow-ah? Jangan melamun terus, itu di makan nasinya! Kamu tau
kan kalau membuang makanan itu do-“ Belum selesai Jimin berbicara sowon
langsung mengambil makanannya dan langsung melahap cepat. “Hei pelan-pelan
nanti tersedak!” Jimin melihatnya Khawatir lalu menyodorkan minum begitu Sowon
batuk-batuk.
Jungkook
sunbae dan Wendy Eonie sedang berjalan berdua. Mereka bgeitu mesra sampai yang
melihat mereka terheran-heran dan tidak menyangka kalau Jungkook sunbae itu orang
yang romantis. Mereka awalnya mengira kalau dia adalah seseorang yang garang
dan cuek ternyata sebaliknya.
Sowon
dan Jimin berjalan berdua keluar dari kantin. Jimin memperhatikan Sowon yang
sedang melamun. Dia ingin bisa menggantikan posisi Jungkook sunbae di hatinya. Tapi,
entahlah.
Jungkook
sunbae dan Wedny eonie melewati mereka berdua. Tak sengaja Jungkook menabrak
Sowon yang sedang melamun. “Aduhh” Teriak Sowon. Jungkook sunbae melihat Sowon
lalu meminta maaf “ Maafkan aku, eh kau sowon kan? Hai Jimin” Jungkook menyapa
Sowon dan Jimin. Di balas senyuman kecil oleh Jimin dan Sowon tetap melamun. “Maaf
kak, dia sedang tidak sehat hari ini, sepertinya aku harus membawanya ke UKS,
aku pergi dulu kak” Jimin memegang pundak Sowon lalu mendorongnya kedepan untuk
berjalan cepat dan pergi dari tempat Jungkook Sunbae dan Wendy eonie berdiri. “Itu
siapa?” Tanya Wendy mengernyit. “Ah dia itu anak kelas 1, mereka sekelas Sowon
dan Jimin” Jungkook menjelaskan. “Ohh” Wendy hanya mengangguk-anggukan kepala. “Ayo
kita jalan lagi” Rangkul Jungkook. Wendy sempat menengok ke belakang.
..
“Kau
tak apa?” Tanya Jimin hati-hati. Sowon tersenyum sendiri. “Tidak kok Jim!”
Jimin terkejut begitu melihat Sowon yang sudah memperlihatkan senyumannya, ya
walaupun sedikit. Sowon menoleh ke arah Jimin sambil tersenyum lebar. Jimin
yang melihatnya seketika jantungnya tiba-tiba berdebar keras. Sowon tersenyum
dengan sangat manis. “Kau sudah baikan?” Tanya Jimin lagi. “Sudah! Dan aku
berniat untuk move on dari Jungkook sunbae” Jawab Sowon sungguh-sungguh. Kali ini
Sowon memang bersungguh-sungguh, Jimin langsung salah tingkah sendiri. “Benarkah?
Bagus dong” Jawab Jimin seadanya karena dia sedang salah tingkah. “Kau kenapa
Jim?” Sowon memegang muka Jimin karena Jimin berkeringat. Jadi dia mencoba
mengecek Jimin, apakah dia sakit atau tidak. Jimin langsung panas dingin begitu
tangan Sowon tepat di pipinya. Dia langsung memegang tangan Sowon itu. “Tidak
sakit kok, hanya saja...” Sowon langsung menjauhkan tangannya dari pipi Jimin,
tapi Jimin tetap memegang tangan Sowon itu agar tetap berada di pipinya. Sowon
bingung lalu tetap menatap Jimin yang sekarang menatapnya penuh perasaan.
...
Ei Ei eiiiii.
BalasHapusJahat part 2b up juga akhirnya. Yeay!!!
Jungkook sunbae,, pelukan Itu udah cukup,, ngapain main cium segala?? bikin sedih aja. Huaaaa.
BalasHapusSowon,,, sabar yak kamu,, ini ujian. Hiks.
Oiya thor,, masih ada typonya loohh. Hehe
BalasHapusDiperbaiki lagi ya thor.