*FLASHBACK*
Taehyung
: “Oper kemari Nam Joon-ah” . Taehyung
berlari sambil mengawe-ngawe tangannya bermaksud untuk mengambil bola
yang akan di oper dari Nam Joon. Nam Joon yang akan mengoper ke Taehyung
daritadi sudah di blockade oleh Jin. Akhirnya, dengan bingungnya Nam Joon
melempar ke arah Taehyung. Dan, untungnya Taehyung menangkapnya dengan gesit
sebelum Jungkook merebutnya. Taehyung berlari kencang dan 1,2,3 Hap! Bola
basket akhirnya masuk ke ringnya.
Nam
Joon : “Yey!!!” Nam Joon berteriak sendiri lalu memeluk Taehyung.
Jung
Kook : “Wah! Bagus Taehyung!”
Jin
tersenyum bangga.
Mereka
terus melanjutkan permainannya. Kali ini bola di pegang oleh Jung Kook. Jung
Kook yang terkenal dengan ahli basket itu dengan gesitnya membolak-balikan bola
basket yang dia pegang saat Nam Joon dan Tae mengepungnya. Jung Kook lalu
melempar bola basket itu ke arah Jin, namun tidak berhasil ia tangkap dan Tae
yang menangkapnya. Tae berlari gesit menuju ring dan saat sebelum sampai bola
sudah di ribut lagi oleh Jungkook. Sepertinya mereka lawan yang cukup kuat.
Jungkook
memasukan bola basket ke ring. Akhirnya setelah berebut cukup lama.
Tae
: “Tembakan yang bagus Jungkook Sunbaenim!” Teriak Nam Joon. Tae tersenyum
sambil memperlihatkan giginya sambil merangkul kakak kelasnya itu.
Setelah
cukup lama bertanding mereka berhenti sebentar.
Jin
: “Kalian cukup bagus mainnya! Good Joob!” Jin mengacungkan kedua jempolnya.
Jungkook
: “Benar! Apalagi Taehyung, dia sangat gesit!”
Nam
Joon : “Bagaimana denganku kak?” NamJoon merengek.
Jin
: “Hahahah, kau juga bagus, tingkatkan lagi, jangan bingungan!”
Jin
memegang kepala Nam Joon
Tae
tersenyum senang. Pertandingan basket di siang itu sangat seru dan ia berharap
akan bertanding lagi nantinya.
Jin
: “Kapan-kapan kita bertanding lagi ya!”
Tae
: “Siap kak!”
Saat
mereka tengah berbincang-bincang, Nam Joon melihat dari kejauhan tempat Seul Bi
menonton terjadi sesuatu. Seul Bi terjatuh dan pingsan. Mereka berempat
langsung berlari ke tempat kejadian.
Jin
melihat dari kejauhan saat berlari terlihat Ha Na yang diam dan Seul Bi
terjatuh. Dia hanya merenung dan menggeleng-gelengkan kepala,
Jin
: “Tak bisakah kau dewasa sedikit?”
Taehyung
yang sangat amat khawatir langsung berlari saja begitu melihat Seul Bi terjatuh
dan pingsan.
“SEULBI-AH!!”
..........................................................
Di
ruang kesehatan. Seul Bi sudah terbaring disana. Untungnya dokter yang biasa
merawat anak-anak sakit belum pulang. Seul Bi di balut dengan perban di kepala.
Tampak, lukanya cukup dalam di bagian depan kepala. Karena dia yang terjelungup
dan terbentur cukup keras sempat tidak sadarkan diri. L
Bu
dokter : “Sepertinya dia terluka cukup berat, dia harus di bawa rumah sakit
untuk di obati lebih lanjut, takut ada luka yang serius nantinya, saya hanya
bisa membalutkan perban agar tidak terjadi pendarahan, dia sebentar lagi sadar,
namun harus di bantu jalannya ya, mungkin sempoyongan nanti”
Taehyung
yang sudah duduk daritadi di samping kasur Seul Bi tertidur merasa cemas dan
kasihan. Dia melihat Seul Bi yang berbaring tidak sadarkan diri. Begitu
polosnya sampai dia terluka begini. Sebegitukah Seul Bi di benci oleh teman
sekelasnya? Batin Taehyung.
Nam
Joon : “Baik terimakasih bu!”
Nam
Joon, Jin dan Jungkook juga berada di ruang kesehatan. Jin tampak kasihan
melihat Seul Bi.
Jungkook
: “Jahat sekali dia, sampai membuat Seul Bi terluka begini, sampai tak sadarkan
diri, gila aja!”
Nam
Joon : “Benar-benar kurang ajar, ckckkcc”
Tae
hanya tersenyum miris melihat Seul Bi.
Cukup
lama tertidur, akhirnya Seul Bi bangun. Dia membuka matanya perlahan-lahan,
awalnya tampak buram lalu dia melihat bayangan laki-laki yang sudah daritadi
duduk di samping kasurnya dan tiga bayangan laki-laki yang berdiri juga berada
di samping kursinya.
Seul
Bi bangun.
Tae
: “SEULBI-AH”
Seul
Bi bangun sambil memegangi lukanya dengan tangannya. Sepertinya dia agak
kesakitan.
Nam
Joon : “Seul Bi-ah, kau tak apa?”
Seul
Bi melihat sekeliling, dia seketika bingung ia ada dimana.
Seul
Bi : “Aku ada dimana?”
Jin
: “Ruang kesehatan”
Tae
: “Kau masih sadarkan?” Tae memegang dahi Seul Bi. Seul Bi melirik ke arah Tae.
Seul
Bi : “Masih! Aku tau kau zombi” Jawab Seul Bi dengan polosnya tak peduli.
Tae
tersenyum karena Seul Bi sudah kembali seperti biasanya. Dia reflek memeluk
Seul Bi. dia sudah khawatir daritadi dan berharap Seul Bi kembali normal lagi.
Jungkook
terkejut melihatnya.
Jungkook
: “Wah kalian, nanti ketauan dengan bu dokter bagaimana?”
Seul
Bi : “Tae yang peluk-peluk kak, aku hanya diam nih!”
Tae
: “Aku hanya senang Alienku sembuh kak”
Nam
Joon : “Hemmm Seul Bi-ah, jangan terluka lagi, kau membuat aku takut karena
Taehyung seketika jadi histeris!” Nam Joon merinding.
Tae
melihat Nam Joon tajam. “Diam kau!”
Seul
Bi : “Benarkah? Lain kali rekamkan aku Nam Joon-ah, aku ingin tau zombi
bagaimana? Apa aku perlu pingsan lagi?”
Jungkook
: “Tidak perlu Seul Bi-ah, aku juga jadi takut melihatnya!” hahahaha
Tae
: “Pingsan saja sana di planet mars bersama alien lainnya! Menggendong kau tuh
berat!” Tae kesal.
Nam
Joon : “Hahahahah, perlu sekali kau pingsan lagi, aku pasti akan rekamkan seul
bi-ah!!”
Tae
memukul Nam Joon lalu mencubit Seul Bi.
Seul
Bi tertawa lebar. Jin yang melihat tingkah aneh mereka apalagi Seul Bi
tersenyum sendiri. Bisa begitu ya saat pingsan malah mikir yang aneh-aneh dan
di tambah ingin pingsan lagi? XD
Ha
Na tampak was-was di luar ruang kesehatan. Ia ingin melihat keadaan Seul Bi
apakah dia sudah sadar atau belum dan dia ingin juga menjelaskan bahwa dia
tidak mendorong Seul Bi.
Dia
menggigit kukunya gelisah. Ia takut Seul Bi tidak sadarkan diri sampai waktu
yang lama karena benturannya cukup keras.
Lalu
pintu ruang kesehatan terbuka Ha Na cepat-cepat melihat, tampak Jin keluar
ruangan itu. mereka saling tatap. Sebelum di tanyai sesuatu Ha Na sudah
cepat-cepat ingin meninggalkan tempat itu namun Jin menarik tangannya.
Ha
Na : “Lepaskan” Ha Na mencoba melepaskan genggaman tangan Jin. Namun, Jin tidak
melepasnya.
Ha
Na menoleh ke arah Jin.
Ha
Na : “Kubilang lepaskan kak!” Seru Ha Na.
Jin
: “Bisakah kau berhenti menyakiti Seul Bi? ku bilang dia tidak salah”
Ha
Na menatap lama.
Ha
Na : “Bisakah kakak percaya padaku? Percaya penjelasanku? Dengarkan
penjelasanku? Kali ini saja?”
Jin
melepas genggamannya.
Jin
: “Penjelasan apalagi?
Ha
Na : “Sungguh aku tidak mendorongnya! Aku benar-benar tidak berbohong yang
berbuat ulah kedua temanku Hyeri dan Seohyun mereka duluan!”
Jin
: “Lalu kau yang menyuruh mereka?”
Ha
Na menatap tak percaya, Jin tidak percaya padanya. Ha Na dengan kesalnya
langsung pergi meninggalkan Jin sendirian.
Jin
: “Mau kemana kau Ha Na –ah hei!!”
.......................................
Hari
ini benar-benar membuat histeris bagi Taehyung. Bagaimana tidak? Seul Bi yang
terluka cukup parah karena jatuh membuat dia begitu khawatir. Dia berniat untuk
selalu ada di samping Seul Bi. Entah bagaimana nantinya..
Seul
Bi dan Tae pulang bersama. Nam Joon yang biasanya pulang bersama tiba-tiba dia
di telfon untuk menjemput ibunya di toko terdekat jadi dia tidak bisa pulang
bersama.
Seul
Bi sendirian di depan dan di ikuti di belakang oleh Tae. Seul Bi tidak mau di
bantu berjalan oleh Tae walaupun dia agak sempoyongan.
Tae
: “Hei kau yakin bisa jalan sendiri?”
Seul
Bi hanya diam dan terus berjalan sambil sedikit sempoyongan.
Tae
mengernyit karena dia di abaikan. Lalu dia mempercepat langkahnya dan mendekati
Seul Bi.
Tae
: “Hei! Kau tidak dengar? Kau bisa berjalan sendirian tidak?”
Seul
Bi tetap diam dan tiba-tiba dia jatuh duduk.
Tae
: “Hei alien kau kenapa?”
Muka
Seul Bi sudah pucat pasi daritadi. Darah yang ada di perban kepalanya tambah
banyak.
Tae
: “Seul Bi-ah kau tak apa? Jawab aku!” Teriak Tae khawatir. Saat ini Seul Bi
sudah lelah dan mukanya pucat sekali, ia berkeringat dan di tambah Darahnya
terus menetes.
Seul
Bi tidak bisa menjawab Tae karena dia begitu kelelahan. Dia akan pingsan lagi.
Tae
: “Hei! Sadarlah Seul Bi-ah!” Seul Bi pingsan.
Tae
mencari bantuan namun terlihat sepi di sekitar. Akhirnya tanpa babibu lagi dia
menggendong Seul Bi dan membawanya kerumah sakit.
“Seul
Bi-ah kau kenapa! Dasar alien bodoh!”
Tae
terus berlari menggendong Seul Bi ke arah rumah sakit. Dia begitu cemas.
................................................
Jimin
dan ibunya berlari ke arah Instalasi Gawat Darurat. Mereka berlari cemas karena
mendengar kabar kalau Seul Bi masuk rumah sakit.
Seul
Bi sudah berada di rumah sakit dan sekarang dia berada di IGD. Dia sedang di
periksa dokter tentang keadaannya saat ini.
Begitu
Jimin kakaknya dan Ibunya sudah sampai, dokter sudah selesai memeriksa. Ibunya
yang sangat khawatir itu langsung memegang tangan anaknya itu.
Eomma
: “Seul Bi-ah, kau kenapa lagi?”
Jimin
: “Bagaimana keadaan dia Taehyung-ah?”
Tae
: “Dia ada pendarahan tadi kak, di sekolah sudah di obati dan pas pulang
sekolah tadi dia pucat lalu darahnya keluar banyak”
Jimin
: “Astaga! Pendarahan, kenapa dia bisa pendarahan?!” Jimin terkejut karena
adiknya itu mengalami luka yang cukup serius. Bagaimana bisa? Apa dia habis
bertarung melawan kusuh lain? Apa dia habis beperang di angkasa sana? Yang
benar saja.
Tae
: “Bukan kak, dia itu jatuh di dorong oleh teman sekelas, dia terbentur cukup
keras akhirnya pendarahan”
Jimin
yang mendengarnya syok tak percaya.
Jimin
: “APA! Apa-apaan, hari gini masih bullying! Dasar anak SMA kampungan, macam
apa itu, hah dia ingin adiku amti! Sini hadapi aku dulu! “ Jimin memanas. Tae
yang melihatnya tambah histeris.
Eomma
: “Dia di dorong oleh teman sekelas? Tak bisa di biarkan, besok aku akan ke
sekolah Seul Bi, mentang-mentang anak jaman sekarang yang sudah modern terus
main bully saja!”
Jimin
dan Eommanya sudah memanas sekarang.
Seul
Bi tersadarkan dari pingsannya.
Eomma
: “Seul Bi-ah! Kau sudah sadar?”
Seul
Bi hanya diam dan bingung.
Jimin
: “Seul Bi-ah kau sudah sadar? Kau masih ingat kan ini di bumi?” Jimin
bercanda.
Eomma
: “Huss kau ini!” Eommanya memukul Jin. Tae cengir-cengir sendiri.
Seul
Bi menengok ke arah Eommanya.
Seul
Bi : “Eomma! Mengapa kau disini?”
Eomma
: “EOMMA khawatir Seul Bi-ah, kau ini! Suka sekali main ke rumah sakit, kan
Eomma dan Kakakmu sudah bilang kau jangan main terus di rumah sakit! Eomma
khawatir!”
Eomma
memarahi Seul Bi.
Jimin
: “Iya, kau ini susah di beri tahu ya, rumah sakit itu baunya tidak enak, tidak
seperti ramen, kau ini!”
Seul
Bi yang mendengarnya tersenyum kecil.
Seul
Bi : “Ahh aku juga berpikir begitu, tapi bagaimana, aku di takdirkan untuk
bermain lagi”
Eomma
dan Kakaknya Jimin tersenyum.
Tae
yang mendengar percakapan keluarga tadi merasa aneh dan sekaligus berbahagia
karena Seul Bi sudah tersadarkan lagi.
Tae
: “Ngomong-ngomong Seul Bi harus di rawat semalam ini di rumah sakit karena
takut terjadi pendarahan lagi. Dokter akan menjahit Seul Bi sebentar lagi”
Eomma
: “Baiklah. Seul Bi-ah kau tak apa di jahit?”
Jimin
: “Intinya agar kepalamu tidak berlubang dan otakmu keluar, kan jadi tambah
aneh lagi”
Seul
Bi : “Dasar kakak kurang ajar, ya tidak lah, aku berani kok!” Sepertinya Seul
Bi sudah lumyan tersadar karena dia sudah mengati kakaknya kurang ajar.
Tae
tertawa kecil.
....................................................
Tae
: “Iya, Seul Bi baik-baik saja kok Nam Joon-ah”. Tae sedang di telpon oleh Nam
Joon saat perjalanan pulang kerumah.
Nam
Joon : “Syukurlah, aku kira dia akan di operasi nantinya di rumah sakit, dia
bisa terbangun saat operasi katanya”
Tae
: “ Yang benar saja, kau jangan mengarang”
Nam
Joon : “Benar, dia pernah cerita kepadaku saat operasi usus buntu dulu, dia
bangun saat ususnya di angkat dan dia melihatnya, dia pingsan lagi dan tak
sadarkan diri selama beberapa jam”
Tae
yang mendengarkannya tertawa keras sekali. Ia bahkan membayangkan kalau dia
benar-benar melihat Seul Bi seperti itu.
Tae
: “Dasar alien antimainstream. Kenapa dia bisa terbangun ? Bodoh!”
Nam
Joon : “Iya katanya sih dia ga merasakan apa-apa saat di bius, biusnya lama
padahal, memang aneh!”
Tae
: “Sumpah bodoh sekali! Aku membayangkan dia melihat usus buntunya itu sendiri”
Nam
Joon : “Aahhhh, pasti kenyal dan lembek, wlekk”
Tae
berjalan kerumahnya sendirian. Dia senyum-senyum sendiri sehabis berbincang
lewat telepon dnegan Nam Joon tentang Seul Bi.
Tae
: “Dia itu udah aneh, polos, lalu apalagi? Menggemaskan! Haha, semoga malam ini
dia sudah boleh pulang jadi aku tidak sendirian besok di kelas! Haha”
..
Ha
Na duduk sendirian di kursi taman kota. Dia merenung tentang kejadian Seul Bi
yang terjatuh dan dia di tuduh sebagai pelakunya?
Ha
Na : “Benar-benar kurang ajar mereka berdua!”
KLING.
Ponsel Ha Na berbunyi. Ada 1 pesan disana.
Ha
Na mengambil ponselnya dan membukanya. Ada nomor tak di kenal.
Ha na-ah maafkan aku tidak pernah
mendengarkanmu.
Ha
Na menatap kosong layar ponselnya.
Ha
Na bergumam sendiri. Lalu, dia memandang ke atas langit yang gelap disana. Dia
bingung bagaimana caranya mengembalikan keadaan semula. Ia rindu. Sangat!
...................
Seul
Bi sukses di jahit kepalanya. Dia boleh pulang malam ini.
Jimin,
Eommanya dan Seul Bi berjalan keluar rumah sakit.
Seul
Bi : “Wah aku terlihat keren dengan jahitan di kepala”
Jimin
: “Huh dasar bocah aneh, bersyukurlah kau sudah di jahit dan dokter bilang
tidak ada luka yang serius!”
Seul
Bi : “Huaah yang penting aku senang aku di jahit!”
Seul
Bi menjulurkan lidahnya ke arah kakaknya.
Eomma
: “Syukurlah Seul Bi-ah kau sudah sehat!”
Seul
Bi : “Syukurlah Eomma, aku akan lebih baik-baik saja besok!’
Eomma
: “Jangan main lagi di rumah sakit yah!”
Jimin
: “Benar, kau kenapa bisa pendarahan begitu? Jimin berpura-pura tanya.
Seul
Bi : “Hemmm jatuh oppa”
Eomma
: “Di dorong oleh teman sekelas?”
Seul
Bi melotot.
Jimin
: “Teman sekelas Seul Bi-ah?”
Seul
Bi : “Bukann, aku tersandung sendiri saat akan mengambil ponselku yang di
pegang oleh temanku, lalu tak sengaja aku tersandung dan jatuh”
Jimin
: “Intinya kau sedang di jaili teman sekelas lalu tak sengaja kau terjatuh?”
Seul
Bi : “Ya begitulah, mungkin teman-temanku nge fang kepadaku jadi mereka jail
hem”
Eomma
: “Hahaha kau ini masih sempat berpikir begitu, yang penting Seul Bi sekarangs
udah sehat dan Eomma berpesan untuk kesekian kalianya jangan main lagi ek rumah
sakit okeh!”
Eomma
memegang kepala anaknya itu.
Seul
Bi tersenyum lalu mengangguk-ngenggukan kepalanya.
Jimin
: “kecuali kau ingin di jahit lagi! Haha”
Seul
Bi melirik sinis ke arah kakaknya itu.
Akhirnya saya balik lagi setelah sekian lama. hehe abis UTS nih. Maafin kalau jelek ya. Sedang tidak ada insipirasi. wkwk. Semoga cepet selesai aamiin hehe.
Salam dari Denidenol^^
Akhirnya saya balik lagi setelah sekian lama. hehe abis UTS nih. Maafin kalau jelek ya. Sedang tidak ada insipirasi. wkwk. Semoga cepet selesai aamiin hehe.
Salam dari Denidenol^^
Kya!!! Akhirnya up eps. 12!!!
BalasHapusAda Jungkook 😘😘😘😘
Ehh penasaran skor tanding mereka berapa?? Siapa yang menang,, siapa yang kalah???
Engga dijelasin itu thor?? Atau biarkan itu menjadi rahasia. Hehe
Thor,, masih ada kesalahan ketik nihh.
BalasHapusEomma : “Huss kau ini!” Eommanya memukul Jin. Tae cengir-cengir sendiri."
Itu maksudnya eomma memukul jimin Kan bukan jin??? Hehe
Berhubung authornya udah slese uts,,, smoga cpet dapet inspirasi lagi yahh buat lanjut eps. 13.
BalasHapusFighting!!!
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusOiya thor,, nambahin komen yaakk.
BalasHapusAwal baca eps. 12 ini udah dibikin ketawa aja baca kalimat ini.
Taehyung : “Oper kemari Nam Joon-ah” . Taehyung berlari sambil mengawe-ngawe tangannya bermaksud untuk mengambil bola yang akan di oper dari Nam Joon.
Mengawe-awe bahasa indonesianya melambai-lambai.
Wkwk
Oiya, maafkan author yang masih banyak typonya yak! hehehe .
BalasHapusoiya melambai-lambai!!! aku bingung ga kepikiran, mungkin efek uts :( wkwk
semangat, semoga cerita tambah bagus dan lanjut ke episode 13 eh :D
salam author