Jumat, 14 April 2017

ALIEN | PART 13




















Sepertinya Seul Bi sudah kembali normal dan tidak sempoyongan. Hari ini dia pergi ke sekolah seperti biasanya. Dengan jahitan di kepalanya yang tertutupi dengan perban, dia tetap ceria ke sekolahnya. Seolah-olah melupakan kejadian kemarin yang banyak membuat orang-orang di sekitarnya histeris lantaran cemas karena Seul Bi terluka cukup parah.
Seul Bi tersenyum terus dari berangkat sekolah hingga sampai di kelasnya. Teman sekelasnya terkejut melihat Seul Bi dengan balutan perban di kepalanya.
“Kau kenapa Seul Bi? kepalamu?” Seorang teman kelasnya bertanya.
Seul Bi : “Aaahhh ini, aku habis jatuh kemarin, terlalu cetar ya?” Seul Bi memegangi perbannya yang bunga-bunga itu. Ini semua gara-gara kakaknya Jimin yang sengaja membeli perban ber motif bunga-bunga dan menggantikan perban rumah sakit itu.
Seul Bi : “Kakk, kenapa bunga-bunga?”
Jimin : “Biar bagus, dan tidak terlalu mengenaskan kalau di liat”
Seul Bi : “AHH KAK NORAK SEKALI!!” Seul Bi melihat kaca. Bunga-bunga yang dikira dia bagus ternyata gambar bunga kamboja. Bunga kuburan.
Jimin : “Sudahlah, harganya mahal lho!”
Seul Bi : “Kakak kurang ajar! Tidak harus bunga kamboja juga!” Seul Bi berteriak di depan muka kakaknya.
Seul Bi sebal mengingat kejadian tadi pagi. Kenapa harus bunga kamboja? Kan banyak bunga lainnya. Dasar kakak kurang ajar.
Taehyung dan Nam Joon yang baru datang langsung cengengesan begitu melihat Seul Bi dengan perban bunganya itu apalagi ketika melihat perban itu bunga kamboja. Haha
Seul Bi yang merasa di tertawakan langsung melihat Taehyung dan Nam Joon yang berjalan ke arahnya.
Seul Bi : “Kalian jangan tertawa!” Seul Bi kesal lalu kembali menonton youtubenya.
Tae duduk di samping Seul Bi. Nam Joon menaruh tasnya lalu ke meja Seul Bi dan Tae.
Tae : “Ya ampun alien! Kalau aneh jangan gitu amat” Tae melihat perban Seul Bi sambil menggeleng-nggelengkan kepalanya.
Nam Joon : “Hyaa Seul Bi-ah, kenapa bunga kamboja? Tak ada bunga lain kah?”
Seul Bi menengok kearah Tae dan Nam Joon.
Seul Bi : “ckckck kalian, tidak tahu arti seni yang sesungguhnya ya?”
Tae : “Seni apanya? Hahaha”
Seul Bi melotot ke arah Tae.
Ha Na masuk kelas dan melihat Seul Bi yang sudah berangkat ke sekolah. Dia bersyukur karena Seul Bi sudah tidak apa-apa karena kejadian kemarin.
Hari ini ada pelajaran Fisika. Guru masuk dan langsung melihat perban Seul Bi.
Guru Fisika : “ Seul Bi, ada apa dengan kepalamu?”
Seul Bi merasa terkejut ketika gurunya menyadari perbannya. Dia langsung memegang perbannya sambil tertawa kecil menjelaskan.
Seul Bi : “Ahhh, ini kemarin habis jatuh pak”
Guru Fisika : “Jatuh cinta? Kok sampai begitu?”
Seul Bi : “Bukan jatuh cinta pak, jatuh beneran!” Seul Bi kesal.
Guru Fisika : “Itu perban kamu, kenapa bunga kamboja?”
Semua anak kelas melihat Seul Bi lalu terbahak semua. Seul Bi benar-benar malu dan kesal. Ini semua gara-gara kakaknya, Jimin yang kurang ajar itu.
JIMIN OPPA!!! Teriak Seul Bi dalam hati.
...
Taehyung masih terbahak melihat Seul Bi, Nam Joon yang menjaga tawanya agar tidak terbahak keras akhirnya sudah tak bisa di bendung lagi.
Seul Bi merasa sebal dengan mereka berdua, dia mengambil posisi berdiri dan bersiap untuk pergi dari kursi kantin.
Tae : “Hya Seul Bi-ah, mau kemana kau?”
Seul Bi tak merespon, dia berjalan pergi dan keluar dari kantin.
Nam Joon : “Ini salahmu tae”
Tae : “Ya kan habisnya dia itu lucu sih, perbannya”
Nam Joon lalu berdiri dan ingin keluar kantin.
Tae : “Mau kemana Joon?”
Nam Joon : “Mau mengejar Seul Bi, kasihan sama dia”
Nam Joon berlari keluar kantin.
Tae : “Dasar”
Taehyung bermaksud ingin keluar kantin juga, dia berhenti begitu mendengar sebuah percakapan.
Hyeri : “Hei bagaimana si Seul Bi? dia tidak apa kan? Dia dah masuk sekolah kan ya tadi?”
Seohyun : “Sudah jangan khawatir, dia sudah sembuh sepertinya, kita santai saja seperti tidak apa-apa”
Hyeri : “Iya sih, aku sih sante saja, untung dia masih hidup, kalau tidak? Kita bisa gawat kan”
Seohyun : “Lagian kan pada waktu itu kita kabur dan Ha Na yang disitu, jadi santae aja”
Taehyung yang mendengarnya langsung mengepalkan tangannya. Dia lalu berlari ke arah sumber suara itu dan mendapati Hyeri dan Sehyun sedang mengobrol. Mereka terkejut dan langsung menyapa Tae. Tae tak menanggapinya, dia langsung memasang muka garangnya.
Hyeri : “Hai Tae”
Seohyun : “Hai pangeran”
Tae : “Jadi kalian yang mencelakai Seul Bi?”
Hyeri dan Seohyun terkejut setengah mati. Mereka geragapan.
Hyeri : “Tae-ah, tidak ka-“
Tae : “Kalian jahat ya, kalian ternyata mencelakai Seul Bi lalu meninggalkan Ha Na disana sendirian sebagai kambing hitam kalian”
Tae marah sekali dengan mereka berdua.
Seohyun : “Tenanglah Tae, kami hanya tidak sengaja!”
Tae : “Kalian sengaja! Dasar jahat! Tidak mau tanggung jawab, kalian apa tau? Seul Bi bagaimana keadaannya? Kalain hanya tau dia sudah baik baik saja di kelas!”
Tae mengepalkan tangannya lalu pergi.
Hyeri : “Sialan, kenapa kita terdengar hah?”
Ha Na melintas dan berhenti di depan mereka berdua, dan langsung melihat muka berdua dengan tatapan sangat kecewa.
Ha Na : “Ternyata kalian kan yang salah, kalian ketauan? Kasihan, memang sahabat penghianat, ah oh iya bukan sahabatku lagi, aku lebih baik sendiri, daripada harus punya sahabat seperti kalian, aku menyesal”
Ha Na pergi meninggalkan mereka setelah berbicara seperti itu.
Hyeri mengepakan tanganya. Sekarang dia benar-benar marah juga.
Hyeri : “Awas kau nenek sihir, ini semua salahmu!”
Seohyun : “Sabar Hyeri-ah sabar, dasar nenek sihir tidak tau diri!”
Hyeri : “Akan ku balas kalian semua yang mengancamku!” Hyeri benar-benar marah.
...
Tae berlarian mencari Seul Bi.
Tae : “Seul Bi-ah dimana si kamu, Nam Joon juga kemana lagi?”
..
Nam Joon : “Seul Bi-ah, aku sekarang sudah sehat betulan?”
Seul Bi : “Yasudah lah Nam Joon-ah, kau tak lihat aku kan sekarang sudah masuk sekolah”
Nam Joon : “Syukurlah kalau begitu”
Seul Bi : “Uh aku tidak membayangkan kalau aku mati karena jatuh”
Nam Joon : “Hei tidak boleh membayangkan seperti itu”
Seul Bi : “Ya karena aku merasa benturan di kepalaku pada saat itu keras sekali”
Nam Joon : “Apa benar yang mendorong Ha Na?”
Seul Bi : “Bukan Nam Joon-ah, tidak ada yang mendorong, hanya saja aku memang terjatuh, tapi pada saat itu ponselku memang sedang di ambil, aku berusaha untuk mengambilnya lagi, aku kesal”
Nam Joon : “Ponselmu? Siapa yang mengambil?”
Seul Bi : “Hyeri dan Seohyun, mereka mengganggku saat sedang di lapangan, aku kesal”
Nam Joon : “Hyeri! Seohyun!? Bagaimana bisa?”
Seul Bi : “Aku tidak tau, lal Ha Na kesitu, tapi dia membelaku, lalu mereka berdua pergi setelah aku terjulungup ke depan dan hanya ada Ha Na disana, pasti Ha Na nanti yang disalahkan, padahal bukan dia huh”
Nam Joon yang mendengarnya anatara terkejut tau tak menyangkan kenapa Hyeri dan Seohyun melakukannya. Dan, Ha Na kenapa dia membela Seul Bi? dia benar-benar ingin tahu.
Lalu, Tae datang dengan nafas yang ter sengal-sengal tak karuan. Akhirnya, dia menemukan Seul Bi dan Nam Joon sedang duduk di balkon atas sekolahnya.
Nam Joon dan Seul Bi menengok bersama begitu mendapati Tae yang sudah ada di samping mereka berdiri kecapean.
Nam Joon : “Kau kenapa Tae-ah?”
Seul Bi hanya bengong melihat Tae.
Tae : “Capek! Mencari kalian tau!”
Tae mengambil posisi duduk di samping Seul Bi.
Seul Bi : “Lagian kenapa sampai lari-lari?”
Tae : “Ya! karena ada kabar penting!”
Nam Joon : “Kenapa?”
Tae : “Masalah seulbi, jadi yang mendorong adalah..” Belum selesai Tae berbicara. Seul Bi dan Nam Joon membalas bersama.
“Hyeri dan Seohyun”
Tae terkejut.
Tae : “Lho kok sudah tau?”
Nam Joon : “Sudah dong”
Tae : “Iya, mereka berdua, tadi mereka berbicara di kantin dan aku mendengarnya, aku benar-benar ingin memukul mereka” Tae bercerita menggebu-nggebu.
Seul Bi : “Sudahlah, aku sudah tak apa, jangan balas dendam tak baik”
Tae : “Tapikan... mereka jahat!”
Nam Joon : “Hyaa memang jahat sih, tapi kalau kita sama seperti mereka sama saja bohong”
Seul Bi : “Betull, lebih baik kita diam saja, dan berusaha mencari cara agar Ha Na tidak di salahkan lagi, aku kasiha padanya, dia tidak bersalah”
Tae diam melihat Seul Bi dan Nam Joon. Dia lalu tersenyum kecil lalu memeluk mereka berdua.
Seul Bi : “Taehyung!!”
Nam Joon : “Tae!!”
Tae : “Aku sayang kalian sahabatku!!”
Seul Bi : “Ku bukan sahabatmu jangan ngaku-ngaku, aku sahabatnya Nam Joon!”
Nam Joon : “Aku juga sahabat Seul Bi bukan kau Tae”
Tae semakin erat memeluk mereka berdua.
....


Hai hai, maafkan kalau FFnya kali ini kependekan, sedang tidak ada ide haha, chapter selanjutnya aku usahain panjang kok :D 


7 komentar:

  1. Ngakak maksimal ngebanyangin namjoon Sama tae ngetawain seulbi. Hehehe. Maafkan Aku yak seulbi,, kamu kelewat lucu sihh.

    BalasHapus
  2. Itu guru fisikanya minta diajak berantem Kali yakk,, mana ada jatuh cinta bikin luka dikepala??? iya gak??
    trus kenapa nanya perban bunga kamboja segala? Bikin malu aja diketawain sekelas. Huhuhu.

    BalasHapus
  3. Ngakak maksimal ngebanyangin namjoon Sama tae ngetawain seulbi. Hehehe. Maafkan Aku yak seulbi,, kamu kelewat lucu sihh.

    BalasHapus
  4. “Seul Bi-ah, aku sekarang sudah sehat betulan?”
    Itu maksudnya kau bukan Aku ya thor???

    BalasHapus
  5. Oiya boleh usul thor?
    “Kalian sengaja! Dasar jahat! Tidak mau tanggung jawab, kalian apa tau? Seul Bi bagaimana keadaannya? Kalain hanya tau dia sudah baik baik saja di kelas!”
    Kalimat Itu mending dirubah jadi begini.
    “Kalian sengaja! Dasar jahat! Tidak mau tanggung jawab!
    Apa kalian tau keadaan sebenarnya seulbi? Kalian hanya tau dia sudah baik baik saja di kelas!”
    Begitu thor,, smoga usulnya bisa membantu. Muehehe.

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. Semangat thor buat chapter selanjutnya:)

    BalasHapus