Senin, 17 April 2017

Unbelieved that






Denidenol | Wattpad : Denol1004 | Jeon Jungkook, Y/n (OC) | I dont think so about the genre is wkwk | Semua boleh baca koq | One Shoot 



Tahun ini aku kelas 3. Dan, sampai tahun ini aku sudah menyukainya. Entah kenapa aku bisa menyukainya. Padahal dia cuek, dingin dan menurut orang-orang dia itu tidak punya perasaan. Akupun mengetahui itu. Tapi, mau bagaimana lagi, aku jatuh cinta padanya sampai sekarang.
Aku dan dia sudah sekelas sejak kelas 2. Aku juga tidak percaya, kenapa aku bisa sekelas dengannya. Teman-temanku yang berbeda kelas denganku langsung menuju kelasku pada saat itu.
Mereka hanya ingin melihat Jeon Jungkook. Orang yang aku sukai sekarang. Mereka memberiku ucapan selamat, dan itu membuat aku bingung. “Selamat y/n! Kau sekelas dengan orang tampan!” Itu ucapan dari temanku. “Selamat selamat, awas membeku, dia itu dingin dan sok cuek” Itu juga ucapan dari temanku yang tidak suka melihat Jeon Jungkook. Aku hanya bingung dan tersenyum ketika mendengarnya.
...
Pembagian kelompok Biologi itu membuat aku terkejut. Ini tidak bisa di deskripsikan antara senang atau beruntung. Ya, karena aku ternyata sekelompok dengan orang yang aku sukai Jeon Jungkook. Aku berharap aku bisa lebih akrab dari kelas 2 lalu. Tak sekedar say Hi lalu menghilang.
Yang ada di bayanganku, aku bisa lebih akrab dan dekat karena kelompok ini. Namun, semua itu hanya ekspetasi. Ini benar-benar menyebalkan, disini hanya aku yang mengerjakan tugasnya. Aku sudah koar koar dengan teman satu sekelompokku, namun apa, tak ada yang meresponnya. Dan, Jeon Jungkook, dia hanya menyuruhku dan mengataiku, seketika itu aku benar-benar marah karena dia, aku sudah tak terpikirkan kalau aku menyukainya. Pikiran itu serasa menghilang entah kemana.
Malam itu aku benar-benar kesal dengan semua orang, ini semua gara-gara Jeon Jungkook sialan itu. Mana tugas kelompok harus di kumpulkan besok. Kepalaku pening.
Jam 19.00, aku sibuk dengan tugasku itu. Aku sudah tidak peduli dengan teman-temanku yang tak merespon, aku menaruh ponselku jauh-jauh, siapa tahu ada yang menghubungiku, aku tidak akan menjawab, aku sedang badmood dan aku sedang menyelesaikan tugasku.
Aku menyetel Mp3 di Ipodku keras-keras. Sampai tak sadar kalau daritadi ada yang menggedor-gedor pintu kamarku dengan keras. Awalnya aku oke-oke saja, lama-lama gedoran itu masuk ke dalam lagu yang aku putar. Aku melepas Hedsetku dengan kasar, lalu berjalan ke pintu kamarku dan membukanya.
“Kak!! Turun, ada tamu, laki-laki kurus tinggi” Adikku kesal lalu kembali ke kamarnya. Entah berapa kali dia menggedor-gedor pintuku itu. Aku hanya menaikan bahu lalu turun kebawah.
“Siapa sih, malam-malam kesini? Tumben” Aku berjalan lalu membuka pintu. Seketika aku mematung. Ternyata, Jeon Jungkook. Dia datang sendirian. Aku tak tahu harus bagaimana. Rasanya aku ingin kabur saja.
Dia melihatku aneh, ya karena aku sedang melongo melihat kehadiran dia. Yang lain kemana?
“Ehmm, bagaimana tugas kita?” tanya dia dengan suara agak pelan. “HAH aku tak dengar” Ucapku dengan keras. Dia lalu melihatku, “Tugasnya bagaimana?” Tanya dia lagi, kali ini dengan nada yang cukup keras.
“Sudah setengah jalan” Mendengar kata-kata tugas aku agak sensitif, jadi aku hanya menjawab seadanya. “Ayo kerjakan bersama” Ajak dia. Seketika hatiku berdesir. Padahal hanya menjagak mengerjakan tugas bersama. Aku melihat dia kesal. “Yang lain kemana?” Tanyaku.
“Mereka sedang ada urusan, jadi tidak merespon LINE mu, maafkan mereka ya”. Kenapa dia harus yang minta maaf?
Sekitar jam 19.30 aku dan dia duduk di teras mengerjakan tugas. Hanya berdua. Dan, itu hening, hanya terdengar jangkrik yang sedang berbunyi.
Aku berkali-kali mencuri pandang ke arahnya. Dia tak sadar kalau aku berkali kali memperhatikan dia. Aku melihat wajahnya, hidungnya, dagunya, semuanya. Dia kurus, tinggi, dari dulu sama saja, dan aku tetap sama, tetap menyukainya. Tiba-tiba bibirku tanpa kendali menyunggingkan senyuman kecil. Seketika melupakan rasa kesalku padanya. Jeon Jungkook sadar, dan langsung melihatku, aku terkejut langsung salah tingkah kembali ke bukukku, dia hanya melihatku aneh di tambah senyuman kecilnya.
Sudah jam 10.00, akhirnya tugasnya selesai. “Woah akhirnya selesai!” Teriakku sambil merengangkan otot tanganku layaknya orang yang sedang senam. Jeon Jungkook melihatku lucu.
Beberapa menit kemudian dia berpamitan. “Terimakasih, sudah membantu mengerjakan tugas” Ucapku. Kemudian dia tersenyum “Iya, sama-sama, sampai besok ya” Dan, entah kenapa senyuman itu, senyuman paling manis yang baru pernah aku lihat dari dia. Jantungku tak karuan sekarang.
...
Besoknya aku sedang berjalan ke sekolahku. Aku tertawa sendiri mengingat semalaman aku bersama Jeon Jungkook, orang yang aku sukai. Itu lucu.
Tiba-tiba dua orang teman satu kelompokku datang. Nam Joon dan Kim Taehyung. Ngomong-ngomong kelompokku isinya laki-laki semua. Ini tidak adil!
“Kenapa kalian?” tanyaku bingung. “Maaf ya y/n kami tidak bisa mengerjakan bersama”, “Iya iya aku sudah tahu kok dari Jungkook”, Kim Taehyung saling pandang dengan Nam Joon. Lalu, melihat ke arahku, aku tambah aneh melihat mereka. Mereka seperti ingin menjelaskan sesuatu. “Kenapa? Ada apa dengan muka kalian?”, “Jadi begini, kemarin aku dan Nam Joon sudah berencana kerumahmu dengan Jungkook juga, tapi Jungkook tiba-tiba melarang kami, kami di suruh pulang paksa olehnya, kami awalnya tidak mau, tapi kau tau sendiri kan dia bagaimana, dia menatap kami seram lalu kami akhirnya pulang dengan pasrah” Jelas Nam Joon panjang lebar dan membuat aku sangat tidak percaya saat itu juga.
“Benar, aku tidak tahu kenapa kami di suruh pulang, aku merasa tak enak padamu y/n, maafkan kami ya, kami tidak bermaksud” Kim Taehyung memohon-mohon. Aku yang daritadi bingung dengan penjelasan mereka langsung asal menganguuk-anggukan kepala.
Dalam pikiranku, ada apa ? Jeon Jungkook ?
..
Aku melanjutkan perjalanan menuju kelasku, sambil bertanya-tanya sendiri. “Jungkook? Ada apa dengan dia? Melarang Nam Joon dan Taehyun? Yang benar saja” Sebenarnya aku senang, jadi aku bisa mengerjakan hanya berdua denganya. Tapi,di satu sisi lainnya aku masih bertanya tanya.
Aku melihat Jungkook baru berangkat dari arah sana. Aku bermaksud menyapanya, namun dia tidak melihatku dan langsung masuk kelas. Aku mengurungkan niatku.
..
Setelah berjam jam pelajaran, dan akhirnya pulang juga. Hari ini pulang lebih awal, karena guru selanjutnya tidak bisa mengisi. Aku bersiap-siap untuk bicara dengan Jeon Jungkook. Aku berlari mengejarnya. Aku menarik tasnya. “Tunggu!” Teriakku. Dia berhenti lalu menoleh ke arahku. “Ada apa?” , “Kenapa kau menyuruh Taehyung dan Nam Joon pulang?” tanyaku. Dia seperti terkejut, karena aku bisa melihat dari matanya. “Ehmm itu” Aku menaikan alisku ingin mengerti. Lalu, dia membisikan sebuah kata-kata ke telingaku dengan cepat lalu dia pergi berjalan ke depan dengan cepat. Kata-kata itu, membuatku emmatung seketika. Bahkan angin yang kencang pun tak sanggup membuatku jatuh. Aku tak bisa berhenti menatap punggungnya yang berjalan sudah di depan itu, perlahan lahan menghilang. Aku aku tidak bisa berkata kata sekarang. Kalau dia.
Menyukaiku.
Apa alasannya?

4 komentar:

  1. Arghhhh...
    Gw mahh ngerjain tugas selalu sendiri,, boro-boro ditemenin cogan.
    Kok nyesek Yahhh.
    T_T

    BalasHapus
  2. Kookie lucu dehhh,, malu-malu kucing gitu~~~
    Wkwkw

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Bukan Pengalaman pribadi Kan thor??
    Upssss.

    BalasHapus